Anda di halaman 1dari 7

Khairiatul Fitri 2214020165

Harta Haram dan Dampaknya Dalam Kehidupan

A. Latar Belakang

Kenapa bisa ada Harta Haram?

Yang dimaksud harta haram, yaitu: setiap harta yang di dapatkan dari jalan yang
dilarang syari’ah Adapun yang dimaksud dengan muamalat adalah: hokum syariat yang
berkaitan dengan hubungan manusia satu dengan lainnya. Dan untuk hal yang
berkenaandengan harta (jual-beli, sewa menyewa, warisan dan lain sebagainya) biasanya
ditambahkan kata “maqliyah” yang berarti harta.

Dampaknya akan besar dalam kehidupan kita tidak di dunia saja di akhirat juga
memiliki dampak yang sangat besar.

B. Isi

Harta haram adalah setiap harta yang didapatkan dari jalan yang dilarang syariat1. baik
keharamannya itu karena mengandung mudharat atau keji (buruk) seperti bangkai dan
minuman keras, atau diharamkan karena hal lain, seperti tidak benarnya cara
mendapatkan harta tersebut. Misalnya karena diambil dari hak milik orang lain tanpa izin,
seperti harta rampasan. Atau diambil dengan cara yang tidak dibenarkan oleh syari’at
Islam, seperti riba dan uang suap. Orang yang memperoleh harta haram karena cara
memperolehnya diharamkan tidaklah berhak memiliki harta tersebut meskipun sudah
lama.2

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ‫عَلَى الْيَدِ مَا أَخَذَتْ حَتَّى تُؤَدِّي‬

1
Dr. Khalid Al Mushlih, at-Taubah minal Makâsib al Muharramah wa Ahkamuha fil fiqh al Islami, Journal
kementrian keadilan, Arab Saudi, edisi 38, Rabiul akhir 1429H, hlm. 13.
2
https://muslimah.or.id/6981-harta-haram-dan-dampaknya-bagi-umat.html Di akses tanggal 21 November 2023
pukul 22.44 WIB
Tangan yang mengambil barang orang dengan cara yang tidak diridhainya wajib
menanggung barang tersebut hingga dikembalikan kepada pemiliknya. [HR. Ahmad.
Menurut al-Arnauth derajat hadis ini Hasan lighairihi].
Dan harta haram tidak saja dengan secara langsung, harta haram ini juga ada dalam
jual beli yaitu antara penjual dan pembeli.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫حرََّمَ عَلَ ْيهِمْ َثمَنَه‬


َ ٍ‫شىْء‬
َ َ‫حرََّمَ عَلَى قَوْمٍ َأكْل‬
َ ‫وَإِنََّ الَّلَهَ إِذَا‬
“Apabila Allah mengharamkan suatu kaum untuk makan sesuatu maka Allah haramkan
hasil penjualannya.” (HR. Ahmad 2221, Abu Daud 3490 dan dishahihkan Syuaib al-
Arnauth)3

Adapun faktor penyebab akad menjadi tidak sah dan hassilnya merupakan harta haram
ada 3 faktor yang menyebabkan sebuah akad tidak sah sehingga hasilnya menjadi harta
haram, yaitu: riba, gharar dan zhulm.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sebuah akad yang tidak mengandung unsur
gharar, riba dan zhulm tidak mungkin diharamkan syariat4”

Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengatakan, “Faktor penyebab muamalat diharamkan


adalah riba, zhulm dan gharar“5.

Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas pengertian faktor-faktor penyebab muamalat
menjadi diharamkan.:

1. Riba

Secara bahasa riba artinya bertambah, sedangkan menurut istilah riba adalah
menambahkan beban kepada pihak yang berhutang, atau menambahkan takaran saat
melakukan tukar-menukar 6 komoditi (yaitu emas, perak, gandum, sya’ir, kurma dan
garam) dengan jenis yang sama, atau tukar-menukar emas dengan perak dan makanan
dengan makanan dengan cara tidak tunai.

Riba terbagi menjadi :


3
https://kalam.sindonews.com/read/327964/72/perlunya-mengenal-harta-haram-apa-saja-1612738935 Di akses
tanggal 21 November 2023 pukul 23.08 WIB
4
Al-Mumti’ IX/53
5
Ihya’ Ulumuddin, II/134
Riba dain : riba yang objeknya adalah penambahan hutang
Riba ba’i : riba yang objeknya adalah akad jual-beli.

Ini berdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla :

َ َ‫ظةٌ مِّن ر َِّّبهِ فَان َتهَى فََلهُ مَا سَل‬


‫ف‬ َ‫ع‬ِ ْ‫ مَو‬,ُ‫َل اهللُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَواج َفمَنْ جَا َءه‬
َّ ‫وَأَح‬
ِ‫وََأ ْم ُرهُ إِلىَ اهلل‬
Allâh telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu ia berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allâh Azza wa Jalla . [al-Baqarah/2:275]

Ayat ini menjelaskan bahwa harta hasil riba yang telah diterima dan telah digunakan
sebelum riba diharamkan tetap menjadi milik yang menerima. Dan hukum orang yang
tidak tahu bahwa hukum riba adalah haram sama dengan orang yang belum diturunkan
kepadanya ayat yang melarang riba.

Maka secara implisit ayat ini berarti bahwa harta riba yang belum diterimanya tidak
halal lagi semenjak larangan turun atau semenjak ia mengetahui hukumnya adalah
haram.6

2. Gharar

Secara bahasa gharar berarti resiko, tipuan, dan menjatuhkan diri atau harta ke jurang
kebinasaan. Secara istilah gharar adalah jual beli yang tidak jelas kesudahannya.
Sebagian Ulama mendefinisikannya dengan jual-beli yang konsekuensinya antara ada
dan tidak.

Jenis gharar yang diharamkan:

a. Nisbah (prosentase) gharar dalam akad itu besar


Jika nisbah (prosentase) gharar yang ada dalam sebuah akad sangat besar maka akad
ini diharamkan. al-Bâji berkata, “Gharar dalam jumlah besar, yaitu rasionya dalam akad
terlalu besar sehingga orang mengatakan bahwa jual-beli ini adalah jual-beli gharar.”

6
Dr. Khalid al Mushlih, at-Taubah minal Makasib al Muharramah wa Ahkamuha fil fiqh al Islami, Journal
kementrian keadilan, Arab Saudi, edisi 38, Rabiul akhir 1429H, hlm. 35.
b. Keberadaan gharar dalam akad itu mendasar.

Jika keberadaan gharar dalam akad merupakan pokok dari akad tersebut, maka akad
ini menjadi haram. Ibnu Qudâmah rahimahullah berkata, “Gharar yang terdapat pada
akad yang statusnya sebagai pengikut dibolehkan … seperti: menjual kambing yang
sedang menyusui (menjual susu dalam kantung susu hewan mengandung unsure gharar,
akan tetapi dibolehkan karena statusnya hanyalah sebagai pengikut dalam transaksi),
hewan ternak bunting (menjual janin di dalam perut induknya mengandung gharar, akan
tetapi dibolehkan karena statusnya hanya sebagai pengikut dalam transaksi) … dan tidak
boleh bila dijual terpisah (seperti menjual janin hewan ternak saja yang masih berada
dalam perut induknya)“.

c. Akad yang mengandung gharar itu bukan termasuk akad yang dibutuhkan orang
banyak.

Dibolehkan melakukan akad yang mengandung gharar jika akad tersebut dibutuhkan
orang banyak, sedangkan jika sebaliknya maka akad menjadi haram. Imam Nawawi
rahimahullah mengatakan, “Bila akad yang mengandung gharar sangat penting, bila
dilarang akan sangat menyusahkan kehidupan manusia maka akadnya dibolehkan“.

d. Gharar yang terjadi pada akad jual-beli.

Boleh melakukan akad yang mengandung gharar jika akad tersebut terjadi pada
hibah/wasiat, sedangkan untuk akad-jual beli hukumnya dilarang.

3. Zhalim

Zhulm berasal dari bahasa Arab yang berarti menempatkan sesuatu bukan pada
tempatnya. Dalam bahasa Indonesia biasa diterjemahkan dengan berbuat zhalim.

Menurut istilah zalim berarti mengerjakan larangan serta meninggalkan perintah Allâh
Azza wa Jalla . Dengan pengertian ini, maka setiap perbuatan yang melampaui ketentuan
syariat adalah perbuatan zhalim yang diharamkan, baik dengan cara menambah atau
mengurangi.7

Dampak Harta Haram terhadap Umat

7
al Ikhtiyar li ta’lil al Mukhtar, III/61
Harta haram berdampak buruk terhadap pribadi pelakunya secara khusus dan umat
manusia secara umum. Diantara dampak buruk bagi umat manusia tersebut dapat
dijelaskan dalam poin-poin berikut:

1. Memakan harta haram adalah ciri khas umat Yahudi yang diabadikan Allah dalam
firman-Nya:

‫وَتَرٰى كَثِ ْيرًا مَِّ ْنهُمْ يُسَارِعُوْنَ فِى ا ْلاِثْمِ وَا ْلعُدْوَانِ وََاكِْلهِمُ السُّحْتََۗ لَبِ ْئسَ مَا كَانُوْا‬
َ‫َي ْعمَلُوْن‬
“ Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera
membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa
yang mereka telah kerjakan.” (QS. al-Maidah: 62).

Allah menggambarkan sebuah masyarakat yang rusak dan hancur di masa itu, yaitu
masyarakat Yahudi. Diantara karakter mereka, mayoritas anggota masyarakatnya sangat
suka memakan harta haram, terutama suap dan riba. Bila kerusakan itu ditiru oleh
masyarakat muslim, bisa jadi nasib mereka tidak berbeda dengan Yahudi.

2. Petaka buruk yang akan menimpa mereka adalah api neraka dengan harta haram yang
setiap saat mereka masukkan ke dalam perut mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah mengatakan dalam haditsnya yang shahih,

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidaklah tumbuh setiap daging yang diberi
asupan makanan yang haram melainkan nerakalah yang berhak membakarnya.” (HR.
Ahmad dan at-Tirmizi, dinyatakan shahih oleh al-Albani).

Ancaman ini amat menakutkan orang yang yakin akan kebenaran sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Tentu dia tidak akan berani mengambil sekecil apapun harta haram,
tentu dia tidak akan tega membawa secuilpun harta haram pulang ke rumahnya lalu
menyuapkannya ke mulut isteri dan anak-anaknya. karena hakikatnya adalah api neraka
yang diberikannya kepada mereka.8

3. Harta haram adalah penyebab kehinaan, kemunduran serta kenistaan umat Islam saat
ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

8
al Fatawa al Kubra, V/421
“Apabila kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu bentuk transaksi ribawi-
pent), sibuk dengan ekor-ekor sapi (harta kekayaan-pent), ridha (sibuk-pent) dengan
bercocok tanam, dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menjadikan kalian
dikuasai oleh kehinaan. Tidak akan diangkat kehinaan tersebut sampai kalian kembali
kepada syari’at agama kalian.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-
Albani).

Dalam hadist di atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan penyebab kehinaan
yang mendera umat Islam saat ini, di antaranya transkasi haram yang mereka lakukan
dalam bentuk riba. Dan di akhir hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
menjelaskan obat penawar kehinaan tersebut, yaitu kembali kepada dinullah (al-Quran
dan as-Sunnah) serta mempraktikkan ajarannya dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan
Negara.

4. Harta haram yang merajalela pertanda azab akan turun menghancurkan masyarakat di
mana harta haram tersebut merebak. Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
dalam hadistnya,

“Apabila perzinahan dan riba merajalela di suatu negeri, sungguh mereka telah
mengundang azab Allah untuk menimpa mereka.” (HR. al-Hakim, menurut Syaikh Al-
Albani derajat hadits ini hasan li ghairihi).

Maka jangan ditanya apa penyebab datangnya bencana silih berganti menimpa suatu
Negara. Itu semua berasal dari dosa-dosa yang dilakukan oleh masyarakatnya sendiri,
yang di antaranya adalah mereka memakan harta yang diharamkan Allah.9

C. Kesimpulan

Harta haram adalah setiap harta yang didapatkan dari jalan yang dilarang syariat .
baik keharamannya itu karena mengandung mudharat atau keji (buruk) seperti bangkai
dan minuman keras, atau diharamkan karena hal lain, seperti tidak benarnya cara
mendapatkan harta tersebut. Misalnya karena diambil dari hak milik orang lain tanpa izin,
seperti harta rampasan. Atau diambil dengan cara yang tidak dibenarkan oleh syari’at
Islam, seperti riba dan uang suap. Orang yang memperoleh harta haram karena cara
memperolehnya diharamkan tidaklah berhak memiliki harta tersebut meskipun sudah
lama.

9
https://muslimah.or.id/6981-harta-haram-dan-dampaknya-bagi-umat.html Di akses tanggal 21 November 2023
pukul 23.18 WIB
Harta haram berdampak buruk terhadap pribadi pelakunya secara khusus dan umat
manusia secara umum. Diantara dampak buruk bagi umat manusia tersebut dapat
dijelaskan dalam poin-poin berikut:

a) Memakan harta haram adalah ciri khas umat Yahudi


b) Petaka buruk yang akan menimpa mereka adalah api neraka dengan harta haram
yang setiap saat mereka masukkan ke dalam perut mereka.
c) Harta haram adalah penyebab kehinaan, kemunduran serta kenistaan umat Islam
saat ini
d) Harta haram yang merajalela pertanda azab akan turun menghancurkan
masyarakat di mana harta haram tersebut merebak

D. Referensi

al Fatawa al Kubra, V/421

al Ikhtiyar li ta’lil al Mukhtar, III/61

Al-Mumti’ IX/53

Dr. Khalid al Mushlih, at-Taubah minal Makasib al Muharramah wa Ahkamuha fil fiqh
al Islami, Journal kementrian keadilan, Arab Saudi, edisi 38, Rabiul akhir 1429H,

https://muslimah.or.id/6981-harta-haram-dan-dampaknya-bagi-umat.html

https://kalam.sindonews.com/read/327964/72/perlunya-mengenal-harta-haram-apa-saja-
1612738935

Ihya’ Ulumuddin, II/134

Anda mungkin juga menyukai