Riba
“Riba” dari segi istilah bahasa sama dengan “Ziyadah” artinya
tambahan. Secara teknis didefinisikan: “Pertukaran sesama
barang ribawi sejenis dengan kadar yang berbeda.” Perbedaan
itulah sebagai ‘tambahan’ atau ‘kelebihan’ baik dari sisi
timbangan ataupun takaran (sukatan).
Baik tambahan atau kelebihan itu banyak ataupun sedikit, karena
segala sesuatu yang diharamkan tetap haram hukumnya tanpa
memandang kuantitasnya.
Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini
yaitu pengambilan tambahan dari modal pokok tanpa ada
imbalan pengganti (kompensasi) yang dapat dibenarkan oleh
Syar’ie.
The Law of Balance
قال هللا تعالى القرآن المجيد:
والسماء رفعها ووضع الميزان ،أال تطغوا فى الميزان
وأقيموا الوزن بالقسط وال تخسروا الميزان
(سورة الرحمن)9 -7 :55 ،
• Riba Qord
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (Muqtaridh)
• Riba Jahiliyyah
Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam
tidak mampu membayar hutangnya pada waktu yang
ditetapkan
Jenis-jenis
Riba
Riba
• Riba Jual Beli (Pertukaran).
• Riba Fadhl
Pertukaran antar barang-barang sejenis dengan
kadar/takaran yang berbeda dan barang yang
dipertukarkan termsuk dalam jenis “barang ribawi”.
• Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis
barang ribawi dengan jenis barang ribawi lainnya.
ILLAT (Alasan) Pelarangan Riba
Menurut Berbagai Madzhab
Para Fuqoha sepakat bahwa riba diharamkan pada 7 barang yaitu emas, perak, burr, sya’ir, korma,
anggur kering, dan garam. Namun mereka berselisih di luar dari tujuh barang tersebut.
Bunga
Bunga
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
Bagi
Bagi Hasil
Jumlah pembayaran bunga tidak kedua belah pihak.
meningkat sekalipun jumlah keuntungan
berlipat atau keadaan ekonomi sedang
“booming”.
Hasil
Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan.
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama termasuk Tidak ada yang meragukan keuntungan
Islam. bagi hasil.
9 Alasan
Yang Mengatakan Interest
Bukan Riba
Dalam keadaan-keadaan darurat bunga halal hukumnya
Hadits juga merupakan sumber rujukan, selain Al
Qur’an, bagi umat Islam untuk mengesahkan atau
mendapatkan keterangan lebih lanjut dari nash / teks
peraturan yang telah digariskan Al Qur’an
Larangan Riba
Dalam Hadits
Sekiranya mereka menerima, hal itu baik dan bagus. Penolakan
berarti (tantangan untuk) perang.
Hadits ini merupakan isi dari surat Rasulullah SAW kepada
Itab bin Usaid, gubernur Mekkah, agar kaum Thaif tidak
menuntut hutangnya (riba yang telah terjadi sebelum
kedatangan Islam) dari Bani Mughirah.
Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu, dan Dia pasti
akan menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu
mengambil riba, oleh karena itu, hutang akibat riba harus
dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak kamu. Kamu
tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan.
Hadits ini merupakan amanat terakhir Rasulullah SAW pada
9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriah.
Larangan Riba
Dalam Hadits
Diriwayatkan oleh Samura bin Jundab bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Malam tadi aku bermimpi, telah datang dua orang dan
membawaku ke tanah suci. Dalam perjalanan, sampailah kami ke suatu
sungai darah, di mana di dalamnya berdiri seorang laki-laki. Di pinggir
sungai tersebut berdiri seorang laki-laki lain dengan batu di tangannya.
Laki-laki yang di tengah sungai itu berusaha untuk keluar, tetapi laki-
laki yang di pinggir sungai tadi melempari mulutnya dengan batu dan
memaksanya kembali ke tempat asal. Aku bertanya, “Siapakah itu ?”,
Aku diberitahu, bahwa laki-laki yang ditengah sungai itu ialah orang
yang memakan riba”. (HR.Bukhari)