Anda di halaman 1dari 34

“Peningkatan Literasi

Kesehatan Mental
Masyarakat”
Center for Public Mental
Health Fakultas Psikologi
UGM
Jika anda
ditanya…….
“Apakah anda sehat?”

Biasanya orang akan


menjawab:
A. Sehat!
B. Kurang sehat…
Mengapa kita yakin
menjawab?
Karena…
Yakin dengan kondisi kita
Tahu seperti apa itu sakit
Yakin bagaimana yang disebut sehat
jiwa
Literasi (pengetahuan) kesehatan
kita tinggi….
Jika anda ditanya… …
“Apakah anda sehat jiwa?”

Orang biasanya menjawab:


Ragu-ragu…. tidak
yakin
Mengapa kita ragu-ragu
menjawab?
Karena…
Tidak yakin dengan kondisi kita
Tidak tahu apa itu sakit jiwa
Tidak yakin bagaimana yang
disebut sehat jiwa
Literasi kesehatan jiwa kita belum
tinggi
Apa itu literasi kesehatan
jiwa?
Pengetahuan dan keyakinan
tentang gangguan jiwa, yang
membuat individu mampu
mengenali, memanajemen dan
mencegahnya.
Literasi Kesehatan
Jiwa
Kemampuan untuk mengenali gangguan spesifik dan
berbagai gangguan jiwa yang berbeda-beda.

Pengetahuan dan keyakinan tentang faktor resiko


dan penyebab

Pengetahuan dan keyakinan tentang pertolangan


pertama

Pengetahuan dan keyakinan tentang


pertolongan profesional yang tersedia

Sikap yang memfasilitasi pengenalan dan


pencarian pertolongan yang tepat

Pengetahuan untuk mencari informasi kesehatan jiwa


Meliputi penilaian subjektif

Sehat terhadap kesejahteraan


psikologisnya, efikasi diri,
otonomi dan aktualisasi diri
Jiwa (WHO, 2001)

Mengenali potensi dirinya

Mampu menghadapi stress sehari-


hari

Kriteria sehat Produktif


jiwa
(WHO, 2014):
Bermanfaat untuk orang
lain
Sehat Jiwa dan sakit jiwa bukan
dua sisi mata uang yang
berlawanan
Sehat dan sakit adalah kontinuum…..yakni sebuah garis
panjang
Dalam hidupnya, manusia kadang-kadang menyeberangi
garis itu dari sehat menuju sakit
 Contohnya saat menghadapi bencana, musibah,
kegagalan dsb. Namun karena kekuatan spiritualitas,
kekuatan pribadi, dukungan sosial dan lingkungan, ia bisa
segera kembali ke kondisi sehat
 Disisi lain ada orang yang lebih rentan, maka ia menjadi
Mental Health is not just the
absenc e of mental il
(Kesehatan mentalness
bukan hanya “tidak memiliki
gangguan jiwa”)
Jika seseorang tidak didiagnosis sakit jiwa, tidak otomatis dirinya sehat jiwa
sepenuhnya (karena sehat jiwa memilki karakter seperti produktif dan
bermanfaat untuk orang lain).
Sebaliknya, orang yang mendapatkan diagnosis sakit jiwa, bukan tidak
mungkin mencapai wellbeing (kesejahteraan).
Contohnya, orang dengan skizofrenia dapat hidup sehat dengan manajemen
obat dan psikoterapi, dan mencapai wellbeing (living with mental illness).
Sebagaimana penderita diabetes yang dapat optimal mencapai wellbeing
meskipun harus terus-menerus minum obat atau suntik insulin.
Isu-isu kesehatan mental
pada generasi muda
Remaja dan
Transisi dari
sekolah ke kuliah
Remaja di lingkungan beresiko
(terdampak bencana,
atau dari kuliah ke keluarga beresiko konflik sosial, pencari
dunia kerja suaka, dll)

Krisis Remaja dan


seperempat
abad (quarter- bunuh diri
life crisis)
Kesehatan mental dan krisis
seperempat abad (quarter-life
crisis)
Pengertian : Krisis "yang
melibatkan kecemasan terhadap
arah dan kualitas hidup
seseorang“.
Paling sering dialami dalam
jangka waktu mulai dari usia
dua puluhan hingga
pertengahan tiga puluhan.
Remaja dan bunuh
diri
Angka bunuh diri pada
remaja terus meningkat.
Pola asuh orangtua yang
tidak tepat, teman sebaya
yang tidak suportif, maupun
tingginya tuntutan akademik
menjadi beberapa faktor
resiko penyebab bunuh diri
pada remaja.

Kebanyakan
bunuh diri diawali
oleh depresi
PENYAKIT MENTAL (PART
1)
Penyakit mental menunjukkan gangguan pada satu atau lebih
pada enam domain fungsi otak

Berpikir Perilaku
Emos Fisi
i Pember
Persepsi
i sinyal
k
Gangguan jiwa
umum
Depresi dan gangguan kecemasan disebut dengan common
mental disorder (gangguan jiwa umum), karena jumlah kasusnya
yang banyak ditemukan di masyarakat.
Di seluruh dunia, sekitar 300 juta orang (4,4%) mengalami depresi;
3,6% penduduk dunia mengalami gangguan kecemasan.
Menurut Riskesdas (2013), penduduk Indonesia yang mengalami
depresi mencapai angka 6%.
Depresi dan kecemasan lebih banyak terjadi pada perempuan.
Depresi dan gangguan kecemasan bisa bercampur sehingga
muncul secara bersamaan (komorbid).
Gangguan
Depresi
GRAFIK MOOD
NORMAL
+ pergeseran
sementara menuju
kutub (+) pada
peristiwa hidup yang
(+)

Jarak normal &


Intensitas
mood

Garis

- pergeseran sementara
menuju kutub (-)
pada peristiwa hidup
normal
mood
+ = positif
- = negatif
Mood = suasana
yang (-)
hati
PERGESERAN GARIS
PADA KUTUB NEGATIF–
DEPRESI
+

Jarak normal &


Intensitas
mood

Garis normal
mood

- Mood pada orang dengan gangguan


Tanda-tanda
Depresi
Depresi ditandai dengan terus menerus dan
berlarut- larutnya:
 mood (suasana hati) yang negatif,
 kehilangan minat,
 merenung dengan perasaan bersalah, merasa
putus asa/tidak berharga,
 penat,
 masalah konsentrasi,
 kehilangan selera makan,
 kehilangan kesenangan,
 pikiran/aksi bunuh diri
KELUHAN
UTAMA
SEDIH, MURUNG
hampir setiap waktu
Kehilangan minat
dan kesenangan pada
hampir seluruh
kegiatan
Tidak bertenaga, mudah
lelah dan
aktivitas menurun
KELUHAN
TAMBAHAN
Gangguan pola makan
Gangguan tidur
Gelisah, atau lamban
Kesulitan konsentrasi atau
mengambil keputusan
Kepercayaan / harga diri
menurun
Rasa tak berguna / putus
asa / rasa bersalah
Berpikir tentang kematian
KELUHAN FISIK
(penyerta)
Keluhan lambung
Keluhan sakit kepala
Keluhan saluran nafas
Keluhan nyeri yg tak jelas sumbernya
Keluhan somatik ini sering menyulitkan
pemeriksaan depresi
 Depresi terselubung
Gangguan
kecemasa
n
Otak merespon sinyal dari
luar
Otak menangkap
adanya bahaya

Menyiapkan
BAHAYA!!!! untuk
melawan
atau lari

Inisisasi fisiologi
meningkat: detak
jantung,
Sensori, kesiagaan,
Persepsi persepsi, tension
APAKAH KECEMASAN
ITU?
Otak menangkap
adanya bahaya

Tidak ada KECEMASAN


bahaya

Inisisasi fisiologi
meningkat: detak
jantung, kesiagaan,
Sensori, persepsi, tensi
Persepsi
Kecemasan
Dapat dialami oleh setiap orang
 apabila menghadapi stimulus
lingkungan atau stres sehari-hari
Berupa suatu perasaan yang tidak
nyaman, khawatir, disertai
dengan gejala-gejala otonom
seperti sakit kepala, perspirasi,
palpitasi, rasa tidak enak perut, atau
kegelisahan motorik.
Cemas VS Gangguan
Kecemasan
Tidak semua rasa kecemasan berarti Gangguan
Kecemasan  Jika dapat beradaptasi dengan
stres tersebut.
Gangguan kecemasan: Kecemasan yang
menetap dalam waktu lama, tidak mereda,
atau intensitas yang kuat, berulang dan
mengganggu fungsi sehari-hari.
PSIKOS
IS
Psikosis adalah gangguan pada
fungsi otak yang melibatkan kognisi
dan persepsi.

Contohnya: delusi (Kepercayaan yang

salah, sebuah fungsi kognisi) dan halusinasi


(persepsi yang muncul tanpa adanya stimulus,
seperti mendengar suara ketika tidak ada
seorangpun yang berbicara)

Gangguan jiwa psikosis yang umum muncul


pada orang dewasa adalah skizofrenia.
Tanda-tanda
Psikosis
Psikosis ditandai oleh:
 Terganggunya realitas atau kemampuan
menilai kenyataan  Distorsi pikiran dan
persepsi:
 Halusinasi
 Waham/delusi
Emosi yang tidak patut atau rentangnya
sempit
Pembicaraan yang ngawur atau tidak
nyambung
Dapat terlihat abnormalitas
perilaku yang berat, seperti
perilaku disorganisasi,
agitasi, eksitasi, dan
inaktivitas/overaktivitas.
Dapat juga terlihat gangguan
emosi, seperti apati atau
perbedaan antara emosi yang
diutarakan dengan afek
yang diobservasi (seperti Ilustrasi
ekspresi wajah dan bahasa Agitasi

tubuh tidak nyambung)


Ke mana harus mencari
pertolongan?
Dokter umum

Psikolog
 Psikolog puskesmas (tersedia di seluruh Puskesmas
Kabupaten
Sleman dan Kota Yogyakarta)
 Psikolog Rumah Sakit
 Psikolog di klinik psikoterapi

 Perawat (terutama perawat jiwa)


 Psikiater (dokter spesialis kedoteran jiwa)
Saat merasa
ada…
Tekanan terlalu kuat
Sulit fokus
Tidak produktif
Tidak bermanfaat untuk lingkungan
Dll

Segera bercerita pada teman sebaya, orang tua, guru,


…. Mungkin ini saatnya anda mendapatkan
pertolongan
Jadi
Apakah anda sehat jiwa?

Bagikan pengetahuan ini kepada


keluarga, teman dan sanak saudara

Karena mental health is


everyone’s business

Anda mungkin juga menyukai