pemilihan unit sampel didasarkan pada setiap elemen populasi yang ada. Probabilitas random
sampling telah diketahui, jadi bukan hal yang sifatnya nol untuk dipilih.
Random sampling dapat dikatakan sebagai kelas statistik dasar sebab mudah untuk dipahami
secara teori. Sayang, dalam praktiknya metode ini nyatanya lebih sulit dilakukan.
Secara teknis, sampel acak sederhana adalah seperangkat objek n dalam populasi objek n, di mana
semua sampel yang mungkin sama-sama mungkin terjadi.
Untuk memahami random sampling, ada baiknya kita mengetahui unsur-unsur yang berada di
dalamnya.
1. Populasi
Populasi adalah semua anggota dalam satu kelompok tertentu. Misalnya, jika kita ingin mempelajari
tentang usia rata-rata seseorang yang tinggal di area Ciputat, maka semua orang yang tinggal di
area tersebut akan menjadi populasi terpilih untuk percobaan kita. Seiring melakukan percobaan
atau mengumpulkan data, kita mencoba mencari tahu informasi yang terkait dengan populasi
tersebut.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menggambarkan seluruh kelompok.
Karena kita sering tidak dapat mengumpulkan data tentang seluruh populasi, biasanya kita
menggunakan sampel. Ini membawa kita ke sampel acak yang merupakan urutan variabel yang
terdistribusi secara merata. Banyak matematika, terutama statistik, didasarkan pada pengambilan
sampel acak.
Sebenarnya sangat mudah bagi bias untuk menyusup ke dalam sampel yang diperoleh dengan
pengambilan sampel secara random sampling ini. Namun, adanya keterbatasan dalam hal finansial
atau waktu, dipilihlah cara untuk mendapatkan kerangka pengambilan sampel yang realistis.
Caranya dengan pengambilan populasi dari sampel yang akan dipilih.
Agar lebih mudah memahaminya, mari kita telusuri dari contoh berikut.
Contoh satu
Kita ingin mengetahui seberapa besar peluang Gubernur A berpeluang maju menjadi Presiden
tahun 2024. Maka, kita melakukan survei pada setiap orang yang berada di Indonesia. Oleh karena
itu, metode pengambilan sampel dengan random sampling mungkin lebih cocok untuk eksperimen
tertentu.
Contoh kedua
Nama-nama 25 karyawan dipilih dari keseluruhan 250 karyawan di sebuah perusahaan. Sejumlah
25 karyawan tersebut dipilih untuk disurvei terkait rencana keinginan kenaikan upah. Maka, metode
yang paling pas digunakan adalah random sampling yang berguna untuk melakukan tes kontrol
acak.
Ada beberapa cara untuk membuat sampel acak sederhana. Berikut sejumlah cara untuk membuat
sampel acak sederhana yang dikutip dari Thought.com.
Membuat sampel acak sederhana ini adalah peneliti secara acak memilih angka. Masing-masing
angka tersebut sesuai dengan subjek atau unsur untuk membuat sampel. Untuk membuat sampel
dengan cara ini, peneliti harus memastikan bahwa jumlahnya tercampur dengan baik sebelum
memilih populasi sampel.
Cara paling mudah membuat sampel acak sederhana adalah dengan menggunakan tabel angka
acak. Sebagian besar tabel angka acak akan memiliki sebanyak 10 ribu angka acak.
Tabel-tabel ini dibuat dengan hati-hati untuk memastikan bahwa setiap angka sama-sama
memungkinkan agar pada penerapannya nanti dapat menghasilkan sampel acak yang diperlukan
demi meraih hasil penelitian yang valid.
3. Menggunakan komputer
Metode lotere dalam memilih sampel acak dapat dilakukan dengan komputer. Lewat komputer,
maka sampel acak akan lebih efisien dan mudah.
Orang yang baru saja disampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih kembali. Ini dikenal
sebagai pengambilan sampel dengan penggantian.
Ini adalah metode pengambilan sampel acak di mana anggota atau unsur populasi hanya dapat
dipilih satu kali, kemudian dimasukkan ke sampel. Sebagai contohnya: saat kita meletakkan 100
lembar kertas dalam mangkuk, mencampurnya, dan secara acak memilih satu nama untuk
dimasukkan dalam sampel.
Kemudian, kita mencatat informasi untuk memasukkan orang itu dalam sampel dan menyisihkan
selembar kertas itu daripada memasukkannya kembali ke dalam mangkuk. Di sini, setiap elemen
populasi hanya dapat dipilih satu kali.
Perbedaan Random Sampling dengan Random
Sampling Sederhana
Meski kedua metode ini sama secara prinsipnya, namun perbedaan antara keduanya adalah setiap
objek dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih dengan sampel acak sederhana..
Dengan pengambilan sampel acak, setiap objek tidak harus memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih..