Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru bagi banyak orang, khususnya bagi umat
Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem ekonomi kapitalisme dansosialisme sebagai arus
utama perdebatan sebuah sistem ekonomi dunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan
banyak Negara-negara Islam bekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi Islam sebagai
sebuah model ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak pihak, muslim maupun non muslim untuk
melakukan banyak penggalian kembali berbagai ajaran Islam. Khususnya yang menyangkut hubungan
pemenuhan kebutuhan antar manusia melalui aktivitas perekonomian maupun aktifitas lainnya.
Meskipun begitu, system ekonomi dunia saat ini masih dikendalikan oleh system ekonomi kapitalisme,
karena umat Islam sendiri masih terpecah dalam hal bentuk implementasiekonomi Islam dimasing-
masingNegara. Kenyataan ini oleh sebagian pemikir Islam masih diterima dengan lapang karena
ekonomi Islam secara implementasinya di masa kini relatif masih baru.Masih perlu dilakukan banyak
sosialisasi dan pengarahan serta pengajaran kembali umat Islam untuk melakukan aktifitas ekonominya
sesuai dengan hukum Islam.
Sementara sebagai lainnya menilai bahwa faktor kekuasaan memainkan peran signifikan, karenanya
mengkritisi bahwa ekonomi Islam atau ekonomi syariah belum akan dapat sesuai dengan syariah jika
pemerintahnya sendiri belum menrapkan syariah dalam kebijakan-kebijakannya.
PEMBAHASAN CONTEN/ISI MATERI
1. Pengertian Praktik Ekonomi
Praktik ekonomi Islam yaitu segala bentuk aktivitas umat Islam yang berkaitan
dengan kegiatan ekonomi, seperti; jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang,syirkah,
perbankan, dan jenis kegiatan ekonomi Islam lainnya.
2. Pengertian Jual Beli
Jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang yang lain yang berupa
tukar-menukar suatu barang dengan barang yang lain berdasarkan tata cara atau akad
tertentu.
3. Dalil-Dalil Tentang Jual Beli
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu”. [QS. An-Nisaa’ : 29].
ََل البَي َُع إِنّ َما قَالُ َواَ بِأَنّ ُهمَ ذَ ِلك
َُ الر َبا ِمث
ّ ل َّ للاُ َوأَ َح
َّ الربَا َو َح ّر ََم البَي ََع
ّ
“Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba.” [QS. Al-Baqarah : 275].
4. Riba dan Macam-Macamnya
a) Pengertian Riba
Dalam kamus Lisaanul ‘Arab, kata riba diambil dari kata ربَا. َ Jika
seseorang berkata ئ َر َبا َّ َو َربا َربوا َيربُوَ الartinya sesuatu itu bertambah dan
َُ شي
tumbuh. Jika orang menyatakan ُ أَر َبيـت ُ َهartinya aku telah menambahnya dan
menumbuhkannya.
Adapun definisi riba menurut istilah fuqaha’ (ahli fiqih) ialah memberi
tambahan pada hal-hal yang khusus.
b) Hukum Riba
Riba hukumnya haram baik dalam al-Qur-an, as-Sunnah maupun ijma’.
Allah Ta’ala berfirman,
“…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” [Al-
Baqarah/2: 275]
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba…” [Ali ‘Imran/3:
130]
Dalam as-Sunnah banyak sekali didapatkan hadits-hadits yang
mengharamkan riba. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Jabir
Radhiyallahu anhu, ia berkata:
ََل لَ َعن
َُ سو َ صلَّى
ُ للاِ َر َ سلَّ ََم َعلَي َِه
َ ُللا َ ل َو ّ ِ ُوشَا ِهدَي َِه َوكَاتِبَ َهُ َو ُمو ِكلَ َه.
ََ الربَا آ ِك َ لََ وقَا:
َ َس َواءَ هُم
َ .
Khiyar Ru‟yah
Khiyar ru‟yah adalah hak pembeli untuk membatalkan akad atau
tetap melangsungkannya ketika ia melihat obyek akad dengan syarat ia
belum melihatnya ketika berlangsung akad atau sebelumnya ia pernah
melihatnya dalam batas waktu yang memungkinkan telah jadi batas
perubahan atasnya
6. Pengertian Muzaraah, Mudarabah, dan Mukhabaroh
Muzara’ah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau
ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau seperempat).
Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung pemilik tanah
Mudharabah menurut Imam Hanafi, mudharabah adalah "Akad syirkah
dalam keuntungan, satu pihak pemilik modal dan satu pihak lagi pemilik jasa."
Mudharabah menurut Imam Maliki, mudharabah adalah "Akad
perwakilan, dimana pemilik harta mengeluarkan sebagian hartanya untuk
dijadikan modal kepada orang lain agar modal tersebut diperdagangkan dengan
pembayaran yang telah ditentukan (mas dan perak).
Mudharabah menurut Mazhab Hanabilah, mudharabah adalah
"Pemilik harta mengeluarkan sebagian hartanya dengan ukuran tertentu kepada
orang lain untuk diperdagangkan dengan bagian dari keuntungan yang telah
diketahui."
Mudharabah menurut Mazhab Syafi'i, mudharabah adalah "Akad yang
menentukan seseorang menyerahkan hartanya kepada orang lain untuk
diperdagangkan."
Mukhabarah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau
ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau seperempat).
Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung orang yang mengerjakan.
7. Bank Konvesional dan Bank Syariah
Pengertian Bank Konvesional dan Bank Syariah
Bank syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah
dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Perbedaan Bank Konvesional dan Bank Syariah
Bank Syariah :
1. Melakukan investasi-investasi yang halal saja (sesuai syariat agama)
2. Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan
kebahagian dunia akhirat
3. Berdasarkan prinsip bagi hasil yang telh disepakati kedua belah pihak,
dimana ;
Besarnya disepakati pada waktu akad dengan berpedoman kepada
kemungkinan untung rugi.Besar rasio didasarkan pada jumlah keuntungan
yang diperoleh.Rasio tidak berubah selama akad masih berlaku.
Kerugian ditanggung bersama.Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan keuntungan.Eksistensi tidak ada yang
meragukan keabsahan bagi hasil.
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.
5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan
Pengawas Syariah
Bank Konvensional :
1. Investasi ke semua bidang usaha sesuai dengan persyaratan yang sudah
ditetapkan
2. Profit oriented (berorientasi pada keuntungan)
3. Memakai prosedur bunga pinjaman, sesuai kesepakatan yang diantaranya :
Besarnya disepakati pada waktu akad dengan asumsi akan selalu untung
Besarny presentase didasarkan pada jumlah modal yang dipinjamkan
Bunga dapat mengambang dan besarnya naik turun Pembayaran bunga
besarnya tetap tanpa pertimbangan untung rugi.Jumlah bunga tidak
meningkat sekalipun keuntungan meningkat.Eksistensi bunga diragukan
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur.
5. Tidak terdapat dewan sejenis Dewan Pengawas Syariah
8. Hikmah atau Manfaat Praktik Ekonomi
http://nurazifah.blogspot.com/2010/04/prinsip-konsumsi-produksi-dan.html
http://widodoalgani.blogspot.com/2011/10/prinsip-prinsip-ekonomi-islam.html
http://pengusahamuslim.com/tenaga-kerja-dan-upah-dalam-1823#.UpjFVtmErrc
http://www.slideshare.net/wasunu/prinsip-ekonomi-islam
BIOGRAFI SISWA