BANDUNG
SOAL !!!
1. Jelaskan menurut saudara pengertian Riba secara istilah dan bahasa, serta tulis
Jawaban
1. menurut istilah riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara
batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, tetapi secara umum terdapat benang
merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi
jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip
muamalat dalam Islam.
Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik
riba juga berarti tumbuh dan membesar.
3. Keistimewaan wakaf:
-Harta wakaf bukan lagi hak milik wakif
Pada dasarnya, wakaf merupakan perbuatan wakif (pihak berwakaf) untuk memisahkan atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk
jangka waktu tertentu guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum sesuai dengan
syariah.
Imam Syafii sendiri mendefinisikan wakaf sebagai tidak melakukan suatu tindakan atas suatu
benda, yang berstatus milik Allah, dengan menyedekahkan manfaatnya kepada kebajikan
sosial.
Harta yang sudah diwakafkan secara utuh dan bulat menyebabkan kuasa kepemilikan si
pewakaf akan terhapus.
Dengan demikian, pewakaf tidak dapat melakukan apa pun terhadap harta tersebut, apalagi
memintanya kembali. Pewakaf juga tidak dapat melarang distribusi manfaat harta tersebut
kepada siapapun. Apabila pewakaf meninggal dunia, harta wakaf tidak dapat jatuh ke ahli
warisnya. Dalam konteks ini, harta yang sudah diwakafkan sepenuhnya menjadi milik Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
-Pahalanya terus mengalir walau wakif telah meninggal
Berwakaf hukumnya sunnah. Namun siapapun yang melakukannya, atas dasar keridhaan
Allah Ta’ala, niscaya mendapatkan ganjaran yang begitu besar. Hal ini karena pahala wakaf
akan terus mengalir, meskipun sang wakif telah tiada, selama pemanfaatan harta wakaf masih
berlangsung.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Keterangan mengenai pahala wakaf juga terdapat dalam sabda Rasulullah:
Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW telah bersabda, “Jika anak Adam meninggal,
maka amalnya terputus, kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak saleh yang senantiasa mendoakannya.” (Hr. Muslim)
-Membangun peradaban muslim yang kuat
Lain hal dengan zakat, penerima manfaat harta wakaf tidak terbatas golongan tertentu.
Terlebih, harta tersebut terus abadi lintas generasi. Bentuk fisiknya tetap utuh terpelihara,
terjamin kelangsungannya, dan tidak boleh hilang atau berpindah tangan.
Karena sifatnya yang demikian, wakaf sangat berguna demi memajukan dakwah Islam,
menghidupkan lembaga sosial keagamaan, mengembangkan potensi dan menyejahterakan
umat, memberantas kebodohan, memutus mata rantai kemiskinan, serta memupus
kesenjangan sosial. Produktivitas dari pengembangan harta wakaf tersebut niscaya semakin
mengokohkan persatuan umat dan meneguhkan peradaban Islam.
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa serta pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Qs. Al-Maidah: 2)
a. Dalil Qur'an
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَنْ َت َنا لُوا ْال ِبرَّ َح ٰ ّتى ُت ْنفِقُ ْوا ِممَّا ُت ِحب ُّْو َن َۗ و َما ُت ْنفِقُ ْوا مِنْ َشيْ ٍء َف ِا نَّ هّٰللا َ ِبهٖ َعلِ ْي ٌم
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang
kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha
mengetahui."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 92)
b. Hadis
Wakaf telah disyariatkan berdasar ijma’ ulama’, mengingat pentingnya wakaf, karena wakaf
ini bisa memberi manfaat bagi orang lain dan orang yang mewakafkan, baik ketika dia masih
hidup, atau setelah meninggal.
Rasulullah bersabda, dari Abu Huroiroh :
4. Rasulullah menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi tersebut karena ingin
membeli gandum untuk dimakan bersama keluarganya. Kisah tersebut diriwayatkan oleh
Imam al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya sebagai berikut :
"Dari Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW membeli makanan dari seorang Yahudi
dengan pembayaran ditangguhkan dengan menggadaikan baju besinya.(HR. Bukhari dan
Muslim).
Namun, sampai wafatnya Nabi tidak sempat melunasi utang tersebut hingga pada akhirnya
Ali bin Abi Thalib lah yang membayarkannya.
"Rasulullah SAW wafat dan baju besinya masih menjadi barang gadai pada seorang Yahudi
dengan 30 sha’ gandum". (HR. Bukhari).
Unsur-unsur yang terdapat dalam gadai yaitu sebagai berikut:
-Hak yang diperoleh kreditor atas benda bergerak
-Benda bergerak itu diserahkan oleh debitor kepada kreditor
-Penyerahan benda tersebut untuk jaminan utang
-Hak kreditor itu adalah pelunasan piutangnya dengan kekuasaan melelang benda
jaminan apabila debitor wanprestasi
-Pelunasan tersebut didahulukan dari kreditor-kreditor lain
-Biaya-biaya lelang dan pemeliharaan benda jaminan dilunasi lebih dulu dari hasil
lelang sebelum pelunasan piutang
5. Syarat-Syarat ‘Ariyah:
-barang yang dipinjam itu bermanfaat, dan ada hak meminjamkan dari pemiliknya.
-kedua belah pihak melakukan serah terima baik secara lisan atau tulisan.
ان َس ِمي ْۢعً ا بَصِ يْرً ا هّٰللا ُ اس اَنْ َتحْ ُكم ُْوا ِب ْال َع ْد ِلؕ اِنَّ هّٰللا َ ِن ِعمَّا َيع ٓ ٰ ِ اِنَّ هّٰللا يْأ ُم ُر ُكم اَنْ ُت دُّوا ااْل َ ٰم ٰن
َ ِظ ُك ْم ِبهٖ ؕ اِنَّ َ َك ِ ت اِلى اَهْ لِ َها ۙ َوا َِذا َح َكمْ ُت ْم َبي َْن ال َّن َؤ ْ َ َ
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil.
Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar,
Maha Melihat."
Islam sangat memperhatikan habl minannas, salah satunya adalah 'ariyah ini. Oleh karena itu
sebaiknya kembalikanlah barang-barang yang kita pinjam karena barang itu adalah amanat.