DISUSUN OLEH:
LYDIA AGUSTINA
JURUSAN :PAK
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan Berkah-
Nya kepada penulis, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Depresi dan Orang Gila”. Dan tak lupa saya panjatkan syukur kepada Tuhan Yesus, Sang
Juru Selamat..
Pada makalah ini menjelaskan bahwa Depresi adalah suatu keadaan atau kondisi
akibat stress/beban pikiran yang sangat berat yang dapat berdampak serta berakibat
terganggunya mental jiwa (gila).Untuk itu kita harusnya mengetahui bagaimana caranya
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca, dengan
harapan para pembaca dapat menambah wawasannya mengenai Depresi dan Orang gila yang
Penulis
2
18
Abstrak
Seiring dengan dinamika perkembangan kehidupan modern yang semakin kompleks, maka
perubahan psikis dalam diri manusia juga mengalami perubahan, utamanya dengan
perkembangan mental atau jiwa seseorang yang telah mengalami modernisasi kultur dan gaya
hidup. Tekanan psikis atau gangguan metal (psychoses) yang melanda banyak masyarakat
modern saat ini memunculkan wacana tentang cara atau alternatif untuk mengatasinya
dengan berbagai terapi. Melalui kajian dari beberapa sisi, tulisan ini menguraikan tentang
sebab-sebab terjadinya depresi mental yang mengarah pada ketidakserasian hidup dan
berujung pada gangguan kejiwaan (sakit jiwa). Selain itu tulisan ini juga memberikan
alternatif pemecahan masalah depresi mental dan penangganan Depresi agar tidak berujung
Abstract
Along with the development of modern times which is increasingly complex, the
psychological changes in humans also change the past, which supports the development of
the soul or soul of someone who has increased the modernization of culture and lifestyle.
Psychological pressure or metal disorders (psychosis) that have plagued many modern
societies are now giving rise to discourse about ways or alternatives to overcome them with
various therapies. Through a study of several sides, this paper describes the causes of mental
changes that lead to the disharmony of life and lead to psychiatric disorders (mental illness).
In addition, this paper also provides an alternative solution to mental problems and billing the
ii
3
18
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................... i
Abstrak...........................................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1. 1. Latar belakang................................................................................................................1
1.2.Rumusan masalah......................................................................................................2
1.3.Tujuan penulisan..............................................................................................................2
1.4.Manfaat penulisan........................................................................................................3
Kesimpulan.................................................................................................................16
Saran.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17
iii
4
18
BAB I
Pendahuluan
Pada zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami stress, kecemasan, dan
kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada orang yang berpikir bahwa stress dan depresi
bukan benar-benar suatu penyakit. Padahal, dibandingkan AIDS yang menjadi momok
saat ini, stres dan depresi jauh lebih bertanggung jawab terhadap banyak kematian.
Karena, kedua hal tersebut merupakan sumber dari berbagai penyakit. Stres dan depresi
yang dibiarkan berlarut membebani pikiran dan dapat mengganggu system kekebalan
tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus
asa, kecemasan, dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada, maka system kekebalan
telah berkali-kali dibuktikan. Dalam suatu penelitian di Amerika, 28 dari 32 orang pasien,
telah mengalami stres dan kehidupan yang tragis sebelum terserang penyakit. Stres
mental ini mengakibatkan system kekebalan tubuh menjadi tidak normal. Para dokter di
John Hopkin Medical School menemukan bahwa orang- orang yang emosional dan
pemurung cenderung menderita penyakit yang serius seperti kanker, tekanan darah tinggi,
jantung, dan berumur pendek. Dan kini, umumnya para spesialis jantung mengakui bahwa
orang dengan kepribadian “tipe A”. individu yang tidak mau kalah, tidak sabar, terburu-
buru, dan mudah jengkel lebih berpeluang terhadap penyakit dan serangan jantung.
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang
pada tahun 2020 nanti depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak
5
18
dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah
serangan jantung. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hamper 20%-30% dari pasien
depresi.
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar memudahkan pembaca mendapatkan informasi
terkait masalah mental yang ada di masyarakat maupun disekeliling kita .Dimana
Masalah depresi dan mental menjadi bahasa umum yang dianggap sepal, supaya
penanganannya.
6
18
1.4.2. Manfaat Bagi Institusi Terkait
- Manfaat hasil penelitian bagi institusi adalah dapat untuk menentukan kebijakan
masyarakat.
- Mengetahui tanda-tanda atau gejala awal akan terjadinya depresi sehingga masyarakat
- Masyarakat menjadi paham dan tidak menjauhi orang yang mengalami depresi tetapi
7
18
BAB II
Pembahasan
Istilah depresi sudah begitu popular dalam masyarakat dan semua orang sudah
mengetahuinya, termasuk orang yang awamdalam bidang kedokteran dan psikologi. Akan
tetapi, arti sebenarnya dari depresi itu sukar didefinisikan secara tepat. Istilah dan kata yang
identik maknanya dengan depresi dalam bahasa Indonesia sehari-hari tidak ada. “Sedih” tidak
identik dengan depresi demikian juga dengan “putus asa”, meski keduanya merupakan gejala
penting dari depresi. Orang awam menggunakan istilah depresi dengan sangat bebas dan
umum sehingga mengaburkan makna dari istilah itu sendiri. Ada yang beranggapan bahwa
Depresi adalah kata yang memiliki banyak nuansa arti. Sebagian besar diantara kita
pernah merasa sedoih atau jengkel, menjalani kehidupan yang penuh masalah, merasa
kecewa, kehilangan dan frustasi, yang dengan mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan
keputusasaan. Namun, secara perasaan demikian itu cukup normal dan merupakan reaksi
a. Burns (1988)
8
18
mendefinisikan depresi sebagai perasaan murung (mood), “mood” itu sendiri adalah
suatu kondisi afeksi atau sifat yang menentap beberapa waktu lamanya yang ditandai
Depresi merupakan keadaan patah hati atau putus asa yang disertai dengan
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen psikologis
seperti rasa sedih, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, putus asa, dan penyesalan
yang patologis. Depresi juga disertai dengan komponen somatik seperti anorexia,
konstipasi, tekanan darah dan nadi menurun. Dengan kondisi yang demikian, depresi
dapat menyebabkan individu tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam hidupnya.
Depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian
seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung,
Mendefinisikan depresi sebagai gangguan yang terutama ditandai oleh kondisi emosi
sedih dan muram serta terkait dengan gejala-gejala kognitif, fisik, dan interpersonal.
9
18
dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, kehilangan
kesedihan, kehilangan minat, dan menarik diri dari orang lain yang dapat berpengaruh
a. Gejala Fisik
- Gangguan pola tidur. Misalanya, sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur.
- Menurunnya efisiensi kerja. Penyebabnya jelas, orang yang terkena depresi akan sulit
memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan.sehingga, mereka
sebagian atau seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya, ia tidak lagi bisa menikmati dan
- Mudah merasa letih dan sakit. Jelas saja, depresi itu sendiri adalah perasaan negatif.
Jika seorang menyimpan perasaan negative, maka jelas akan membuat letih karena
10
18
b. Gejala Psikis
sendiri.
- Sensitive. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu
dengan dirinya. Perasaannya sensitive sekali, sehingga sering peristiwa yang netral
jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan.
- Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa
mereka kuasai.
- Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang
sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung
- Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang
dialaminya.
c. Gejala sosial
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya
lingkungan tentu akan bereaksi terhadap prilaku orang yang depresi tersebutyang pada
mudah sakit).
11
18
2.4. Penyebab Depresi
a. Faktor genetic
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki resiko
leboih besar menderita gangguan depresi aripada masyarakat pada umumnya. Gen
berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ad banyak gen di dalam tubuh kita dan
tidak ada seorangpun peneliti yang mengetahui secara pasti bagaimana gen bekerja.
Dan tidak ada nukti langsung bahwa ada penyakit depresi yang disebabkan oleh faktor
keturunan.
Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam
mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan adanya perubahan
dalam jumlah bahan kimia tersebut. Hormone noradenalin yang memegang peranan
dengan kelahiran anak dan menopause juga dapat meningkatkan risiko terjadinya
depresi.
c. Faktor usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan
orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena pada usia
tersebut terdapat tahap-tahap serta tugas perkembangan yang penting, yaitu peralihan
dari masa anak-anak kemasa remaja, remaja ke dewasa, masa sekolah ke masa kuliah
atau bekerja, serta masa pubertas hingga ke pernikahan. Namun sekarang ini usia rata-
rata penderita depresi semakin menurunyang menunjukkan bahwa remaja dan anak-
anak semakin banyak yang terkena depresi. Survey masyarakat terakhir melaporkan
12
18
adanya prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan usia dewasa
d. Gender
Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan
berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih sering
mengakui adanya depresi daripada pria dan dokter lebih dapat mengenali depresi pada
misalnya, seorang diri dirumah dengan anak-anak kecil lebih jarang ditemui pada pria
daripada wanita. Ada juga perubahan hormonal dalam siklus menstruasi yang
berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan juga menopause yang membuat
wanita lebih rentan menjadi depresi atau menjadi pemicu penyakit depresi .
e. Gaya hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya
penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi. Tingginya tingkat stress
dan kecemasan digabung dengan makanan yang tidak sehat dan kebiasaan tidur serta
tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama dapat menjadi faktor beberapa orang
berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehatpada pasien berisiko penyakit
jantung. Gaya hidup yang tidak sehat misalnya tidur tidak teratur,makan tidak teratur,
keras.
f. Penyakit fisik
Penyakit fisik dapat menyebabkan penyakit. Perasaan terkejut karena mengetahui kita
memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan diri dan
penghargaan diri, juga depresi. Alasan terjadinya depresi cukup kompleks. Misalnya,
13
18
depresi sering terjadi setelah serangan jantung, mungkin karena seseorang merasa
mereka baru saja mengalami kejadian yang dapat menyebabkan kematian atau karena
mereka tiba-tiba menjadi orang yang tidak berdaya . pada individu lanjut usia
berarti obat tersebut menyebabkan depresi, dan menghentikan pengobatan dapat lebih
h. Obat-obatan terlarang
- Marijuana/Ganja
- Heroin/ Putauw
- Kokaina
- Ekstasi
- Sabu-sabu
i. Sinar matahari
banyakan dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada mendung,
tetapi hal ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka baik-baik saja
ketika musim panas tetapi menjadi depresi ketika musim dingin. Mereka disebut
j. Kepribadian
dialami serta kerentanan terhadap depresi. Ada individu-individu yang lebih rentan
terhadap depresi, yaitu yang mempunyai konsep diri serta pola piker yang negative,
14
18
a. Bunuh diri
Perasaan kesepian dan ketidakberdayaan adalah faktor yang sangat besar seseorang
melakukan bunuh diri. Orang yang lanjut usia merupakan populasi yang paling
merasa kesepian. Orang yang menderita depresi kadang-kadang merasa begitu putus
Gangguan tidur dan depresi cenderung muncul bersamaan. Kesulitan tidur dianggap
mengalami insomnia, atau kesulitan untuk tidur, sering kali, kesulitan untuk tetap
seseorang merasa lelah setelah bangun. Sekitar 15% dari yang mengalami depresi
tidur berlebihan.
Sebagai akibat dari depresi, seseorang cenderung mudah tersinggung, senantiasa sedih
sehingga lebih banyak menjauhkan diri dari orang lain atau dalam situasi
lainmenyalahkan orang lain, hal ini menyebabakan hubungan dengan orang lain
sangat buruk. Pekerja dengan depresi juga kehilangan lebih banyak waktu karena
15
18
Depresi dapat menyebabkan gangguan pola makan dan gangguan pola makan dapat
kecenderungan umum mengenai pola makan yang secara nyata memengaruhi berat
tubuh yaitu:
g. Perilaku-perilaku merusak
- Prilaku merokok
Obat Antidepresan
bipolar.
b. MAOIs
c. Tricyclics.
d. SSRIs
b. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan
dengan kesulitan emosional dan psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya
16
18
keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional.jadi focus teori ini adalah mengganti
c. Terapi Interpersonal
Terapi Interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus kepada
kelompok kecil
e. Berolahraga
disebabkan oleh pikiran dan perasaan yang negative pula. Salah satu cara yang dapat
Kelebihan magnesium
17
18
Alergi makanan
g. Terapi Humor
Sudah lama professional medis mengakui bahwa pasien yang mempertahankan sikap
mental yang positif dan berbagai tawa merespons lebih baik terhadap pengobatan.
h. Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk berpaling pada agama dalam
memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya,keyakinan yang kuat dan
menjadi anggota aliran agama tertentu serta tujuan yang sama dapat menanggulangi
penderitaan dan depresi.Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi depresi.
adalah penggunaan efek temperature air misalnya mandi air panas, sauna, dan lain-
Tubuh bereaksi pada stimulus panas dan dingin. Saraf mengantarkan rangsangan yang
18
18
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan jumlah
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Medan terus menggila alias
Tahun 2016 jumlah ODGJ di Medan hanya sebanyak 705 orang. Namun saat
ini sudah mencapai 1.157 orang. Padahal pada bulan Oktober lalu jumlahnya masih
1.054 orang, angka tersebut meningkat signifikan hanya dalam kurun waktu satu
ODGJ di ibu kota Provinsi Sumut ini mencapai sebanyak 1.170 orang. Besar
Terbukti dengan adanya beberapa kasus yang cukup menarik perhatian adalah,
banyak orang dengan gangguan jiwa yang berkeliaran tanpa adanya pemantauan dari
perhatian adalah Kasus bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 7 di Thamrin
Plaza, Anggota Kepolisian yang mencoba bunuh diri dari atas flyover jamin Ginting.
19
18
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Stress, cemas, dan gelisah sebagai gejala depresi masih saja kita anggap sebagai
bukan penyakit. Padahal dibanding AIDS yang menjadi momok saat ini, stress dan depresi
jauh lebih bertanggung jawab terhadap banyaknya kematian. Sariawan, serangan jantung,
susah tidur, usus buntu, diabetes, asma,skizofrenia, gangguan pencernaan, dan bahkan kanker
Gangguan depresi adalah Penyakit suasana hati lebih dari sekedar kesedihan atau
sekedar duka cita dan bertahan lama. Selain itu depresi juga berarti suatu perasaan sedih dan
pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan, dapat berupa serangan yang ditujukan
Biasanya depresi mempunyai ciri-ciri yang berupa perasaan atau emosi yang disertai
komponen Psikologis: rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta
komponen somatic: anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan
denyut nadi sedikit menurun. Pada gangguan ini sering kali terlihat adanya perilaku mencari
diam dan sedih, terutama pada pasien yang kecewa karena tidak berhasil dalam
menyelesaikan masalahnya.
20
18
Depresi juga gangguan mood. Kata “mood” menggambarkan emosi seseorang,
Kadang-kadang, mood diartikan sebagai emosi yang bertahan lama yang mewarnai
kehidupan dan keadaan kejiwaan seseorang. Mood berbeda dengan emosi. Emosi biasanya
berlangsung sementara .emosi kita terus menerus menanggapi berbagai gagasan, kegiatan,
3.2. Saran
Dalam menghindari depresi marilah kita untuk selalu berpikiran positif terhadap apa
bermanfaat.Seringlah berbagi dengan orang sekeliling, seperti pemuka agama, psikiater dan
dilingkungan.
21
18
Daftar Pustaka
Jakarta: Erlangga
2. Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
4. Kaplan, B.J., Sadock, V.A, 2007, Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry :
Behavioral
Erlangga
8. https://www.kaskus.co.id/thread/5ca49245af7e932eed4fb6b2/orang-gila-di-medan-
22
18