Anda di halaman 1dari 11

Perilaku bisnis yang

terlarang
Kelompok VI : Ela Umayyah, Amirah
1. Riba
• Secara linguistik riba berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut
istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara bathil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba,
namun secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba
adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun
pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip
muamalat dalam Islam.
• Jenis-jenis Riba
•  l. Riba Qardh Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan
terhadap yang berhutang (muqtaridh).
• 2. Riba Jahiliyyah Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak
mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.
• 3.Riba Fadhl Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang
berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang
ribawi.
• 4.Riba Nasi’ah Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang
dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya
2. Ghisy
• Ghisy merupakan penyembunyian cacat barang dan mencampur antara barang-
barang yang berkualitas baik dengan yang berkualitas jelek. Pelaku ghisy wajib
meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya,
• Nabi SAW bersabda : penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum
berpisah. Apabila mereka jujur dan mau menerangkan (keadaan barang),
mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Dan jika mereka bohong
dan menutupi (cacat barang), akan dihapuskan keberkahan jual beli mereka.
(Shahih Muslim No. 2825)
3. Tathfif (curang dalam menimbang)
• Untuk menimbulkan kejujuran dan kepercayaan yang terjalin antara
pembeli dan penjual, maka akurasi timbangan barang atau komoditi lah
yang menjadi tolak ukurnya Adanya kecurangan dalam takaran dan
timbangan mendapat perhatian khusus dalam Alquran karena praktek
seperti ini telah merugikan pembeli. Selain itu, praktek. seperti ini juga
menimbulkan dampak yang sangat vital dalam dunia perdagangan yaitu
timbulnya ketidakpercayaan pembeli terhadap para pedagang yang curang
4. Qimar (judi)
• Qimar sendiri asal artinya taruhan atau perlombaan. Hasbi ash-shiddieqy mengartikan
judi dengan segala bentuk permainan yang ada wujud kalah-menangnya; pihak yang
kalah memberikan sejumlah uang atau barang yang disepakati sebagai taruhan kepada
pihak yang menang tanpa usaha yang wajar dan dapat membuat orang jatuh kelembah
kemiskinan. Judi merupakan maksiat dan dosa besar yang telah lama ada sejak ribuan
tahun yang lalu.
• Allah subhanahu wata’ala berfirman : Artinya:Mereka bertanya kepadamu tentang
khamar  (minuman keras) dan judi. Katakanlah,  “Pada keduanya terdapat dosa yang
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada
manfaatnya.” [Al-Baqarah/2:219]
5. Ghabn Fahisy
• Adalah dimana si penjual memberikan tawaran harga diatas rata-rata
harga pasar (market price) tanpa disadari oleh pihak pembeli.
• Apabila pembeli melakukan pembelian dan mengetahui rata-rata harga
pasar dan juga menerima transaksi tersebut maka tidak ada kecurangan
6. Tadlis
• Yaitu sebuah situasi di mana salah satu dari pihak yang bertransaksi berusaha untuk
menyembunyikan informasi dari pihak yang lain dengan maksud untuk menipu
pihak tersebut atas ketidaktahuan akan informasi objek yang diperjualbelikan.
• Contoh : seorang peniaga yang sengaja mencampur barang yang berkualitas baik
dengan barang yang sama berkualitas buruk demi untuk memberatkan timbangan
dan mendapat keuntungan lebih banyak Tindakan “oplos” yang hari ini banyak
dilakukan termasuk kedalam kategori tindakan tadlis ini. Rasullah saw sering
melakukan ‘inspeksi mendadak’ ke pasar-pasar untuk memastikan kejujuran para
pelaku pasar dan menghindari konsumen dari kerugian.
7. Ihtikar (menimbun)
• Adalah menumpuk-numpuk barang dengan cara menimbun stock
(persediaan), sehingga terjadi kenaikan harga yang cukup tajam di pasar.
Ketika harga telah naik, produsen tersebut akan menjual barang tersebut
dengan mengambil keuntungan yang berlimpah. Sebagai contoh: ketika
akan dirumorkan oleh pemerintah bahwa tarif bbm akan dinaikan, maka
marak terjadinya penimbunan bbm oleh para penjual nakal. Hal ini
mereka lakukan agar dapat menjual bbm dengan tarif yang sudah
dinaikkan, sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
8. Tas`ir
• Menurut ulama syafiiyah Tas’ir adalah perintah wali (penguasa) kepada pelaku pasar
agar mereka tidak menjual barang dagangan mereka kecuali dengan harga tertentu”
Menurut jumhur ulama, tas’ir bertentangan dengan nash-nash yang terdapat dalam Hadist.
Sebab tas’ir bermakna pemaksaan atas penjual dan pembeli untuk berjual-beli dengan
harga tertentu.
• Imam Ibnul Qayyim menjelaskan, tas’ir yang dibolehkan itu contohnya : penguasa
melarang para pedagang untuk menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga
pasar, sementara saat itu masyarakat sangat membutuhkan barang itu. Maka dalam
kondisi seperti ini penguasa mewajibkan pedagang menjual dengan harga pasar, karena ini
berarti mengharuskan keadilan. Padahal keadilan adalah hal yang diperintahkan Allah.
SELESAIIIIII!!!!

Anda mungkin juga menyukai