Dosen Pembimbing:
Oleh :
KELOMPOK 6
Berdasarkan data pengkajian remaja oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan dalam mata
kuliah keperawatan komunitas 1 di RT 001 / RW 006 Dukuh Suterejo, Mulyorejo, Surabaya pada
tanggal 22 Mei 2019 diperoleh data melalui komponen winshield survey (Anderson & Mc. Farlane,
2006) adalah sebagai berikut :
Elemen Deskripsi
Perumahan, Bangunan : Sebagian besar remaja di RT 001 tinggal di rumah semi
Lingkungan, Daerah permanen yaitu rumah sewa.
Arsitektur : Bentuk rumah di wilayah RT 001 sebagian besar rumah
sewa semi permanen yang terbuat dari papan atau anyaman bambu,
yang tidak memiliki jendela, dengan pencahayaan kurang, dan jarak
antar rumah saling berdekatan serta beberapa rumah ada yang menjadi
satu. Sementara sebagian rumah lagi, di wilayah RT 001 berbentuk
permanen dengan dinding semen, cukup fentilasi (terutama bagunan
yang dijadikan kos-kosan).
Halaman : Sebagian besar rumah penduduk di RT 001 tidak memiliki
halaman rumah.
Lingkungan Terbuka Luas : tidak ada lahan kosong di RT 001.
Batas Wilayah Batas Daerah :
Utara : RT 002 / RW 006 Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo
Timur : Dinas Pemadam Kebakaran Pos Mulyorejo
Selatan : Lahan kosong
Barat : Jalan Raya Sutorejo
Tingkat Sosial Ekonomi Tingkat Sosial : Masyarakat di RT 001 memiliki hubungan sosial
yang baik, dibuktikan dengan hubungan sosial yang baik antar-
tetangga. Terutama remaja di RT 001, mereka memiliki tempat untuk
bersosialisasi seperti di warung kopi, di gang rumah, dan di masjid
kecil diantara rumah-rumah mereka. Terdapat lapangan sepak bola di
luar RT 001 juga yang terkadang di jadikan tempat untuk
bersosialisasi.
Pembahasan
Berdasarkan tahap perkembangan individu menurut Erickson, masa remaja terbagi menjadi
tiga tahap yakni masa remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun
kriteria usia masa remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17
tahun. Kriteria usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki
yaitu 17-19 tahun. Sementara masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-
laki yaitu 19-21 tahun (Thalib, 2010). Batas usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24.
Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah
10 sampai 19 tahun.
Kedua dari hasil pengamatan secara langsung yang dilakukan secara door to door dengan
wawancara narasumber (remaja) di RT 001 Dukuh Sutorejo, Mulyorejo, Surabaya, didapatkan
banyak anak-anak dan remaja, jumlah remajanya ada 8 dengan dua laki-laki dan enam perempuan
(satu remaja laki-laki sebagai pelajar SMA, sementara satu remaja laki-laki yang lain sebagai
pelajar SMP dan dua remaja perempuan adalah pelajar SMA, dua pelajar perempuan yang lain
adalah pelajar SMP , dan sisanya tidak melanjutkan sekolah) . Dari hasil wawancara pula
didapatkan satu dari dua remaja (laki-laki) positif mengenal dan mengkonsumsi rokok.
Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan
menghembuskannya kembali ke luar. Asap yang dikeluarkan rokok tidak hanya merugikan diri
sendiri, namun dapat berakibat bagi orang-orang lain yang berada di sekitarnya. Efek dari
mengkonsumsi rokok misalnya membuat detak jantung menjadi tidak teratur, kecanduan merokok
(kandungan nikotin), gangguan daya tangkap, sampai dapat memicu suatu jenis penyakit / dapat
dikatakan bahwa rokok tidak menyebabkan kematian, tetap lebih tepatnya sebagai faktor pendorong
timbulnya penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Faktanya 50% dari jumlah remaja laki-laki sudah mengenal dan mengkonsumsi rokok, yang
sebagimana kita ketahui bahwa merokok adalah salah satu perilaku yang dapat mengganggu
kesehatan manusia. Adanya kebiasaan remaja yang merokok mungkin terjadi karena pengaruh
lingkungan dimana lingkungan mengajarkan percontohan yang tidak baik berupa sebagian besar
orang tua adalah perokok aktif dan hal ini didukung pula dengan adanya beberapa warung yang
biasa digunakan sebagai tempat berkumpul remaja dan orang dewasa. Aktivitas sebagian besar
orang dewasa yang berkumpul di warung adalah merokok dan minum kopi, yang mana disana pula
tempat berkumpulnya remaja dan teman sebayanya. Sehingga perilaku orang dewasa yang memiliki
kebiasaan merokok tersebut lambat laun mempengaruhi perilaku remaja untuk merokok.
Oleh karena itu, untuk mengembalikan minat remaja untuk berorganisasi ( contohnya dalam
lingkup karang taruna) dan memperbaiki gaya hidup remaja (tentang kebiasaan merokok) dapat
dilakkukan sebuah penyuluhan dan kontrol sosial oleh petugas yang berwenang baik itu dari sisi
perangkat pemerintahan atau petugas kesehatan, misalnya dilakukannya penyuluhan tentang
manajemen organisasi, penyuluhan tentang bahaya merokok, atau tentang gaya hidup sehat untuk
remaja.
Ket :
Remaja laki-laki
Remaja perempuan