Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Demak,14 November 2017

Penyusun
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru bagi banyak orang, khususnya bagi umat
Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem ekonomi kapitalisme dansosialisme sebagai arus
utama perdebatan sebuah sistem ekonomi dunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan
banyak Negara-negara Islam bekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi Islam sebagai
sebuah model ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak pihak, muslim maupun non muslim untuk
melakukan banyak penggalian kembali berbagai ajaran Islam. Khususnya yang menyangkut hubungan
pemenuhan kebutuhan antar manusia melalui aktivitas perekonomian maupun aktifitas lainnya.

Meskipun begitu, system ekonomi dunia saat ini masih dikendalikan oleh system ekonomi kapitalisme,
karena umat Islam sendiri masih terpecah dalam hal bentuk implementasiekonomi Islam dimasing-
masingNegara. Kenyataan ini oleh sebagian pemikir Islam masih diterima dengan lapang karena
ekonomi Islam secara implementasinya di masa kini relatif masih baru.Masih perlu dilakukan banyak
sosialisasi dan pengarahan serta pengajaran kembali umat Islam untuk melakukan aktifitas ekonominya
sesuai dengan hukum Islam.

Sementara sebagai lainnya menilai bahwa faktor kekuasaan memainkan peran signifikan, karenanya
mengkritisi bahwa ekonomi Islam atau ekonomi syariah belum akan dapat sesuai dengan syariah jika
pemerintahnya sendiri belum menrapkan syariah dalam kebijakan-kebijakannya.
PEMBAHASAN CONTEN/ISI MATERI
1. Pengertian Praktik Ekonomi
Praktik ekonomi Islam yaitu segala bentuk aktivitas umat Islam yang berkaitan
dengan kegiatan ekonomi, seperti; jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang,syirkah,
perbankan, dan jenis kegiatan ekonomi Islam lainnya.
2. Pengertian Jual Beli
Jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang yang lain yang berupa
tukar-menukar suatu barang dengan barang yang lain berdasarkan tata cara atau akad
tertentu.
3. Dalil-Dalil Tentang Jual Beli

‫لَ آ َمنُواَ الّذِينََ أَيّ َها يَا‬


َ َ‫ل بَينَ ُكمَ أَم ََوالَ ُكمَ تَأ ُكلُ َوا‬ َ ِ‫ارةَ ت َ ُكونََ أَن إ‬
ِ َ‫لّ بِالب‬
َِ ‫اط‬ َ ‫ّمن ُكمَ ت ََراضَ َعن تِ َج‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu”. [QS. An-Nisaa’ : 29].

ََ‫ل البَي َُع إِنّ َما قَالُ َواَ بِأَنّ ُهمَ ذَ ِلك‬
َُ ‫الر َبا ِمث‬
ّ ‫ل‬ َّ ‫للاُ َوأَ َح‬
َّ ‫الربَا َو َح ّر ََم البَي ََع‬
ّ

“Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba.” [QS. Al-Baqarah : 275].
4. Riba dan Macam-Macamnya
a) Pengertian Riba
 Dalam kamus Lisaanul ‘Arab, kata riba diambil dari kata ‫ربَا‬. َ Jika
seseorang berkata ‫ئ َر َبا‬ َّ ‫ َو َربا َربوا َيربُوَ ال‬artinya sesuatu itu bertambah dan
َُ ‫شي‬
tumbuh. Jika orang menyatakan ُ‫ أَر َبيـت ُ َه‬artinya aku telah menambahnya dan
menumbuhkannya.
 Adapun definisi riba menurut istilah fuqaha’ (ahli fiqih) ialah memberi
tambahan pada hal-hal yang khusus.
b) Hukum Riba
Riba hukumnya haram baik dalam al-Qur-an, as-Sunnah maupun ijma’.
 Allah Ta’ala berfirman,

‫للاَ اتَّقُوا آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬


ََّ ‫ي َما َوذَ ُروا‬ ّ ِ َ‫ُمؤ ِم ِنينََ ُكنتُمَ إِن‬
ََ ‫الربَا ِمنََ بَ ِق‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” [Al-
Baqarah/2: 278]

 Allah Ta’ala juga berfirman:

َ‫للاُ َوأَ َح َّل‬


ََّ ‫الربَا َو َح َّر ََم البَي ََع‬
ِّ

“…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” [Al-
Baqarah/2: 275]

 Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

‫ل آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬


َ َ ‫الربَا تَأ ُكلُوا‬
ِّ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba…” [Ali ‘Imran/3:
130]
 Dalam as-Sunnah banyak sekali didapatkan hadits-hadits yang
mengharamkan riba. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Jabir
Radhiyallahu anhu, ia berkata:

ََ‫ل لَ َعن‬
َُ ‫سو‬ َ ‫صلَّى‬
ُ ‫للاِ َر‬ َ ‫سلَّ ََم َعلَي َِه‬
َ ُ‫للا‬ َ ‫ل َو‬ ّ ِ ُ‫وشَا ِهدَي َِه َوكَاتِبَ َهُ َو ُمو ِكلَ َه‬.
ََ ‫الربَا آ ِك‬ َ ‫ل‬ََ ‫وقَا‬:
َ َ‫س َواءَ هُم‬
َ .

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat pemakan riba, yang


memberi riba, penulisnya dan dua saksinya,” dan beliau bersabda, “mereka semua
sama.”
 Dalam hadits yang sudah disepakati keshahihannya dari Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

‫ت السَّب ََع ِإجتَنِبُوا‬ ََ ‫ن َوذَك‬


َِ ‫َر !ال ُمو ِبقَا‬ ََّ ‫من ُه‬:
ِ ‫ل‬ََ ‫الربَا آ ِك‬.
ِّ

“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran,” dan beliau menyebutkan di


antaranya, “Memakan riba.”
c) Imam ‘Ali bin Husain bin Muhammad atau yang lebih dikenal dengan sebutan as-
Saghadi, menyebutkan dalam kitab an-Nutf bahwa riba menjadi tiga bentuk yaitu:
1. Riba dalam hal peminjaman.
2. Riba dalam hal hutang.
3. Riba dalam hal gadaian.
d) Macam-Macam Riba
 Riba Qardh = Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
 Riba Jahiliyyah = Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si
peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada waktu yang
ditetapkan.
 Riba Fadhl = Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam
jenis barang ribawi.
 Riba Nasi’ah = Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam
nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan
antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
5. Khiyar dan Macam-Macamnya
1. Pengertian Khiyar
Secara bahasa, khiyar artinya: Memilih, menyisihkan, dan menyaring.
Secara umum artinya adalah menentukan yang terbaik dari dua hal (atau lebih)
untuk dijadikan orientasi.
Sedangkan menurut istilah ulama fiqih, khiyar artinya: Hak yang dimiliki
orang yang melakukan perjanjian usaha untuk memilih antara dua hal yang
disukainya, meneruskan perjanjian tersebut atau membatalkannya.
2. Macan-Macam Khiyar
 Pertama: Khiyar Majlis (Hak Pilih di Lokasi Perjanjian)
Yang dimaksud dengan khiyar majlis adalah hak pilih bagi pihak-pihak
yang melakukan perjanjian untuk membatalkan perjanjian atau melanjutkannya
selama belum beranjak dari lokasi perjanjian.
 Kedua: Khiyar Syarat (hak pilih berdasarkan persyaratan)
Yaitu kedua orang yang sedang melakukan transaksi jual beli mengadakan
kesepakatan menentukan syarat, atau salah satu di antara keduanya menentukan
hak khiyar sampai waktu tertentu, maka ini dibolehkan meskipun rentang waktu
berlakunya hak khiyar tersebut cukup lama.
 Ketiga: Khiyar ‘Aib (Hak Pilih karena Cacat Barang)
Yang dimaksud dengan khiyar ‘aib adalah; hak untuk memilih antara
membatalkan atau meneruskan akad jual beli apabila ditemukan kecacatan (aib)
pada obyek (barang) yang diperjualbelikan, sedang pembeli tidak mengetahui
adanya kecacatan pada saat akad berlangsung. Atau dengan kata lain, jika
seseorang membeli barang yang mengandung kecacatan dan ia tidak
mengetahuinya hingga si penjual dan si pembeli berpisah, maka pihak pembeli
berhak mengembalikan barang dagangan tersebut kepada penjualnya, dengan
meminta ganti barang yang baik atau meminta kembali uangnya, atau sesuai
dengan perbandingan kerusakan dan harganya.

 Khiyar Ru‟yah
Khiyar ru‟yah adalah hak pembeli untuk membatalkan akad atau
tetap melangsungkannya ketika ia melihat obyek akad dengan syarat ia
belum melihatnya ketika berlangsung akad atau sebelumnya ia pernah
melihatnya dalam batas waktu yang memungkinkan telah jadi batas
perubahan atasnya
6. Pengertian Muzaraah, Mudarabah, dan Mukhabaroh
 Muzara’ah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau
ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau seperempat).
Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung pemilik tanah
 Mudharabah menurut Imam Hanafi, mudharabah adalah "Akad syirkah
dalam keuntungan, satu pihak pemilik modal dan satu pihak lagi pemilik jasa."
 Mudharabah menurut Imam Maliki, mudharabah adalah "Akad
perwakilan, dimana pemilik harta mengeluarkan sebagian hartanya untuk
dijadikan modal kepada orang lain agar modal tersebut diperdagangkan dengan
pembayaran yang telah ditentukan (mas dan perak).
 Mudharabah menurut Mazhab Hanabilah, mudharabah adalah
"Pemilik harta mengeluarkan sebagian hartanya dengan ukuran tertentu kepada
orang lain untuk diperdagangkan dengan bagian dari keuntungan yang telah
diketahui."
 Mudharabah menurut Mazhab Syafi'i, mudharabah adalah "Akad yang
menentukan seseorang menyerahkan hartanya kepada orang lain untuk
diperdagangkan."
 Mukhabarah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau
ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau seperempat).
Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung orang yang mengerjakan.
7. Bank Konvesional dan Bank Syariah
 Pengertian Bank Konvesional dan Bank Syariah
Bank syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah
dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah
ditetapkan.
 Perbedaan Bank Konvesional dan Bank Syariah
Bank Syariah :
1. Melakukan investasi-investasi yang halal saja (sesuai syariat agama)
2. Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan
kebahagian dunia akhirat
3. Berdasarkan prinsip bagi hasil yang telh disepakati kedua belah pihak,
dimana ;
Besarnya disepakati pada waktu akad dengan berpedoman kepada
kemungkinan untung rugi.Besar rasio didasarkan pada jumlah keuntungan
yang diperoleh.Rasio tidak berubah selama akad masih berlaku.
Kerugian ditanggung bersama.Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan keuntungan.Eksistensi tidak ada yang
meragukan keabsahan bagi hasil.
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.
5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan
Pengawas Syariah
Bank Konvensional :
1. Investasi ke semua bidang usaha sesuai dengan persyaratan yang sudah
ditetapkan
2. Profit oriented (berorientasi pada keuntungan)
3. Memakai prosedur bunga pinjaman, sesuai kesepakatan yang diantaranya :
Besarnya disepakati pada waktu akad dengan asumsi akan selalu untung
Besarny presentase didasarkan pada jumlah modal yang dipinjamkan
Bunga dapat mengambang dan besarnya naik turun Pembayaran bunga
besarnya tetap tanpa pertimbangan untung rugi.Jumlah bunga tidak
meningkat sekalipun keuntungan meningkat.Eksistensi bunga diragukan
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur.
5. Tidak terdapat dewan sejenis Dewan Pengawas Syariah
8. Hikmah atau Manfaat Praktik Ekonomi

Dengan adanya ekonomi Syariah di masyarakat. Masyarakat tidak perlu atau


terbelit lagi dengan hutang yg disebabkan oleh bunga. Ekonomi Syariah lebih
mengedepankankan kejujuran, rasa tanggung jawab, kemandirian, kesukarelaan satu
sama lain, kekeluargaan serta tidak adanya riba/bunga
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik ekonomi Islam yaitu segala bentuk aktivitas umat Islam yang berkaitan
dengan kegiatan ekonomi, seperti; jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang,syirkah,
perbankan, dan jenis kegiatan ekonomi Islam lainnya.
Jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang yang lain yang berupa
tukar-menukar suatu barang dengan barang yang lain berdasarkan tata cara atau akad
tertentu.
Dalam kamus Lisaanul ‘Arab, kata riba diambil dari kata ‫ربَا‬. َ Jika seseorang
berkata ‫ئ َربَا‬ َّ ‫ َو َربا َربوا يَربُوَ ال‬artinya sesuatu itu bertambah dan tumbuh. Jika orang
َُ ‫شي‬
menyatakan ُ‫ أَر َبيـت ُ َه‬artinya aku telah menambahnya dan menumbuhkannya.
Menurut istilah ulama fiqih, khiyar artinya: Hak yang dimiliki orang yang
melakukan perjanjian usaha untuk memilih antara dua hal yang disukainya, meneruskan
perjanjian tersebut atau membatalkannya.
Bank syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan
unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://nurazifah.blogspot.com/2010/04/prinsip-konsumsi-produksi-dan.html

http://widodoalgani.blogspot.com/2011/10/prinsip-prinsip-ekonomi-islam.html

http://pengusahamuslim.com/tenaga-kerja-dan-upah-dalam-1823#.UpjFVtmErrc

http://www.slideshare.net/wasunu/prinsip-ekonomi-islam
BIOGRAFI SISWA

Nama : Ari Widianti

Alamat : RT 04 RW 02 Ds Kuncir Kec Wonosalam Kab Demak

Tempat Tanggal lahir : Demak, 15 Oktober 2000

Kronologis Pendidikan : TK Kuncup Harapan, SD N Kuncir 2, MTs Al-Irsyad Gajah,


SMK N 1 Demak

Profile Orang Tua :

a. Nama Ayah : Sukarman


Profesi : Muat Angkut Rosok
b. Nama Ibu : Zulaedah
Profesi : Penjahit
Hobi : Membaca Wattpad
Bakat : Menulis dengan style sama bagaimana pun keadaan mood.
Prestasi dan Eksistensi status :

Anda mungkin juga menyukai