Anda di halaman 1dari 30

Fenomena Bunga Bank dan Riba

Erina, Diah, Binti, Ririn, Anila


Bunga Bank dan
Riba
Pengertian
01
Macam dan Jenis
02
Dasar Hukum
03

Pandangan Ulama
04
Dampak Bagi Masyarakat
05
Pengertian Bunga Bank dan
Riba
Erina Dwi Susanti (17204163255)
Pengertian
Riba
Etimologi terminologi ilmu fiqh

riba berasal dari bahasa riba merupakan


Arab yang berarti : tambahan khusus yang
tambahan (az ziyadah) dimiliki salah satu
berkembang (an- pihak yang terlibat
numuw) tanpa adanya imbalan
membesar (al-'uluw) tertentu.
meningkat (al-irtifa')

Content Here
Pengertian Riba

Jika dilihat secara Yusuf Al-qardhawi dalam Fawaid al- Mahzab


teknis Bunuk hiya ar-Riba al-Haram Hanafi

riba berarti pengambilan tambahan dari harta


“setiap pinjaman yang pengertian riba dari sisi syariah
pokok atau modal secara batil.
riba juga berarti pengambilan tambahan baik mensyaratkan di adalah kelebihan suatu harta tanpa
dalam transaksi jual beli maupun pinjam dalamnya tambahan penggantian dalam suatu kontrak
meminjam secara batil atau bertentangan pertukaran harta dengan harta.
dengan prinsio transaksi secara islam.
adalah riba”.
Pengertian Riba

dengan arti tambahan uang atas modal yang


Riba sering juga diterjemahkan diperoleh dengan cara yang dilarang oleh syara',
dalam bahasa Inggris Usury baik dengan jumlah tambahan yang sedikit atau
pun dengan jumlah tambahan banyak

Jadi dapat disimpulkan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan
dengan prinsip muamalat dalam Islam
add a unique zing.
Pengertian Bunga Bank

Bunga
sejumlah uang yang dibayar atau
tambahan untuk penggunaan modal

Berbicara riba identik dengan


bunga bank atau rente, sering
kita dengar di tengah-tengah
Bunga bank (perbankan)
masyarakat bahwa bunga bank
(rente) disamakan dengan riba. Bank suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya
Pendapat itu disebabkan rente adalah simpan-pinjam, memberikan kredit dan
dan riba merupakan "bunga" jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta
uang peredaran uang, dengan tujuan memenuhi kredit
dengan modal sendiri atau orang lain
Pengertian Bunga Bank

Bunga Bank adalah bank interest yaitu Dalam praktiknya, bunga bank merupakan


sejumlah imbalan yang diberikan oleh keuntungan yang diperoleh pihak bank atas
bank kepada nasabah  atas dana yang jasanya yang telah meminjamkan uang kepada
disimpan di bank yang dihitung debitur dengan dalih untuk usaha produktif,
sebesar presentase tertentu dari sehingga dengan uang pinjaman tersebut
pokok simpanan dan jangka usahanya menjadi maju dan lancar, dan
waktu simpanan ataupun keuntungan yang diperoleh semakin besar.
tingkat bunga yang dikenakan Tetapi dalam akad kedua belah pihak baik
terhadap pinjaman yang diberikan bank kreditur (bank) maupun debitur (nasabah)
kepada debiturnya. sama-sama sepakat atas keuntungan yang akan
diperoleh pihak bank.
60% 50% 80% 40%
Jenis dan Macam Bunga Bank
& Riba
Diah Ayu Rohana (17204163176)
Macam dan Jenis-Jenis Riba

Riba Qardh Riba Fadhl


Meminjamkan sesuatu dengan Jual beli yang mengandung
syarat ada keuntungan bagi orang unsur riba pada benda sejenis
yang meminjami. dengan adanya tambahan pada
salah satu benda tersebut

Riba Yad
Riba Riba Jual
utang Berpisah sebelum timbang
Beli terima
piutang

Riba Jahiliyah Riba Nasi’ah


Hutang dibayar lebih dari Jual beli yang pembayarannya
pokoknya, karena si peminjam diakhirkan tetapi ditambahkan
tidak mampu membayar hutangnya harganya
pada waktu yang ditetapkan
Macam dan Jenis Bunga Bank

Bunga simpanan Bunga pinjaman

Harga yang harus dibayarkan oleh Bunga Bank Harga yang harus dibayarkan oleh
bank kepada nasabah (yang nasabah (yang memperoleh kredit
memiliki simpanan di bank). dari bank) kepada bank.

Bunga tabungan Kredit


investasi
Dasar Hukum dan Pandangan Ulama’ Bunga
Mengenai Bank & Riba
Binti Khasanatus Shuffidina (17204163250)
Ririn Andriati (17204163261)
Dasar Hukum Riba

Al-Baqarah : 275

Dalam ajaran islam, seorang muslim Al-Baqarah : 276


diharamkan memakan harta riba’. Atau
Al-Baqarah : 278
dengan kata lain, hukum riba adalah
haram. Dasar hukum riba telah ditetapkan Ali-’Imran : 130
dalam Al-Qur’an yakni pada firman Allah
Ar-Ruum : 39
SWT :
Dasar Hukum Riba

َ ‫ ِم‬E‫ط ُن‬
E‫ن‬ ْ ‫ الَّ ِذ‬E‫ا يَقُ ْو ُم‬E‫ ِإاّل َك َم‬E‫ الرِّ بَوا اَل يَقُ ُم ْو َن‬E‫ يَْأ ُكلُ ْو َن‬E‫اَلَّ ِذي َْن‬
َ ‫ُ ال َّش ْي‬E‫ يَتَ َخبُّطُه‬E‫ي‬

‫ك بَِأنَّهُ ْم قَالُو اِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْثل ال ِّربَوا َواَ َح َّل هللاُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَوا‬
َ ِ‫ْال َمسِّ َذل‬

Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri


melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
tekanan penyakit jiwa (gila). Keadaan mereka yang demikian itu
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba . . . (Q.S. Al-Baqarah: 275)
Dasar Hukum Riba

ٍ َّ‫ت وهللاُ الَي ُِحبُّ ُك َّل َكف‬


‫ار اَثِيْم‬ ِ َ‫الربَوا َويُرْ بِى الصَّدق‬ ُ ‫يَ ْم َح‬
ِّ ُ‫ق هللا‬

Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.

Dan Allah SWT tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam

kekafiran dan selalu berbuat dosa. ” (Q.S. Al-Baqarah: 276)


Dasar Hukum Riba

ِّ ‫َيا َأ ُّي َها ا َّلذِينَ آ َم ُنوا اَل َتْأ ُكلُوا‬


‫الر َبا‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman,


janganlah kamu memakan riba…” (Ali ‘Imran:
130)”.

40% 60%
Dasar Hukum Riba

َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ‬


َ ‫ين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َو َذرُوا َما َب ِق َي ِم َن الرِّ َبا ِإنْ ُك ْن ُت ْم مُْؤ ِم ِن‬
‫ين‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah


kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-
Baqarah : 278)
Dasar Hukum Riba

ِ ‫اس فَاَل يَرْ بُو ِع ْن َد هَّللا‬ ِ ‫َو َما آتَ ْيتُ ْم ِم ْن ِربًا لِيَرْ بُ َو فِي َأ ْم َو‬
ِ َّ‫ال الن‬

Artinya : Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu


berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah…” (Ar-
Ruum: 39)
Dasar Hukum Bunga Bank

Dalam Al-Quran, hukum melakukan riba sudah jelas dilarang Allah SWT.
Begitupun dengan bunga bank, dalam praktiknya sistem pemberian bunga di
perbankan konvensional cenderung menyerupai riba, yaitu melipatgandakan
pembayaran. Padahal dalam islam hukum hutang-piutang haruslah sama antara
uang dipinjamkan dengan dibayarkan. Pandangan ini sesuai dengan penjelasan
Syaikh Sholih bin Ghonim As Sadlan. Seorang Mufti Saudi Arabia bernama
Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah mengemukakan bahwa pinjaman
yang diberikan oleh bank dengan tambahan (bunga) tertentu sama-sama disebut
Pandangan Ulama Tentang Riba Dan Bunga Bank

Para ulama, baik ulama salaf (mazhab empat) maupun


ulama kontemporer, semua sepakat akan keharaman riba.
Bahkan ulama yang membolehkan bunga bank, juga
mengharamkan riba.
2

ulama yang
membolehkannya
Ulama yang meyakini bahwa ia tidak
mengharamkan bunga termasuk riba.
bank menganggap bahwa
Pandangan Ulama Mengenai Riba dan Bunga Bank

Dalam kegiatan bank konvensional, terdapat dua


macam bunga

Bunga simpanan :
merupakan biaya dana
yang harus dikeluarkan
kepada nasabah. Bunga pinjaman :
Contoh : jasa giro, pendapatan yang
bunga tabungan, atau diterima dari nasabah
bunga deposito Contoh : bunga kredit
Pandangan Ulama Mengenai Riba dan Bunga Bank

Sebagian ulama, seperti Yusuf Qaradhawi, Sebagian ulama kontemporer lainnya, seperti syaikh Ali

1 Mutawalli Sya’rawi, Abu Zahrah, dan


Muhammad al-Ghazali, menyatakan
bahwa bunga bank hukumnya haram,
2
Jum’ah, Muhammad Abduh, Muhammad Sayyid
Thanthawi, Abdul Wahab Khalaf, dan Mahmud Syaltut,
menegaskan bahwa bunga bank hukumnya boleh dan
karena termasuk riba (Q.S. Al-Baqarah: tidak termasuk riba. Adapun dijelaskan dalam Surat an-
275). Nisa’ ayat 29
Pandangan Ulama Mengenai Riba dan Bunga Bank

Pada Munas ‘Alim Ulama NU di Bandar Lampung tahun 1992,


terdapat tiga pendapat tentang hukum bunga bank:

Pendapat yang mempersamakan antara bunga


Pendapat yang tidak mempersamakan bunga bank
bank dengan riba secara mutlak, sehingga
dengan riba, sehingga hukumnya adalah boleh
hukumnya adalah haram. 

Pendapat yang mengatakan bunga bank hukumya syubhat. Meski begitu,


Munas memandang perlu untuk mencari jalan keluar menentukan sistem
perbankan yang sesuai dengan hukum Islam
Pandangan Ulama Mengenai Riba dan Bunga Bank

Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah, Riba hukumnya haram dengan nash sharih
Al-Qur’an dan As-Sunnah
hukum tentang bunga bank dan riba dijelaskan
sebagai berikut:
S 1
3 2
Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik
negara kepada para nasabahnya atau
Bank dengan sistem riba hukumnya haram
sebaliknya yang selama ini berlaku,
dan bank tanpa riba hukumnya halal
termasuk perkara musytabihat (masih samar-
samar, belum jelas hukumnya sehingga
butuh penelitian lebih lanjut)
Pandangan Ulama Mengenai Riba dan Bunga Bank

Menurut Lajnah Bahsul Masa’il Nahdhatul Ulama, Untuk menghindari praktek riba pada
lembaga yang berfungsi dalam memberikan fatwa atas bunga bank konvensional maka saat ini di
5
permasalahan umat ini, hukum bank dengan praktek Indonesia sudah mulai banyak Bank
Syariah sebagai pilihan umat Islam untuk
bunga di dalamnya sama seperti hukum gadai. Terdapat 3
bertransasksi seusai syariah Islam.
pendapat ulama sehubungan dengan masalah ini yaitu: Meskipun ada perbedaan
pandangan, Lajnah memutuskan
Haram, sebab termasuk utang 1 4
bahwa pilihan yang lebih berhati-
yang dipungut rentenir,
hati ialah pendapat pertama,
yakni menyebut bunga bank
adalah haram.
Halal, sebab tidak ada syarat 2 3 Syubhat (tidak tentu halal
pada waktu haramnya), sebab para ahli hukum
akad atau perjanjian kredit berselisih pendapat tentangnya.
Pada praktiknya, sebagai pengganti sistem bunga tersebut, maka bank Islam menggunakan berbagai macam
cara yang digunakan dalam akad kredit dan tentunya bersih dan terhindar dari hal-hal yang mengandung
unsur riba. Diantaranya sebagai berikut:
Wadiah, yaitu titipan uang, barang, dan surat berharga
atau deposito,

Mudharabah, yaitu kerja sama antara pemilik modal dengan pelaksana atas dasar
perjanjian profit and loss sharing

Musyarakah, yaitu persekutuhan, kedua belah pihak yang berpartisipasi mengelola usaha


patungan ini dan menanggung untung ruginya bersama atas dasar perjanjian tersebut

Qardh Hasan, yaitu pinjaman tanpa bunga kepada para nasabah , terutama nasabah yang punya
deposito di bank Islam.
Bank Islam juga menggunakan modal
yang terkumpul untuk investasi langsung
dalam berbagai bidang usaha yang
menguntungkan. Sistem investasi ini
biasanya menggunakan imbal balik
Dari pendapat di atas, maka dapat
dalam bentuk bagi hasil sebagai
disimpulkan bahwa bunga bank hukumnya
pengganti praktek bunga bank yang
masih syubhat (tidak tentu halal atau
selama ini terjadi.
haramnya). Solusi untuk masalah ini adalah
sekarang ini banyak berkembang dan
dikembangkan serta sudah banyak juga
Dampak Bunga Bank dan Riba bagi
Masyarakat
Anila Risma Niswaul Laili (17204163238)
Dampak Riba dan Bunga Bank

Adanya sistem bunga akan


menyebabkan negara-negara
berkembang semakin terpuruk teori ekonomi makro juga

karena terjebak pada debt trap atau mengajarkan bahwa suku

jebakan hutang bunga akan secara signifikan


menimbulkan inflasi
suku bunga juga
berpengaruh terhadap
investasi, produksi dan
kesenjangan pertumbuhan
terciptanya pengangguran.
ekonomi masyarakat dunia
sistem ekonomi ribawi telah makin terjadi constant
banyak menimbulkan krisis
ekonomi di dunia sepanjang
sejarah.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai