Anda di halaman 1dari 23

MARI BELAJAR

MUAMALAH
"EKONOMI ISLAM"
SMK N 1 KARANGDADAP
TAHUN 2023
PENGERTIAN
muamalah menurut istilah syariat Islam
adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan sesama umat
manusia. Adapun muamalah secara etimologi
memiliki makna yang sama dengan al-mufa’ala
yaitu saling berbuat, yang berarti hubungan
kepentingan antar seseorang dengan orang
lain.
Prinsip 1. Hukum awal muamalah mubah
Muamalah 2. Atas Dasar Sukarela
3. Mendatangkan manfaat,
menghindari mudarat
4. Memelihara nilai keadilan

Larangan dalam Muamalah


1. Maisyir (merugikan orang lain)
2. Gharar (ketidak jelasan objek)
3. Sesuatu yang diharamkan
4. Riba
5. Bathil (salah)
MACAM-MACAM MUAMALAH
1. Jual Beli
2. Khiyar
3. Sewa Menyewa
4. Syirkah
5. Murabahah
6. Mudarabah
7. Hutang Piutang
8. Muzara'ah & Musaqah
9. Perbankan dalam Islam
10. Asuran Syariah
11. Gadai
12. dll
JUAL BELI
Jual beli dalam bahasa Arab disebut ‫اۡلَبۡي ع‬.
Jual Beli dalam Islam dapat di artikan tukar
menukar harta dengan cara-cara tertentu
sesuai dengan aturan Islam.
Hukum Jual Beli:
Dasar Hukum Jual Beli Qs. Al Baqarah/2: 275 1. Hukum asal Mubah (boleh)
2. Wajib ketika jual beli hanya
‫ۡل‬ ‫َا‬
‌‫َو َحَّل ُهّٰللا ا َبۡي َع َو َحَّرَم الِّرٰب وا‬ satu-satunya cara bertahan
hidup
3. Haram jika tidak memenuhi
Artinya: " Allah telah menghalalkan rukun dan syarat
jual beli dan mengharamkan Riba". 4. Sunah jika jual beli kepada
orang yang membutuhkan
RUKUN JUAL BELI
Jual beli yang tidak memenuhi syarat dan
rukun jual beli maka tidak sah

ADANYA PENJUAL DAN ADA BARANG YANG


PEMBELI DIPERJUAL BELIKAN

Syarat sah penjual Syarat sah barang yang


diperjual belikan:
dan pembeli: 1. Barang itu suci
1. Balig dan Berakal 2. memiliki manfaat
2. Atas Kehendak 3. Milik sendiri atau diberi
kuasa ADANYA ALAT TUKAR
Sendiri
4. jelas dan dapat dikuasai
3. Berhak Tasaruf penjual dan pembeli
(menyerahkan 5. Diketahui kedua belah
AKAD (IJAB-KABUL)
hartanya pihak baik kadar, jenis,
sifat, dan harga
JUAL BELI YANG JUAL BELI YANG SAH
TERLARANG & TIDAK SAH TAPI TERLARANG
1. Menyakiti perasaan yang membeli
1. Menjual air mani (sperma) 2. Menaikkan harga sangat tinggi, hingga
binatang jantan karena tidak meresahkan masyarakat
diketahui kadarnya & tidak ada 3. Jual beli saat menunaikan shalat
serah terima jum'at
2. Menjual sesuatu yang belum ada 4. Menjual/membeli barang yang sedang
ditangan ditawar orang lain (dalam masa khiyar)
3. Menjual dengan sistem 5. Membeli barang dengan menghadang
ijon/garar (jual beli belum jelas penjual dijalan seblum penjual sampai
barangnya) dipasar dan mengetahui harga
4. Jual beli binatang ternak yang pasarnya
masih dalam kandungan 6. Membeli barang untuk ditimbun
5. Jual beli benda najis, minuman 7. Jual beli barang sah tapi untuk
keras (memabukkan), babi, maksiat
bangkai, dan sebagainya 8. Jual beli dengan maksud menipu
Jual Beli Online
sah apabila memenuhi syarat:
Produk Halal, sesuai hadits
Rasulullah “Sesungguhnya
bila Allah telah
mengharamkan atas suatu
kaum untuk memakan
Kejelasan status kepemilikan sesuatu, pasti Ia
barang mengharamkan pula hasil
Kesesuaian harga dan kualitas penjualannya.” (HR Ahmad,
Kejujuran (Qs. Al Muthafifin 1- dan lainnya)
3)
Khiyar "memilih diantara
KHIYAR Rasulullah Bersabda:
dua pilihan". atau hak ”Engkau berhak khiyar dalam
memilih bagi penjual atau tiap-tiap barang yang
pembeli untuk meneruskan tujuan khiyar engkau beli selama tiga
akad (transaksi) jual beli
agar tidak ada malam, jika engkau suka
atau membatalkannya.
ada penyesalan maka ambillah dan jika tidak
Hukumnya mubah dan
suka maka kembalikanlah
menjadi haram jika dalam
kepada pemilinya.” (HR. Ibnu
bertujuan untuk menipu. transaksi Majah).

MACAM-mACAM KHIYAR 2.
Khiyar syarat adalah khiyar
1. dengan masa tenggang
(kesepakatan)
Khiyar majlis adalah khiyar
yang masih di tempat transaksi 3.
Khiyar Alibi adalah pembeli punya
hak membatalkan jika barang cacat
dan menyebabkan kurangnya
manfaat
4.
Khiyar Ru'yah adalah pembeli punya
hak meneruskan/membatalkan
transaksi karena barang belum
terlihat saat akad
Riba adalah penetapan bunga/melebihkan
pinjaman saat pengembalian dari jumlah
yang dipinjam
Riba secara bahasa bermakna Ziyadah
(tambahan). Tambahan dalam barang atau
tambahan dari perbandingan 2 hal yang

RIBA berbeda.
Riba adalah pengambilan tambahan, baik
dalam transaksi jual beli maupun pinjam
meminjam secara batil atau bertentangan
dengan prinsip muamalah Islam

Hukum Riba adalah haram (Qs. Al BAqarah 275)


MACAM-MACAM RIBA
Riba Fadl Riba Yad Riba Nasi'ah Riba Qard
Pertukaran terpisahnya tambahan utang piutang
barang yang tempat bunga (rente dengan ketentuan
berbeda transaksi berganda) atau ada tambahan
dengan jumlah dengan tambahan bagi jumlah saat
dan takaran sebelum serah orang yang mengembalikan
yang berbeda terima tanpa berhutang hutang
ada kejelasan sebab waktu
jumlah dan yang
kualitas barang ditangguhkan
CONTOH RIBA
Riba Fadl Riba Yad Riba Nasi'ah Riba Qard

penukaran menjual perbedaan hutang


uang kacang di pembiayaan 5.000.000
200.000 dalam tanah membeli motor harus
dengan 2000 karena tidak cash dengan mengembalikan
sebanyak 90 jelas jumlah kredit karena 7.500.000
lembar jadi dan ada
hasilnya kualitasnya penangguhan
180.000
BAHAYA RIBA
Adanya pihak yang dirugikan
Dapat memupuk sifat rakus,
tamak, bakhil, dan tidak peduli
sesama
Dibenci Allah Swt
Mendapat hukuman di dunia
dan akhirat
Terjadi kesenjangan sosial di
masyarakat
PERBANKAN
Sistem perbankan yang
ISLAM
menggunakan prinsip syariat Islam
(Bank Syari'ah)
konsep perbankan syari'ah:
harta titipan atau amanah Allah
pengelolaan harta/simpanan nasabah
sesuai ajaran Islam
menempatkan nasabah maupun pengelola
sebagai posisi sangat penting sekaligus
akhlak terpuji sebagai dasar hubungan
menggunakan prinsip keadilan, sederajat,
dan ketenteraman antara pemegang
saham, pengelola, dan nasabah
prinsip bagi hasil
KEGIATAN PERBANKAN SYARIAH
Penitipan barang/uang
PRODUK
(wadi'ah)
1 PENGHIMPUNAN
DANA Pemilik & pengelola
modal (Mudarabah)

PRODUK
2 PENYALURAN 3 PRODUK JASA
DANA

Rahn
Jual Beli Wakalah
Sewa/Ijarah
Hawalah
Kafalah
Bagi Hasil
PRODUK PENGHIMPUNAN DANA
1 2 MUDARABAH
WADI'AH (TITIPAN)
(PERMODALAN)

1. Wadi'ah yad amanah: 1. Mudarabah mutlak:


penerima tidak boleh penerima modal (mudarib)
menggunakan titipan dan tidak diberi kuasa penuh untuk
bertanggungjawab atas mengelola modal
kerusakan yang bukan 2. Mudarabah Muqayyadah:
disebabkan penerima Pemilik modal (shahibul mal)
2. Wadi'ah yad dhamanah: menetapkan syarat yang
penerima dengan izin pemberi harus dipenuhi penerima
untuk memanfaatkan barang (mudarib) mengenai tempat,
dan bertanggungjawab jika ada tujuan, maupun jenis usaha.
kerusanakan barang. Manfaat & Mudarib tidak boleh
keuntungan menjadi hak mencampurkan dengan
penerima modal lain
PRODUK PENYALURAN DANA
1 JUAL BELI (AL BAI') 22 BAGI HASIL 3 SEWA/IJARAH
1. Pembiayaan untuk
beli barang, nasabah 1. Pembiayaan proyek Pembelian otomotif,
sebagai pembeli jangka panjang/pendek perumahan, dan
dengan mencicil (Bai' (Mudarabah). Bank lainnya. Bank sebagai
al murabahah) sebagai pemodal dan pemberi sewa dan
2. Pembiayaan sektor nasabah penerima modal. nasabah sebagai
pertanian, peternakan, Jika untung dibagi dua penyewa namun pada
akhir sewa bank boleh
atau perkebunan dan jika rugi bukan karena
menjualnya kepada
jangka pendek(Bai' as kelalaian nasabah maka
nasabah
salam) menjadi resiko bank.
3. Pembiayaan 2. Proyek dibiayai bersama
konstruksi dan (nasabah dan bank) dan
manufaktur jangka keuntungan dibagi
pendek (Bai' al bersama (Musyarakah)
istisna)
PRODUK JASA
wakalah: Bank sebagai wakil nasabah
seperti untuk transfer, penagihan, dll

Kafalah: jasa penjaminan nasabah atau


pemberian garansi oleh bank
Hawalah: jasa pengambil alihan piutang
nasabah

Rahn: gadai dari nasabah kepada bank sebagai


penjamin pembiayaan
Syirkah (perseroan) yaitu persetujuan dua orang atau lebih
SYIRKAH untuk membuka perusahaan dengan tujuan untuk berbagi
keuntungan.
Syirkah 'abdan (serikat kerja)
Syirkah Inan akad untuk melakukan usaha/pekerjaan
(Serikat Harta) yang hasilnya dibagi sesuai perjanjian.
akad dalam Manfaat serikat kerja:
permodalan 1. Menjalin persaudaraan antar sesama
untuk bisnis atas
anggota
dasar berbagi
untung-rugi 2. Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
sesuai dengan kesehajteraan
jumlah 3. Menyelesaikan pekerjaan besar yang tidak
modalnya
dapat dikerjakan sendiri dan hasilnya untuk
masing-masing
kepentingan umat
4. Menciptakan kemajuan dalam berbagai
bidang
Macam-macam Serikat Kerja

Qirad Musaqah Muzara'ah Mukhabarah


Pemberian Kerjasasama Kerjasama pemilik kerjasama pemilik
modal untuk antara pemilik tanah dan dan penggarp
dagang dengan kebun dengan penggarap tanah dengan
untung dibagi pengelola dengan perjanjian perjanjian bagi
dua sesuai disertai bagi hasil sesuai hasil sesuai
perjanjian perjanjian bagi kesepakatan. kesepakatan.
hasil sesuai penggarap yang Pemilik tanah
kesepakatan menyediakan bibit yang
bersama dan harus menyediakan
membayar zakat bibit dan wajib
zakat
Asuransi Yang memiliki
ASURANSI SYARIAH landasan saling
menanggung atau saling
Asuransi syari'ah mengandung prinsip tauhid,
menjamin
saling menyayangi, membantu, melindungi, dan
bertanggungjawab sesama muslim dan manusia
pada umumnya
PERBEDAAN
ASURANSI SYARIAH DENGAN ASURANSI BIASA
ada dewan syari'ah yang mengawasi produk dan Investasi asuransi syari'ah berdasarkan bagi
pengelolaan dana hasil (mudarabah) tidak ada unsur riba, maisir,
Akad asuransi syari'ah berdasarkan tolong dan gharar sebab mereka yang
menolong bukan jual beli meninggal/mengundurkan diri/membatalkan
kepemilikan dana asuransi merupakan hak kontrak dengan potongan sedikit dana tabaru'
peserta Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah
masalah klaim asuransi syariah diambilkan dari untuk mengelola
dana tabaru' seluruh nasabah keuntungan akan dibagi sesuai dengan
ketentuan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai