Anda di halaman 1dari 3

Fiqih Jual Beli

Ustadz Ammi Nur Baits


Para ulama mengatakan jika orang ingin taat kepada syariat maka akidah nya haruslah kuat.
Ilmu akidah tidak ditinggalkan untuk mempelajari ilmu yang lain, ilmu akidah harus dibawa
bersamaan dengan ilmu lain yang dipelajari.
Secara umum ilmu fiqih dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Fiqih ibadah (Thaharoh,Sholat,Zakat,Puasa,Haji,dan Jihad)
2. Fiqih Keluarga (Pra Nikah, Nikah, Proses didalamnya)
3. Fiqih Mualamalah Maliyah (Transaksi dengan manusia)
Sedekah,Hibah,Wakaf,Wasiat
Muawadhod / Komerisil (Jual beli dll)
4. Fiqih Tentang Peradilan dan Tindak keadilan dalam islam
Pembagian jual beli berdasarkan alat tukarnya dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Tukar menukar barang dengan barang (Mukoyadhoh)
2. Tukar menukar uang dengan uang (As sorf)
3. Tukar menukar uang dengan barang
Syarat Tukar menukar uang dengan uang
1. Harus tunai jika tidak tunai maka terkena Riba Nasi’ah
2. Kuantitas nya harus sama jika tidak sama maka terkena Riba Fadl
Ulama mengatakan bahwa Islam Mensyariatkan bahwa uang hanya boleh menjadi Alat Tukar
dan bukan Komoditas. Jika uang menjadi komoditas dan lebih banyak peredarannya di
sebuah negara maka dapat dipastikan negara tersebut susah keluar dari dosa riba dan efek
yang lain adalah terjadinya inflasi.
Contoh kejadian :
Seseorang memiliki uang sebesar Rp 500.000.000 lalu dibelikan rumah kontrakan untuk
dikontakkan dengan harga Rp 12.000.000/tahun. Orang yang lain memiliki uang Rp
500.000.000 lalu disimpan dibank dengan deposito Rp 1.000.000/bulan atau Rp
12.000.000/tahun. Perbedaan keduanya adalah yang satu halal dan yang satu haram. Karena
orang pertama bertransaksi antara uang dengan barang dan jasa sedangkan orang kedua
bertransaksi antara uang dengan uang walaupun dengan jumlah keuntungan yang sama.
Jika mau mendapatkan untung maka barang apa yang dapat anda jual dan jasa apa yang dapa
anda berikan. Salah satu solusi agar tidak riba adalah adakan jual beli dalam sektor
perbankan. Perekonomian dunia atau sebuah negara ketika penguasanya adalah sektor
keuangan maka pasti akan terjadi inflasi, tetapi ketika sektor produksi yang menguasainya
maka inflasi dapat teratasi.
Jual beli berdasarkan waktu penyerahan
1. Jual beli uang tunai barang tunai
2. Jual beli salam (uang tunai barang tertunda)
3. Jual beli kredit (uang tertunda barang tunai)
4. Jual beli uang tertunda barang tertunda (haram)
Jual beli uang tertunda dan barang tertunda, adalah melakukan transaksi dimana penjual
belum memiliki barang dan pembeli belum membayar secara tunai.
Contoh
Seseorang ingin membeli mobil seharga Rp100.000.000 namun mobil akan dikirim satu
bulan yang akan datang dan pembeli membayar Rp 30.000.000 untuk uang muka dan sisanya
akan dibayar pada saat mobil sudah sampai ditangan pembeli. Transaksi semacam ini haram
karena penjual belum memiliki barang dan uang nya pun tertunda.
Tidak boleh menjual barang yang tidak dimiliki, maka solusi nya adalah menjadi makelar
atau perwakilan dari penjual setelah terjadi persetujuan.
Selama penjual memiliki barang maka transaksi yang terjadi sah.
Contoh
Jika seseorang ingin memiliki handphone kemudian dia mencicil kepada penjual selama 10X
cicilan, kemudian setelah lunas pembayaran pembeli dapat memiliki handphone. Transaksi
seperti ini disebut gadai, jadi barang yang akan dijual dan dibeli status nya adalah barang
gadai.
Dalam kasus seperti itu ulama berbeda pendapat
Menurut mahdzab Syafii “jika akad sudah selesai maka objek tidak boleh ditahan oleh
penjual”
Menurut Ibnul Qoyyim dll “menjadikan objek sebagai barang gadai maka hukumnya boleh”
Pembagian Jual Beli dilihat dari cara menentukan harga dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Jual beli musawamah adalah transaksi jual beli dimana penjual tidak menceritakan
harga modalnya
2. Jual beli amanah transaksi jual beli dimana penjual menceritakan harga modalnya
Jual beli amanah dibagi menjadi 3 yaitu?
1. Murobahah (penjual ambil untung)
2. Tauliyah (jual dengan harga yan sama)
3. Wadiah (jual dengan harga yang lebih murah)
Rukun Jual Beli/Unsur Jual Beli
Rukun Jual beli dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Subjek (Pelaku Akad)Penjual dan Pembeli
2. Objek (Barang Akad) Barang,Jasa,Alat Tukar
3. Sighat (Akad)Lisan dan Tulisan (ijab Qobul), dan tidak ditulis ataupun dilisankan
Dalam Mahdzab Syafii Ijab Qobul itu rukun, jika tidak maka transakti tidak sah tetapi
menurut jumhur ulama membolehkan.
Syarat Jual Beli, ketentuan yang harus dipenuhi agar jual beli nya menjadi sah
Syarat Jual beli ada 7 yaitu:
I. Syarat Terkait Subjek
1. Subjek harus orang yang memiliki kelayakan dalam transaksi
-Baligh
-Berakal
-Rasyid (kedewasaan dalam melakukan transaksi) transaksi dengan anak kecil harus
nilai nya kecil dan atas pengawasan wali
2. Harus Pemilik barang atau wakil nya
*jual beli yang tidak memiliki barang harus atas izin penjual dan jika wakil ingin
menaikkan harga barang harus atas izin penjual, jika tidak atas izin penjual maka
untung yang didapatkan menjadi milik penjual.
II. Syarat Tekait objek
3. Barang Harus halal manfaat
Barang yang tidak halal manfaat tidak boleh di transaksikan
4. Objek harus memungkinkan diserah terimakan
5. Objek harus jelas kriteria nya
Jika tidak jelas kriteria nya maka disebut jual beli jahalah, hukumnya tidak boleh
6. Harga harus jelas
Jika harga nya tidak jelas maka disebut dua harga, hukumnya tidak boleh
III. Syarat Terkait Sighat
7. Harus Saling Ridha
Jual beli yang tidak saling ridha maka hukumnya tidak boleh, kecuali untuk
kepentingan umum.
Source : Youtube Yufid TV https://youtu.be/llk6ksVWRRU

Anda mungkin juga menyukai