Anda di halaman 1dari 21

EKONOMI SYARIAH

Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 39


• ‫َو َم ٓا َء اَتْيُتم ِّم ن ِّرًبا ِّلَيْر ُبَو ۟ا ِفٓى َأْم َٰو ِل ٱلَّناِس َفاَل َيْر ُبو۟ا ِع نَد ٱِهَّللۖ َو َم ٓا َء اَتْيُتم ِّم ن َزَك ٰو ٍة ُتِريُد وَن َو ْج َه‬
‫ُف‬ ‫ْل‬ ‫َفُأ۟و َٰٓل‬
‫ٱِهَّلل ِئَك ُهُم ٱ ُم ْض ِع وَن‬

• Artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada
sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat
demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 278-280
• ۖ‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو َذ ُروا َم ا َبِقَي ِم َن الِّر َباِإن ُك نُتم ُّم ْؤ ِمِنيَنَفِإن َّلْم َتْفَع ُلوا َفْأَذُنوا ِبَح ْر ٍب ِّم َن ِهَّللا َو َر ُسوِلِه‬
‫َو ِإن ُتْبُتْم َفَلُك ْم ُر ُء وُس َأْم َو اِلُك ْم اَل َتْظِلُم وَن َو اَل ُتْظَلُم وَنَو ِإن َك اَن ُذ و ُع ْس َرٍة َفَنِظ َر ٌة ِإَلٰى َم ْيَسَرٍةۚ َو َأن َتَص َّد ُقوا َخ ْيٌر‬
‫َّلُك ْم ۖ ِإن ُك نُتْم َتْع َلُم وَن‬

• Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran,
maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian
atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
Al-Quran Surat Ali Imran ayat 130
• ‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا اَل َتْأُك ُلو۟ا ٱلِّر َبٰٓو ۟ا َأْض َٰع ًفا ُّم َٰض َع َفًةۖ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن‬

• Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan


riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.
Al-Quran Surat An-Nisa ayat 160-161
• ‫َفِبُظْلٍم ِّم َن اَّلِذ يَن َهاُد وا َح َّر ْم َنا َع َلْيِهْم َطِّيَباٍت ُأِح َّلْت َلُهْم َو ِبَص ِّد ِهْم َع ن َس ِبيِل ِهَّللا َك ِثيًر اَو َأْخ ِذِهُم الِّر َبا‬
‫َو َقْد ُنُهوا َع ْنُه َو َأْك ِلِهْم َأْم َو اَل الَّناِس ِباْلَباِط ِل ۚ َو َأْع َتْد َنا ِلْلَك اِفِريَن ِم ْنُهْم َع َذ اًبا َأِليًم ا‬

• Artinya: Maka disebabkan kedhaliman orang Yahudi, maka kami


haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang
dahulunya) dihalalkan bagi mereka. Dan karena mereka banyak
menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan disebabkan mereka
memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya,
dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Dan
Kami telah menjadikan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu
siksa yang pedih.
Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 276
• ‫َيْمَح ُق ٱُهَّلل ٱلِّر َبٰو ۟ا َو ُيْر ِبى ٱلَّص َد َٰق ِتۗ َو ٱُهَّلل اَل ُيِح ُّب ُك َّل َك َّفاٍر َأِثيٍم‬

• Artinya: Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan


Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan
selalu berbuat dosa.
Al-Hadist
• ‫ َو َقْتُل الَّنْفِس‬،‫ َو الِّس ْح ُر‬،‫ َو َم ا ُهَّن َقاَل " الِّش ْر ُك ِباِهَّلل‬،‫ َقاُلوا َيا َر ُسوَل ِهَّللا‬." ‫اْج َتِنُبوا الَّسْبَع اْلُم وِبَقاِت‬
‫ َو َقْذ ُف اْلُم ْح َص َناِت‬، ‫ َو الَّتَو ِّلي َيْو َم الَّز ْح ِف‬، ‫ َو َأْك ُل َم اِل اْلَيِتيِم‬،‫ َو َأْك ُل الِّر َبا‬، ‫اَّلِتي َح َّر َم ُهَّللا ِإَّال ِباْلَح ِّق‬
‫“اْلُم ْؤ ِم َناِت اْلَغ اِفَالِت‬

• "Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata,


"Wahai, Rasulullah! apakah itu? Beliau bersabda, "Syirik
kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
tanpa haq, memakan harta riba, memakan harta anak yatim,
lari dari medan perang dan menuduh wanita beriman yang
Ialai berzina" (Muttafaq 'alaih).
Al-Hadist
• ‫الِّر با اثنان وسبعون باًبا أدناها مثُل إتياِن الَّرجِل أَّم ه‬

• "Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan
adalah bagaikan seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu
kandungnya." (HR Thabrani).
• Salah seorang perawi hadits ini bernama Umar bin Rashid.
Dia dhukumi lemah oleh mayoritas ulama hadits.
Al-Hadist
• ‫إن الدرهم يصيبه الرجل من الربا أعظم عند اللهفي الخطيئة من ست وثالثين زنية يزنيها‬
‫الرجل‬

• "Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-


laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada
berzina 36 kali." (HR Ibnu Abi Dunya).
Al-Hadist
• ‫َلَع َن َر ُسوُل ِهَّللا صلى هللا عليه وسلم آِكَل الِّر َبا َو ُم وِكَلُه َو َك اِتَبُه َو َش اِهَد ْيِه َو َقاَل ُهْم َس َو اٌء‬

• "Rasulullah ‫ ﷺ‬mengutuk orang yang makan harta riba,


yang memberikan riba, penulis transaksi riba dan kedua
saksi transaksi riba. Mereka semuanya sama (berdosa)." (HR
Muslim)
Ekonomi Islam
• Ekonomi Rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai ilahiah.
• Ekonomi Insani karena ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk
kemakmuran manusia.
• Selain dua sifat dasar tersebut, ekonomi islam juga memiliki sifat lain
yang tidak kalah penting, yaitu keimanan.
Prinsip Ekonomi Islami
• 1. Sumber daya dipandang sebagai amanah yang diberikan Allah kepada manusia, sehingga pemanfaatannya harus bisa
dipertanggungjawabkan di akhirat. Artinya, manusia harus menggunakan sumber daya untuk kegiatan yang bermanfaat, baik
untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
• 2. Kepemilikan pribadi tetap diakui. Namun, dalam batas-batas tertentu yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan tidak
mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah.
• 3. Bekerja merupakan penggerak utama kegiatan ekonomi islam. Islam menganjurkan manusia untuk bekerja dan berjuang untuk
mendapatkan materi dengan berbagai cara, asalkan tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam islam.
• 4. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orang. Setiap orang harus berperan sebagai kapital produktif
yang akan meningkatkan besaran produk nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• 5. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya disalurkan untuk kepentingan orang banyak.
• 6. Islam menjamin kebebasan individu. Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Allah
SWT.
• 7. Seorang muslim harus tunduk pada Allah SWT. Dengan begitu akan mendorong seorang muslim menjauhkan diri dari hal-hal
yang berhubungan dengan keburukan.
• 8. Zakat wajib dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). Zakat adalah alat distribusi sebagian kekayaan orang
yang ditujukan untuk orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
• 9. Islam melarang berbagai macam bentuk riba.
• 10. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian.
Tujuan Ekonomi Islam
• 1. Kebebasan individu dalam konteks kemaslahatan sosial.
• 2. Persaudaraan dan keadilan universal.
• 3. Kesejahteraan ekonomi dalam kerangka norma moral islam.
• 4. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata.
Karakteristik Ekonomi Islam
• 1. Aqidah digunakan sebagai fondasi penggerak kegiatan ekonomi.
• 2. Syari’ah digunakan sebagai batas ketika membuat keputusan ekonomi.
• 3. Akhlak adalah parameter saat mengoptimalkan ekonomi.
• 4. Memiliki sifat universal, yakni berlaku bagi seluruh Muslim.
• 5. Keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat ditekankan.
• 6. Seseorang dibebaskan untuk memperoleh hal baik selama tidak keluar dari
syariat Islam.
• 7. Pelaku ekonomi diwajibkan bertanggung jawab atas segala tindakannya di
bidang tersebut.
• 8. Memiliki sifat pengabdian dan mengutamakan ridha Allah SWT.
Pengembangan Ekonomi Islam
Memotivasi Seseorang untuk Bekerja
Sesuai dengan Keahlian dan Kemampuan
• Rasulullah SAW selalu memberikan motivasi pada sahabat-
sahabatnya yang terjebak dalam kemiskinan untuk selalu
giat bekerja.
• Apapun pekerjaannya itu, Rasulullah SAW sangat
menghargainya, asal tidak meminta-minta. Dalam
kehidupan sehari-harinya, Rasulullah SAW juga melakukan
hal tersebut. Beliau menggembala kambing serta
mendagangkan harta Sayyidah Khadijah guna mencukupi
kebutuhan hidupnya.
Mendorong Proyek-Proyek Ekonomi di
Antara Kaum Muslim
• Rasulullah SAW juga menganjurkan seseorang yang tidak
memiliki modal awal untuk bekerjasama dengan orang lain.
• Contohnya, jika ada orang yang tidak memiliki lahan, maka
ia bisa menggarap lahan orang lain dengan sistem bagi
hasil. Cara tersebut juga telah dibuktikan oleh kaum Anshar
dan Muhajirin.
Mengharamkan Riba
• Rasulullah SAW sangat melarang umat Islam menerapkan
praktik riba.

Hal ini karena praktik riba dapat menghambat


pertumbuhan ekonomi, membuat orang miskin semakin
miskin, membuat orang kaya makin kaya, serta merugikan
masyarakat kecil.
Mengelola Keuangan dengan Baik
• Pada zaman Rasulullah SAW, pernah ada seorang Anshar yang datang meminta-minta pada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pun tak memarahinya. Akan tetapi, beliau bertanya perihal apa yang dimilikinya. Seorang
Anshar itu menjawab jika ia mempunyai sepotong kain kasar dan sebuah gelas untuk minum.

Rasulullah SAW lantas meminta dua barang itu untuk diserahkan padanya. Kemudian, Rasulullah SAW
melelang dua barang milik seorang Anshar itu, dan laku dua dirham.

Rasulullah SAW kemudian menyerahkan uang dua dirham tersebut kepada seorang Anshar itu.

"Belikan lah yang satu dirham, makanan, lalu berikan kepada keluargamu. Lalu belikan lah satu dirham yang
lain sebuah kapak, lalu bawakan kepadaku," perintah Rasulullah SAW.

Setelah beberapa saat, seorang Anshar itu pun kembali menemui Rasulullah SAW dengan membawa kapak.
Rasulullah SAW lantas mengikatkan sebatang kayu pada kapak tersebut.

Beliau pun memerintah seorang Anshar itu untuk mencari kayu bakar dengan kapaknya dan kemudian
menjualnya. Setelah beberapa hari, seorang Anshar itu menemui Rasulullah SAW sambil membawa uang 10
dirham.

"Ini lebih baik untukmu dari pada engkau datang meminta-minta," ujar Rasulullah SAW.
Memfungsikan Orang-Orang Kaya
• Seperti yang diketahui, di dalam Islam terdapat infak, zakat,
sedekah, dan lain-lain.

Ibadah tersebut bersifat sosial, di mana orang-orang kaya


atau yang memiliki harta berkecukupan memberikan
sebagian hartanya untuk saudara yang miskin dan
membutuhkan. Meski begitu, tidak semua orang bisa
mendapatkan sedekah. Hanya orang yang benar-benar
miskin dan tidak mampu mencari pekerjaan saja.
Memanfaatkan APBN (Baitul Mal) dengan
Sebaik-baiknya
• Uang negara yang didapat dari pajak dapat menjadi salah
satu solusi untuk mengatasi kemiskinan.

Hal itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap ahli


shuffah. Orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin yang
tidak memiliki rumah, dan tinggal di emperan masjid
Nabawi. Rasulullah SAW pun memberdayakan mereka
dengan menggunakan simpanan umum harta negara.

Anda mungkin juga menyukai