Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FIQIH MUAMALAH

“RIBA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih MuamDosen Pengampu :
Mahbub Khoerurrizal, M.Pd.

Disusun oleh :

Mahdi Iskandar

Diki AP

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) AL-BAROKAH

PROGRAM STUDI S1

PRODI PAI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.WR.WB

Puji dan Syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat-Nya kami dapat menyusun Makalah Fiqih Muamalah yang
berjudul “RIBA” tanpa ada kendala yang berarti.
Namun demikian, makalah yang sederhana ini  masih banyak kekurangannya.
Untuk itu kami terbuka menerima dengan baik kritikan dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat  bagi para pembaca yang budiman dan,
kami mengucapkan terimakasih  kepada :
1. Bapak Mahbub Khoerurrizal, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Fiqih Muamalah
2. Dan segala pihak yang telah membantu terlaksananya pembuatan
makalah ini.

Subang, 26 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I...................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................3
A. Pengertian Riba.......................................................................................3
B. Macam- Macam Riba.............................................................................3
C. Faktor Penyebab Diharamkannya Riba...............................................5
D. Hal-Hal Yang Menimbulkan Riba........................................................5
E. Larangan-Larangan Riba Dalam Al-Qur’an.......................................6
F. Dampak dan hikmah pelarangan Riba.................................................7
BAB III................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9

ii
BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam semesta ini adalah milik Allah SWT sedangkan


manusia adalah penerima kepercayaan dari Allah yang harus
dipeliharanya. Dengan perkembangan peradaban manusia, manusia
banyak melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Mulai dari menabung, meminjam uang, dan
sampai kepada yang menggunkan jasa untuk mengirim uang dari
berbagai kota dan Negara. Dalam menjalankan kegiatan
ekonominya, islam telah memberi ketetapan bahwa riba hukumnya
haram.

Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah


pinjaman saat pegembalian berdasarkan presentase tertentu dari
jumlah pinjaman pokok yang telah dibebankan kepada peminjam.
Secara umum, riba adalah pengambilan tambahan baik dalam
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau
bertentangan dengan prinsip muamalat dalam islam.

Mengenai riba, islam bersikap keras dalam persoalan ini


karena semata-mata demi melindungi kemaslahatan manusia baik
dari segi akhlak, masyrakat maupun perekonomiannya. Karena, pada
hakekatnya riba (kredit lunak berbunga besar), atau pinjaman yang
salah penerapannya akan berakibat & meningkatnya harga barang
yang normal menjadi sangat tinggi , atau berpengaruh besar terhadap
neraca pembayaran antar bangsa, kemudian berakibat melejitnya laju
inflasi, akibatnya akan dirasakan pada semua orang pada semua
tingkat kehidupan.

2
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian riba ?


2. Apa saja macam-macam riba ?
3. Apa saja faktor penyebab memakan dan di haramkannya
perbuatan riba?
4. Larangan-larangan riba dalam Al Qur’an ?
5. Apa saja dampak dan hikmah pelarangan riba ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian riba


2. Dapat mengetahui macam-macam riba
3. Dapat memahami larangan-larangan riba yang terdapat dalam Al
Qur’an
4. Mengetahui faktor penyebab memakan dan di haramkannya
perbuatan riba
5. Mengetahui dampak dan hikmah pelarangan riba

BAB II
PEMBAHASAN

3
A. Pengertian Riba

Menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu : 1


1. Bertambah, karena salah satu perbuatan riba adalah meminta
tambahan dari sesuatu yang dihutangkan.
2. Berkembang, berbunga , karena salah satu perbuatan riba
adalah membungakan harta uang atau yang lainnya yang
dipinjamkan kepada orang lain.
3. Berlebihan atau menggelembung, .

Jadi, Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah


pinjaman saat pengembalian berdasarkan presentase tertentu dari
jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada peminjam.

Dalam Islam. Memungut riba atau mendapatkan keuntungan


berupa riba pinjaman adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur’an
surah Al-Baqarah ayat 275 :”…padahal Allah telah mengahalakan
jual beli dan mengharamkan riba…”

B. Macam- Macam Riba

Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 baian, yaitu :


1. Riba Fadhl : menukar dua barang yang sama jenisnya dengan
kwalitas berbeda yang disyaratkan oleh orang yang
menukarkan.
Contoh : tukar menukar emas dengan emas, perak dengan
perak, beras dengan beras dan sebagainya.
2. Riba Yad : berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan
diterima.
Contoh : orang yang membeli suatu barang, kemudian
sebelum ia menerima barang tersebut dari si penjual, pembeli

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Riba

4
menjualnya kepada orang lain. Jual beli seperti itu tidak
boleh, sebab jual beli masih dalam ikatan dengan pihak
pertama.
3. Riba Nasiah : melebihkan pembayaran barang yang
dipertukarkan, diperjualbellikan, atau diutangkan karena
diakhirkan waktu pembayarannya baik yang sejenis maupun
tidak.
Contoh : aminah meminjam cincin 10 gram pada ramlan.
Oleh ramlan disyaratkan pembayarannya tahun depan dengan
cincin emassebesar 12 gram, dan apabila terlambat 1
tahun,maka tambah 2 gram lagi, dan seterusnya.ketentuan
melambatkan pembayaran satu tahun.

4. Riba Qardh : meminjamkan sesuatu dengan syarat ada


keuntungan atau tambahan bagi orang yang meminjami.
Contoh: Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000,- kepada
Adi. Adi mengharuskan dan mensyaratkan agar Ahmad
mengembalikan hutangnya kepada Adi sebesar Rp. 30.000,-
maka ttambahan Rp. 50.000,- adalah riba Qardh.

Namun, ada sebagian ulama mengklasifikasikan Riba


Jali & Khafi. Riba jail yakni riba yang nyata dan bahaya
mudharatnya, dan riba Khafi adalah riba yang tersembunyi
bahaya dan mudharatnya.

C. Faktor Penyebab Diharamkannya Riba

5
1. Merugikan orang lain
2. Sama dengan mengambil hak orang lain
3. Mendapat laknat dari Allah
4. Neraka ancamannya
5. Termasuk perbuatan syetan yang keji
6. Memperoleh harta dengan cara yang tidak Adil.

D. Hal-Hal Yang Menimbulkan Riba

Jika seseorang menjual benda yang mungkin mendatangkan riba


menurut jenisnya seperti seseorang menjual salah satu dari dua
macam mata uang, yaitu mas dan perak dengan yang sejenis itu atau
bahan makanan seperti beras dengan beras, gabah dengan gabah dan
yang lainnya, maka disyaratkan:
1. Sama nilainya (tamasul)
2. Sama ukurannya menurut syara’, baik timbangannya,takarnnya
maupun ukurannya.
3. Sama-sama tunai (taqabudh) dimajelis akad.

E. Larangan-Larangan Riba Dalam Al-Qur’an

6
Di antara ayat–ayat Al Quran yang diturunkan belakangan ialah
firman Allah dalam surat Al Baqarah:

َ‫ُوا َما بَقِ َى ِمنَ ٱلرِّ بَ ٰ ٓو ۟ا ِإن ُكنتُم ُّمْؤ ِمنِين‬


۟ ‫وا ٱهَّلل َ َو َذر‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َ
ُ‫ب ِّمنَ ٱهَّلل ِ َو َرسُولِ ِهۦ ۖ َوِإن تُ ْبتُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُءوس‬
ٍ ْ‫وا بِ َحر‬ ۟ ُ‫وا فَْأ َذن‬
۟ ُ‫فَ ن لَّ ْم تَ ْف َعل‬
‫ِإ‬
ْ ُ‫َظلِ ُمونَ َواَل ت‬
َ‫ظلَ ُمون‬ ْ ‫َأ ْم ٰ َولِ ُك ْم اَل ت‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman. Maka
jika kamu tidak mengerjakan, maka ketahuilah, bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat, maka
bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
dianiaya.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 278-279).2

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyatakan perang


kepada riba dan orang-orang yang memungut riba, di samping
menjelaskan bahaya riba bagi masyarakat. Sabdanya, “Apabila riba
dan zina sudah merajalela di suatu negri, maka mereka telah
menghalalkan dirinya untuk menerima adzab Allah.” (H.R. Al-
Hakim).

Terdapat pula disurat Ali Imran ayat 130:3

۟ ُ‫ض َعفَةً ۖ َوٱتَّق‬


َ‫وا ٱهَّلل َ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬ َ ٰ ‫وا ٱلرِّ بَ ٰ ٓو ۟ا َأضْ ٰ َعفًا ُّم‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا اَل تَْأ ُكل‬
َ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Ali Imran [3]:
130).

F. Dampak dan hikmah pelarangan Riba

2
https://tafsirweb.com/1045-surat-al-baqarah-ayat-279.html
3
https://tafsirweb.com/1262-surat-ali-imran-ayat-130.html

7
1. Allah SWT tidak mengharamkan sesuatu yang baik dan bermanfaat
bagi manusia, tetapi hanya mengharamkan apa yang sekiranya dapat
membawa kerusakan baik individu maupun masyarakat.
2. Cara riba merupakan jalan usaha yang tidak sehat, karena
keuntungan yang di peroleh si pemilik dana bukan merupakan hasil
pekerjaan atau jerih payahnya. Keuntungannya diperoleh dengan
cara memeras tenaga orang lain yang pada dasarnya lebih lemah dari
padanya.
3. Riba dapat menyebabkan krisis akhlak dan rohani. Orang yang
meribakan uang atau barang akan kehilangan rasa sosialnya, egois.
4. Riba dapat menimbulkan kemalasan bekerja, hidup dari mengambil
harta orang lain yang lemah. Cukup duduk di atas meja, orang lain
yang memeras keringatnya.
5. Riba dapat mengakibatkan kehancuran, banyak orang-orang yang
kehilangan harta benda dan akhirnya menjadi fakir miskin.

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Riba


berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat
pegembalian berdasarkan presentase tertentu dari jumlah pinjaman
pokok yang telah dibebankan kepada peminjam. Terdapat pula
macam-macam riba yaitu Riba Fadhl, Riba Yad, Riba Nasi’ah, dan
Riba Qardh.
Faktor penyebab diharamkannya Riba yaitu merugikan orang
lain ,sama dengan mengambil hak orang lain, mendapat laknat dari
Allah, neraka ancamannya, termasuk perbuatan syetan yang keji,
serta memperoleh harta dengan cara yang tidak Adil.
Adapun hal yang menimbulkan riba yaitu sama nilainya
(tamasul),sama ukurannya menurut syara’, baik
timbangannya,takarnnya maupun ukurannya, sama-sama tunai
(taqabudh) dimajelis akad. Dan terdapat beberapa larangan riba
dalam Al-Qur’an seperti yang sudah dijelaskan diatas dan hikmah
pelarangan riba.
Demikian makalah ini kami sampaikan, bila ada kekurangan
dan kesalahan kami mohon maaf dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.wabillahi taufik wal hidayah.

Wassalamu’alaikum. WR. WB

DAFTAR PUSTAKA

9
https://id.wikipedia.org/wiki/Riba

https://tafsirweb.com/1044-surat-al-baqarah-ayat-278.html

https://tafsirweb.com/1045-surat-al-baqarah-ayat-279.html

https://tafsirweb.com/1262-surat-ali-imran-ayat-130.html

10

Anda mungkin juga menyukai