Oleh:
2020
Pernyataan
Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
....,...,....
Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
berjudul “dalam makalah ini, penyusun tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
1. Hartin suidah ,S.Kep., Ns, M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah sabar
2. Orang tua yang selalu mendukung dan memotivasi kami dalam belajar
Penyusun menyadari, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
sempurnanya makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan.....................................................................................................
Format Penilaian........................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
C. Askep kasus gangguan alam perasaan (depresi) pada lansia dengan gangguan
afektif………................................................................................................
A. Simpulan........................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan suatu gangguan mood.Moodadalah suasana perasaan yang
meresap dan menetapyang dialami secara internal dan yang mempengaruhiperilaku se
gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan
mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability, masih baik),
Dadang, 2001).
B. Masalah
1. Bagaimana Asuhan Keperawatan dengan gangguan Afektif.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
1. Definisi Medis
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen
psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa dan
perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu umumnya
menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan atau suasana yang
melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga diri, dan tidak
2. Etiologi
Etiologi diajukan para ahli mengenai depresi pada usia lanjut (Damping, 2003)
adalah:
a) Polifarmasi
b) Kondisi medis umum
Beberapa kondisi medis umum yang berhubungan dengan depresi adalah
c) Teori neurobiology
Para ahli sepakat bahwa faktor genetic berperan pada depresi lansia.Pada
diperkirakan berperan pada depresi lansia.
d) Teori psikodinamik
individu tersebut sehingga menyatu atau merupakan bagian dari individu itu.
Kemarahan terhadap objek yang hilang tersebut ditujukan kepada diri sendiri.
Akibatnya terjadi perasaan bersalah atau menyalahkan dir sendiri, merasa diri
e) Teori kognitif dan perilaku
Konsep Seligman tentang learned helplessnessmenyatakan bahwa terdapat hub
ungan antarakehilangan yang tidak dapat dihindari akibat prosespenuaan sepert
i keadaan tubuh, fungsi seksual, dansebagainya dengan sensasi passive helples
gangguan depresif adalah terjadinya distorsi kognitif. Dalam hal ini berkaitan
dengan bagaimana interpretasi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa
f) Teori psikoedukatif
Hal-hal yang dipelajari atau diamati individu pada orang tua usia lanjut
g) Dukungan sosial
Dukungan sosial yang buruk dan kegiatan religious yang kurang dihubungkan
depresi.
lain pada depresi (Blazer, 2003).
3. Gambaran Klinik
tentang kematian atau pemikiran, rencana-rencana, atau usaha untuk bunuh diri
a. Kecemasan dan kekhawatiran
b. Keputusasan dan keadaan tidak berdaya
c. Masalah-masalah somatik yang tidak dapatdijelaskan
d. Iritabilitas
e. Kepatuhan yang rendah terhadap terapi medis ataudiet
f. Psikosis
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi depresi pada lansia berbeda dengan depresi pada pasien yang
Gejala fisik yang dapat menyertai depresi dapat bermacam-macam seperti sakit
a) Suasana Hati
● Sedih
● Kecewa
● Murung
● Putus Asa
● Menangis
● Mudah tersinggung
b) Fisik
● Pegal-pegal
● Sakit
● Gangguan tidu
● Agitasi
● Konstipasi.
5. Klasifikasi Depresi
a. Depresi ringan
lelah, konsentrasi dan perhatian kurang, harga diri dan kepercayaan diri
kurang, perasaan salah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram,
gagasan dan perbuatan yang membahayakan diri, tidak terganggu dan nafsu
makan kurang.
b. Depresi Sedang
tangga.
Gangguan depresi dibedakan dalam depresi ringan, sedang dan berat sesuai
dengan banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan
seseorang. Menurut ICD 10, pada gangguan depresi ada 3 gejala utama yaitu:
c. Hilang tenaga dan mudah lelah, yang disertai dengan gejala lain seperti:
d. Konsentrasi menurun,
f. Perasaan bersalah,
Utama
Ringan 2 2 Baik Distress +
Sedang 2 3 atau 4 Terganggu Berlangsung
minimal 2
minggu
Berat 3 4 Terganggu Intensitas gejala
a) Dampak Depresi Pada Lansia
● Depresi dapat meningkatkan angka kematian pada pasien dengan
penyakit kardiovaskuler.
efek trombogenesis.
● Perubahan suasana hati (mood) berhubungan dengan gangguan respons
limfosit.
● Pada depresi berat terdapat penurunan aktivitas selnatural killer.
rumah sakitdan outpatient medical services (Blazer, 2003).
dan dapat dipercayai serta valid dan memang dirancang untuk diujikan
significantly of 0,85 (Burns, 1999). Alat ini terdiri dari 30 poin pertanyaan
format laporan sederhana yang diisi sendiri dengan menjawab “ya” atau
mood lainnya. Skor 0-10 menunjukkan tidak ada depresi, nilai 11-20
terhadap depresi secara lebih rinci, karena GDS hanya merupakan alat
penapisan.
● Terapi fisik
● Obat
bunuh diri atau retardasi hebat maka ECT merupakan pilihan terapi
yang efektif dan aman. ECT diberikan 1- 2 kali seminggu pada pasien
kekambuhan.
● Terapi Psikologik
1. Psikoterapi
antara pasien dan terapis dalam proses terapeutik akan meredakan gejala
2. Terapi kognitif
selalu negatif (persepsi diri, masa depan, dunia, diri tak berguna, tak
mampu dan sebagainya) ke arah pola pikir yang netral atau positif.
Ternyata pasien usia lanjut dengan depresi dapat menerima metode ini
3. Terapi keluarga
dominan menjadi dependen pada orang usia lanjut. Tujuan terapi terhadap
- Berfikir positif
- Optimis
- Rajin beribadah
- Latihan relaksasi
b. Keluarga
kemampuan
c. Masyarakat
- Support group
c. Riwayat Keluarga
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dan gejala
a. Perilaku.
sosial?
phenomena?
b. Afek
2. Labilitas emosi?
3. Depresi atauapatis?
4. lritabilitas?
5. Curiga?
6. Tidak berdaya?
7. Frustasi?
8. Respon kognitif
16. Identifikasi sistem pendukung yang ada bagi pemberi asuhan dan
saudara harus membina hubungan saling percaya dengan pasien lansia. Untuk
berikut:
pasien.
dilakukan.
aktivitas tersebut.
menunjukkan perhatian
8. Bicara lambat, sederhana dan beri waktu klien untuk berpikir dan
menjawab
9. Perawat mempunyai harapan bahwa klien akan lebih baik
klien.
11. Mengkaji pasien lansia dengan depresi Untuk mengkaji pasien lansia
● Penampilan tidak rapi, kusut dan dandanan tidak rapi, kulit kotor
Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh perawat yaitu
labil, datar atau tidak sesuai, apakah lansia mempunyai ide untuk bunuh diri. Bila
3. Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1. Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk
2. Ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseret.
4. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering
menangis.
daya khayal. Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
keterbelakangan psikomotor.
4. Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil:
No Intervensi Rasional
1 Bantu untuk memahami bahwa klien dapat Membangun motivasi
individu diri
3 Bantu mengidentifikasi sumber-sumber Menumbuhkan
menggunakan
dukungan sosial
4 Kaji dan manfaatkan sumber-sumber Lansia tidak merasa
tepat
7 Diskusikan tentang obat (nama, dosis, Klien dapat
Untuk memberi
pemahaman kepada
tentang efek-efek
samping obat.
10 Beri reinforcement positif bila menggunakan Lansia merasa dirinya
Tujuan:
Kriteria hasil:
No Intervensi Rasional
1. Diskusikan dengan pasien tentang Menggali ide dalam pikiran klien tentang
konstruktif
5 Bantu pasien untuk memilih cara Meringankan masalah pasien
konstruktif.
6 Beri pujian terhadap pilihan yang Pujian dapat menyenangkan perasaan
GANGGUAN AFEKTIF
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny.M
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
C.
Alamat pekerjaan :-
Alat transportasi :-
Pekerjaan sebelumnya :-
Alat transportasi :-
Panti
D. LINGKUNGAN HIDUP
Jumlah kamar :-
REKREASI
Hobi / minat :-
Keanggotaan organisasi :-
Liburan / perjalanan :-
E. SISTEM PENDUKUNG
Sayang Ibu
Klinik : - Jaraknya : -
Lain-lain :-
F. DIKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual :-
Yang lainnya :-
G. STATUS KESEHATAN
keturunan
3. Keluhan utama :
Klien mengatakan putus asa dan tidak berdaya, tidak berharga, tidak ada
diit : -
Obat-obatan :-
Tetanus, difteri :-
Influenza :-
Pneumotoracks :-
Obat-obatan :-
Makanan :-
Faktor lingkungan :-
Indeks Katz :A
A. Biologis
- Pola Makan
Klien makan 3 x sehari, porsi hanya habis separuh, menu seimbang,
- Pola Minum
Klien minum hanya 1 mug (kira-kira 500 ml) sehari dan kadang-kadang
tidak habis. Selain itu klien juga rutin minum segelas air teh setiap
- Pola Tidur
Klien tidur kira-kira 5 jam sehari yaitu dari jam 20.00- 01.00. Ny. M
mengatakan susah tidur pada malam hari. Tidurnya tidak pulas dan
sering terbangun pada malam hari sekitar pukul 01.00. Saat terbangun,
sehingga Ny. M tidak dapat tidur kembali sampai pagi dan Ny. M juga
menyatakan tidak pernah dan sulit untuk tidur siang. Saat pengkajian,
tampak tidak konsentrasi dan sering tidak ada kontak mata dengan
kurang tidur.
coklat tua.
Ny. M menyatakan ia belum BAB sejak hari Kamis dan
jernih
- Aktifitas sehari-hari
Setelah itu klien biasanya menyapu rumah sesuai jadwal piket. Kira-
kira jam 08.00 klien makan. Setelah makan klien bercengkrama dengan
- Rekreasi
Klien rekreasi ke luar panti seperti ke Malibo Anai dan tempat lain 1 x
jalan-jalan.
B. PSIKOLOGIS
walaupun orang tua si anak dan keluarga lainnya tidak pernah menyalahkan
C. SOSIAL
- Dukungan Keluarga
lain
D. SPIRITUAL/KULTURAL
- Pelaksanaan Ibadah
Klien adalah seorang muslim yang taat melakukan ibadah dengan cara
Tanda Vital
● Suhu : 37,1 0 C
● Nadi : 72 x / menit
● Pernapasan : 18 x /menit
● Berat Badan : 40 cm
Kebersihan perorangan
1. Kepala
- I : simetris
- P : tampak bersih
Rambut
- I : simetris
Hidung
- I : - bentuk : simetris
Mulut
o keadaan gusi dan gigi : tidak ada perdarahan gusi dan gigi, gigi
Telinga
- I : - bentuk telinga : simetris
batas normal
2. Leher
baik
bentuk simetris
Pembesaran KGB
3. Dada / thorax
Dada
bernafas.
Paru – paru
Abdomen
Musculoskeletal
4. APGAR keluarga
K. DATA PENUNJANG
Diagnosa Medis
Laboratorium
Terapi Medis
INDEKS KATZ
Tahun pendidikan : SD
Skore Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
A
kecil, berpakaian dan mandi
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
B
satu dari fungsi tersebut
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
C
mandi dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
D
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
D
mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hisup sehari-hari, kecuali
tambahan
F Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
Lain-lain
diklasifikasikan sebagai sebagai C, D, E, A atau F
Kategori : A
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE
(SPMSQ)
Tahun pendidikan : SD
Nilai Skor
Maksimu
Pasie Pertanyaan
m
n
Orientasi
5 4 (tahun) (musim) (tanggal) (hari) (bulan) apa sekarang)?
5 4 Sekarang dimana kita : (negara) (propinsi) (kota/kabupaten)
mengatakannya.
poin )
poin)
Keterangan :
penyelidikan lanjut.
Untuk mengetahui tingkat depresi lansia dari beck dan Deck (1972)
Tahun pendidikan : SD
Skor Uraian
e
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih / tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Psimisme
3 Saya merasa bahwa msa depan adalah sis-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai pa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa tidak berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami / istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya merasa gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya merasa tidak gagal
D. Ketidak puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa mburuk / ktak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada
mereka semuanya.
2 Saya telah kehilangan semua minta saya pada orang lain danmempunyai sedikit
Tahun pendidikan : SD
menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 1
Partnershi
membicarakan sesuatu dengan saya dan
p
mengungkapkan masalah dengan saya
3. Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 2
mencintai
5. Saya puas dengan teman-teman saya dan saya 2
Resolve
menyediakan waktu bersama-sama
Penilaian : 8
- Kadang-kadang : skore 1
ITEM 0 1 2 SKO
R
Bernafas Normal Kadang sulit Nafas sulit & 0
bernafas berbunyi/
Periode Periode
panjang/
Pernafasan Cheyne
– Stokes
Vokalisasi Tidak ada Kadang mengerang / Kesulitan 0
menangis
Ekspresi Senyum/ Sedih / takut / Grimas / meringis 0
ekspresi
Bahasa Rileks Tegang / distressed Badan kaku/ tangan 0
menendang2
Consolabilit Tidak Bisa ditenangkan Tidak bisa 0
ditenangka sentuhan
n
Skor Total 0
Kategori nyeri :-
R KX
Riwayat jatuh Tidak ada 0
Ada 25
Diagnosis Tidak ada 0
sekunder
Ada 15
Alat bantu Tidak ada / tirah baring / berdiri dengan 0 0
NUTRITION INSTITUTE
BB :
TB :
BMI :
R KX
Apakah asupan makanan Sanagt berkurang 0
Agak berkurang 1
dalam 3 bulan terakhir ini Tidak berkurang 2 2
berkurang karena
mencerna makanan?
Adakah penurunan BB 3 >3 kg 0
Tidak tahu 1
bulan terakhir? 1-3 kg 2
Tidak ada 3 3
Mobilitas Hanya di tempat tidur/kursi 0
Bisa bangkit dari tempat 1
tidur/kursi tapi tidak keluar
rumah
Bisa keluar rumah 2 2
Mengalami stress Ya 0 0
Tidak 2
psikologis atau penyakit
:≤7 : Malnutrisi
Data Masalah
No
(Sign / Symptom) (Problem)
1 2 4
1. DS : Keputusasaan
DO :
kurang
Klien mengatakan :
ingatannya
yang lalu
menyalahkan beliau
sampai pagi
kematian cucunya
Klien mengatakan :
pukul 01.00
siang
tidur
DO :
mata Ny. M
konsentrasi
pengkaji
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Keputusasaan
2. Berduka
cemas, marah,
atau sedih.
- Buat
pernyataan
suportif atau
empati selama
fase berduka
- Lakukan
sentuhan untuk
memberikan
dukungan (mis.
merangkul,
menepuk-
nepuk)
- Tetap bersama
pasien dan
pastikan
keamanan
selama ansietas,
jika perlu
- Kurangi
tuntutan
berfikir saat
sakit atau lelah
● Edukasi
- Jelaskan
konsekuensi
tidak
menghadapi
rasa bersalah
atau malu
- Anjurkan
mengungkapka
n perasaan yang
dialami (mis.
ansietas, marah,
sedih)
- Anjurkan
mengungkapka
n pengalaman
emosional
sebelumnya dan
pola respon
yang biasa
digunakan
- Ajarkan
penggunaan
mekanisme
pertahanan
yang tepat
● Kolaborasi
Rujuk untuk
konseling, jika
perlu
keperawatan selama
● Observasi 2. Px dapat menerima
2 x 24
keadaa ndan
- indentifikasi
jam, diharapkan rasa menjalankan
kehilangan
berduka teratasi. aktivitas seperti
yang di hadapi
biasa.
Kriteria hasil :
- indentifikasi
kehilangan,
- indentifikasi
verbalisasi harapan,
sifat
verbalisasi perasaan
keteritakan
bersedih, menangis
pada benda
yang hilang
atau orang
yang meningal
- indentifikasi
reaksi awal
terhadap
kehilangan
● Tereupatik
- tunjukan sikap
menerima dan
empati
- motivasi agar
mau
mengungkap
kan perasaan
kehilangan
- motivasi untuk
menguatkan
dukungan
keluarga atau
orang terdekat
- fasilitasi
melakukan
kebiasaan
sesuai dengan
budaya, agama
dan norma
sosial
- fasilitasi
mengekpresikn
perasaan
dengan cara
yang nyaman
(misal
membaca buku,
menulis,
menggambar
atau bermain)
- diskusikan
strategi koping
yang dapat di
gunakan
● Edukasi
- jelaskan
kepada pasien
dan keluarga
bahwa sikap
menggingkari,
marah, Tawar
menawar,
depresi dan
menerima
adalah wajar
dalam
menghadapi
kehilangan
- anjurkan
mengidentifikai
ketakutan
terbesar pada
kehilangan
- anjurkan
mengekpresika
n perasaan
tentang
kehilangan
- ajarkan
melewati
proses berduka
secara
bertahap
tidur.
Keluhan sering
penganggu tidur.
- Identifikasi obat
tidur yang
dikomsumsi.
● Edukasi
- Jelaskan
pentingnya
tidur cukup
selama tidur.
- Menepati
kebiasaan
tidur.
- Relaksasi otot
autogenetik
atau cara
nonfarnalogi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
nepuk)
atau lelah
6. Menganjurkan mengungkapkan
marah, sedih)
2. Berduka 1. Mengindentifikasi kehilangan yang di
hadapi
di alami
meningeal
kehilangan
empati
perasaan kehilangan
7. Memotivasi untuk menguatkan
norma sosial
emosinya.
konseling,
● A=Brduka teratasi
● P= Intervensi di hentikan.
● S= Ny M terlihat relax
● P= Intervensi di hentikan.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
realitas (Reality Testing Ability, masih baik), kepribadian tetap utuh atau tidak
B. SARAN
Dari makalah yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu
menyerap informasi dan isi makalah ini. Baik itu sebagai refrensi maupun
Jakarta