Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH AGAMA & KEPERCAYAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

A. Sejarah Agama Hindu


Agama Hindu adalah agama yang lahir di India diperkirakan sekitar tahun 1500 SM. Agama
Hindu adalah agama yang lahir dari asimilasi kebudayaan.
Akulturasi budaya : percampuran dua budaya membentuk budaya baru tanpa
menghilangkan unsur budaya asli
Contoh : Musik campursari adalah percampuran antara musik Jawa dan music
dangdut. Setelah terbentuk campursari, music jawanya sendiri masih ada sampai sekarang,
music dangdut asli juga masih ada.
Asimilasi budaya : pecampuran dua budaya membentuk budaya baru, setelah terbentuk
budaya baru budaya aslinya hilang
Contoh : lahirnya agama Hindu yang merupakan bercampuran budaya asli orang
india (Bangsa Dravida) dan budaya penduduk pendatang (Bangsa Arya). Bangsa Dravida berciri
fisik kulit hitam, badan besar, mata besar, hidung besar, perawakan sedang. Bangsa Arya berciri
fisik kulit putih, badan tinggi, hidung mancung, mata besar. Mereka tadinya memiliki
kepercayaan mereka sendiri (animisme maupun dinamisme) tetapi setelah lama berbaur dan
berinteraksi akhirnya lama kelamaan kepercayaan yang mereka yakini bercampur dan
terbentuklah kepercayaan baru yang dikenal sebagai agama Hindu. Setelah muncul agama
Hindu, kepercayaan asli orang Dravida hilang, kepercayaan asli orang arya hilang.

Agama Hindu adalah agama yang menyembah banyak dewa. Ada 3 dewa tertinggi dalam agama
Hindu yang disebut sebagai Trimurti yaitu :
Dewa Siwa : Dewa perusak
Dewa Barahma : Dewa pencipta
Dewa Wisnu : Dewa pemelihara

Agama Hindu juga mengenal adanya sistem kasta (stratifikasi atau penggolongan kelompok
masyarakat dalam berbagai tingkatan dari yang tertinggi sampai yang terendah) :
1) Brahmana : Para pendeta (pemuka agama)
2) Ksatria : Raja dan para bangsawan
3) Waisya : pedagang/ saudagar
4) Sudra : rakyat jelata

Orang Hindu tidak diperkenankan pindah kasta, dari lahir sampai mati dan anak keturunannya
akan memiliki kasta yang sama. Mereka juga tidak diperkenankan melakukan perkawinan beda
kasta.

B. Sejarah agama Buddha


Buddha muncul dari orang yang tadinya beragama Hindu tetapi mereka tidak setuju adanya
sistem kasta. Buddha sebenarnya sebutan bagi seseorang yang sudah mendapatkan
pencerahan. Awalnya Buddha bukan merupakan sebuah agama, tetapi ajaran dari seseorang
yang sudah mendapatkan pencerahan bernama Siddartha Gautama.
Siddartha adalah anak seorang raja yang beragama Hindu dari suku Sakya bernama
Suddhodana. Raja Suddhodana pada awalnya sudah lama tidak memiliki anak. Setelah sekian
lama pernikahannya akhirnya dia dikaruniai putra yang dinamakan Siddartha. Saat kelahirannya,
Suddhodana memanggil beberapa peramal ke kerajaan untuk meramalkan masa depan
anaknya. Menurut peramal, sang Pangeran kelak akan menjadi Chakrawartin (Maharaja dunia)
atau menjadi seorang Buddha. Suddhodana sedih mendengar ramalan tersebut, karena jika
anaknya menjadi maharaja dunia, berarti dia tidak akan mewarisi tahtanya. Untuk mencegah
ramalan tersebut terjadi, para pertapa menyarankan agar Siddartha jangan sampai melihat
empat macam situasi kesengsaraan dunia yaitu orang tua renta, orang sakit, orang mati dan
seorang pertapa. Itu berarti dia tidak diperbolehkan keluar dari istana.
Segala kebutuhan Siddartha di istana selalu dipenuhi. Tetapi menginjak dewasa, Siddartha
penasaran kenapa dia tidak diperbolehkan keluarkan dari istana. Di suatu malam, dia ditemani
oleh pengawalnya mengendap keluar istana hanya untuk melihat keadaan di luar istana
tersebut. Dalam perjalanan itu dia melihat segala hal yang tadinya tidak boleh dia lihat.
Siddartha melihat orang mati, orang sakit, orang renta dan pertapa. Dia heran karena tidak
pernah melihat ini sebelumnya di dalam istana.
Saat kembali ke dalam istana, kehidupannya tidak lagi sama. Saat dia ingin menikmati sesuatu
dia selalu teringat tentang kesengsaraan yang pernah dilihatnya tersebut. Dia berpikir apa yang
bisa membebaskan manusia dari kesengsaraan tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi
dari istana dan berkelana sebagai pertapa.
Suatu hari tibalah dia di sebuah kota Bodh Gaya dan beristirahat di bawah pohon Bodhi. Pada
saat bulan purnama di bulan wai-sakha ia memperoleh jawaban atas pertanyaannya.
Pengalaman itu kemudian digambarkan sebagai pencerahan dan kesadaran sempurna. Sejak
saat itu tersebarlah agama Buddha.
C. Teori masuknya Hindu dan Buddha di Indonesia
1. Teori Waisya
Dikemukakan oleh NJ Krom, didasari alasan terbesar motivasi orang India untuk datang ke
nusantara adalah untuk berdagang. Mereka bermukim di Indonesia dan menikahi orang
lokal. Teori waisya diragukan karena jika yang menyebarkan adalah seorang pedagang,
harusnya pusat kebudayaan Hindu berada di jalur perdagangan (sekitar pelabuhan) tapi di
Indonesia, pusat agama Hindu biasanya berada di pegunungan.
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh FDK. Bosch. Pada zaman dahulu di India sering terjadi peperangan antar
kerajaan. Pihak yang kalah biasanya ingin pergi meninggalkan India, kemudian ada yang
sampai ke Indonesia. Di sini mereka membentuk koloni dan mendirikan kerajaan baru.
Kelemahan dari teori ini adalah tidak ada bukti tertulis adanya kolonisasi dari Kasta Ksatria
India, karena mendirikan sebuah kerajaan oleh orang asing pasti sulit.
3. Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh JC van Leur. Para brahmana diundang ke nusantara atas
undangan para pemimpin suku dalam upaya melegitimasi kekuasaan agar setaraf dengan
raja-raja di India. Teori ini didasarkan pada banyak bukti prasasti yang menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf pallawa. Sedangkan yang menguasai huruf tersebut hanya seorang
brahmana. Kelemahan dari teori ini karena para pendeta Hindu dari kasta brahmana tidak
diperbolehkan untuk menyeberang lautan.
4. Teori Arus Baik
Dikemukakan oleh G. Coedes. Dalam teori ini menyebutkan bahwa yang menyebarkan
Hindu ke Indonesia adalah orang Indonesianya sendiri. Ada orang Indonesia yang belajar
tentang Hindu ke India, kemudian mereka pulang ke daerahnya dan akhirnya menyebarkan
agama Hindu di sini. Kelemahannya tidak ditemukan bukti ada orang Indonesia yang belajar
Hindu ke India pada masa itu.

Anda mungkin juga menyukai