Anda di halaman 1dari 3

Teori Masuknya Hindu-Budha ke Indonesia

Qonita Hafizah X MIPA 4

Diawali dengan kedatangan bangsa Arya melalui Celah Kaiber (Khyber Pass) pada 2000–1500
SM yang membuat suku bangsa Dravida (penduduk asli daerah tersebut) terdesak. Pertemuan
kebudayaan antara kebudayaan bangsa Dravida dan bangsa Arya telah melahirkan sinkretisme
kebudayaan dalam bentuk agama Hindu.

A. Sejarah Agama Hindu


Bangsa Arya menciptakan sistem kasta karena tidak ingin tercampur dengan bangsa Dravida.
Perkembangan agama Hindu di India terbagi menjadi empat zaman, yaitu:
1. Zaman Weda (1500 SM)
2. Zaman Brahmana (1000–750 SM)
3. Zaman Upanishad (750–500 SM)
4. Zaman Buddha (500 SM–300 M)

B. Sejarah Agama Budha


Agama Buddha lahir di India sekitar abad ke-5 SM. Tokohnya adalah Pangeran
Siddharta, putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu. Pangeran
Siddharta dilahirkan tahun 563 SM.

Pangeran Siddharta melakukan semadi di bawah pohon bodhi di Bodh Gaya. Setelah
berhasil menemukan pencerahan sempurna, Siddharta yang berhasil menjadi Sang
Buddha pada usia 35 tahun mulai melakukan penyebaran ajarannya pertama kali di
Sarnath.

Sepeninggal Buddha, pengikutnya menyebarkan ajarannya dan lahirlah kitab suci


Tripitaka. Agama Buddha yang berkembang terbagi dalam dua aliran, yaitu Hinayana
(kendaraan kecil) dan Mahayana (kendaraan besar).

Teori Masuknya Hindu-Budha di Indonesia


- Teori Brahmana
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Ia berpendapat bahwa agama Hindu masuk di
Indonesia dibawa oleh kaum brahmana. Kedatangan kaum brahmana diduga karena undangan
para penguasa lokal di Indonesia yang tertarik dengan agama Hindu atau sengaja datang untuk
menyebarkan agama Hindu di Indonesia.Menurut J.C. van Leur ini, para brahmana datang dari
India ke Indonesia atas undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan.

- Teori Kesatria
Menurut F.D.K Bosch ini, Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang di India lantas
meninggalkan India. Rupanya, di antara mereka, ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia.
Teori Kesatria menyatakan bahwa agama Hindu–Buddha dibawa oleh golongan prajurit
(kesatria). Teori Kesatria dicetuskan J.L. Moens, F.D.K. Bosch, R.C. Majundar, Mookerji, C.C.
Berg

- Teori Waisya

Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Menurut N.J. Krom, agama Hindu–Buddha masuk
ke Indonesia dibawa kaum pedagang dari India. Pedagang India tersebut menetap di Indonesia
dan menikah dengan penduduk setempat. Bangsa India yang datang ke Indonesia didasarkan
motivasi untuk berdagang. Mereka kemudian menikah dengan penduduk pribumi.

- Teori Sudra
Teori Sudra dicetuskan oleh Von van Feber. Berdasarkan teori Sudra, masuknya agama Hindu di
Indonesia dibawa oleh orang India yang berkasta sudra.

- Teori Arus Balik (Counter-Current)


Pencetus : F.D.K Bosch
Inti Teori : Masyarakat Indonesia memiliki peranan tersendiri dalam penyebaran dan
pengembangan agama Hindu–Buddha. Penyebaran tersebut dilakukan oleh kaum terdidik
(clerks).
Bukti : Prasasti Nalanda dari Kerajaan Sriwijaya
Menurut G. Coedes, bangsa Indonesia berkunjung ke India untuk mempelajari agama Hindu dan
Buddha. Sekembalinya dari India, mereka membawa pengetahuan tentang agama dan
kebudayaan di India.

Anda mungkin juga menyukai