Anda di halaman 1dari 29

(2) TRANSAKSI SYARIAH

• Konsep Transaksi Syariah


• Macam-Macam Transaksi
Syariah yang dilarang
Konsep Transaksi Syariah
Merupakan kejadian ekonomi/keuangan yang melibatkan paling tidak
dua pihak yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam
perserikatan usaha, pinjam meminjam dan lain-lain atas dasar suka sama
suka ataupun atas dasar suatu ketetapan hukum/syariat yang berlaku.
Transaksi harus dilandasi oleh aturan hukum-hukum syariah.
Transaksi dibagi menjadi dua:
1. Transaksi halal
2. Transaksi haram
•Dua kategori transaksi tersebut
didasarkan pada :
1. Obyeknya
2. Cara bertransaksi
Transaksi Halal dan Haram

Cara Halal Cara Haram

A B
objek Halal Transaksi Transaksi
HALAL HARAM
C D
Objek Haram Transaksi Transaksi
HARAM HARAM
A. contoh jual beli beras (obyek halal) dengan cara suka sama suka (cara
halal).
B. contoh jual beli beras (obyek halal) dengan cara pemaksaan (cara
haram).
C. contoh jual beli khamr (obyek haram) dengan cara suka sama suka
(cara halal).
D. contoh jual beli khamr (obyek haram) dengan cara menipu (cara
haram).
Akuntansi syariah hanya mencatat transaksi transaksi yang halal (kuadran
A).
Prinsip Transaksi (muammalah)

SEMUA TRANSAKSI DALAM HUBUNGAN MUAMMALAH


ADALAH DIPERBOLEHKAN (HALAL) KECUALI ADA
ATURAN (DALIL) YANG MELARANGNYA (HARAM).
Macam-Macam Transaksi Syariah yang dilarang

7. Bai najs
1. Riba
8. Suap
2. Penipuan
9. Taalluq
3. Perjudian
10.Bai al inah
4. Gharar
11.Talaqqi al-Rukban
5. Ikhtikar
12.Semua transaksi yang
6. Monopoli
dilarang lainnya.
Riba

Merupakan suatu kesepakatan atau transaksi atas


barang tertentu yang ketika kesepakatan tersebut
berlangsung tidak diketahui kesamaanya menurut
ketentuan syariat atau dengan menunda penyerahan
kedua barang yang menjadi objek kesepakatan atau
salah satunya.
Ada dua jenis riba:
1. Riba Nasi’ah
2. Riba Fadhl
Riba Nasi’ah
Riba nasi’ah timbul akibat adanya pembayaran yang tertunda pada
kesepakatan tukar menukar dua barang yang tergolong pada komoditas
riba, baik sejenis atau berlainan jenis, baik dengan menunda penyerahan
salah satu barang yang dipertukarkan atau kedua-duanya.
Riba ini terjadi baik pada transaksi perdagangan ataupun hutang –
piutang.
Contoh Riba Nasi’ah
Menukar emas 24 karat dengan emas 22 karat dengan sama
beratnya, akan tetapi emas yang 24 karat baru diterima 1 bulan
kemudian setelah tanggal transaksi.
Menyepakati pemberian uang tambahan sebagai denda karena
keterlambatan pembayaran angsuran pembelian barang
dagangan.
Tn A menukar uang kertas pecahan Rp. 100.000 dengan
pecahan Rp. 1.000 kepada Tn. B, tetapi karena Tn. B pada saat
itu hanya membawa 50 lembar ribuan, maka sisanya baru dapat
diserahkan setelah 1 jam kemudian.
membeli perhiasan 5 gram emas @ Rp. 300.000 pergram
dengan cara angsuran, yang kontannya adalah Rp. 290.000
pergram
Riba Fadhl

• Merupakan tambahan/kelebihan dari salah satu barang sejenis yang


dipertukarkan atau pertukaran barang tidak sejenis yang tidak
dilakukan secara tunai.
• Dikenal dengan Riba Jahiliah
• Riba ini terjadi baik pada transaksi perdagangan ataupun hutang –
piutang.
Contoh Riba Fadhl

©menukar perhiasan 4 gram perak dengan perak batangan senilai 3


gram.
©menyepakati pemberian uang tambahan sebagai denda karena
keterlambatan pembayaran angsuran pada transaksi utang piutang.
© membeli perhiasan 5 gram emas @ Rp. 300.000 per gram dengan
cara angsuran, yang kontannya adalah Rp. 290.000 per gram
Komoditas Riba

• Tujuh jenis barang: emas, perak, jenis gandum, kurma, tepung,


anggur kering dan garam.
• Dikiaskan pada barang lain pada sisi yang dapat dihitung/diukur
(mazhab Hanafi dan Hambali), mata uang dan makanan (mazhab
Syafi’i), mata uang, makanan yang menguatkan badan dan disimpan
lama (mazhab Maliki).
Persyaratan tukar menukar komoditas riba
 Komoditas sejenis
1. Transaksi dilakukan secara kontan.
2. Harus sama jumlah dan takarannya.

 Komoditas tidak sejenis


Transaksi dilakukan secara kontan.
Keputusan komisi fatwa Arab Saudi
tentang jual beli mata uang asing
Dalam fatwa no. 3291, 13/442 dijelaskan
a. Tidak boleh memperjualbelikan uang kertas baik sejenis ataupun tidak
sejenis dengan cara tempo.
b. Tidak boleh memperjualbelikan uang pada mata uang yang sama dengan
nilai yang berbeda baik dengan pembayaran kontan ataupun tempo.
c. (Tidak) Diperbolehkan memperjualbelikan uang dalam satu mata uang
dengan mata uang lainnya dengan cara apapun kecuali dengan cara
kontan.
Penipuan
Penipuan terjadi apabila salah satu pihak tidak mengetahui
informasi yang diketahui pihak lain.
Penipuan terjadi dalam 4 kondisi:
• Kualitas: menyembunyikan cacat barang atau mencampur
barang baik dengan barang jelek.
• Kuantitas: mengurangi timbangan
• Harga: menjual barang terlalu tinggi yang pembelinya tidak
tahu harga wajarnya.
• Waktu: menyanggupi penyelesaian pekerjaan yang
sebenarnya dia tidak mampu menyelesaikanya.
Perjudian
• Merupakan suatu permainan peluang atau suatu
permainan ketangkasan di mana salah satu pihak
(beberapa pihak) harus menanggung pihak lain
(beberapa pihak lain) sebagai suatu konsekuensi
keuangan akibat hasil dari permainan tersebut.
• Bentuk dapat dengan kartu, dadu, adu ketangkasan
(olah raga), kuis SMS, tebak skor bola.
Dalam pertandingan tenis, misalnya,
Apabila peserta sepakat yang kalah harus
membayar sewa lapangan maka
pertandingan tersebut adalah bentuk
perjudian. Tapi kalau dalam pertandingan
tersebut disediakan hadiah oleh panitia
bagi pemenang pertandingan tersebut
maka itu bukan judi, karena hadiah tadi
bukan berasal dari uang yang dikeluarkan
peserta.
Gharar
Transaksi yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak
pelaku transaksi sebagai akibat dari diterapkannya kondisi
ketidak pastian dalam suatu akad yang secara alamiahnya
seharusnya mengandung kepastian.
contoh dalam pasar modal yang termasuk gharar antara lain:
transaksi forward dan short selling. Transaksi forward adalah
perjanjian untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang
asing tertentu dalam pertukaran dengan mata uang domestik,
pada tanggal tertentu di masa mendatang, Short selling adalah
menjual saham sebelum seseorang memilikinya dengan harapan
dapat membelinya kemudian dengan harga lebih rendah
Gharar adalah Ketidakpastian tapi tidak
semua Ketidakpastian adalah Gharar
• Ketidakpastian hasil usaha bukan gharar. Ini adalah
konsekuensi logis dari suatu usaha. Jika dua pihak
menggabungkan modal untuk melakukan usaha maka hasilnya
adalah ketidak pastian, bisa rugi atau untung.
• Tetapi bila kepastian diganti dengan ketidakpastian maka
ketidak pastian ini masuk dalam kategori gharar, seperti jual
beli dengan sistem ijon. Sistem dibuat dengan tujuan mencari
keuntungan. Pihak mana yang mendapat keuntungan ditentukan
oleh kejadian alam. Bila panen gagal, penjualah yang
diuntungkan. Bila panen besar, pembeli yang meraup
keuntungan.
Ikhtikar

•Ikhtikar merupakan membeli sesuatu


yang dibutuhkan masyarakat,
kemudian menimbunnya untuk
sementara dan akan dijual pada saat
harga melambung tinggi.
•Pelaku ikhtikar mendapat keuntungan
di atas penderitaan orang lain.
A wal tahun 2008, terjadi peningkatan
harga kedelai yang luar biasa, ternyata
salah satunya disebabkan oleh beberapa
penjual menimbun kedelai dalam jumlah
yang sangat besar. Kenaikan ini
menyebabkan banyak produsen tahu dan
tempe tidak berproduksi dan menderita
kerugian.
Monopoli
» Terjadi karena pelaku membuat hambatan masuk
bagi perusahaan sejenis pada pada pasar tertentu.
» Akibatnya pelaku tersebut dapat menentukan harga
dengan keuntungan maksimal karena tidak ada
pesaingnya.
» Syariah mengakui adanya kebebasan individu
dalam menentukan harga pasar, tetapi pemerintah
juga punya hak untuk melakukan intervensi dalam
kondisi mendesak dan diperlukan.
Bai’an Najsy

• Merupakan usaha merekayasa permintaan, dimana


satu pihak berpura-pura mengajukan penawaran
dengan harga yang tinggi agar calon pembeli tertarik
sehingga membeli dengan harga tersebut.
• Contoh: kegiatan penggorengan saham di pasar
modal dengan menyebar isu, membuat order
pembelian sampai membeli saham pancingan
sehingga tercipta sentimen pasar dan rame-rame
membeli saham tersebut
Suap

• Suap dapat merusak sistem di masyarakat.


• Suap menimbulkan ketidak adilan sosial dan persamaan perlakuan.
• “Rasullullah SAW melaknat penyuap, penerima suap dan yang
menyaksikan penyuapan”
Ta’alluq

• Merupakan penjualan bersyarat, yaitu dua akad saling dikaitkan:


berlakunya akad pertama tergantung akad kedua, sehingga dapat
mengakibatkan tidak terpenuhinya rukun akad.
• Misalnya: A bersedia menerima pesanan B, asalkan C dapat
memenuhi pesanan A
Bai’ al Inah
• A menjual barang dagangan Rp. 100.000 secara kredit pada B,
kemudian A membeli kembali barang dagangan tersebut pada B senilai
Rp. 95.000 secara tunai.
• Seolah–olah terjadi transaksi penjualan tapi sebenarnya hanya pinjam-
meminjam uang dengan berlebih. B dapat pinjaman Rp. 95.000 dan
harus mengembalikan sebesar Rp. 100.000.
Talaqqi al-Rukban
• Jual beli dengan cara mencegat atau menjumpai pihak
produsen/petani atau pembawa barang dagangan dan membelinya
• Pihak penjual (produsen/petani atau pembawa barang) tidak
mengetahui harga pasar atas barang yang dibawanya.
• Pihak pembeli mengharapkan keuntungan yang berlipat ganda
dengan memanfaatkan ketidak tahuan mereka.
Semua transaksi yang dilarang lainnya:

• Semua transaksi dalam hubungan muammalah


adalah diperbolehkan (halal) kecuali ada aturan
(dalil) yang melarangnya (haram).
• Suatu transaksi dianggap syah bila memenuhi 2
unsur: transaksi dan objeknya syah.
• Objeknya yang tidak syah antara lain babi,
minuman yang memabukan, narkoba, film porno
dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai