CABANG SURABAYA
Definisi
Definisi
Riba
Riba
“Riba” dari segi istilah bahasa sama dengan “Ziyadah” artinya tambahan.
Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari
harta pokok (modal) secara bathil.
Terdapat perbedaan pendapat dalam menjelaskan riba. Secara umum Riba adalah
penambahan terhadap hutang. Maknanya: Setiap penambahan pada hutang
baik kwalitas ataupun kwantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba
yang diharamkan.
Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu pengambilan
tambahan dari modal pokok tanpa ada imbalan pengganti (kompensasi) yang
dapat dibenarkan oleh Syar’ie.
BANK MUAMALAT
CABANG SURABAYA
Jenis-jenis
Riba
Riba
Secara garis besar Riba terbagi kepada dua bagian,
yaitu: Riba Hutang Piutang dan Riba Jual Beli.
• Riba Qord
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan
terhadap yang berhutang (Muqtaridh)
• Riba Jahiliyyah
Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak
mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan
BANK MUAMALAT
CABANG SURABAYA
Jenis-jenis
Riba
Riba
• Riba Jual Beli
• Riba Fadhl
Pertukaran antar barang-barang sejenis dengan
kadar/takaran yang berbeda dan barang yang
dipertukarkan termsuk dalam jenis “barang ribawi”.
• Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis
barang ribawi dengan jenis barang ribawi lainnya.
BANK MUAMALAT
CABANG SURABAYA
Bunga
Antara
Perbedaan dan Bagi Hasil
Penentuan tingkat suku bunga dibuat Penentuan besarnya rasio bagi hasil
pada waktu akad dengan pedoman dibuat pada waktu akad dengan
harus selalu untung berpedoman pada kemungkinan untung
rugi.
Besarnya prosentase berdasarkan pada
Bunga
Bunga
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
9
CABANG SURABAYA
Alasan
Yang Mengatakan Interest
Bukan Riba
Dalam keadaan-keadaan darurat bunga halal hukumnya
Hanya bunga yang berlipatganda saja yang dilarang, adapun suku bunga
yang wajar dan tidak menzalimi diperkenankan
9
CABANG SURABAYA
Alasan
Yang Mengatakan Interest
Bukan Riba
Sejumlah uang pada masa kini mempunyai nilai yang lebih tinggi
dari jumlah yang sama pada suatu masa nanti. Oleh karena itu
bunga diberikan untuk mengimbangi penurunan nilai ini
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
( 1 ) Darurat
99
Alasan
Alasan
Pembahasan yang jelas akan pengertian darurat yang
dinyatakan oleh syara dan bukan pengertian sehari-hari akan
istilah ini
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
( 2 ) Berlipat Ganda
99
Alasan
Alasan
Pemahaman kembali surat Ali Imran 130 secara
cermat, mengkaitkannya dengan spirit ayat-ayat riba
lainnya secara komprehensif, demikian juga fase-
fase pelarangan riba secara menyeluruh
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
( 3 ) Opportunity Cost
99
Alasan
Alasan
Menghilangkan asumsi sepihak dalam urusan Ganti
Rugi dimana deposan secara dimuka mengharuskan
keuntungan minimal dalam proyek debitur (paling
minimal sama dengan suku bunga) Dimana hal ini
tidak demikian manakala si deposan yaitu menangani
sendiri proyeknya yaitu kemungkinan untung rugi
dalam usaha
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
( 4 ) Konsumtif - Produktif
99
Alasan
Alasan
Dapat dipastikan bahwa imbalan produksi marginal
dari dana senantiasa lebih besar dari suku bunga
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
( 6 ) Inflasi
99
Alasan
Alasan
Memantau roda ekonomi dari atas dan bawah, dalam artian
tidak hanya inflasi tetapi juga deflasi dimana perekonomian
mengalami masa lesu yang memaksa produsen untuk
menjual produksinya mendekati biaya produksi yang pada
gilirannya akan menurunkan daya beli uang
Tidak menghilangkan kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan dari prinsip bagi hasil, yang tidak
jarang melebihi tingkat inflasi
Mengukur sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki inflasi dapat
dijadikan sebagai illah dalam Hukum dengan menggunakan
standar syarar-syarat Illah yang telah menjadi konsesus
dalam methodologi Ushul Fiqh
BANK MUAMALAT
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
( 7 ) Abstinence
99
Alasan
Alasan
Standar apa yang digunakan untuk mengukur unsur
“Pengobatan” (dengan penundaan konsumsi) dari teori bunga
Abstinence
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
99
Alasan
Alasan
( 8 ) Time Preference Theory
Menganalisa Filsafat Time Preference Theory yang
menyatakan bahwa “saat ini lebih berharga dari masa
yang akan datang”, bukankah setiap orang
menabung dan belajar beranggapan bahwa hari
depan harus lebih baik dari hari ini ?
Diskusi
Diskusi
CABANG SURABAYA
99
Alasan
Alasan
( 9 ) Badan Hukum dan Hukum Taklif
Apakah yang dimaksud dengan “Dela Personnalite
Juridique ?
4
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Tahapan
Tahapan
Dalam Al
Dalam Al Quran
Quran
Larangan yang terdapat dalam Al Qur’an
tidak diturunkan sekaligus melainkan secara
bertahap
4
BANK MUAMALAT
CABANG SURABAYA
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam Al Quran
Dalam
– Tahap Pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman riba
pada zahirnya menolong mereka yang memerlukan sebagai
suatu perbuatan mendekati atau taqarrub kepada Allah
SWT.
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam Al Quran
Dalam
– Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang buruk dan
balasan yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba.
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam Al Quran
Dalam
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam Al Quran
Dalam
– Tahap akhir sekali, ayat riba diturunkan oleh Allah SWT. Yang
dengan jelas sekali mengharamkan sebarang jenis tambahan yang
diambil daripada pinjaman.
Larangan Riba
Dalam Hadits
• Hadits juga merupakan sumber rujukan, selain Al Qur’an, bagi umat Islam untuk
mengesahkan atau mendapatkan keterangan lebih lanjut dari nash / teks
peraturan yang telah digariskan Al Qur’an
BANK MUAMALAT
CABANG SURABAYA
Larangan Riba
Dalam Hadits
Sekiranya mereka menerima, hal itu baik dan bagus. Penolakan berarti (tantangan
untuk) perang.
Hadits ini merupakan isi dari surat Rasulullah SAW kepada Itab bin Usaid,
gubernur Mekkah, agar kaum Thaif tidak menuntut hutangnya (riba yang
telah terjadi sebelum kedatangan Islam) dari Bani Mughirah.
Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu, dan Dia pasti akan menghitung
amalanmu. Allah telah melarang kamu mengambil riba, oleh karena itu, hutang akibat
riba harus dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak kamu. Kamu tidak akan
menderita ataupun mengalami ketidakadilan.
Hadits ini merupakan amanat terakhir Rasulullah SAW pada 9 Dzulhijjah
tahun 10 Hijriah.
BANK MUAMALAT
CABANG SURABAYA
Larangan Riba
Dalam Hadits
Diriwayatkan oleh Samura bin Jundab bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Malam tadi aku bermimpi, telah datang dua orang dan membawaku ke tanah
suci. Dalam perjalanan, sampailah kami ke suatu sungai darah, di mana di
dalamnya berdiri seorang laki-laki. Di pinggir sungai tersebut berdiri seorang
laki-laki lain dengan batu di tangannya. Laki-laki yang di tengah sungai itu
berusaha untuk keluar, tetapi laki-laki yang di pinggir sungai tadi melempari
mulutnya dengan batu dan memaksanya kembali ke tempat asal. Aku
bertanya, “Siapakah itu ?”, Aku diberitahu, bahwa laki-laki yang ditengah
sungai itu ialah orang yang memakan riba”. (HR.Bukhari)
Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima riba,
orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua orang
saksinya, kemudian Beliau bersabda, “Mereka itu semuanya sama”.
(HR.Muslim).