Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR-DASAR SAINS

HAKIKAT SAINS

Disusun Oleh:

Afria Wulan Dari (22035001)

Arsi Awalina Dani Rizka (22035009)

Ezi Fitri Yani (22035016)

Mutya Ayuni (22035023)

Dosen Pemimbing:

Ananda Putra S.Si,M.Si,Ph.D

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

1
 
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKIKAT
SAINS” dengan baik dan lancer.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah Dasar-Dasar Sains sebagai salah satu syarat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Terwujudnya makalah ini, juga tidak terlepas dari hasil bimbingan beberapa pihak. Untuk
itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kelemahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
perbaikan dimasa yang akan dating.

Akhri kata, penulis penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada
pihak-pihak yang membacanya.

Padang, 15 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................................

2.1 Hakikat sains ..................................................................................................................................................

2.2 Pengertian sains ............................................................................................................................................

2.3 Dimensi-dimensi sains ....................................................................................................................................

2.4 Fungsi sains dalam kehidupan .......................................................................................................................

2.5 Manfaat sains .................................................................................................................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................................................

3.2 Saran ...............................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sains merupakan bagian yang mempelajari aspek kehidupan manusia karena belajar
sains pada dasarnya belajar berbuat dan berpikir. Ini sesuai dengan hakikat sains ditinjau
dari segi ilmu, yaitu suatu cara berpikir. Dengan mempelajari sains berarti telah
memberikan sumbangan langsung terhadap berbagai bidang kehidupan.
Hakikat sains meliputi produk sains, proses sains, dan sikap ilmiah sains. Sains tidak
hanya semata-mata berorientasi pada produk saja melainkan juga bagaimana proses
yang harus ditempuh untuk menghasilkan produk tersebut, dan bagaimana sikap positif
dapat terbentuk melalui proses yang dilalui (Abidin, 2017). Merujuk pengertian tersebut
maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran sains memberikan pengalaman belajar
secara langsung dan bermakna. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang (Rachmawati, 2015). Pembelajaran bermakna sesuai dengan definisi
literasi saintifik menurut OECD yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
sains, untuk mengidentifikasi pertanyaan dan untuk menggambarkan dampak dari
kesimpulan yang telah dibuat untuk memudahkan dalam membuat keputusan setiap
permasalahan yang ada dan perubahan yang terkait dengannya karena aktivitas manusia
(Abidin, 2017).

4
1.2 Rumusan Masalah

1.1.1 Apa hakikat sains?


1.1.2 Apa pengertian sains?
1.1.3 Apa saja dimensi-dimensi sains?
1.1.4 Apa saja fungsi sains dalam kehidupan
1.1.5 Apa saja manfaat sains

1.3 Tujuan

1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui hakikat sains


1.3.2 Mahasisa dapat mengetahui pengertian sains
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui dimensi-dimensi sains
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui fungsi sains dalan kehidupan
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui manfaat sains

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sains


Kata “Sains” biasa diterjemahkan dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang berasal dari
kata natural science. Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan
science artinya ilmu pengetahuan. Sehingga science secara harfiah berarti imu yang
mempelajari mengenai alam atau mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
(Patta Bundu, 2006: 9).
Nasional Riset Dewan atau Badan penelitian Nasional Amerika (1996) menyatakan
“science distinguishes itself from other bodies of knowldege through the use of
empirical standards, logical arguments, and skepticims, as strive for the best possible
explanation about the natural world”.Pernyataan tersebut mengandung makna ciri khas
dari sains dari batang tubuh keilmuan lainnya yaitu adanya standar empiris, argument
logis, dan spektitisme untuk memberikan penjelasan yang paling memungkinkan
mengenai dunia ilmiah. Keunikan sains yaitu memiliki standar dan kriteria tertentu yang
harus dipenuhi dalam menghasilkan gagasan-gagasan yang dapat menjelaskan
fenomena maupun gejala alam. Sifat skeptis dari para ilmuanlah yang kemudian
memunculkan temuan-temuan baru baik berupa konsep, teori, hukum maupun prinsip
yang mematahkan temuan sebelumnya. Standar yang digunakan dalam sains mampu
membedakan sains dari mitos, kepercayaan personal, nilai religiusitas maupun takhayul
yang berkembang dalam suatu adat istiadat.
Cakupan ilmu pengetahuan alamiah menekankan pada cabang ilmu yang mengkaji
tentang zat dan energi baik yang melibatkan benda tak hidup mapun benda hidup.
Dengan demikian, dunia alamiah adalah dunia yang mengkaji tentang zat dan
perilakunya serta diarahkan untuk memperoleh energi bagi hidup dan kehidupan
manusia.
Sains bukan semata-mata pengetahuan namun juga mencakup sikap dan
keterampilan, sehingga sains dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan factor
yang berpengaruh akan bergantung dengan dasra hukum logika dan ditampilkan secara
kuantitatif.

6
2.2 Pengertian Sains
Kata sains berasal dari Bahasa latin”scientia” yang berarti pengetahuan atau dalam
Bahasa inggris “science” yang berati ilmu atau ilmu pengetahuan. Sund dan Trowbribge
merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Ilmu
Pengetahuan Alam atau Sains adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun
ilmu benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun
dimanapun (Vardiansyah, 2008:11).
Menurut Hendro Darmojo (1998 )
a. Pengetahuan, diartikan sebagai segala yang kita ketahui. Hakekatanya pengetahuan
itu apa saja yang diketahui manusia, dari mana saja sumbernya , pengamatan
maupun perbuatan, disebut pengetahuan.
b. Ilmu atau Ilmu Pengetahuan. Orang yang berilmu sering dimaknai sebagai orang
yang memiliki banyak ilmu pengetahuan seperti guru, ustadz dan lain-lain. Artinya,
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut mengandung nilai kebenaran.

Burhanuddin Salam (2000) , sebagaimana dikutip oleh Amsal Bakhtiar (2012)


membedakan pengetahuan atasa empat jenis yaitu:
a. Pengetahuan biasa (commmn sense) yang kepastian kebenarannya, diuji berdasarkan
pengalaman sehari-hari, contoh dengan makan perut terasa kenyang.
b. Pengetahuan ilmu (ilmu pengetahuan) adalaha pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode ilmiah atau pengetahuan yang kepastian kebenarannya dijamin
oleh metode ilmiah.
c. Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh lewat pemikiran rasional
berdasarkan pada pemahaman, spekulasi, penilaian, kritis, dan penafsiran.
Pengetahuan filsafat berperan dalam mengontrol kebenaran suatu ilmu.
d. Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang diperoleh dari tuhan melalui
utusannya yang tertuang dalam kitab suci suatu agama.

Winapura (1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan


pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara
berpikir, dan cara memecahkan masalah. Dengan kata lain sains adalah kegiatan yang
dilakukan para sains dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadap proses
kegiatan tersebut. Sains didasarkan pula pada pendekatan empirik dengan asumsi
bahwa alam ray aini dapat di pelajari, dipahami, dan dijelaskan yang semata-mata tidak
bergantung pada metode kuasalitas tetapi melalui proses tertentu. Misalnya observasi,
eksperimen, dan analisis nasional. Ada tiga karakteristik uta sains menurut Harlen
(1997), yakni pertama, memendang bahwa setiap orang mempunyai kewenangan untuk
menguji validitas prinsip dan teori ilmiah. Kedua, memberi pengertian adanya hubungan
antara fakta-fakta yang diobservasi. Ketiga, memberi makna bahwa teori sains akan
berubah atasa dasar perangkat pendukung teori tersebut.

7
2.3 Dimensi-dimesi Sains
Beranjak dari berbagai pengertian sains, sains mengandung berbagai aspek, secara
umum terdapat tiga aspek (dimensi) antara lain:
1. Sains sebagai proses
Sains sebagai proses memberikan gambaran mengenai bagaimana para saintist
bekerja melakukan penemuan-penemuan, dengan menerapkan metode ilmiah
dalam Menyusun produk sains. Para ilmuan Menyusun pengetahuan dengan
berdasarkan kepada kegiatan laboratorium atau eksperimen yang terfokus pada
hubungan sebab akibat. Pemahaman sains sebagi proses adalah pemahaman
mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam sains diperoleh, diuji, dan divalidasikan
dengan menggunakan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran,
penyelidikan, dan publikasi. Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau
proses dalam mendeskripsikan benda, zat, dan fenomena alam, yang dikenal dengan
proses ilmiahyang mengikuti langakah-langkah metode ilmiah yang terdiri dari
komponen-komponen utamanya yaitu, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam
bentuk konsep, prinsip teori atau hukum-hukum fisika.
2. Dimensi sikap dalam sains
Dimensi sikap dalam sains dapat dipandang sebagi sikap-sikap yang melandasi
proses sains yang dikenal dengan sikap ilmiah, antara lain sikap ingin tahu, jujur,
obyektif, kritis, terbuka, disiplin, dan teliti. DImensi produk dapat diartikan sebagai
kumpulan informasi atau fakta yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang
dilandasi dengan sikap-sikap ilimiah. Melalui proses imilah, sikap ilmiah para saintist
itu terbentuk.
3. Dimensi sebagai produk
Sebagai produk sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang fakta yang
senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuan tentang fakta
yang senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia.
Sebagai produk, sains mendeskripsikan tentang alam, seperti fakta matahari terbit di
Timur dan terbenam di Barat, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, dan sebagainya. Produk sains iakan selalu terus berkembang yang akan
mengukir kemajuan zaman.

2.4 Fungsi Sains Dalam Kehidupan


1. Sebagai pembangun pola pikir ilmiah
Manusia yang semula bersikap tidak objektif, percaya kepada takhayul dan dukun
berubah pada pola bersikap ilmiah yang sudah percaya pada perkembangan sains.
Ada dua aspek yang merubah pola pikir manusia yaitu pertama, perubahan
pandanga manusia terhadap alam semesta. Kedua adalah perubahan sikap mental
dalam memandang sesuatu.
2. Alat menjelaskan berbagai keadaan dan fenomena
Dalam hidup ini, kita berpengalaman dengan berbagai fenomena yang dapat kita
lihat, amati, alami atau rasakan.yang menimbulkan rasa keingintahuan untuk
mendapatkan jawabannya. Sebagai contoh, kenapa matahari terbit di Timur dan
terbenam di Barat? Kenapa manusia tidak ada yang persis sama?. Bagaimana proses

8
terjadinya siang dan amalam dipermukaan bumi? Semua jawabn pertanyyan itu
terdapat dalam sains yang berfungsi sebagai alat menjelaskan berbagai keadaan dan
fenomena.

3. Sebagai pengontrol gejala alam


Sains mendeskripsikan keadaan dan sifat alam semesta, bagaimana terjadinya kilat
dan petir sebagai fenomena kelistrikan, sifat-sifat inti atom, sifat air, dan sebagainya.
Semuanya itu merupakan ranahnya sains. Berbagai sifat alam jika dikontrol dan
dikondisikan dengan baik dapat digunakan untuk membuat berbagai peralatan dan
teknologi yang digunakan untuk kesejahteraan manusia. Pada abad ke 21, telah
banyak berbagai kondisi modern yang dirasakan akibat produk teknologi. Semuanya
itu terjadi sebagai buah pengontrolan sifat-sifat alam yang terdapat dalam sains.
Sifat atom menghasilkan bom atom, yang berguna untuk perdamaian, tetapi bisa
juga menghancurkan manusia, tergantung moral penggunanya, maka di sinilah
fungsi sains sebagai pengontrol gejala alam untuk kesejahteraan manusia.
4. Untuk pelestarian alam
Berbagai sifat alam juga dapat menyebabkan berbagai kehancuran di permukaan
bumi ini. Seperti banjir, tanah longsor, badai, tsunami, gempa bumi dan berbagai
fenomena lain. Sifat-sifat alam tersebut dalam sains dipelajari, dan dibuat alat yang
diperlukan untuk mengontrol bagaimana keadaan tersebut dapat diatasi, minimal
dibuat alat yang dapat memberikan peringatan dini, sehingga masyarakat dapat
menyiapkan mitigasi terhadap bencana yang diramalkan akan terjadi. Begitu juga
dengan sumber daya alam flora dan fauna, yang suatu saat akan punah, jika tidak
dilestarikan dengan menggunkan sains, dilakukan berbagai pembudidayaan
tanaman, hybrid, bastar dan sebagainya yang merupakan fungsi sain untuk
pelestarian alam.
5. Dasar untuk perkembangan teknologi
Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi begitu pesat. Teknologi yang
dihasilkan dari penerapan sains. Sifat-sifat alam yang terdapat dalam sains,
dipelajari, dan diterapkan untuk menghasilkan berbagai teknologi. Perkembangan
teknologi komunikasi, yang kita rasakan, menjadikan bumi ini terlalu kecil. Informasi
dari berbagai belahan dunia bisa langsung kita terima dalam hitungan detik melalui
media internet, televisi, hanphone, computer. Berbagai software aplikasi telah
dihasilakan untuk mendukung kemajuan ini.Pada umumnya berbagai ragam
teknologi yang dihasilkan merupakan penerapan dari sains, sehingga sains berfungsi
sebagai dasar untuk pengembangan teknologi.

2.5 Manfaat mempelajari Sains


 Mengembangkan keterampilan proses sains dasar,seperti melakukan
pengamatan, mengukur, mengomunikasikan hasil pengamatan dan
sebagainya.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, dan mau melakukan kegiatan inkuiri atau
pengamatan.
 Memahami pengetahuan tentang berbagai benda baik ciri, struktur, maupun
fungsinya.

9
 Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai
lingkungan alam sekitar.
 Menyadari pentingnya peran alam dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberikan wawasan atau konsep alam yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
 Membangun rasa cinta terhadap alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa.
 Memberikan pengetahuan tentang perkembangan proses penciptaan alam
semesta hingga seperti saat ini.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa sains berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan Panjang
lebar. Kesejahteraan materi bagi suatu bangsa banyak sekali tergantung pada
kemampuan bangsa itu dalam bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi,
sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk
teknologi adalah sains. Seseorang tidak akan menjadi insinyur, atapun menjadi seorang
dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa sains adalah suatu
proses yang dilakukan saintist mulai dari mengidentifikasi masalah, penyelidikan,
pengolahan data, penarikan kesimpulan, dan mengkomunikasikan sains yang dihasilkan.
Sains sebagai proses yang memberikan gambaran mengenai bagaimana para saintist
bekerja melakukan penemuan-penemuan, dengan menerapkan metode ilmiah dalam
menyusun produk sains, berdasarkan pada observasi, prediksi, pada kegiatan
laboratorium atau eksperimen yang terfokus pada hubungan sebab akibat.

3.2 Saran
Dari pembahasan diatas penulis mengharapakn makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan kita semua, penulis mengharapkan kemajuan ilmu pengetahuan
dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia dimasa yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. Dkk. 2017. Pembelajaran Literasi. Jakarta. Bumi Aksara.
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalamPembelajaran
Sains. Jakarta : Depdiknas.
Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta : Indeks.
Bakhtiar, Amsal (2012) Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Winataputra, Udin. S, dkk. 1992. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas
Terbuka.

12
13

Anda mungkin juga menyukai