Anda di halaman 1dari 20

Perawatan Psikososial dan Spritual

pada Korban Bencana

Ahmad Zubairi, . S.Kep.,Ners.,M.Kep


.   Stress Pasca Trauma
Bencana
• Stress adalah respon non-spesifik terhadap sesuatu yang
menyenangkan  atau berbahaya . Stress dapat timbul jika
keinginan tidak terpenuhi.
• Secara sederhana, stres dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana individu terganggu keseimbangannya. Stres
terjadi akibat adanya situasidari luar ataupun dari dalam diri
yang memunculkan gangguan, dan menuntut individu
berespon secara sesuai
Respons reaksi psikologis
Gejala adanya stress pasca trauma bisa terjadi bila seseorang :
a.    Mengalami kembali
1)    Saat-saat ketika seseoranng tampak memainkan kembali
peristiwa itu dalam benaknya
2)    Gangguan-gangguan memori berulang atas peristiwa
b.    Mimpi buruk
c.    Pembangkitan
1)    Perilaku tidak terarah dan tidak tenang
2)    Marah atau berang
3)    Gugup terhadap siapapun dan apapun yang berada di
sekitarnya
4)    Kaget dan cemas berlebihan bila mendengar suara yang keras
d.    Penghindaran
1)    Menghindari pemikiran, perasaan atau tempat- tempat yang
mengingatkan atas sebuah peristiwa
2)    kaku
e.    Perilaku-perilaku lain : Sulit tidur, konsentrasi, menjauh,
penarikan sosial.
Trauma
Secara sederhana, trauma berarti luka atau kekagetan
(syok/shock)
• Ciri-ciri peristiwa traumatis adalah
a. Terjadi secara tiba-tiba. 
b. Mengerikan, menimbulkan perasaan takut yang amat sangat.
c. Mengancam keutuhan fisik maupun mental.
d. Dapat menimbulkan dampak fisik, pikiran, perasaan, dan
perilakuyang amat membekas bagi mereka yang mengalami
ataupun yangmenyaksikan
a. Memiliki ingatan atau bayangan yang sulit
dilupakan, sepertimencengkeram, atau ingatan
lainnya tentang traumanya b.
b. Merasakan peristiwa seperti terjadi lagi ( flashback )
c. Merasa terganggu bila diingatkan, atau teringat
peristiwad. 
a. traumatis karena sesuatu yang dilihat, didengar,
dirasakan, ataudiciumnya.e.
b. Ketakutan, merasa kembali berada dalam bahayaf.
c. Kesulitan mengendalikan perasaan karena tidak
mampumengendalikan ingatan tentang peristiwa
traumatis
Perubahan perasaan  atau prilaku yang mungkin dialami antara
lain
1. Cepat sedih 
2. Cepat marah
3. Ingin menangis
4. Merasa bersalah
5. Merasa tidak berdaya
6. Suasana hati tidak menentu atau mudah berubah
7. Merasa tidak dipahami oleh orang-orang disekitarnya
1. Lebih banyak menyendiri 
2. Gemetar
3. Tidak mau keluar rumah
4. Mudah tersinggunggangguan tidur, seperti: sering mimpi
buruk,susah tidur atau justru terlalu banyak tidur
Peran perawat dalam perawatan psikologis
dan spritual bencana
1). Teknik katarsis dan ventilation
Memfasilitasi penyintas untuk mengungkapkan perasaan
yang dialaminya   sehubungan dengan bencana yang terjadi.
 Tetap pokus pada cerita pasien dan tetap pertahankan
kontak mata pada pasien
 Memberikan pujian pada pasien tujuannya suapaya pasien
kemabli normal dalam berpikir
 Dorong kemandirian dan partisipasi dalam pengambilan
keputusan kapanpun.
2. Teknik support
Memberikan semangat bahwa apa yang sedang dihadapinya
sekarang bukanlah   akhir dari kehidupannya.

 Support dalam mekukan hal yang positif


 Dukung untuk melakukan teknik dan relaksasi pada pasien
 Ikut sertakan berbagai kegiatan atau aktivitas dalam hal
pemulihan yang terjadi akibat dampak bencana
3. Teknik debriefing
Memfasilitasi penyintas untuk mengungkapkan perasaan/
kesedihan yang dialaminya sehubungan dengan bencana yang
terjadi, kalau bisa kesedihan tersebut dialamui secara
penuh dan utuh, tidak tertunda
 Memberikan perhatian pada pasien
 Memberikan semangat/motivasi dalam mengingat dan juga
menghindari coping stress yang berkepajangan
 Antisipasi adanya perubahan emosional (seperti marah,
menangis dan sedih)
4. Teknik motivasi dan support
Mengajak penyintas untuk untuk meningkatkan kembali
motivasi hidupnya kearah ke depan bersama keluarganya.

 Dorong untuk selalu Menyimpan emosi


 Support untuk Mengatasi flashback
 Mengekpresikan emosi dengan benar
5.  Play therapy (untuk anak-anak), dengan berbagai bentuk
kegiatan,
Seperti bernyanyi bersama, menggambar,mendengarkan
dongeng, permainan   (games), dan lain-lain dengan utama
agar anak-anak memiliki keceriaan

 Mengajak anak mengambar, melukis, bernyanyi . Dll


 Menghindari kekerasan pada anak .
• membantu klien mengurangi melakukan perasaan diri atau
perilaku kekerasan diri sendiri,
• meningkatkan kemampuan klien untuk beradaptasi terhadap
stresor,
• membantu dalam hal fokus terhadap kebutuhan,
• membantu pasien memfasilitasi tingkah laku impulsif
memalui aplikasi pemecahan masalah.
Perawatan spritual
• Mengajarkan untuk menerima kejadian yang suduh terjadi
• Memberikan perhatian dan memberiakan dorongan untuk
mengingat bahwa segala sesuatu adalah ujian .
• Membantu pasien menciptakan kembali sebuah pikiran dalam
mengontrol diri sendiri.
• Beri dorongan untu tidak putus asa
• Berdoa bersama
• Membaca sholawat
Perawatan secara medis
ptsd
 Tindakan medis
 Benzodiazepine adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi ansietas, biasanya digunakan untuk jangka
pendek, yaitu valium (Diazepam), Xanax (alprazolam),
klonopoin (Clonazepam), dan Ativan (Lorazepam).
 Antidepresan lain yang bisa digunakan untuk mengatasi PTSD
atau menimbulkan efek samping, yaitu Serzone(nefazone), dan
Effexor (venlafazine).
 Antidepresant Trisiklik
Antidepresant Trisiklik yang bisa digunakan yaitu
imipramine, amitriptyline (Evavil).
Perawatan luka pada dampak bencana
 Membersihkan luka mengunakan air bersih
 Membersihkan luka deangan nacl /ns
 Mengunakan kasa bersih dab steeril
 Mengoleskan iodine / revanol
 tutup pada area luka dengan kasa
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai