Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPERAWATAN JIWA ll

ASUHAN KEPERAWATAN DEPRESI

DisusunOleh :

Kelompok 1

1.Felly Santhya Thriskadinanti (142012016005)

2.Glennata Apriatama(142012016008)

3.Aqnes Biyunita (142012016002)

4.Siska(142012016015)

5.Septiana Oktavia (142012016014)

6.Fitriani Ambar Sari(1420120160

7.Nabila Fitria(142012016012)

8.Selvianty Utami(142012016013)

DosenPembimbing :

Ns.Abdul Syafei S.kep,M.kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dap
at menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak a
kan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlim
pah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan s
yafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik it
u berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembua
tan makalah KEPERAWATAN JIWA ll dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN
DEPRESI”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih ban
yak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik ser
ta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah ya
ng lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusus
nya kepada dosen yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.Demikian semoga makala
h ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palembang, 15 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Depresi.............................................................................................................................6
2.2  Klasifikasi.......................................................................................................................................11
2.3 Etiologi............................................................................................................................................17
2.4  Manifestasi klinis............................................................................................................................24
2.5 Psikopatologi…………………………………………………………………………….29

2.6
Penatalaksanaan…………………………………………………………………………….29

2.7 Asuhan Keperawatan Depresi…………………………………………………………….29

BAB III......................................................................................................................................................30
PENUTUP.................................................................................................................................................30
3.1 Simpulan..........................................................................................................................................31
3.2 Saran................................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................33

`
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam hidupnya pasti akan menemukan berbagai permasalahan. Masalah masalah
ini dapat menjadi stressor yang mempengaruhi kesehatan mereka. Apabila stressor ini tidak di
atasi dan diselesaikan dengan baik, kondisi stress akan berlanjut dan seseorang dapat jatuh ke
fase depresi. Depresi didefinisikan sebagai kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan
kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah , menarik diri dari orang lain,
tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan minat serta kesenangan dalam
aktivitas yang biasa dilakukan (Davidson dkk, 2006).Depresi merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang cukup serius dan sering terjadi di masyarakat. WHO menyatakan bahwa
depresi berada dalam urutan ke empat penyakit di dunia. Sekitar 20% wanita dan 12% pria , pada
suatu waktu dalam kehidupannya pernah mengalami depresi.Depresi biasanya berasal dari stress
yang tdak diatasi. Penyakit ini biasa diabaikan karena dianggap bias hilang sendiri
tanpapengobatan.Padahal, depresi dapat menimbulkan dampak yang seriusbahkan dapat berakhir
dengan bunuh diri. Diperkirakan 60% dariseluruh kejadian bunuh diri dikaitkan dengan depresi.
Secara global , 50% dari penderitadepresi berfikiran untuk bunuh diri, tetapi yang akhirnya
mengakhiri hidupnya adalah 15%. Selain itu, depresi berat juga dapat menimbulkan munculnya
berbagai penyakit fisik, seperti gangguan pencernaan (gastritis), asma , gangguan pada pembuluh
darah (kardiovaskuler), serta menurunkan produktivitas. Sejak depresi sering di diagnosis, WHO
memperkirakan depresi akan menjadi penyebab utama masalah penyakit dunia pada tahun 2020
(Sianturi, 2006 dalam luky, 2011). Berdasarkan uraian diatas, peran perawat sangat penting dan
dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada klien depresi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan depresi?
2. Bagaimana klasifikasi depresi?
3. Apa penyebab depresi?
4. Bagaimana tanda dan gejala depresi?
5. Bagaimana psikopatologi depresi?
6. Bagaimana penatalaksanaan depresi?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengandepresi?

C. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengandepresi.
2. Mampu mengetahui klasifikasi depresi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan
dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup.
(Hawari, 2001, hal.19). Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung
lebih dari empat minggu, yang disertai prilaku seperti perubahan tidur, gangguan
konsentrasi, iritabilitas, sangat cemas, kurang bersemangat, sering menangis, waspada
berlebihan, pesimis, merasa tidakberharga, dan mengantisipasi kegagalan. (DSM-IV-
TR,2000 dalam Videbeck, 2008, hal.388)

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. (Purwaningsih, 2009,
hal. 130). Depresi adalah keadaan emosional yang ditunjukkan dengan
kesedihan, berkecil hati, perasaan bersalah,penurunan harga diri,
ketidakberdayaan dan keputusasaan. (Isaacs, 2004,
hal.121)Dari keempat pengertian di atas dapat disimpulkanbahwa depresi adal
ah gangguan alam perasaan yang disertai oleh komponen psikologik dan
komponen somatic yang terjadi akibat kesedihan yang panjang.

B. Klasifikasi
  1. Menurut gejalanya

  a) Depresi neurotik

  Depresi neurotik biasanya terjadi setelahmengalami peristiwa yang menyedihkan tetapi


yang jauh lebih berat daripada biasanya. Penderitanya seringkali dipenuhi trauma emosional
yang mendahului penyakit misalnya kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, milik berharga,
atau seorang kekasih. Orang yang menderita depresi neurotik bisa merasa gelisah, cemas dan
sekaligus merasa depresi. Mereka menderita hipokondria atau ketakutan yang abnormal seperti
agrofobia tetapi mereka tidak menderita delusi atau halusinasi.

  b) Depresi psikotik

Secara tegas istilah 'psikotik' harus dipakai untuk penyakit depresi yang berkaitan dengan delusi
dan halusinasi atau keduanya.

  c) Psikosis depresi manik

Depresi manik biasanya merupakan penyakit yangkambuh kembali disertai gangguan suasana


hati yang berat. Orang yang mengalami gangguan ini menunjukkan gabungan depresi dan rasa
cemas tetapi kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira, gairah, dan aktivitas
secara berlebihan gambaran ini disebut 'mania'.

2. Menurut Penyebabnya

  a) Depresi reaktif

Pada depresireaktif,gejalanyadiperkirakanakibatstres luar seperti kehilangan seseorang atau


kehilangan pekerjaan.

  b) Depresi endogenus

Pada depresi endogenous, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Berdasarkan waktu terjadinya

 a) Depresi postpartum,
biasanya terjadi pada wanita hamil, kehamilan dapat membawa banyak perubahan hormonal.
Pergeseran dramatis kadang mempengaruhi suasana hati. Hal ini umumnya dikenal sebagai
“ blue baby syndrome”. Depresi postpartum lebih dari perasaan sedih setelah melahirkan. Hal
ini dapat sembuh dengan sendirinya akan tetapi apabila sampai ke gejala psikosis postpartum,
yang jika tidak diobati mungkin bisa menyebabkan pembunuhan tragis anak-anak.

  b) Premenstrual Dysphoric Disorder,

depresi juga dapat terjadi pada menjelang menstruasi yang disebut Premenstrual Dysphoric
Disorder. Gejala yang sering dilaporkan dari premenstrual syndrome (PMS)
anatara lain lekas marah, kelelahan, kegelisahan,ketegangan syaraf,

perubahan suasan hati, depresi, hilang kendali, selain gejala fisik seperti pembengkakan atau
kembung pada perut atau kaki, perubahan nafsu makan dan payudara terasa sakit.

 c) Depresi musiman,

umumnya terjadi pada Negara-negara4 musim, dimana depresi kambuh pada musim dingin dan


akan membaik kembali pada musim semi atau panas.

C. Etiologi
a. Faktor Predisposisi

Terdapat 2 teori untuk menjelaskan faktor pendukungterjadinya depresii
1. Teori Biologis
a) Genetik. Dari sejumlah penyelidikan yang telah dilakukan ditemukan bahwa
terdapat dukungan keterlibatan herediter dalam penyakit depresi. Luasnya akibat
pada pokoknya tampak menjadi lebih tinggi diantara individu-individu yang
memiliki hubungan keluarga dengan kelainan

tersebut daripada diantara populasi umum
b) Biokimia. Ketidakseimbangan elektrolit tampak memainkan peranan
dalam penyakit depresif. Suatu kesalahan hasil metabolisme dalam perubahan
natrium dan kalium di dalam neuron. Teori biokimia yang lainnya
menyangkut biogenik amin norepinefrin, dopamin, dan serotinin. Tingkatan
zat-zat kimia ini mengalami defisiensi dalam individu dengan penyakit
depresif.
2. Teori Psikososial

a) Psikoanalisa. Teori ini melibatkan suatu ketidakpuasan dalam hubungan awal


ibu-bayi sebagai suatu predisposisi untuk penyakit depresif. Kebutuhan bayi tidak
terpenuhi, suatu kondisi yang digambarkan sebagai suatu kehilangan. Respons
berduka belum terpecahkan, dan kemarahan dan permusuhan ditunjukkan
kepada diri sendiri. Ego tetap lemah, sementara superego meluasdan menjadi

menghukum.
b) Kognitif. Ahli teori-teori ini yakin bahwa penyakit depresif terjadi sebagai
suatu hasil dari kelainan kognitif. Kelainan proses pikir membantu
perkembangan evaluasi diri individu. Persepsi merupakan ketidakadekuatan dan
ketidakberhargaan. Pandangan untuk masa depan

merupakan suatu kepesimisan keputusasaan.
c) Teori Pembelajaran. Teori ini mengemukakan bahwa penyakit depresif
dipengaruhi oleh keyakinan individu bahwa ada kurang kontrol atau situasi-
situasi kehidupannya. Ini dianggap bahwa keyakinan ini muncul dari
pengalaman-pengalaman yangmengakibatkan kegagalan (baik yang dirasakan
atau yang nyata). Setelah sejumlah kegagalan, individu merasa tidak berdaya
untuk berhasil dalam usaha-usaha yang keras, dan oleh karena itu berhenti
mencoba. Pembelajaran ketidakberdayaan ini

digambarkan sebagai suatu predisposisi untuk penyakitdepresif.
d)Teori Kehilangan Objek. Teori ini menyatakan bahwa penyakit depresif terjadi
jika pribadi tersebut terpisah dari atau ditolak orang terdekat selama 6 bulan pertama
kehidupan. Proses ikatan diputuskan, dan anak menarik diri dari orang lain dan
lingkungan.
b. Faktor Pencetus

Ada empat sumber utama stresor yang dapat mencetuskangangguan alam

perasaan
1. Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan, termasuk
kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri. Karena
elemen aktual dan simbolik melibatkan konsep kehilangan, maka

persepsi pasien merupakan hal yang sangat penting.
2. Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu episode
depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah-masalah yang dihadapi
sekarang dan kemampuan menyelesaikan masalah.
3. Peran dan ketegangan peran telah dilaporkanmempengaruhi

perkembangan depresi, terutama pada wanita.
4. Perubahan fisiologik diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik,
seperti infeksi, neoplasma, dan gangguan keseimbangan metabolik, dapat mencetuskan
gangguan alam perasaan.
.D. Manifestasi Klinis

Gejala utama dari depresi adalah kehilangan minat ataukesenangan.

Pasien mengatakan bahwa mereka merasa murung, putus asa dalam kesedihan, atau
tidak berguna. Adapun tanda dan gejala depresi adalah;
1) Dimensi Fisik
a. gangguan primer pada struktur dan fungsi otak dansistem saraf
b. perubahan kimiawi yaitu penurunan noreprineprin,serotonin dan

peningkatan steroid
c. penurunan metabolisme
d. penurunan perawatan diri dan kebersihan diri
e. kehilangan energi dengan lelah dan lemah
f. penurunan aktivitas motorik
g. depresi mungkin berhubungan dengan adanya gangguan sistem imun
2) Dimensi Intelektual
a. pemikiran negatif terhadap diri sendiri,dunia/lingkungan dan masa

depan
b. tidak mampu berfikir rasional
c. merasa tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
maupun lingkungan
3) Dimensi Emosional
a. merasa takut dan cemas
b. merasa tidak berdaya dan putus asa
c. perasaan marah ditekan
4) Dimensi Sosial
a. hubungan antara orang depresi dengan orang lainkadangkala

terlihat seperti ketergantungan yang berlebihan
b. tingkah laku depresi mungkin sebagai usaha untukmemanipulasi

orang lain untuk memenuhi kebutuhannya
c. orang depresi merasa tidak mempunyai pendukung
d. menarik diri dari lingkungan dan hilang ketertarikan
E. Psikopatologi

Ada beberapa hipotesis tentang psikopatologi depresi, yaitu:
a) Hipotesis amin biogenic ( biogenic amine hypothesis)Hipotesis ini

menyatakan bahwa depresi disebabkan oleh kekurangan dalam senyawa


ketokelamin, yaitu: norepinefrin (NE), dan serotonin (5-HT)
b) Hipotesis permisif (permissive hypothesis), teori inimenyatakan bahwa
berkurangnya 5-HT menyebabkan depresi karena “mengijinkan” turunnya

kadar NE
c) Hipotesis sensitivitas reseptor, teori ini mengatakan bahwareseptor yang

berada di di syaraf pasca sinaptik dapat mengalamisupersensitivitas
d) Atrofi hippocampus, beberapa studi menunjukan bahwa pada pasien
dengan depresi unipolar mengalami volume hippocampus (bagian dari otak
dimana terdapat progenitor sel syaraf yang terus membelah dan membentuk sel
syaraf baru)

 F. Penatalaksanaan
a. Terapi non farmakologi
1. Psikoterapi : untuk depresi ringan. Dibedakan menjadi 2, yaitu: interpersonal
dan cognitive-behavioral therapy. Sebuah studi (Antonuccio, 1995): intervensi
psikoterapi sama efektifnya dengan obat antidepresan, tidak ada efek samping,
murah Þmerupakan first line

therapy pada depresi ringan
2. Electroconvulsive Therapy (ECT), Terapi dengan menggunakan
“kejutan listrik”, terapi yang aman dan efektif, tetapi dapat menimbulkan
adverse effect seperti disfungsi kognitif. Bukan

merupakan pilihan utama terapi non farmakologi. ECT dilakukan bila :


diperlukan respons yang cepat, terapi dengan obat tidak/kurang

menimbulkan respon

 
b. Terapi farmakolgi berdasarkan mekanisme aksi utamanya:
1. Antidepresan trisiklik ( TCA) mekanisme aksinya menghambat reuptake 5-HT
dan norepinefrincontohnya amitriptilin, imipramine, klomipramin,

desipramin
2. Serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI)mekanisme aksinya
menghambat reuptake 5-HT dan norepinefrin contohnyavenalafaksin
3. Monoamin oksidase inhibitor (MAOI) mekanisme aksinya penghambatan
enzim monoamine oksidase contohnya fenelzine, tranilsipromin
4. Selective 5-HT reuptake inhibitor (SSRI) mekanismeaksinya

penghambatan reuptake 5-HT secara selektif contohnya fluoksetin, sertalin,


paroksetin, fluvoksamin
5. Aminoketon mekanisme aksinya penghambatan reuptakenorepinefrin dan

dopamine contohnya bupropion
6. Triazolopyridin mekanismnya antagonis reseptor 5-HT5-HT2A/

penghambatan reuptake 5-HT contohnya trazodon dannefazodon
7. Tetrasiklik mekanismenya antagonis reseptor alfa2adrenergik/5-HT

presinaptik contohnya Mirazapin

G. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan GangguanJiwa Depresi
1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
a) Faktor Genetik

Mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan


melalui garis keturunan. Frekwensi gangguan alam perasaan meningkat
pada kembar monozigote dari dizigote.
b)Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh
perasaan marah yang dialihkan pada dirisendiri. Diawali dengan proses ke
hilangan → terjadiambivalensi terhadap objek yang hilang →

tidak mampu mengekspresikan kemarahan → marahpada diri sendiri.
c) Teori Kehilangan

Berhubungan dengan factor perkembangan : misalnya kehilangan orang tua pada


masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat dicintai. Individu tidak
berdaya mengatasi kehilangan.
d) Teori kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu
menyebabkan seseorang mengalamidepresi atau mania.
e) Teori Kognitif
 Mengemukakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian
negative terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan.
f) Teori Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa depresi dimulai dari kehilangan kendali diri,


lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian
individu timbul keyakinan akan ketidakmampuan mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respon yang
adaptif.
g) Model perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya pujian


(reinforcement) positif selama berinteraksi dengan

lingkungan.
h) Model Biologis

Mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan


kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsi endokrin dan
hipersekresi kortisol.

 
b. Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi


factor biologis, psikologis dan social budaya. Factor biologis meliputi
perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat — obatan atau berbagai
penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma dan ketidakseimbangan
metabolism. Factor psikologis meliputi kehilangan kasih saying, termasuk
kehilangan cinta, seseorang, dan kehilangan harga diri. Factor social budaya
meliputi kehilangan

peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.

c. Perilaku dan Mekanisme koping

Perilaku yang berhubungan dengan depresi bervariasi. Pada keadaan


depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi
agitasi. Mekanisme koping yang digunakan
padareaksi kehilangan yang memanjang adalah denialdan supresi, hal ini
untuk menghindari tekanan yang hebat. Depresi, yaitu perasaan berduka
yang belum digunakan adalah represi, supresi, denial dan disosiasi.

2. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.
2. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan
koping maladaptif.

3. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri.
b. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling
percaya Tindakan:
a) Perkenalkan diri dengan klien
b) Lakukan interaksi dengan pasien seseringmungkin dengan
sikap empati
c)emyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak
memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan,
anggukan.
d) Perhatikan pembicaraan pasien serta berirespons sesuai

dengan keinginannya
e) Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas,singkat,

sederhana dan mudah dimengerti
f)Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2. Klien dapat menggunakan koping adaptif


Tindakan :
a) Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan
mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan

pasien.
b) Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan
mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
c) Diskusikan dengan pasien manfaat darikoping yang
biasa Digunakan
d) Bersama pasien mencari berbagai alternatifkoping.
e) Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling
tepat dan dapat diterima
f) Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah
dipilih
g) Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam

menyelesaikan masalah

3. Klien terlindung dari perilaku mencederai diri


Tindakan :
a) Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
b) Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien
untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang

aman dan terkunci.
c) Jauhkan bahan alat yang membahayakanpasien.
d) Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh
perawat/petugas.

 
4. Klien dapat meningkatkanharga diri
Tindakan :
a) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat
mengatasi keputusannya.
b) Kaji dan kerahkan sumber sumber internalindividu.
c) Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal: hubungan
antar sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).

5. Klien dapat menggunakan dukungan


sosial Tindakan :
a) Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu
(orang orang terdekat,tim pelayanan kesehatan, kelompok

pendukung, agama yang dianut).
b) Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu,
aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).
c) Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).

6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat


Tindakan :
a) Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping minum obat).
b) Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien,
obat, dosis, cara, waktu).
c) Anjurkan membicarakan efek dan efek samping
yang dirasakan.
d) Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

BAB III

 PENUTUP

 
A. Simpulan

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen
somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab(rasa

dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan
genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor
psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan
elektrolit dan sebagainya.
 
B. Saran

Sebagai tenaga profesional tindakan perawat dalam penangan masalah


keperawatan khusunya klien dengan Gangguan Alam Perasaan harus memiliki
pengetahuan yang luas dan tindakan yang dilakukan harus rasional sesuai gejala
penyakit dan asuhan keperawatan hendaknya diberikan secara komprehensif,
biopsikososial cultural dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat B.A. 1999. “Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan Jiwa”.

Jakarta : FIK-UI

Keliat B.A. 2005. “Proses Keperawatan Jiwa”. Jakarta :EGC

Marilynn E Doenges. 2006. “Rencana Asuhan KeperawatanPsikiatri”. Jakarta :

Anda mungkin juga menyukai