Pertukaran atau jual beli barang ribawi dengan kuantitas, kualitas,
atau kadar takaran yang berbeda. Barang ribawi itu sendiri disebutkan dalam hadits sebagai emas, perak, gandum, gandum merah, garam, dan kurma. Dalam hadits lain disebutkan sebagai emas, perak, dan bahan makanan. Sehingga dalam Islam, untuk barang barang tersebut pertukaran yang dilakukan harus lah memenuhi jumlah dan kualitas yang sama.
Contoh praktik riba fadhl misalnya seseorang menukar 10 gram
emas (20 karat) dengan 11 gram emas (19 karat). Contoh lainnya 2 kilo gandum berkualitas baik ditukar dengan 3 kilo gandum berkualitas buruk.
2. Riba Qardh
Adanya persyaratan kelebihan pengembalian pinjaman yang
dilakukan di awal akad perjanjian hutang-piutang oleh pemberi pinjaman terhadap yang berhutang tanpa tahu untuk apa kelebihan tersebut digunakan.
Contohnya seperti rentenir yang meminjamkan uang 10 juta kepada
peminjam, kemudian peminjam harus mengembalikan 11 juta tanpa dijelaskan kelebihan dana tersebut untuk apa. Tambahan 1 juta pada kasus inilah yang disebut sebagai riba qardh dan hanya akan merugikan peminjam plus menguntungkan si rentenir.
3. Riba Jahiliyah
Adanya tambahan nilai hutang karena adanya tambahan tempo
pembayaran hutang disebabkan peminjam tidak mampu membayar hutang pada waktunya. Praktik riba seperti ini banyak diterapkan pada masa jahiliyah.
Contohnya pemberi hutang berkata kepada pihak penerima hutang
saat jatuh tempo, “kamu lunasi hutang sekarang sesuai jumlah kamu berhutang atau membayar dikemudian hari dengan syarat adanya tambahan jumlah hutang”
Contoh lainnya adalah penggunaan kartu kredit. Saat pengguna
kartu kredit membeli barang senilai 1 juta dan tidak mampu membayar penuh saat jatuh tempo, maka penguna diharuskan membayar bunga atas tunggakan kartu kreditnya tersebut.
4. Riba Yad
Transaksi yang tidak menegaskan berapa nominal harga
pembayaran atau ketika seseorang berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima antara penjual dan pembeli.
Contoh misalnya seorang penjual menawarkan mobil dengan harga
90 juta jika membayar tunai dan 95 juta jika membayar dengan cicilan. Kemudian ada seseorang yang ingin membeli, tetapi sampai akhir transaksi tidak ada kesepakatan antara keduanya berapakah harga yang harus dibayarkan. 5. Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi
dengan jenis
barang ribawi lainnya. Riba ini mirip dengan riba fadhl hanya saja ada perbedaan pada serah terima barang jual beli.
Contohnya dua orang saling bertukar emas. Satu orang memiliki
emas 24 karat ingin ditukar dengan emas 24 karat dengan timbangan yang sama. Akan tetapi emas 24 karat yang satunya baru diserahkan satu bulan setelah perjanjian transaksi disetujui masing-masing pihak padahal harga emas bisa saja berubah sewaktu-waktu.