Diawali dengan kedatangan bangsa Arya melalui Celah Kaiber (Khyber Pass) pada 2000–1500
SM yang membuat suku bangsa Dravida (penduduk asli daerah tersebut) terdesak. Pertemuan
kebudayaan antara kebudayaan bangsa Dravida dan bangsa Arya telah melahirkan sinkretisme
kebudayaan dalam bentuk agama Hindu.
Pangeran Siddharta melakukan semadi di bawah pohon bodhi di Bodh Gaya. Setelah
berhasil menemukan pencerahan sempurna, Siddharta yang berhasil menjadi Sang
Buddha pada usia 35 tahun mulai melakukan penyebaran ajarannya pertama kali di
Sarnath.
- Teori Kesatria
Menurut F.D.K Bosch ini, Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang di India lantas
meninggalkan India. Rupanya, di antara mereka, ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia.
Teori Kesatria menyatakan bahwa agama Hindu–Buddha dibawa oleh golongan prajurit
(kesatria). Teori Kesatria dicetuskan J.L. Moens, F.D.K. Bosch, R.C. Majundar, Mookerji, C.C.
Berg
- Teori Waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Menurut N.J. Krom, agama Hindu–Buddha masuk
ke Indonesia dibawa kaum pedagang dari India. Pedagang India tersebut menetap di Indonesia
dan menikah dengan penduduk setempat. Bangsa India yang datang ke Indonesia didasarkan
motivasi untuk berdagang. Mereka kemudian menikah dengan penduduk pribumi.
- Teori Sudra
Teori Sudra dicetuskan oleh Von van Feber. Berdasarkan teori Sudra, masuknya agama Hindu di
Indonesia dibawa oleh orang India yang berkasta sudra.