Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

 Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku Riba ternyata telah membudaya.


Kurangnya pengetahuan tentang Riba, hukum hukum yang mendasari Riba, sebab  sebab
diharamkannyaRiba, pembagian Riba, hal - hal yang menyebabkan Riba serta dampak yang
ditimbulkan olehRiba tersebut.Perlu adanya pemahaman yang luas, agar tidak terjerumus dalam
Riba, Karena Ribamenyebabkan tidak terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

B. Rumusan Masalah

 1. Membahas tentang Riba

2. Membahas sebab sebab haramnya Riba

3. Mengelompokkan macam-macam Riba

4. Membahas hal hal yang menyebabkan Riba

5. Membahas dampak Riba pada ekonomi

C. Tujuan Pembahasan

 1. Mengetahui apa itu Riba

2. Mengetahui sebab sebab Riba

3. Mengetahui macam macam Riba

4. Mengetahui hal hal yang menyebabkan Riba

5. Mengetahui dampak Riba pada ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat
pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang
dibebankan kepada peminjam.Riba secara bahasa bermakna : ziyadah (tambahan). Dalam
pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan
membesar . Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilantambahan dari
harta pokok atau modal secara bathil.Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba,
namun secara umum terdapat benangmerah yang menegaskan bahwa riba adalah
pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual- beli maupun pinjam-meminjam secara
bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalamIslam. Riba dalam pandangan
agama.Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman
adalahharam. Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275 :
“...padahal Allah telahmenghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...
.”Adapun dalil yang terkait dengan perbuatan riba, berdasarkan Al-Qur’an
-Hadits.Di antara ayat tentang riba adalah sebagai berikut:
Hai orangorang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat gan
da danbertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. QS Ali
Imran : 130.
B. Sebab-sebab Haramnya Riba
  Islam dalam memperkeras persoalan haramnya riba, semata-mata demi
melindungikemaslahatan manusia, baik dari segi akhlaknya, masyarakatnya maupun
perekonomiannya.Berikut merupakan sebab
 sebab haramnya Riba yaitu :
1. Nas-nas dari Al-Quran dan Hadis tentang pengharaman Riba
2. Mencerobohi kehormatan seorang Muslim dengan mengambil berlebihan tanpa
ada pertukaran/iwadh.
3. Memudharatkan orang miskin/lemah kerana mengambil lebih dari pada yang sepatunya.
4. Membatalkan perniagaan, usaha, kemahiran pengilangan dan sebagainya ini adalah
karenacara mudah mendapatkan uang yang menyebabkan keperluan asasi yang lain
akanterabaikan dan terbengkalai.
5. Bergantung kepada riba dapat menghalangi manusia dari kesibukan bekerja. Sebab kalau
si pemilik uang yakin, bahwa dengan melalui riba dia akan beroleh tambahan uang, baik
kontanataupun berjangka, maka dia akan mengentengkan persoalan mencari
penghidupan, sehingga hampir-hampir dia tidak mau menanggung beratnya usaha,
dagang dan pekerjaan-pekerjaanyang berat.
6. Riba akan menyebabkan terputusnya sikap yang baik (ma'ruf) antara sesama manusia
dalam bidang pinjam-meminjam. Sebab kalau riba itu diharamkan, maka seseorang akan 
merasasenang meminjamkan uang satu dirham dan kembalinya satu dirham juga. Tetapi
kalau ribaitu dihalalkan, maka sudah pasti kebutuhan orang akan menganggap berat
dengan diambilnyauang satu dirham dengan diharuskannya mengembalikan dua dirham.
Justru itu, makaterputuslah perasaan belas-kasih dan kebaikan.
7. Pada umumnya pemberi piutang adalah orang yang kaya, sedang peminjam adalah
orangyang tidak mampu. Maka pendapat yang membolehkan riba, berarti memberikan
jalankepada orang kaya untuk mengambil harta orang miskin yang lemah sebagai
tambahan.Sedang tidak layak berbuat demikian sebagai orang yang memperoleh rahmat
Allah.
8. Merusak Dan Membayakan Diri Sendiri.Orang yang melakukan riba akan selalu
menghitung hitung yang banyak yang akandiperoleh dari orang yang meminjam uang
kepadanya. Pikiran dan angan-angan yangdemikian itu akan mengakibatkan dirinya
selalu was was dan khawatir uang yang telahdipinjamkan itu tidak dapat kembali tepat
pada waktunya dengan bunga yang besar. Jikaorang yang melakukan riba itu
memperoleh keuntungan yang berlipat ganda, hasilnya itutidak akan memberi manfaat
pada dirinya karena hartanya itu tidak akan memberi manfaat pada dirinya karena
hartanya itu tidak mendapat berkah dari Allah SWT.
9. Merugikan Dan Menyengsarakan Orang LainOrang yang meminjam uang kepada orang
lain pada umumnya karena sedang susah atauterdesak. Karena tidak ada jalan lain,
meskipun dengan persyaratan bunga yang besar, ia
tetap bersedia menerima pinjaman tersebut, walau dirasa sangat berat. Orang yang memi
njam adakalanya bisa mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya, tetapi adakalanya
tidak dapatmengembalikan pinjaman tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Karena
beratnya
bunga pinjaman, si peminjam susah untuk mengembalikan utang tersebut. Hal ini akan 
menambahkesulitan dan kesengsaraan bagi kehidupannya.
10. pemakan riba akan dihinakan dihadapan seluruh makhluk, yaitu ketika ia dibangkitkan d
arikuburnya, ia dibangkitkan bagaikan orang kesurupan lagi gila.
11. Ancaman bagi orang yang tetap menjalankan praktik riba setelah datang
kepadanya penjelasan dan setelah ia mengetahui bahwa ri ba diharamkan dalam syari’at 
islam, akandimasukkan keneraka.
12. Allah ta’ala mensipati pemakan riba adalah sebagai’’ orang yang senantiasa
berbuatkekafiran atau ingkar, dan selalu berbuat dosa.
13.  Allah menjadikan perbuatan meninggalkan riba sebagai bukti akan keimanan
seseorang,dengan demikian dapat dipahami bahwa orang yang tatap memekan riba
berarti iman nyacacat dan tidak sempurna.

C. Macam-macam riba
 Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu sebagai berikut :
1.Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya
dengan kwalitas berbeda yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan.contoh : tukar
menukar emas dengan emas,perak dengan perak, beras dengan beras dansebagainya.2.
 
2.Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima, maksudnya :
orangyang membeli suatu barang, kemudian sebelum ia menerima barang tersebut dari si
penjual, pembeli menjualnya kepada orang lain. Jual beli seperti itu tidak boleh, sebab
jual beli masihdalam ikatan dengan pihak pertama.
  3.Riba Nasi’ah
yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkanmemperhitungkan
waktu yang ditangguhkan. Contoh : Aminah meminjam cincin 10
Gram pada Ramlan. Oleh Ramlan disyaratkan membayarnya tahun depan dengan cincin e
massebesar 12 gram, dan apa bila terlambat 1 tahun, maka tambah 2 gram lagi, menjadi
14 gramdan seterusnya. Ketentuan melambatkan pembayaran satu tahun.4.
4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau tambahan
bagiorang yang meminjami/mempiutangi.Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp.
25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan danmensyaratkan agar Ahmad mengembalikan
hutangnya kepada Adi sebesar Rp. 30.000 makatambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
D.Hal-hal yang menimbulkan riba
 Hal-hal yang menimbulkan riba diantaranya adalah :
1.Tidak sama nilainya
2.Tidak sama ukurannya menurut syara’, baik timbangan, takaran maupun ukuran
 3.Tidak tunai di majelis akadBerikut ini merupakan contoh riba penukaran :
1.Seseorang menukar uang kertas Rp 10.000 dengan uang receh Rp.9.950 uang Rp.50 tidakada
imbangannya atau tidak tamasul, maka uang receh Rp.50 adalah riba.
2.Seseoarang meminjamkan uang sebanyak Rp. 100.000 dengan syarat dikembalikan
ditambah10 persen dari pokok pinjaman, maka 10 persen dari pokok pinjman dalah riba sebab
tidakada imbangannya.
3.Seseorang menukarkan seliter beras ketan dengan dua liter beras dolog, maka
pertukarantersebut adalah riba, seabab beras harus ditukar dengan beras yang sejenis dan tidak
bolehdilebihkan salah satunya. Jalan keluarnya ialah beras ketan dijual terlebih dahulu
danuangnya digunakan untuk membeli beras dolog.
E.Dampak riba pada ekonomi
  Riba (bunga) menahan pertumbuhan ekonomi dan membahayakan kemakmuran nasional 
sertakesejahteraan individual dengan cara menyebabkan banyak terjadinya distrosi di
dalam perekonomian nasional seperti inflasi, pengangguran, distribusi kekayaan yang
tidak merata,
danresersi.· Bunga menyebabkan timbulnya kejahatan ekonomi. Ia mendorong orang melakukan 
penimbunan (hoarding) uang, sehingga memengaruhi peredaranya diantara sebagian besarangga
masyarakat. Ia juga menyebabkan timbulnya monopoli, kertel serta konsentrasikekayaan di
tangan sedikit orang. Dengan demikian, distribusi kekayaan di dalam masyarakat.
menjadi tidak merata dan celah antara si miskin dengan si kaya pun melebar. Masyarakat
pundengan tajam terbagi menjadi dua kelompok kaya dan miskin yang
pertentangankepentinganmereka memengaruhi kedamaian dan harmoni di dalam masyarakat.
Lebih lagi karna bunga pulamaka distorsi ekonomi seperti resesi, depresi, inflasi dan
pengangguran terjadi.· 
Investasi modal terhalang dari perusahaanperusahaan yang tidak mampu menghasilkan la
bayang sama atau lebih tinggi dari suku bunga yang sedang berjalan, sekalipun proyek
yangditangani oleh perusahaan itu amat penting bagi negara dan bangsa. Semua aliran sumber-
sumber finansial di dalam negara berbelok ke arah perusahaan-perusahaan yang
memiliki prospek laba yang sama atau lebih tinggi dari suku bunga yang sedang berjalan, sekaliu
n perusahaan tersebut tidak atau sedikit saja memiliki nilai sosial.
 Riba (bunga) yang dipungut pada utang internasional akan menjadi lebih buruk lagi kare
namemperparah DSR (debt-service ratio) negara-negara debitur. Riba (bunga) itu tidak
hanyamenghalangi pembangunan ekonomi negara-negara miskin, melainkan juga
menimbulkantransfer sumber daya dari negara miskin ke negara kaya. Lebih dari itu, ia juga
memengaruhihubungan antara negara miskin dan kaya sehingga membahayakan keamanan dan
perdamaian internasional

BAB III
KESIMPULAN
 Ditinjau dari berbagai penjelasan yang kami paparkan di atas, maka dapat ditarikkesimpulan
sebagai berikut :
1.Riba adalah sesuatu bentuk tambahan pembayaran tanpa ada ganti/imbalan sebagai
syaratterjadinya transaksi hutang piutang atau pinjam meminjam.
2.Dasar hukum pelanggaran riba diantaranya :
a.QS. Al-Baqarah ayat 275-280
 b.QS. Ar-Rum ayat 39
c.QS. Ali Imran ayat 130-1313.
 
Macam-macam riba ada 4, yaitu :
a.Riba Fadli (menukarkan dua barang yang sejenis tapi kwalitas berbeda) 
b.Riba Qardhi (meminjamkan dengan ada syarat bagi yang mempiutangi)
c.Riba Yadh (bercerai dari tempat aqad sebelum timbang terima)
d.Riba Nasa’ (Nasiah) yaitu riba yang terjadi karena adanya penundaan
waktu pembayaran, dengan menetapkan adanya dua harga yaitu harga kontan atau hargayang
dinaikan karena pembayaran tertunda.
4.Halhal yang menyebabkan Riba :
a.Tidak sama nilainya 
b.Tidak sama ukurannya menurut syara’, baik timbangan, takaran maupun ukuran
 c.Tidak tunai di majelis akad
5.Dampak Riba pada
ekonomi :· Riba (bunga) menahan pertumbunhan ekonomi dan membahayakan kemakmuran nas
ionalserta kesejahteraan
individual.· Riba (bunga) menyebabkan timbulnya kejahatan ekonomi (distorsi ekonomi) seperti 
resesi,depresi, inflasi dan pengangguran.

Daftar Pustaka
 
Antonio, M. Syafi’bank syari’ah : analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman. 2006.
 Ahmad Azhar Basyir M.A HUKUM ISLAM TENTANG RIBA UTANG PIUTANG GADAI
Penerbit PT alma’arif bandung 1983
 Yusuf Al Qaradhawi, Haruskah Hidup dengan Riba,Darul
Ma'arif,Mesir,1991,hml.60.Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Bina
Ilmu, Surabaya,1993, Hlm.27.Prof. DR Muhammad abu zahrah Beberapa pembahasan mengenai
RIBA penerbit ZAIDSUHAILI teluk betungChaudhry, Dr.Muhammad Sharif Sistem Ekonomi
Islam Prinsip Dasar,Kencana Prenada mediagroup,2012.

Anda mungkin juga menyukai