Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Depresi ( depression ) dan kegelisahan ( anxiety )

Di susun oleh :

Kelompok 4

Sri Nanda Yani 3022020020


Iwanda ridha 3022020009

Dosen Pengampu :

MARIMBUN, S. Pd. I, M. Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin segala puji bagi Allah Swt. yang senantiasa
memberikan karunia dan rahmat-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammmad Saw beserta seluruh keluarga, sahabat dan
para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan yang harus penulis hadapi. Akan tetapi, berkat kerja keras,
doa, dan motivasi serta masukan-masukan yang positif dari berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukan dan doa yang telah diberikan
kepada penulis dapat diterima sebagai amalan kebaikan yang menjadi pintu pembuka
bagi keridhaan Allah Swt. Aamiin ya rabbal’alamin. makalah ini adalah karya terbaik
dari penulis, namun dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Langsa, 18 Maret 2023

Penulis,

i
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Depresi .......................................................................................3
B. Gejala – gejala depresi ..................................................................................3
C. Faktor penyebab depresi.................................................................................5
D. Depresi Pasca Bencana ..................................................................................8
E. Pengertian kegelisahan ..................................................................................8
F. Gejala – gejala kegelisahan ...........................................................................9
G. Penyebab kegelisahan ....................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................11
A. Simpulan...........................................................................................................11
B. Saran ................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan berbagai cobaan hidup
dalam kehidupannya. Mungkin Sebagian dari mereka ada yang merasa berputus asa
sehingga menyebabkan bunuh diri, hal tersebut mungkin saja terjadi karena latar
belakang kehidupannya yang mempunyai pengalaman depresi sewaktu-waktu. Yang
terkadang diaplikasikan atau dicurahkan dalam beberapa bentuk, dan tak jarang
membawa mereka kedalam pemikiran yang menyulitkan, dan lain sebagainya.

Kegelisahan merupakan salah satu bagian kehidupan manusia yang sering


dialami karena beban psikologis, yang biasanya diiringi dengan rasa khawatir atau
rasa takut pada suatu hal. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala sifat yang
paling sempurna diantara makhluk yang ada di bumi ini, sifat tersebut adalah cipta,
rasa dan karsa. Tetapi dengan adanya ketiga sifat tersebut manusia menjadi tamak,
kikir, iri, dengki, dan sebagainya, apabila manusia tidak dapat mengatur, menguasai,
atau mengekang hawa nafsunya ataupun bertindak yang negatif.

Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu-waktu tanpa kita sadari
dan tidak diharapkan kehadirannya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan
menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan
dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri
karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.

Jika dikaitkan dengan zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami
stress, kecemasan. dan kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada orang yang berpikir
bahwa stress dan depresi bukan benar-benar suatu penyakit. Padahal, dibandingkan
AIDS yang menjadi momok saat ini, stres dan depresi jauh lebih bertanggung jawab
terhadap banyak kematian. Karena, kedua hal tersebut merupakan sumber dari
berbagai penyakit.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian depresi dan kegelisahan ?


2. Bagaimanakah gejala depresi dan kegelisahan ?
3. Apa Faktor penyebab terjadinya depresi dan kegelisahan ?
4. Bagaimanakah depresi pasca bencana

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian depresi dan kegelisahan
2. Untuk mengetahui gejala depresi dan kegelisahan
3. Untuk mengetahui Faktor penyebab terjadinya depresi dan kegelisahan
4. Untuk mengetahui pengertian depresi pasca bencana

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Depresi

Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat.


Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang dapat jatuh ke fase depresi.
orang yang mengalami depresi umumnya mengalami gangguan yang meliputi keadaan
emosi, motivasi, fungsional, dan gerakan tingkah laku serta kognisi. Depresi adalah
suatu gangguan perasaan hati ( afek ) yang ditandai dengan afek distorik atau
kehilangan minat atau kegembiraan dalam aktivitas sehari-hari disertai dengan temuan
- temuan lain seperti gangguan tidur dan perubahan selera makan. seseorang yang
mengalami depresi perasaan dan perilakunya diakibatkan oleh persepsi negative
mereka dan verbalisme mereka, seperti adanya penurunan mood, kesedihan,
pesimisme tentang masa depan, retardasi dan agitasi, sulit berkonsentrasi,
menyalahkan diri sendiri, serta lambat dalam berpikir.

Menurut teori psikodinamika klasik mengenai depresi yang dikemukakan Freud


dan para pengikutnya meyakini kemarahan orang yang ditinggalkan kepada orang
yang meninggalkannya terus-menerus dipendam, berkembang menjadi proses
menyalahkan diri sendiri, menyiksa diri sendiri, dan depresi yang berkelanjutan.
Orang-orang yang sangat tidak mandiri diyakini sangat rentan terhadap proses
tersebut. Teori psikodinamika klasik merupakan dasar pandangan psikodinamika yang
diterima secara luas yang menganggap depresi sebagai kemarahan terpendam yang
berbalik menyerang diri sendiri

B. Gejala - gejala Depresi

Gejala adalah sekumpulan peristiwa, perilaku atau perasaan yang sering terjadi
(namun tidak selalu) muncul pada waktu yang bersamaan. Gejala depresi adalah
kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan
sebagai depresi. Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala
fisik, gejala psikis, dan gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan,
sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat kerja, hilangnya rasa percaya
diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan, seperti berikut ini :

3
1. Gejala Fisik

a Kelakuan yang anch pada waktu tidur

b. Kelesuan - apatis - omong kosong

c. Hilangnya nafsu makan

d. Kehilangan nafsu seks

e. Penyakit-penyakit fisik yang ringan

2. Gejala Psikis

a. kehilangan rasa percaya diri

Orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi
negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka senang sekali membandingkan antara
dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses. pandai, beruntung, kaya,
lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan
pikiran negatif lainnya.

b. Sensitif

Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan
dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwa yang netral jadi
dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan.
Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud
orang lain, mudah sedih, murung, lebih suka menyendiri.

c. Merasa diri tidak berguna

Perasaan ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama di
bidang atau lingkungan yang mereka kuasai.

d. Perasaan bersalah

Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu


hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang
seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang
lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut.

4
e. Perasaan terbebani

Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya.
Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang
berat.

3. Gejala Sosial

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhimya mempengaruhi
lingkungan dan pekerjaan atau aktivitas rutin lainnya. Lingkungan tentu akan
bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut yang pada umumnya
negatif. Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah interaksi
dengan rekan kerja, atasan, atau bawahan. Masalah ini tidak hanya berbentuk
konflik, namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder,malu, cemas jika
berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara
normal. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap.terbuka dan secara aktif
menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

C. Faktor Penyebab Depresi

a. Faktor fisik

1. Faktor Genetik

Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki


risiko lebih besar menderita gangguan depresi dari pada masyarakat pada
umumnya.

2. Susunan Kimia Otak danTubuh

Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar
dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan adanya
perubahan akibat pengaruh bahan kimia seperti mengkonsumsi obat-obatan,
minum-minuman yang beralkohol, dan merokok.

3. Faktor Usia

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja


dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Namun sekarang ini usia rata-rata

5
penderita depresi semakin menurun yang menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak
semakin banyak terkena depresi.

4. Gender

Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi dari pada pria.
Bukan berarti wanita lebih mudah terserang depresi, karena wanita lebih sering
mengakui adanya depresi dari pada pria dan dokter lebih dapat mengenali depresi
pada wanita.

5. Gaya Hidup

Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya
penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi.

6. Penyakit Fisik

Penyakit fisik dapat menyebabkan penyakit. Perasaan terkejut karena


mengetahui seseorang memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya
kepercayaan diri dan penghargaan diri (self-esteem), juga depresi.

7. obat-obatan Terlarang

Obat-obatan terlarang telah terbukti dapat menyebabkan depresi karena


mempengaruhi kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan

b. Faktor Psikologis
1. Kepribadian
Aspek-aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya depresi yang
dialami serta kerentanan terhadap depresi. Ada narapidana yang lebih rentan
terhadap depresi, yaitu yang mempunyai konsep diri serta pola pikir yang negatif,
pesimis, juga tipe kepribadian introvert salah satu aspek kepribadian itu adalah
penyesuaian diri. Penyesuaian diri adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik berasal dari diri seseorang seperti keluarga, masyarakat, dan
luar diri individu seperti lingkungan sosial, antara lain melalui gambaran diri yang
positif, hubungan interpersonal yang baik dengan keluarga dan lingkungan sosial,
kemampuan mengontrol emosi dan rasa percaya diri.

6
2. Pola Pikir

Pada tahun 1967 psikiatri Amerika Aaron Beck menggambarkan pola


pemikiran yang umum pada depresi dan dipercaya membuat seseorang rentan
terkena depresi. Secara singkat, dia percaya bahwa seseorang yang merasa
negatif mengenai diri sendiri rentan terkena depresi.

3. Harga Diri (self-esteem)


Harga diri yang rendah akan berpengaruh negatif pada seseorang yang
bersangkutan dan mengakibatkan seseorang tersebut akan menjadi stres dan
depresi.

4. Stres

Kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pindah rumah, atau stres
berat yang lain dianggap dapat menyebabkan depresi. Reaksi terhadap stres sering
kali di tangguhkan dan depresi dapat terjadi beberapa bulan sesudah peristiwa itu
terjadi.

5. Lingkungan Keluarga

Ada 3 hal seseorang menjadi depresi di dalam lingkungan keluarga yaitu


dikarenakan kehilangan orangtua, jenis pengasuhan yang kurang kasih sayang
ketika kecil, dan penyiksaan fisik dan seksual ketika kecil.

6. Penyakit Jangka Panjang

Ketidaknyamanan, ketidakmampuan, ketergantungan, dan ketidak amanan dapat


membuat seseorang cenderung menjadi depresi. Berdasarkan faktor-faktor
penyebab depresi yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa faktor yang mempengaruhi depresi dapat terjadi karena beberapa faktor,
yaitu faktor fisik dan faktor psikologis. Semua faktor depresi ini pada umumnya
dikarenakan stres yang berkepanjangan, sehingga menimbulkan depresi dengan
faktor yang berbeda-beda.

7
D. Depresi pasca bencana

a. Depresi

Adalah jenis gangguan alam perasaan atau emosi yang di sertai komponen
psikologik: rasa susah, murung, sedih, putus asa, dan tidak bahagia, serta
komponen somatik: anoreksia,konstipasi, kulit lembab ( rasa dingin), tekanan
darah dan denyut nadi menurun dan depresi adalah salah satu bentuk gangguan
jiwa pada alam perasaan (afektif, mood). Depresi adalah suatu gangguan mental
yang paling sering terjadi pada korban bencana alam dahsyat, seperti akibat erupsi
gunung sinabung pada tahun 2011 hingga saat ini. Setelah mengalami depresi,
selanjutnya korban akan mengalami pasca trauma. Depresi berupa perasaan sedih
yang berat berkepanjangan, putus asa, merasa tidak tertolong lagi. Biasanya
karena kehilangan sesuatu yang di cintai. kehilangan anggota keluarga, rumah,
sawah lading, ternak dan harta benda lainnya. Kehilangan kebersamaan hidup
sekeluarga dengan tetangga, dan kehilangan kecantikan atau kegagahan karena
luka bakar.

b. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

PTSD Adalah pola perilaku yang mengganggu yang ditunjukkan oleh seseorang
yang pernah mengalami, atau telah menghadapi peristiwa traumatis seperti bencana
alam, pertempuran, atau penyerangan. (Videbeck, 2014) Post-Traumatic Stress
Disorder (PTSD) adalah kecemasan patologis yang umumnya terjadi setelah
seseorang mengalami atau menyaksikan trauma berat yang mengancam secara fisik
dan jiwa dan terjadi setlah 6 bulan kejadian traumatic, termasuk salah satu kejadian
kecemasan (anxiety disorder) cara mengatasi yang sering digunakan intervensi
krisis, yang disebabkan physical abuse,korban kriminalitas, korban peperangan,
bencana alam yang dipengaruhi support system yang ada dan mekanisme koping
individu

E. Pengertian kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata "gelisah". Gelisah artinya rasa yang tidak
tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak
sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah,

8
kahwatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat
yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau
takut. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik
seseorang dalam situasi tertentu.Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari
kecemasan. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
kecemasan neorotik dan kecemasan moril. Banyak yang menilai kegelisahan ada
macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan
sebagai berikut:

a. Kegelisahan negatif adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang


melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan
kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa
melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah
atau mencapai tujuan yang diinginkan. yaitu kegelisahan dalam menanti-nanti
sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman
bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.

b. Kegelisahan positif merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang


dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai
tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya
atau hal- hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan
kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu
dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan
manusia.

D. Gejala - Gejela Kegelisahan


1. Ketidakmampuan seorang dalam menghadapi kenyataan hidup.
2. Munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu

9
E. Penyebab kegelisahan

kegelisahan dapat dikatakan sebagai rasa tidak tentram, rasa selalu khawatir, rasa
tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas, dan semacamnya. Yang jelas kegelisahan
berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri manusia.Kegelisahan tidak
jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena faktor-faktor
materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material. Mungkin kegelisahan itu
disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarir

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Depresi adalah gangguan mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang
mewarnai seluruh proses mental (berpikir, perasaan, dan berperilaku) seseorang
dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang
yang tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas. Penderita depresi memiliki
ciri kepribadian yang berbeda dengan orang normal. Hal ini merupakan
pengaruh pikiran dari orang yang mengalami depresi tersebut terhadap situasi
sulit yang sedang dialaminya. kegelisahan merupakan bagian hidup manusia.
Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan egala latar belakang dan
kemampuannya. pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama,
relative ringan ataupun berat. Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat
dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah kegelisahan.

B. Saran
Dari pembahasan mengenai depresi dan kegelisahan tersebut, kami dapat
menyarankan kepada pembaca agar terhindar dari rasa kegelisahan itu.
Walaupun kita ketahui bahwa manusia tidak akan pernah lepas dari rasa
kegelisahan, karena kegelisahan itu merupakan sesuatu yang manusiawi.
Namun sebagai manusia hendaknya kita selalu berusaha dalam segala hal
termasuk untuk menghidarkan diri dari perasaan depresi dan gelisah kita perlu
bersikap lebih tenang, sabar, selalu berpikir positif dan yang terpenting adalah
selalu berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
tercapai ketenangan dalam berpikir dan melakukan sesuatu, sehingga
kegelisahan dapat terhindarkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chie R (2013) Depresi: Pengertian, Penyebab, dan Gejalanya. Diakses 26 Maret


2023. dari http://chieraeray.blogspot.com/2012/08/depresi- pengertian-
penyebab-dan.html

Dr.Rebecca Fox-Spencer & Prof. Allan Y (2010) Mengenali, Mengatasi, dan


Mengatisipasi Deprest. (dr.Winardini, Trans.). Jakarta: Kompas Gramedia.
(Buku asli diterbitkan 2005)

Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Ny. Y Singgih. 1995. Psikologi Keperawatan.


Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia (hal 89)

Maramis. 2012. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University


Press (hal 94, 131,339, 385)

Videbeck, S.L. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Yosep, H. I., dan Sutini, T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental
Health Nursing. Bandung: Refika Aditama.

12

Anda mungkin juga menyukai