Anda di halaman 1dari 20

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku dengan judul

Terapi Benson Untuk Menurukan Kecemasan Pada Pasien Kanker Payudara

Yang Menjalani Kemoterapi. Buku yang dibuat merupakan wujud tanggung jawab

sebagai salah satu syarat tugas di matakuliah aplikasi keperawatan dewasa 1 dan

keperawatan dewasa 2 Pendidikan Master (S2) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Diponegoro.

Berbagai hambatan dan rintangan yang penulis hadapi dalam proses

penyusunan ini, namun berkat usaha dan kerja keras serta bimbimbingan, dukungan

dan arahan dari bapak ibu baik dari pembimbing akademik dan pembimbing klinik

sehingga buku ini terselesaikan. Oleh karena itu, perkenangkanlah penulis untuk

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Chandra Bagus R., S.Kep., M.Kep., Sp. KMB

2. Ns. Evi Windasuara, S.Kep., M.Kep

3. Ns. Santoso, S.Kep., M.Kep

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


Akhir kata, semoga segala kebaikan, bimbingan dan dukungan yang

diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa buku yang disusun masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang

membangun demi penyempurnaannya, semoga buku ini bermanfaat dalam

memberikan sumbangsih.

Semarang, 18 Oktober 2018

Penulis

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... 1


Daftar Isi ..................................................................................................................... 3
Latar Belakang ........................................................................................................... 4
Pengertian Relaksasi Benson .................................................................................... 5
Tujuan Relaksasi Benson .......................................................................................... 5
Manfaat Relaksasi Benson ........................................................................................ 5
Prosedur Pelaksanaan Relaksasi Benson ................................................................ 6
Alat Ukur Kecemasan ............................................................................................... 7
Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) ............................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................ 21

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


Latar Belakang

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh
respon autonom (penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui pada setiap
individu) perasaan cemas tersebut timbul akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya
(Nanda, 2012). Sekitar 42% wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara
menunjukkan gejala kecemasan sedang dan 30% lainnya menunjukkan gejala
kecemasan berat (Hartati, 2008).
Pasien yang menderita kanker payudara perlu melakukan terapi pengobatan
dalam upaya penyembuhannya. Salah satu pengobatan yang dianjurkan yaitu
kemoterapi. Kemoterapi adalah terapi anti kanker untuk membunuh sel-sel tumor
dengan menganggu fungsi dan reproduksi sel yang bertujuan untuk penyembuhan,
pengontrolan, dan paliatif (Neal, 2006).
Kemoterapi bisa menimbulkan dampak fisiologis maupun psikologis. Dampak
fisiologis yang bisa terjadi yaitu rasa lelah, lesu, kerontokan rambut, gangguan usus
dan rongga mulut seperti mual muntah, mukositis rongga mulut, gangguan sumsum
tulang belakang, kemandulan, gangguan menstruasi & menopause serta gangguan
pada organ lain (Adamsen, L., et.al 2009). Selain menimbulkan dampak fisiologis,
kemoterapi juga bisa menimbulkan dampak negatif pada psikologis diantaranya
gangguan harga diri, seksualitas, dan kesejahteraan pasien seperti kecemasan
(Smeltzer, S. C., et.al, 2008).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi cemas salah satunya dalah penggunaan
psikofarmaka berupa obat-obatan anti-ansietas. Penggunaan obatobatan anti ansietas dapat
menyebabkan depresi susunan syaraf pusat secara menyeluruh (Towsend, 2008).
Mavissakalian & Michelson (1986, dalam Videbeck, 2008) mengemukakan bahwa
psikoterapi efektif dalam mengatasi gangguan ansietas, terutama jika dikombinasikan dengan
farmakoterapi.

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


Penanganan ansietas lainnya adalah dengan menggunakan terapi psikologi/
psikoterapi. Salah satu terapi yang dapat menurunkan kecemasan adalah relaksasi
Benson (Djauzi, dalam Green & Setyowati, 2004).

Pengertian Relaksasi Benson

Tehnik Relaksasi Benson merupakan tekhnik relaksasi yang digabung dengan


keyakinan yang dianut oleh pasien, relaksasi benson akan menghambat aktifitas saraf
simpatis yang dapat menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-
otot tubuh menjadi relaks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman
(Benson & Proctor, 2000). Relaksasi benson dapat berguna untuk menghilangkan
nyeri, insomnia atau kecemasan (Green &Setyawati, 2005).

Tujuan Latihan Relaksasi Benson

Terapi Benson Relaksasi bertujuan untuk mengatasi atau mengurangi


kecemasan, menurunkan ketegangan otot dan tulang, dapat mengatasi tekanan darah
tinggi, serta dapat mengurangi nyeri.

Manfaat Melakukan Relaksasi Benson

Manfaat dari relaksasi benson terbukti memodulasi stres terkait kondisi


seperti marah, cemas, disritmia jantung, nyeri kronik, depresi, hipertensi dan
insomnia serta menimbulkan perasaan menjadi lebih tenang (Benson & Proctor,
2000).

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


Prosedur Pelaksanaan Relaksasi Benson

a. Mengajarkn pasien pre dan post kemoterapi berdasarkan prosedur “Relaksasi


Benson”:
Tahapan pelaksanaan dalam mengaplikasikan EBNP antara lain:
 Ucapkan salam
 Jelaskan maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
 Anjurkan pasien duduk atau berbaring dengan santai dan senyaman mungkin.
 Anjurkan pasien menutup mata dan memfokuskan pikiran
 Anjurkan lengan, telapak tangan, dan kaki dalam posisi yang rileks.
 Anjurkan pasien untuk bernafas secara rileks dari hidung dan mengeluarkan
napas perlahan melalui mulut
 Anjurkan pasien untuk memilih kalimat spiritual yang akan digunakan atau
menggunakan kalimat spiritual yang sudah ditentukan oleh perawat sesuai
agama dan keyakinannya.
1. Agama Islam : “Astaghfirullah”, “Laailaahailallah”.
2. Agama Kristen : “Pada Tuhan Yesus, berikan kesembuhan, dan suasana
damai dihati, damai di jiwa”
3. Agama Katholik : “Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus… Engkau
yang mempunyai daya dan kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan
dosa, maka sembuhkanlah aku..”
4. Agama Hindu : “ Ya Hyang Widi, semoga Hyang Vayu menghembus
kanang insejuk, Vayu yang memberikan kesehatan dan kesejah teraan,
semoga Dia memberi kan umur panjang”
5. Agama Budha : biasa disebut dengan Trisarana, “ Aku berlindung kepada
Budha, aku berlindung kepada Dharma, aku berlindung kepada Sangha “

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


 Anjurkan pasien mulai mengucapkan kalimat spiritual secara berulang-
ulang dan khidmat.
 Apabila ada pikiran yang mengganggu, kembalilah fokuskan pikiran.
 Untuk mengakhiri prosedur ini disarankan tidak secara langsung,
anjurkan responden membuka mata perlahan dan melakukan nafas dalam
secara normal.
 Lakukan prosedur selama 15 sampai 20 menit
 Berpamitan kepada pasien

Alat Ukur Kecemasan (HARS)


Menurut Hawari, (2009 : 138-139) untuk mengetahui sejauh manaderajat
kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali, yaitu
menggunakan alat ukur yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale for
Anxiety (HRS-A). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing
kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.

Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0 – 4,


yang artinya adalah :

Nilai 0 =tidak ada gejala15

1 =gejala ringan

2 =gejala sedang

3 =gejala berat

4 =gejala berat sekali

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


Masing-masing nilai angka (score) dari ke 14 kelompok gejala

tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan seseorang, yaitu :

Total Nilai (score) :

Kurang dari 14 =tidak ada kecemasan

14 –20 =kecemasan ringan

21–27 =kecemasan sedang

28 –41 =kecemasan berat

42 –56 =kecemasan berat sekali

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO
SOP RELAKSASI BENSON

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respon
relaksasi pernafasan denganmelibatkan faktor keyakinan pasien
yaitu melalui kata-kata yang menenangkan sesuai dengan agama
yang dianut pasien dan senantiasa memacu pasien untuk berfikir
positif.
Relaksasi Benson merupakan salah satu cara kombinasi untuk
melatih pernafasandan mengendalikan pikiran
TUJUAN Relaksasi Benson bertujuan untuk memusatkan perhatian pada suatu
fokus dengan menyebut berulang-ulang kalimat spiritual dan
menghilangkan berbagai pikiran yang mengganggu.
Relaksasi Benson membantu orang menjadi rileks sehingga dapat
memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik, termasuk kecemasan
yang sedang dialaminya.
KEBIJAKAN/ Dasar-Dasar Respon Relaksasi (Benson, Herbert & Proctor, 2000)
LITERATUR
PROSEDUR  Ucapkan salam
 Jelaskan maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
 Anjurkan pasien duduk atau berbaring dengan santai dan
senyaman mungkin.
 Anjurkan pasien menutup mata dan memfokuskan pikiran
 Anjurkan lengan, telapak tangan, dan kaki dalam posisi yang
rileks.
 Anjurkan pasien untuk bernafas secara rileks dari hidung dan
mengeluarkan napas perlahan melalui mulut
 Anjurkan pasien untuk memilih kalimat spiritual yang akan
digunakan atau menggunakan kalimat spiritual yang sudah
ditentukan oleh perawat sesuai agama dan keyakinannya.
6. Agama Islam : “Astaghfirullah”, “Laailaahailallah”.
7. Agama Kristen : “Pada Tuhan Yesus, berikan kesembuhan,
dan suasana damai dihati, damai di jiwa”
8. Agama Katholik : “Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus…
Engkau yang mempunyai daya dan kekuatan untuk
menyembuhkan penyakit dan dosa, maka sembuhkanlah
aku..”
9. Agama Hindu : “ Ya Hyang Widi, semoga Hyang Vayu
menghembus kanang insejuk, Vayu yang memberikan
kesehatan dan kesejah teraan, semoga Dia memberi kan umur
panjang”

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


10. Agama Budha : biasa disebut dengan Trisarana, “ Aku
berlindung kepada Budha, aku berlindung kepada Dharma,
aku berlindung kepada Sangha “
 Anjurkan pasien mulai mengucapkan kalimat spiritual secara
berulang- ulang dan khidmat.
 Apabila ada pikiran yang mengganggu, kembalilah fokuskan
pikiran.
 Untuk mengakhiri prosedur ini disarankan tidak secara
langsung, anjurkan responden membuka mata perlahan dan
melakukan nafas dalam secara normal.
 Lakukan prosedur selama 15 sampai 20 menit
 Berpamitan kepada pasien

DOKUMENTASI Pendokumentasian dilakukan oleh perawat/ peneliti yaitu:


- Pengukuran pre dan post tingkat kemampuan Relaksasi Benson
dan
- Pengukuran tingkat kecemasan.
- Hambatan-hambatan yang dialami oleh klien dan cara
mengatasinya.

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


Daftar Pustaka

1. Neal, M. J. (2006). Farmakologi Medis Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga


2. Adamsen, L., Quist, M., Andersen, C., Møller, T., Herrstedt, J., Kronborg, D.,
...& Stage, M. (2009). Effect of a multimodal high intensity exercise
intervention in cancer patients undergoing chemotherapy: randomized
controlled trial. Bmj, 339, b3410
3. Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., Cheever, K. H., Townsend, M. C.,
& Gould, B. (2008). Brunner and Suddarth’s textbook of medicalsurgical
nursing 10th edition. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins.
4. Hartati. 2015. Pengaruh Latihan Progressive Muscle Relaxation terhadap
Status Fungsional dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Kanker
dengan Kemoterapi di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
5. Bintang, Y. A. (2012). Gambaran Tongkat Kecemasan, Stress, dan Depresi
Pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Students e-Journal Unpad.
6. Tarwoto & Wartonah. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
7. Green, C. W., & Setyowati, H. (2004). Seri buku kecil terapi alternatif.
Yogyakarta: Yayasan Spritia
8. Purwati, dkk. (2010). Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi
relaksasi Benson pada pasien hipertensi. Diperoleh tanggal 17 November
2012 dari http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id
9. Benson, Herbert & Proctor. (2000) Dasar-Dasar Respon Relaksasi. Edisi 1.
Bandung: Kaifa
10. Park ER, (2013) A relaxtion respons traning for women undergoing breast
biopsy: exploring integrated care. The Breast.1-7

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO


11. Green, C. W., & Setyowati, H. (2004). Seri buku kecil terapi alternatif.
Yogyakarta: Yayasan Spritia
12. Benson, Herbert & Proctor. (2000) Dasar-Dasar Respon Relaksasi. Edisi1.
Bandung: Kaifa
13. Yekta P Z et al, (2017). The comparison of two type of relaxtation technique
on post perative state anxiety in candidate for the mastectomy surgery : A
Randomized Controlled Clinical Trial. IJCBNM. Vol 5 No 1: 61-6
14. Mardiani. (2014). Perbedaan teknik relaksasi Benson dan nafas dalam
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah abdomen di RSUD
Kota Salatiga. Semarang: Stikes Telogorejo
15. Datak, G. (2008). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah
Transurethral Resection of The Prostate di RSUP. Fatmawati Jakarta.
Depok: Program Pasca Sarjana Fakultas Vol. 13, 2017 relaksasi benson
mempengaruhi … 77 Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
16. Solehati & Kosasih. 2015. Konsep & Aplikasi Relaksasi. Bandung: Refika
Aditama
17. Green, C. W., & Setyowati, H. (2004). Seri buku kecil terapi alternatif.
Yogyakarta: Yayasan Spritia
18. Datak, G. (2008). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah
Transurethral Resection of The Prostate di RSUP. Fatmawati Jakarta.
Depok: Program Pasca Sarjana Fakultas Vol. 13, 2017 relaksasi benson
mempengaruhi … 77 Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
19. Mardiani. (2014). Perbedaan teknik relaksasi Benson dan nafas dalam
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah abdomen di RSUD
Kota Salatiga. Semarang: Stikes Telogorejo

RELAKSASI BENSON UNIVERSITAS DIPONEGORO

Anda mungkin juga menyukai