Anda di halaman 1dari 11

Cara Mengatasi 

Trauma Pasca Bencana
*Beri Waktu untuk Menyesuaikan Diri. Masa-masa
setelah bencana bisa menjadi momen yang sangat
sulit dalam hidup.
*Minta Dukungan.
*Komunikasikan Pengalamanmu.
*Bergabung dengan Kelompok Pendukung.
*Terapkan Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Stres.
*Lakukan Kembali Rutinitas Harian.
* Tak hanya menimbulkan kerugian material,
gempa bumi dan bencana alam lain
turut memengaruhi kesehatan mental para
korban selamat. Usai bencana melanda, para
korban selamat tak jarang mengalami trauma,
ketakutan, dan syok akibat kehilangan keluarga
atau kerabat, serta rumah.
* Baik pada anak maupun pada
orang dewasa dampak bencana bervariasi dari
jangka pendek sampai jangka
panjang. Dampak emosional jangka pendek
yang masih dapat dilihat dengan jelas meliputi
rasa takut dan cemas yang akut, rasa sedih dan
bersalah yang kronis, serta munculnya
perasaan hampa.
7 Cara Manajemen Stres Saat Bencana
*Tetap saling berhubungan dan bantu-membantu.
*Sayangilah diri Anda dan kembali pada rutinitas.
*Penyembuhan melalui saling berbagi.
*Hormati dan dengarkan saran orang lain tentang
menghentikan diri dari berduka.
*Batasi paparan gambar media tentang bencana.
*Tetap tenang & rileks dlm menghadapi bencana.
* Judith Herman mengatakan bahwa
menyembuhkan trauma (trauma healing)
adalah langkah untuk menggerakan tiga hal
yaitu, dari perasaan bahaya pada perasaan
nyaman dan aman, dari perasaan menolak
kondisi pada penerimaan kondisi, dan dari
perasaan terisolasi pada kemampuan
membangun hubungan sosial (2003: 13).
* Tujuan dukungan psikososial adalah
mengembalikan individu atau keluarga atau
kelompok pasca kejadian tertentu (bencana
alam maupun bencana sosial) sehingga menjadi
kuat secara individu atau kolektif ; berfungsi
optimal, memiliki ketangguhan dalam
menghadapi masalah; serta menjadi berdaya
dan produktif.
* Dukungan Psikologis Awal (DPA) adalah sebuah
metode untuk membantu seseorang dalam
kondisi distres agar mereka merasa tenang dan
didukung, guna mengatasi tantangan atau
permasalahan mereka dengan lebih baik.
* Mengenali dan memberi perhatian. Kenali
temanmu yang memerlukan bantuan, Sapa dan
tanyakan kondisi temanmu yang sedang
menghadapi masalah,
* Mendengarkan. Dengarkan cerita temanmu
dengan penuh perhatian, Tanggapi cerita
temanmu dengan positif, tidak menghakimi
atau menyinggung perasaan,
* Menghubungkan.
* Tugas Resume
1.Trauma exposure and refugee status as
predictors of mental health outcomes in
treatment-seeking refugees
2.The development and maintenance of post-
traumatic stress disorder (PTSD) in civilian adult
survivors of war trauma and torture: a review
3.Trauma intensity and posttraumatic stress:
Implications of the tsunami experience in Sri Lanka
for the management of future disasters

Anda mungkin juga menyukai