Anda di halaman 1dari 9

PRESENTASI

MATERI FIQIH
Created by : Nufus, Amalia, Putri, Salwa, Zahra
Class : 9 Development 1
Pengertian Riba
APASIH RIBA ITU?

Menurut Bahasa riba artinya tambahan atau kelebihan.

Sedangkan menurut istilah syara’, riba adalah tambahan atau


kelebihannya yang diisyaratkan dalam akad antara kedua belah pihak yang
tidak diketahui standar persamaannya menurut standar syar’i.

Riba menurut pandangan islam adalah kelebihan baik berupa uang atau
barang yang dilarang karena kegiatan riba berlandaskan bunga hanya sangat
menguntungkan bagi pemilik modal dan disisi lain merugikan si peminjam.
Hukum Riba

Allah menegaskan bahwa Riba dalam segala bentuknya adalah haram


karena termasuk dosa besar (kaba’ir). Dengan dasar al-qur’an, as-sunnah,
maupun ijma’ ulama.

Menurut Al-qur’an :
“ Allah menghalalkan jual beli dan mengaharamkan riba ” [ al-Imran/3 : 30 ]

Menurut hadist dari abu Hurairah RA :


“ Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan diantaranya riba ” [ Muttafaqun alaihi ]
Dalil-dalil Hukum Riba
: A. Menurut Al-Qur’an surah Ali- Imran/3 : 130

‫ض َعفَةً ۖ َّواتَّقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح ْو ۚ َن‬ ْ َ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا اَل تَْأ ُكلُوا ال ِّر ٰب ٓوا ا‬
ٰ ‫ض َعافًا ُّم‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”

B. Menurut sabda Nabi SAW :

َ ‫ ُه ْم‬:َ‫ َو َقال‬.ِ‫شاهِدَ ْيه‬


‫س َوا ٌء‬ َ ‫الر َبا َو ُم ْو ِك َل ُه َو َكا ِت َب ُه َو‬
ِّ َ ‫س َّل َم آ ِكل‬
َ ‫ص َّلى هللا ُ َع َل ْي ِه َو‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫َل َعنَ َر‬
ِ ُ ‫س ْول‬
Artinya : “Dari Jabir bin Abdullah berkata, ”Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, yang memberi,
yang mencatat dan dua saksinya. Beliau bersabda : “Mereka semua sama.” (HR Muslim)   
Jenis-jenis Riba
RIBA DIKELOMPOKAN MENJADI 2 BAGIAN :
1. Riba dalam jual beli 2. Riba dalam utang piutang

Riba Nasa (nasi’ah) Riba qardli (Qard)


Yaitu penukaran yang disyaratkan Yaitu meminjam dengan syarat
terlambat salah satu dari dua barang itu. keuntungan bagi yang mempiutangi
Tegasnya melebihkan pembayaran barang (qardli = pinjam). Seperti seorang
yang dipertukarkan, diperjual belikan atau berutang Rp. 1.000,- dengan perjanjian
dihutangkan, karena dita’khirkan/ akan dibayar kelak Rp. 1.100,-
dilambatkan waktu membayarnya baik
yang sama jenisnya maupun tidak.
Bahaya Riba
Riba adalah dosa besar yang sangat dilarang oleh agama islam Setiap muslim wajib
menjauhi riba. Maraknya riba akan mendatangkan murka Allah SWT.

Banyak hadist yang menyebutkan betapa bahayanya riba di akhirat, antara lain :
1. Keburukan riba lebih parah dari 33 kali berzina.
2. Doa pemakan riba tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT.
3. Pemakan riba mendapat siksa neraka dengan ditenggelamkan ke dalam sungai yang airnya merah
seperti darah. Setiap kali ketepi akan disuapi batu.

Praktik riba juga akan menimbulkan banyak masalah di masyarakat, antara lain :
4. Rusaknya persaudaraan dan persahabatan.
5. Timbulnya kecemburuan social dan permusuhan.
6. Terjadinya ketidakadilan dan kedzaliman dalam bentuk kegiatan perekonomian.
Hikmah Larangan Riba

Bagi peminjam (orang lemah) :


1. Selamat dari pemerasan yang dilakukan renternir.
2. Tenang dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Bunga pinjaman bagi kedua belah pihak :


1. Menumbuhkan persaudaraan dan kasih sayang.
2. Menanamkan sikap saling tolong menolong antara sesama manusia.
3. Menumbuhkan sikap mau bekerja keras kepada umat islam.

Hikmah bagi pemilik uang :


1. Selamat dari siksa allah SWT.
2. Akan selamat dari sifat serakah terhadap harta yang bukan haknya.
3. Terhindar dari sifat malas karena hanya mengharapkan
Cara
Cara Menghindari
Menghindari Riba
Riba

Agar terhindar dari praktek riba, maka dapat dapat menempuh


langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mejalankan praktek perekonomian sesuai dengan prinsip-prinsip


keadilan dan kejujuran dalam islam antara lain :
 Jual beli barang yang sejenis dengan menggunakan 3 syarat, yaitu
menyamakan timbangan dan banyaknya, dilakukann secara kontan dan
serah terima pada saat akad.
2. Mengenali praktik riba dengan sebaik-baiknya :
 Menghindari praktik utang piutang kepada renternir
 Hindari berutang. Jika terpaksa maka berutanglah pada orang yang ikhlas
membantu tangpa melebihkan sedikitpun dari pokok utang.
3. Bekerja dengan sungguh-sungguh.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai