Anda di halaman 1dari 2

DASAR HUKUM RIBA

Dasar Hukum riba sebagaimana yang:

Artinya

.
“Sesungguhnya Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Al- Baqoroh / 2:275)

Riba hanyalah berlaku pada benda – benda seperti emas, perak, makanan dan uang. Karena itu tidak
diperbolehkan menjual emas dengan emas, perak dengan perak, kecuali jika harganya sebanding dan
dilakukan dengan kontan. Tidak diperbolehkan menjual sesuatu barang, dimana barang tersebut belum
berada ditangannya (misal A membeli barang tersebut kepada si B)
Tidak diperbolehkan pula menjual daging dengan binatang yang masih hidup. Tidak diperbolehkan juga
menjual emas dengan ditukar dengan perak yang harga nilainya tidak sebanding. Demikian pula menjual
makanan, tidak diperbolehkan dijual dengan makanan sejenis, kecuali jika sebanding harganya. Tidak
diperbolehkan pula jual beli barang sejenis daripadanya dengan barang yang tidak seimbang harganya.
Tidak diperbolehkan pula

PENGERTIAN RIBA
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.

Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba
juga berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan
tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan
riba, tetapi secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah
pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau
bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.

Pendapat Ulama Tentang Riba

Secara umum ulama sepakat tentang pengharaman riba Nasi’ah. Sebaliknya mereka berbeda
pendapat sekitar hukum riba Fadhl. Perbedaan terjadi dikalangan ulama, baik sahabat, tabi’in
maupun pemikir hukum Islam (fuqaha) kemudian. Sejalan dengan itu, maka ada sejumlah
ulama yang mengharamkan keduanya., riba nasi’ah dan riba fadhl. Dengan pengharaman ini,
maka semua jenis yang dikelompokan pada kelompok riba, dan salah satu termasuk didalamnya
bunga bank, adalah bunga yang diharamkan.
Hikmah dibalik Larangan Riba

1. Allah SWT tidak mengharamkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi manusia, tetapi hanya
mengharamkan apa yang sekiranya dapat membawa kerusakan baik individu maupun
masyarakat.
2. Cara riba merupakan jalan usaha yang tidak sehat, karena keuntungan yang di peroleh si
pemilik dana bukan merupakan hasil pekerjaan atau jerih payahnya. Keuntungannya diperoleh
dengan cara memeras tenaga orang lain yang pada dasarnya lebih lemah dari padanya.
3. Riba dapat menyebabkan krisis akhlak dan rohani. Orang yang meribakan uang atau barang
akan kehilangan rasa sosialnya, egois.
4. Riba dapat menimbulkan kemalasan bekerja, hidup dari mengambil harta orang lain yang
lemah. Cukup duduk di atas meja, orang lain yang memeras keringatnya.
5. Riba dapat mengakibatkan kehancuran, banyak orang-orang yang kehilangan harta benda dan
akhirnya menjadi fakir miskin.

RIBA QARD

Riba qardh
• Riba qardh merupakan riba yang muncul akibat tambahan atas pokok pinjaman yang
dipersyaratkan di muka oleh kreditur kepada pihak yang berhutang yang diambil sebagai
keuntungan.

• Atau Riba qardh bisa disebut sebagai utang-piutang. Riba ini terjadi dalam transaksi utang-
piutang (qardh) atau pun dalam transaksi tak tunai selainqardh, semisal transaksi jual-beli kredit
(bai muajjal). Perbedaan antara utang yang muncul karena qardh dengan utang karena jual-beli
adalah asal akadnya.

Contoh: Vna memeberikan pinjaman pada Zia sebasar Rp 500.000 dan wajib mengembalikan sebesar Rp
700.000 saat jatuh tempo tertentu dan kelebihan uang ini tidak jelas untuk apa.

Contoh lainnya: Bahkan, mayoritas ulama menyatakan jika ada syarat bahwa orang yang
meminjam harus memberi hadiah atau jasa tertentu kepada si pemberi pinjaman, maka
hadiah dan jasa tersebut tergolong riba, sesuai kaidah, setiapqardhyang menarik manfaat
maka ia adalah riba. Sebagai contoh, apabila si B bersedia memberi pinjaman uang kepada
si A dengan syarat si A harus meminjamkan kendaraannya kepada si B selama satu bulan,
maka manfaat yang dinikmati si B itu merupakan riba.

Anda mungkin juga menyukai