Anda di halaman 1dari 13

Sistem keuangan

syariah
1.Monica ganti
sari(2162201016)
2. Tatah septia(2162201042)
Konsep Menjaga Harta Kekayaan

Menjaga harta,bertujuan agar harta yang dimiliki oleh manusia diperoleh


dan digunakan sesuai dengan syariah sehingga harta yang dimiliki halal
dan sesuai dengan keinginan pemilik mutlak dari harta kekayaan
tersebut,yaitu allah swt.
Konsep Kepemilikan
Harta yang baik harus memenuhi dua kriteria yaitu:diperoleh dengan cara yang sah dan benar (legal
and fair),serta dipergunakan dengan dan untuk hal yang baik-baik di jalan Allah Swt.

Perolehan Harta
Harta dikatan halal dan baik apabila niatnya benar,tujuan benar dan cara atau sarana untuk
memperolehnya juga benar sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam Alquran dan
sunah.

Anjuran Bekerja atau Berniaga


Islam menganjurkan manusia untuk bekerja atau berniaga,dan menghindari semua kegiatan meminta-
minta dalam mencari harta kekayaan.Manusia memerlukan harta kekayaan sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk untuk memenuhi Sebagian perintah Allah seperti
infaq,zakat,pergi haji,perang (jihad),dan sebagainya.
1. Penggunaan dan Pendistribusian Harta
Ketentuan syariah yang berkaitan dengan penggunaan harta antara lain:
1.Tidak boros dan tidak kikir(dalam batas kewajaran)
2.Memberi infak dan sedekah
3.Membayar zakat sesuai ketentuan
4.Memberi pinjaman tanpa bunga(qardhul hasan)
5.Meringankan kesulitan orang yang berutang

Akad/Kontrak/Transaksi
akad adalah kesepakatan dua belah pihak atau lebih yang menimbulkan kewajiban hukum yaitu
konsekuensi hak dan kewajiban,yang mengikat pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak
langsung dalam kesepakatan tersebut.
Jenis Akad

1. Akad tabarru

2. Akad tijarah

Rukun dan Syarat Akad

3. Pelaku

4. Objek akad

5. Ijab qabul
Transaksi yang Dilarang
1.semua aktivitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah.
2.Riba
3.Penipuan
4.Perjudian
5.Gharar
6.Ikhtikar
7.Monopoli
8.Bai’an Najsy
9.Suap
10.Taalluq
11.Bai al inah
12.Talaqqi al-rukban
Aktivitas Bisnis Terkait Barang dan Jasa yang Diharamkan Allah

1. Riba
Riba berasal dari Bahasa arab yang berarti tambahan (al-ziyadah),berkembang (an-nuwuw),meningkat(al-irtifa),dan
membesarkan(al-‘uluw).imam sarakhzi mendefinisikan riba sebagai tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis
tampa adanya padanan(iwad) yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.

Jenis Riba
• Ribah dayn
• Riba fadhl

Pengaruh Riba pada Kehidupan Manusia


• Transaksi yang tidak adil
• Menghalangi orang untuk melakukan usaha
• Menyebabkan teputusnya hubungan baik
• Yang memberikan pinjaman orang kaya sedangkan yang meminjam orang miskin
Perbedaan Riba dan Jual Beli
Jual beli dihalalkan allah swt sedangkan riba diharamkan.
Jual beli harus ada barang yang atau manfaat yang diberikan sehingga ada keuntungan/manfaat yang diperoleh pembeli
dari penjual,sedangkan riba tidak ada pertukaran barang dan keuntungan/manfaat hanya diperoleh oleh penjual.
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
1.Penipuan
Penipuan terjadi apabila salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain dan dapat terjadi dalam
empat hal,yakni dalam kualitas,harga,dan waktu penyerahan.

2. Perjudian
Berjudi atau dalam Bahasa arab disebut maisir arti harfiahnya adalah memperoleh sesuatu atau mendapat keuntungan
dengan sangat mudah tanpa kerja keras.

3.Transaksi yang mengandung ketidakpastian(Gharar)


Gharar terjadi Ketika terdapat incomplete information,sehingga ada ketidak pastina antara dua belah pihak yang
bertransaksi.

4.Penimbunan barang/ihtikar
Penimbunan adalah membeli sesuatu yang dibutukan masyarakat,kemudian menyimpannya sehingga barang tersebut
kurang di pasaran dan mengakibatkan peningkatan harga.

5.Monopoli
Monopoli,biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier,untuk menghambat prosedur atau penjual masuk ke pasar
agar ia menjadi pemain tunggal di pasar dan dapat menghasilkan keutungan yang tinggi.
Rekayasa Permintaan (Bai’an Najsy)

An-najsy termasuk dalam kategori penipuan (tadlis) karena


merekayasa permintaan,dimana satu pihak berpura-pura
mengajukan penawaran dengan harga yang tinggi,agar
calon pembeli tertarik dan membeli barang tersebut dengan
harga yang tinggi.
1.Suap
Suap dilarang karena dapat merusak sistem yang ada di dalam masyarakat,sehingga menimbulkan ketidakadilan sosial
dan persamaan perlakuan.(QS.Al-Baqarah:188).
“…dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim…” (QS Al-baqarah: 188)

2.Penjual
Ta’alluq (akad bersyarat) terjadi apabila ada dua akad saling berkaitkan,dimana berlakunya akad pertama tergantung
pada akad kedua sehingga, dapat mengakibatkan terpenuhinya rukun (sesuatu yang harus ada di dalam akad).

3.Pembelian kembali oleh penjual dari pihak pembeli (bai’ai inah)


Terdapat dua pihak yang seolah olah melakukan jual beli, namun tujuannya bukan untuk mendapatkan barang.

4.Jual beli dengan cara Talaqqi Al-Rukban


Jual beli dengan cara mencegat atau menjumpai pihak penghasil atsu pembawa barang perniagaan dan
membelinya,dimana pihak penjual tidak mengetahua harga pasar atas barang dagangan yang dibawanya sementara pihak
pembeli mengharapkan keuntungan yang berlipat dengan memanfaatkan ketidaktahuan mereka.
Prinsip Sistem Keuangan Syariah
1. Pelarangan riba
2. Merupakan pelanggaran atas sistem keadilan sosial,persamaan dan ha katas barang.
3. Pembagian risiko
4. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari pelanggaran riba yang menetapkan hasil
bagi pemberi modal dimuka.
5. Menganggap uang sebagai modal potensial
6. Larangan melakukan kegiatan spekulatif
7. Kesucian kontrak
8. Aktivitas usaha harus sesuai syariah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai