Anda di halaman 1dari 12

DEPRESI AKIBAT DARI DAMPAK DIGITAL ERA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi


Dosen Pengampu:
Dr. Rr. Sri Endang Pujiastuti, SKM,MNS

Oleh :
Nurrona Rizqina P1337420623062

KELAS INTERNASIONAL
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKKES KEMESKES SEMARANG
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam menyelesaikan
makalah ini tidak terlepas dari kerja sama teman-teman. Karena itu ucapan terima kasih penyusun
sampaikan kepada kalian, atas kerja samanya, orang-orang terdekat atas pengertiannya dan pihak-
pihak lain yang telah membantu penyusun dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai
manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penyusun harapkan. Dan penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, 12 September 2023

Nurrona Rizqina

2
DAFTAR ISI

Daftar Isi
DEPRESI AKIBAT DARI DAMPAK DIGITAL ERA ............................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I ...........................................................................................................................4
PENDAHLUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................5
1.2 Tujuan ....................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................6
PEMBAHASAN ..........................................................................................................6
2.1 Depresi ...................................................................................................................6
A. Pengertian Depresi .................................................................................................6
B. Macam – Macam Depresi ......................................................................................6
C. Gejala Depresi........................................................................................................7
D. Penyebab Depresi ..................................................................................................7
E. Pengobatan Gejala Depresi ...................................................................................8
F. Tips – Tips Mencegah Depresi ............................................................................ 10
BAB III ...................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHLUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin dia tidak
merasa sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai pengalaman depresi
sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan dalam beberapa bentuk, dan tak
jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang menyulitkan, dan lain sebagainya.

Biasanya semua orang tidak mengakui bahwa mereka telah terpelosok ke dalam kancah
penderitaan. Banyak dari mereka berpikir tentang tingkat-tingkat depresi yang mereka sebut
”perasaan sedih” atau seperti yang dilakukan oleh wanita dengan menangis. Tapi mereka sadar
bahwa sekali waktu kehidupan mereka tidak bahagia. Jelaslah ada perbedaan antara
ketidakbahagiaan dan penyakit mental. Bagaimanapun juga, bentuk depresi yang paling ringan
akan menumpulkan ketajaman kehidupan yang paling keras. Sehingga beberapa orang yang
terjebak dalam kesedihan ataupun ketidakbahagiaan lainnya, mengambil langkah berbahayayang
dapat merugikan dirinya, yaitu dengan tindakan bunuh diri dan sebagainya.

Untuk itu makalah ini disusun sedemikian rupa guna membantu pembaca agar lebih
mudah memahami maksud dari depresi. Selain itu, agar dapat memberikan pengetahuan atau
wawasan bagi para pembaca.

Pada Zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami stress, kecemasan,dan
kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada orang yang berpikir bahwa stress dandepresi bukan
benar-benar suatu penyakit. Padahal, dibandingkan Covid – 19 yang menjadi momok saat ini,
stres dan depresi jauh lebih bertanggung jawab terhadap banyak kematian. Karena, kedua hal
tersebut merupakan sumber dari berbagai penyakit.

Stres dan depresi yang dibiarkan berlarut membebani pikiran dan dapat mengganggu
sistem kekebalan tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang negative seperti rasa sedih, benci,
iri, putus asa, kecemasan, dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada, maka sistem kekebalan
kita menjadi lemah.

Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang mendapat
perhatian serius. Dinegara – negara berkembang, WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020
nanti depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami dan depresi berat akan
menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHO
tahun 1980, hampir 20% - 30% dari pasien rumah sakit di Negara berkembang mengalami
gangguan mental emosional seperti depresi.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sejumlah permasalahan yang akan
dibahas dalam paper ini antara lain :
1) Apa yang dimaksud dengan depresi?
2) Apa macam – macam depresi?
3) Apa gejala dari penderita depresi?
4) Bagaimana cara untuk mengobati gejala depresi?
5) Apa saja tips untuk mencegah depresi?

1.2 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1) Memahami tentang pengertian depresi.
2) Faktor penyebabab depresi.
3) Memahami tentang gejala depresi.
4) Memahami tentang ciri – ciri kepribadian penderita depresi.
5) Membantu mengurangi timbulnya gejala depresi baik di lingkungan maupun pribadinya.
6) Cara menanggulangi depresi dalam diri.
7) Memperluas wawasan mengenai penyakit psikis dampak dari digital era, seperti depresi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Depresi
A. Pengertian Depresi

Depresi adalah salah satu bentuk kondisi kesehatan mental yang dialami banyak orang
dan sering kali muncul berbarengan dengan kecemasan. Depresi dapat diartikan sebagai gangguan
mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir,
berperasaan, dan berperilaku) seseorang dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain
seolah ada penghalang yang tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas serta reaksi berlebihan
terhadap suatu kejadian yang menjadi pemicunya.

Depresi bisa ringan dan sementara, atau berat dan berkepanjangan. Ada orang-orang yang
mengalami depresi hanya sekali dalam hidupnya; ada pula yang mengalaminya berkali-kali.
Emosi yang dirasakan disertai komponen psikolog seperti rasa susah, murung, sedih, putus asa,
dan tidak bahagia. Serta komponen somatik seperti anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Depresi biasanya terjadi saat stress yang dialami oleh seseorang tidak kunjung reda.
Depresi yang dialami ini berkolerasi dengan kejadian dramatis yang baru saja terjadi atau
menimpa seseorang. Pada umumnya, mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak
berdaya dan kehilangan harapan. Depresi juga bisa berujung pada tindak bunuh diri, tetapi hal ini
bisa dicegah dengan dukungan yang tepat. Penting untuk mengetahui bahwa ada banyak hal yang
bisa dilakukan untuk membantu anak-anak muda yang memiliki dorongan untuk melakukan
tindakan ini.

B. Macam – Macam Depresi

Depresi terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan dan apa yang
menjadi penyebabnya. Berikut penjelasan untuk setiap jenisnya:

1. Depresi mayor
Jenis gangguan kesehatan mental ini muncul dengan gejala berupa perasaan sedih,
mengalami kehilangan minat, atau gejala pada umumnya. Kondisi ini bisa muncul setiap
waktu dan berlangsung selama sekitar 2 minggu atau bahkan lebih.

2. Distimia
Selain itu, ada pula distimia atau gejala depresi yang kronis (persistent depressive disorder).
Jenis ini termasuk dalam depresi mayor yang telah terjadi dalam waktu yang lama, yaitu
setidaknya selama 2 tahun.

3. Gangguan Bipolar
Kemudian, ada pula gangguan bipolar, masalah suasana hari yang muncul dengan gejala
berupa perubahan emosi dan suasana hati yang drastis pada dua rentang waktu. Ketika
mengalami masalah kesehatan mental ini, seseorang dapat berada pada fase mania atau
senang berlebihan dan depresi mayor (perasaan sedih dan putus asa).

6
4. Depresi postpartum
Jenis depresi ini sangat umum terjadi pada ibu yang baru melalui proses persalinan.
Biasanya, kondisi ini muncul dengan gejala depresi mayor dalam waktu kurang lebih 1
tahun setelah persalinan.

5. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)


PMDD adalah gangguan mental yang identik dengan wanita. Gejalanya bisa terlihat sekitar
1 minggu sebelum hari menstruasi untuk beberapa wanita, lalu menghilang ketika haid tiba.
Namun, gangguan ini tidak sama dengan gejala dari PMS atau Premenstrual Syndrome.

6. Depresi Atipikal (atypical depression)


Jenis ini biasanya muncul dengan beberapa gejala depresi yang tidak khas. Misalnya,
kenaikan berat badan yang signifikan, terlalu banyak tidur, penolakan, dan sedih yang
berlebihan. Umumnya, gejala ini akan mulai mereda jika pengidapnya mengalami kejadian
atau suasana yang positif.

7. Psychotic Depression
Terakhir, ada psychotic depression, kondisi gangguan kesehatan mental yang muncul pada
seseorang yang mengalami depresi yang parah bersamaan dengan gejala psikotik, misalnya
delusi, halusinasi, dan masalah pola pikir.

C. Gejala Depresi

Depresi dapat terasa berbeda – beda bagi setiap anak. Berikut adalah tanda dan gejala yang
umum terjadi:

1. Gejala fisik:

 Lelah atau tidak ada energi, meskipun sudah beristirahat


 Gelisah atau sulit berkonsentrasi
 Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari
 Perubahan selera makan atau pola tidur
 Rasa nyeri atau sakit yang muncul tanpa sebab tertentu

2. Gejala emosional dal mental:

 Rasa sedih, cemas, atau mudah marah yang terus-menerus


 Hilang minat untuk bergaul dan melakukan kegiatan yang biasanya disukai
 Menarik diri dari orang lain dan merasa kesepian
 Merasa tidak berharga, tidak punya harapan, atau merasa bersalah
 Mengambil tindakan-tindakan berisiko yang tidak biasanya dilakukan
 Menyakiti diri atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup

D. Penyebab Depresi

Depresi bisa terjadi sebagai reaksi terhadap suatu peristiwa, misalnya penganiayaan,
kekerasan di sekolah, kematian orang terdekat, atau masalah keluarga seperti kekerasan di dalam
rumah tangga ataupun perpisahan orang tua. Seseorang bisa mengalami depresi setelah merasa
stres untuk waktu yang lama. Depresi juga bisa diturunkan di dalam keluarga. Selain itu, ada
kalanya kita tidak tahu mengapa depresi timbul.

7
Sayangnya, ahli belum mengetahui apa yang menjadi penyebab pasti seseorang
mengalami depresi. Namun, mereka menduga bahwa kelainan kesehatan mental ini terjadi karena
beberapa faktor pemicu berikut ini:
1. Masalah biologis.
Seseorang yang mengidap depresi kemungkinan mengalami perubahan fisik pada otak.
Meski begitu, tingkat signifikan dari perubahan ini belum pasti, meski akhirnya dapat
membantu menentukan sesuatu yang jadi penyebabnya.
2. Gangguan kimia pada otak.
Neurotransmitter adalah bahan kimia pada otak yang terbentuk secara alami dan kabarnya
memiliki peran dalam terbentuknya depresi. Studi menyebutkan jika perubahan fungsi
dan efek neurotransmitter ini dapat memengaruhi stabilitas suasana hati sehingga
berdampak pula pada tingkat depresi pada seseorang.
3. Gangguan hormon.
Perubahan atau gangguan pada keseimbangan hormon dapat memicu terjadinya depresi.
Hal ini kerap terjadi selama kehamilan dan beberapa minggu atau bulan setelahnya
(pascapartum). Selain itu, seseorang yang mengalami masalah tiroid, menopause, serta
beberapa kondisi lainnya juga memiliki risiko tinggi pada depresi.
4. Penyakit keturunan.
Masalah kesehatan mental ini lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan keluarga inti
yang pernah mengalami kondisi serupa. Ahli menyebutkan, gen dapat memengaruhi
risiko dari penyebab depresi.
5. Peristiwa kehidupan.
Mengalami stres, kematian orang tersayang, peristiwa yang mengecewakan (trauma),
isolasi dan kurangnya dukungan dapat menyebabkan depresi.
6. Kondisi medis.
Rasa sakit dan penyakit fisik yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi. Pengidap
penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit Parkinson lebih rentan mengalami
depresi.
7. Obat.
Beberapa obat memiliki efek samping depresi. Narkoba dan alkohol juga dapat
menyebabkan depresi atau memperburuknya.
8. Kepribadian.
Seseorang yang mudah kewalahan atau mengalami kesulitan mengatasi situasi tertentu
lebih rentan terhadap depresi.

E. Pengobatan Gejala Depresi

Hidup dengan tekanan mental memanglah tidak gampang namun penyembuhan bisa
menolong tingkatkan mutu hidup penderitanya. Bila masih terkategori ringan, perawatan diri
sendiri bisa jadi dapat menolong. Jika perawatan mandiri telah tidak efisien penderita bisa jadi
membutuhkan konseling psikiater untuk meminta dorongan penyembuhan supaya jadi lebih baik
ataupun obat formula dari dokter. Sebagian metode yang bisa jadi opsi buat menanggulangi
permasalahan kesehatan mental ini, antara lain:

8
1. Perawatan mandiri
Perawatan mandiri dapat jadi opsi terbaik buat menanggulangi tekanan mental yang
ringan. Untuk banyak orang, berolahraga tertib menolong menghasilkan perasaan positif
serta tingkatkan atmosfer hati. Memperoleh mutu tidur yang lumayan komsumsi
santapan sehat serta menjauhi alkohol (depresan) pula dapat menolong kurangi gejalanya.

2. Psikoterapi
Dokter hendak merekomendasikan psikoterapi buat permasalahan tekanan mental ringan
sampai berat. Tidak hanya itu, dokter pula kerap mencampurkan psikoterapi dengan obat.
Berikut tipe pengobatan buat menanggulangi kendala mental tersebut:
a. Cognitive behavior therapy (CBT). Pengobatan ini bertujuan buat menolong
penderita membebaskan benak serta perasaan negatif dan mengubahnya dengan
reaksi positif.
b. Problem-solving therapy (PST), pengobatan yang bisa menolong tingkatkan
keahlian penderita mengalami pengalaman yang merangsang rasa tertekan.
c. Interpersonal therapy (IPT), guna menolong menanggulangi permasalahan yang
timbul dikala berhubungan dengan orang lain.
d. Terapi psikodinamis, guna menolong penderita menguasai apa yang lagi
dialami serta gimana merespon perasaan tersebut.

3. Obat
Ketidakseimbangan bahan kimia pada otak jadi salah satu aspek resiko tekanan mental
Dokter bisa meresepkan antidepresan buat menolong memodifikasi kimia otak seorang.
Biasanya obat antidepresan tidak mempunyai dampak stimulasi pada orang yang tidak
hadapi kelainan tersebut.
Antidepresan bisa kurangi indikasi dalam satu ataupun 2 pekan awal mengkonsumsi
tetapi khasiat penuh dapat jadi tidak nampak sampai 2 hingga 3 bulan. Dalam sebagian
suasana keadaan obat psikotropika lain bisa jadi membantu.
Dokter umumnya menganjurkan penderita terus minum obat sepanjang 6 bulan ataupun
lebih sehabis gejalanya membaik. Perawatan jangka panjang pula bisa menolong buat
kurangi resiko episode tekanan mental pada masa depan untuk orang-orang yang lebih
berisiko.

4. Terapi stimulasi otak


Tipe pengobatan ini umumnya jadi opsi buat keadaan tekanan mental yang tidak
membaik sehabis komsumsi obat, hadapi indikasi psikosis, dan menampilkan percobaan
buat bunuh diri. Tipe pengobatan stimulasi otak ini termasuk:
a. Electroconvulsive therapy (ECT). Pengobatan ini dicoba dengan mengalirkan
arus listrik ke otak lewat kulit kepala buat menimbulkan kejang pendek.
b. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS). Tipe stimulasi otak ini berlangsung
dengan mengenakan tenaga magnet yang diganti jadi arus listrik pada bagian
dasar tengkorak. Prosedur ini bertujuan buat menolong penderita
mengendalikan emosi. TMS merupakan penyembuhan bonus yang dapat
digabung dengan penyembuhan serta non-invasif (tidak membutuhkan
pembedahan)
c. Vagus Nerve Stimulation (VHS). Dokter tidak sering melaksanakan tipe

9
pengobatan ini. Prosedurnya ialah dokter hendak memasang elektroda buat
stimulasi saraf vagus yang ditanamkan pada leher penderita.
F. Tips – Tips Mencegah Depresi

1. Terbuka dan jangan suka memendam masalah. Di dunia ini tidak ada orangyang luput
dari masalah. Orang yang tidak mempunyai masalah cenderungtidak mempunyai
pegangan. Sedikit sekali ada orang yang selalu bisamengatasi masalahnya sendiri, jadi
berbagilah kepada teman dekat.
2. Curhat dan Sharing. Kalau masalah tidak bisa dipecahkan secara sendiri lebih baik
mengajak temam untuk sharing, atau siapa pun orang yang kita percayai. Karena
dengan begitu siapa tahu kita bisa mendapat bantuan solusi untuk memecahkan
masalah. Kalaupun enggak, paling tidak dengan berbagi cerita, perasan jadi lebih enteng
dan pikiran tidak stres.
3. Kerjakan banyak hal. Saat waktu senggang dan masih muda, banyak carauntuk
menghilangkan beban perasaan. Selain olahraga, membaca buku, menonton, dan
istirahat adalah pentung artinya dalam hidup.
4. Mencoba yang belum pernah. Bukan berarti coba-coba sesuatu yangmengundang risiko,
akan tetapi menguji nyali diri untuk melakukan tantanganyang dapat men-supprt diri.
5. Banyak cara untuk meraih cita-cita, mewujudkan keyakinan dan harapan asaldengan
sungguh dan pantang menyerah. Cara berserah diri dan sabar adalah pegangan supaya
tidak terpeleset ke jurang kebimbangan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Depresi adalah gangguan mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang mewarnai


seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) seseorang dan kesulitan untuk
berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang yang tampak atau timbul tanpa alasan
yang jelas.
Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik, gejala psikis,
dan gejala sosial yang khas. Orang yang mudah sekali mengalami depresi biasanya memiliki
beberapa kepribadian tertentu.
Penderita depresi memiliki ciri kepribadian yang berbeda dengan orang normal. Hal ini
merupakan pengaruh pikiran dari orang yang mengalami depresi tersebut terhadap situasi sulit
yang sedang dialaminya.

3.2 Saran

1. Sebaiknya perawat dapat memberikan motivasi bagi penderita depresi, baikdepresi ringan
bahkan depresi berat, tidak menggunakan kata-kata yang membuat penderita patah
semangat.
2. Perawat diharapkan dapat mengontrol pasien/penderita depresi dari tindakan yang atau
hal-hal yang kecil hingga hal yang besar sekalipun untuk mencegah terjadinya suatu
tindakan fatal diluar dugaan.
3. Komunikasi secara kontinyu dengan penderita depresi, agar penderita tersebut merasa
dihargai, dibutuhkan dan dihibur

11
Daftar Pustaka

Depresi. dr.RizalFadliJakarta Selatan,Halodoc,2023.


Depresi Tinjauan Psikologis. NamoraLumonggaJakarta,Kencana Pranada,2009.
Depresi. UnicefIndonesia2022,Kesehatan Mental.
GunarsaSinggihD. & Gunarsa, Ny. Y Singgih.Psikologi Keperawatan (hal 89).Jakarta,
PT. BPK Gunung Mulia ,1995.
Psikologi Depresi. NurcholisM.2013,academia.edu,hal.4.

12

Anda mungkin juga menyukai