Anda di halaman 1dari 14

Pada dasarnya bangunan ekonomi islam dapat tergambarkan secara jelas dengan gambar di bawah ini:

Bangunan ekonomi islam didasarkan atas lima nilai universal yaitu: tauhid, adl, nubuwwah, khilafah,
dan maad. Kelima nilai inilah yang menjadi rancang bangun system ekonomi islam. Dengan nilai-nilai ini
diharapkan untuk pejuang ekonomi islam menerapkannya menjadi system-sistem kongkrit agar tidak
menjadi hegemoni akademik belaka.
Cikal bakal system yang tumbuh dari kelima nilai universal itu adalah multiple ownership, freedom of act,
dan social justice. Di atas semua nilai dan prinsip adalah akhlak. Akhlak menempati posisi puncak agar
manusia senantiasa menjadikannya sebagai tujuan islam di muka bumi dan sebagai bentuk dakwah itu
sendiri. Akhlak inilah yang kemudian mendorong terciptanya praktek ekonomi yang sesuai dengan
syariat islam.
Nilai Universal

Tauhid

Fondasi ajaran islam adalah tauhid


Adl
Allah SWT memerintahkan seluruh manusia untuk berbuat adil, tidak menzhalimi dan tidak dizhalimi.
Implikasi dari hal ini adalah sebagai berikut:

Riil-moneter;

Risk-return;

Bisnis-sosial;

Material-spiritual;

Manfaat-lestari; dll

Nubuwwah

Telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik.. Sifat yang harus diteladani dari Rasulullah Saw
adalah:

Siddiq (jujur) ;

Fathanah (kredibilitas) ;

Amanah (tanggung jawab) ; dan

Tabligh (komunikasi dan terbuka).

Khilafah

Dalam islam, institusi bernama pemerintah sangat berperan sentris dalam perekonomian.

Maad (imbalan)

Manusia diciptakan ke dunia untuk berjuang dan menjadi pejuang.


Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
Prinsip ekonomi islam merupakan kaidah pokok yang membangun struktur ekonomi islam yang digali
dari Al-Quran dan Sunnah. Implementasi nilai tanpa prinsip atau sebaliknya tidak mengefektifkan
tujuan ekonomi islam itu sendiri yaitu falah. Berikut adalah prinsip dasar dari ekonomi islam:

Prinsip Sistem Ekonomi Islam


Dengan prinsip-prinsip utama di atas maka sistem ekonomi islam dapat dibangun dengan sangat kokoh.
Ada tiga prinsip sistem pokok dalam ekonomi islam:

Multiple Ownership

Prinsip ini mempertegas bahwa konsep kepemilikan di dalam islam sangat beragam.

Freedom of Act

Dalam Islam, manusia sebagai entitas mandiri bebas melakukan sesuatu dengan syarat tidak
mengganggu kebebasan orang lain dan kebebasannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak
Social Justice
Keadilan sosial berarti suka sama suka dan tidak menzhalimi pihak lain. Peran pemerintah dalam hal ini
sekali lagi sangat sentris. Dalam beberapa kasus, pemerintah harus intervensi harga maupun pasar. Hal
ini untuk menjamin keadlian sosial dengan landasan suka sama suka dan tidak menzhalimi pihak lain.

D. Larangan-Larangan Riba dalam Al Quran


Adapun dalil yang terkait dengan perbuatan riba, berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Di antara
ayat tentang riba adalah sebagai berikut:


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah
kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. QS Ali Imran : 130.


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Al-Baqarah : 278).


Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu;
kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. QS Al-Baqarah : 279.

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu
tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya). QS. Rum : 39.
Dan di antara hadits yang terkait dengan riba adalah :
: :

:
Dari Jabir r.a Rasulullah SAW telah melaknat (mengutuk) orang yang makan riba, wakilnya, penulisnya
dan dua saksinya. HR. Muslim.

DEFINISI RIBA
Riba menurut bahasa adalah nilai lebih atau tambahan (al-ziyadah), sedangkan menurut istilah imam ibnu
al-arabiy mendefinisikan riba sebagai semua tambahan yang tidak disertai dengan adanya pertukaran kompensasi.
Imam suyuthiy dalam tafsir jalalain menyatakan, riba adalah tambahan yang di kenakan dalam
muammalah,uang,maupun makanan,baik dalam kadar waktunya. Dalam kitab al-jauharah al-naiyyirah,riba adalah
akad batil dengan sifat tertentu.
HUKUM RIBA
Seluruh ulama sepakat mengenai keharaman riba, baik yang dipungut sedikit maupun banyak. Seseorang
tidak boleh menguasai harta riba; dan harta itu harus dikembalikan kepada pemiliknya, jika pemiliknya sudah

diketahui, dan ia hanya berhak atas pokok hartanya saja. Al-Quran dan Sunnah dengan sharih telah menjelaskan
keharaman riba dalam berbagai bentuknya; dan seberapun banyak ia dipungut. Allah swt berfirman;



Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [QS Al Baqarah (2): 275]

JENIS-JENIS RIBA
1.RIBA NASIIAH
Riba Nasii`ah adalah tambahan yang diambil karena penundaan pembayaran utang untuk dibayarkan
pada tempo yang baru, sama saja apakah tambahan itu merupakan sanksi atas keterlambatan pembayaran hutang,
atau sebagai tambahan hutang baru.
Adapun dalil pelarangannya adalah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim;

Riba itu dalam nasiah.[HR Muslim dari Ibnu Abbas]
Ibnu Abbas berkata: Usamah bin Zaid telah menyampaikan kepadaku bahwa Rasulullah saw bersabda:


Ingatlah, sesungguhnya riba itu dalam nasiah. (HR Muslim)
2.RIBA FADLAL
Riba fadlal adalah riba yang diambil dari kelebihan pertukaran barang yang sejenis. Dalil pelarangannya
adalah hadits yang dituturkan oleh Imam Muslim.



Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma,
garam dengan garam, semisal, setara, dan kontan. Apabila jenisnya berbeda, juallah sesuka hatimu jika dilakukan
dengan kontan. (HR Muslim dari Ubadah bin Shamit ra)
RIBA YADD
Riba yang disebabkan karena penundaan pembayaran dalam pertukaran barang-barang. Larangan riba
yadd ditetapkan berdasarkan hadits-hadits berikut ini;

Emas dengan emas riba kecuali dengan dibayarkan kontan, gandum dengan gandum riba kecuali dengan
dibayarkan kontan; kurma dengan kurma riba kecuali dengan dibayarkan kontan; kismis dengan kismis riba,
kecuali dengan dibayarkan kontan (HR al-Bukhari dari Umar bin al-Khaththab)

Perak dengan emas riba kecuali dengan dibayarkan kontan; gandum dengan gandum riba kecuali dengan
dibayarkan kontan kismis dengan kismis riba, kecuali dengan dibayarkan kontan; kurma dengan kurma riba kecuali
dengan dibayarkan kontan. [Ibnu Qudamah, Al-Mughniy, juz IV, hal. 13]
RIBA QORDL
Riba qaradl adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat ada kelebihan atau keuntungan yang
harus diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman.
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Burdah bin Musa; ia berkata, Suatu ketika, aku
mengunjungi Madinah. Lalu aku berjumpa dengan Abdullah bin Salam. Lantas orang ini berkata kepadaku:
Sesungguhnya engkau berada di suatu tempat yang di sana praktek riba telah merajalela. Apabila engkau
memberikan pinjaman kepada seseorang lalu ia memberikan hadiah kepadamu berupa rumput kering, gandum atau
makanan ternak, maka janganlah diterima. Sebab, pemberian tersebut adalah riba. [HR. Imam Bukhari]
HIKMAH DIHARAMKANNYA RIBA
Hikmah pengharaman riba :
Riba berarti perbuatan mengambil harta orang lain tanpa hak. Nabi SAW bersabda: "Bahwa kehormatan harta
manusia, sama dengan kehormatan darahnya.
Riba dapat melemahkan kreatifitas manusia untuk berusaha atau bekerja.
Riba menghilangkan nilai kebaikan dan keadilan dalam hutang piutang.
Pada umumnya pemberi piutang adalah orang yang kaya, sedang peminjam adalah orang yang tidak mampu.

1.
2.
3.
4.

BANK
PENGERTIAN BANK
bak adalah badan usaha yang menghimpun data dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
yang banyak.
TUJUAN BANK
Tujuan bank adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesajahteraan rakyat banyak.

1.
2.
3.
4.

FUNGSI BANK
Fungsi perbankan indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayanan jasa dalam lalulintas
pembayaran dana peredaran uang di masyarakat
Jika fungsi di atas di klasifikasikan lagi maka fungsi bank di bagi menjadi fungsi utama dan fungsi tambahan
A.fungsi utama
penghimpunan dana
pembiyaan
peningkatan faedah dari dana masyarakat
penanggungan resiko

1.
2.
3.

B.fungsi tambahan
memberikan fasilitas pengiriman uang
pengunaan cek
memberikan generasi bank

BANK ISLAM
PENGERTIAN BANK ISLAM
Bank Islam adalah bank yang yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara bermumalat sesuai
ajaran agama Islam, dan berbeda dengan Bank konvensional atau Bank non-Islam. Adapun istilah muamalat
menurut Abd. Wahab Khallaf, adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik
hubungan pribadi maupun antara perorangan dengan masyarakat.
Muamalat seperti yang dimaksud dalam pengertian Bank Islam, meliputi kegiatan jual beli(bay);
piutang (qaraah); gadai (rahn); memindahkan utang (hawalah), bagi untung dalam perdagangan (tijarah);
jaminan (dhaman) persekutuan (syirkah), dan selainnya. Berkenaan dengan itu, maka Bank Muamalah sebagaimana
yang didirikan di berbagai daerah, dapat pula disebut Bank Islam.
Selain sebutan Bank Islam, biasa juga disebut sebagai Bank Muamalah, dan Bank Syariah, yakni suatu
bank yang beroperasi di atas ajaran dasar Islam (syariah). Secara akademik, pengertian Bank Islam dan Syariah
memang mempunyai pengertian yang berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank
Syariah, tetap mempunyai pengertian yang sama.
PERBEDAAN ANTARA BANK KONVESIONAL DAN BANK ISLAM
Bank Syariah

Bank Konvesional

1.

Melakukan investasi-investasi yang halal saja.

1.

Investasi yang halal dan haram.

2.

Berdasarkan prinsip bagi hasil

2.

Memakai perangkat bunga

3.
Besarnya disepakati pada waktu akad dengan 3. Besarnya disepakati pada waktu akad dengan asumsi
berpedoman kepada kemungkinan untung rugi.
akan selalu untung
4. Besar rasio didasarkan pada jumlah keuntungan yang 4.
Besarny presentase didasarkan pada jumlah modal
diperoleh
yang dipinjamkan
5.

Rasio tidak berubah selama akad masih berlaku

6.

Kerugian ditanggung bersama

5.
6.

7.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan keuntungan
7.

Bunga dapat mengambang dan besarnya naik turun

Pembayaran bunga besarnya tetap tanpa pertimbangan


untung rugi
Jumlah bunga tidak meningkat sekalipun keuntungan
meningkat

8.
Eksistensi tidak ada yang meragukan keabsahan bagi
hasil.
8. Eksistensi bunga diragukan
9. Berorientasi pada keuntungan (profit oriented)
kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat

dan 9.

Profit oriented

10. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan 10.Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan
kemitraan.
kreditur-debitur.
11. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan 11.
fatwa Dewan Pengawas Syariah

Tidak terdapat dewan sejenis

JASA PERBANKAN
Bank syariah dapat melakukan berbagaiz pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat
imbalanberupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa sharaf(jual beli valuta asing) dan
ijarah (sewa)
ASURANSI
PENGERTIAN ASURANSI
Asuransi adalah slaah satu bentuk pengadilan risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer
risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
TUJUAN ASURANSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.
Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan
untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak
perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas
agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan
dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.
Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat
berfungsi (bekerja)
ASURANSI ISLAM
Asuransi islam atau asuransi takaful adalah sebuah lembaga atau perusahaan asuransi yang menjalakan
prinsip takaful yaiut saling memikul resiko di antara sesama orang, sehingga antara satu dengan yang lain saling
menjadi penanggungan atas rasiko yang muncul. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar tolong menolong dalam
kebaikan.
Munculnya asuransi syariah memberikan alternatif bagi umat islam di indonesia dan dunia.
Untukmenghindari tiga faktor yaitu gharar,maisir, dan riba yang meragukan umat islam, insyallah telah tereliminasi
dengan sistem syariah, walaupun fungsi asuransinya sama. Dana asuransi syariah juga tidak di investasikan ke bank
konvensional, melaikan ditempatkan di bank-bank syariah. Dengan begitu,tidak ada lagi unsur riba, tapi dengan
prinsip bagi hasil atau mudharabah
Produksi asuransi takaful :

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Takaful dana investasi


Takaful kecelakaan siswa
Takaful dana haji
Takaful al-khairat
Takaful dana siswa
Takaful majlis talim
Takaful wisata dan perjalanan
Takaful kecelakaan diri kumpulan

HUKUM PRINSIP DASAR ASURANSI


Ada beberapa hukum tentang penggunaan asuransi sebagai berikut.ikhtilaf sebagian ulama yang
membolehkan asuransi.

1.
2.
3.
4.

A.pendapat pertama,mengharamkan
Pendapat ini dikemukan oleh sayyid sabiq,yusuf qordhawi. Alasan-alasan yang mereka kemukakan
ialah :
Asuransi sama dengan judi
Asuransi mengandung unsur-unsur tidak pasti
Asuransi mengandung unsur riba/renten
Asuransi termasuk jual beli/tukar menukar mata uang tidak tunai

1.
2.
3.
4.
5.

B.pendapat kedua,membolehkan
Pendapat kedua dikemukakan oleh abd.wahab khalaf(dalam ushul fiqih),mustafa akhmad
zarqa,muhammad yusuf musa. Mereka berasalan sebagai berikut
Tidak ada nas(al-quran dan sunah) yang melarang asuransi
Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak
Saling mnguntungkan kedua belah pihak
Asuransi termasuk akad mudharabah
Saling tolong-menolong
C.pendapat ketiga,asuransi sosial boleh dan komersial haram
Pendapat ketiga ini dianut antara lain oleh muhammad abdu zahrah(guru besar alasan islam
pada universitas cairo).Alasan kelompok ini sama dengan kelompok pertama asuransi yang bersifat
komersial(haram) dana sama pula dengan alasan kelopok kedua,dalam asuransi yang bersifat
sosial(boleh).Alasan golongan ini yang mengatakan asuransi syubhat adalah karena tidak ada dalil yang
tegas haram atau tidak haramnya asuransi itu

Definisi Forex Trading


Bursa valuta asing (forex trading) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan
atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya
(pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia bursa selama 24 jam
secara berkesinambungan.
Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik karena:

volume perdagangannya

likuiditas pasar yang teramat besar

banyaknya serta variasi dari pedagang di pasar valuta asing

geografis penyebarannya

jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari (kecuali akhir pekan)

aneka ragam faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang


2.3

Proses Transaksi
Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang
diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi
yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000 dan 1 pip

nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di
bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, 6000/8000 dan 10.000rupiah.
2.4

3.1

1.
2.
3.

4.
5.

Pemain Pasar Valuta Asing


Tidak seperti halnya pada bursa saham dimana para anggota bursa memiliki akses yang sama
terhadap harga saham, pasar valuta asing terbagi atas beberapa tingkatan akses.Pada akses tingkat
tertinggi adalah pasar uang antar bank (PUAB) yang terdiri dari perusahaan-perusahaan bank
investasi besar.
BAB III
Valuta Asing Dalam Pandangan Islam
Valuta Asing Dalam Perspektif Islam
Prof. Drs. Masjfuk Zuhdi yang berjudul MASAIL FIQHIYAH; Kapita Selecta Hukum Islam,
diperoleh bahwa Forex (Perdagangan Valas) diperbolehkan dalam hukum Islam.Perdagangan valuta
asing timbul karena adanya perdagangan barang-barang kebutuhan/komoditi antar negara yang bersifat
internasional. Perdagangan (Ekspor-Impor) ini tentu memerlukan alat bayar yaitu UANG yang masingmasing negara mempunyai ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan penawaran
dan permintaan diantara negara-negara tersebut sehingga timbul PERBANDINGAN NILAI MATA UANG
antar negara.
Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan bahwa jual beli mata uang atau pertukaran mata uang
merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang menurutnya mencakup:
Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti pertukaran uang kertas dinar baru Irak
dengan kertas dinar lama.
Pertukaran mata uang dengan mata uang asing seperti pertukaran dalar dengan Pound Mesir.
Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata uang tersebut dengan mata uang asing
seperti membeli pesawat dengan dolar, serta pertukaran dolar dengan dinar Irak dalam suatu
kesepakatan.
Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dengan dolar Australia serta pertukaran dolar dengan
dolar Australia.
Penjualan promis (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang) dengan mata uang tertentu.
6. Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu
Praktek valuta asing hanya terjadi dalam transaksi jual beli, di mana praktek ini diperbolehkan dam Islam
berdasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275:
Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba

3.2

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jual beli mata uang (valuta asing) itu harus dilakukan
sama-sama tunai serta tidak melebihkan antara suatu barang dengan barang yang lain dalam mata uang
yang sejenis. Begitu juga pertukaran antara dua jenis mata uang yang berbeda, hukumnya mubah.
Bahkan tidak ada syarat harus sama atau saling melebihkan, namun hanya disyaratkan tunai dan
barangnya sama-sama ada
Macam-macam Transaksi di Valuta Asing
Pertama; perdagangan tanpa proses penyerahan (future non delivery trading) seperti margin
trading yaitu transaksi jual-beli valas yang tidak diikuti dengan pergerakan dana dengan menggunakan
dana (cash margin) dalam prosentase tertentu (misalnya 10% sebagai jaminan) dan yang diperhitungkan
sebagai keuntungan atau kerugian adalah selisih bersih (margin) antara harga beli/jual suatu jenis valuta
pada saat tertentu dengan harga jual/beli valuta yang bersangkutan pada akhir masa transaksi.

Kedua; transaksi futures yaitu transaksi valas dengan perbedaan nilai antara pembelian dan
penjualan future yang tertuang dalam future contracts secara simultan untuk dikirim dalam waktu yang
berbeda
Ketiga; transaksi option (currency option) yaitu perjanjian yang memberikan hak opsi (pilihan)
kepada pembeli opsi untuk merealisasi kontrak jual beli valutaa asing, tidak diikuti dengan pergerakan
dana dan dilakukan pada atau sebelum waktu yang ditentukan dalam kontrak, dengan kurs yang terjadi
pada saat realisasi tersebut.
Keempat, adalah transaksi swaps (currency swap) yaitu perjanjian untuk menukar suatu mata
uang dengan mata uang lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi
risiko pergerakan nilai tukar pada masa mendatang.
Tujuan Bekerja Menurut Islam
Bekerja bagi umat Islam tentu tidak hanya dilandasi oleh tujuan-tujuan yang bersifat
duniawi belaka. Lebih dari itu, bekerja adalah untuk beribadah. Bekerja akan memberikan
hasil. Hasil inilah yang memungkinkan kita dapat makan, berpakaian, tinggal di sebuah
rumah, memberi nafkah keluarga, dan menjalankan bentuk-bentuk ibadah lainnya secara
baik.
Bahwa Allah sangat mencintai orang-orang mukmin yang suka bekerja keras dalam usaha
mencari mata pencaharian. (HR. Tabrani dan Bukhari)
Dari Aisyah (istri Rasulullah), Rasulullah Saw bersabda : Seseorang bekerja keras ia akan
diampuni Allah. (HR. Tabrani dan Bukhari)
1.

2.

E.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga


Bekerja menurut Islam adalah memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga termasuk istri,
anak-anak dan orang tua. Islam menghargai semua itu sebagai sedekah, ibadah, dan amal
saleh.
Memenuhi ibadah dan kepentingan sosial
Bila bekerja dianggap sebagai ibadah yang suci, maka demikian pula harta benda
yang dihasilkannya. Alat-alat pemuas kebutuhan dan sumber daya manusia, melalui proses
kerja adalah hak orang-orang yang memperolehnya dengan kerja tersebut, dan harta benda
itu dianggap sebagai sesuatu yang suci. Jaminan atas hak milik perorangan, dengan fungsi
sosial, melalui institusi zakat, shadaqah, dan infaq, merupakan dorongan yang kuat untuk
bekerja. Dasarnya adalah penghargaan Islam terhadap upaya manusia.[8]
Pekerjaan yang Diperbolehkan Islam
Pada dasarnya Islam menjunjung tinggi nilai kerja agar manusia dapat hidup
sejahtera. Namun kesejahteraan tidak mungkin tercapai tanpa adanya keadilan dan
kebebasan individu itu dibatasi oleh kebebasan individu yang lainnya.
Banyak sekali lapangan pekerjaan yang tersedia untuk manusia. Semakin maju
peradaban manusia semakin bertambahlah jenis profesi atau pekerjaannya. Jenis pekerjaan
yang diperbolehkan Islam antara lain:
Menjadi buruh, karyawan, pegawai
Pertanian, peternakan, dan perikanan
Perdagangan
Pendidikan dan keguruan
Industri dan pakaian jadi
Pertambangan darat dan laut
Jasa transportasi

8.
9.

Pengobatan
Konstruksi dan pertukangan

F.

Pekerjaan yang Dilarang Islam


Setiap usaha harus dilakukan menurut peraturan-peraturan yang berlaku agar tidak
ada individu-individu atau kelompok-kelompok yang dirugikan. Beberapa jenis pekerjaan
yang dilarang Islam antara lain:
1.
Meminta-minta
2.
Perjudian
3.
Pelacuran
4.
Mencuri dan merampok
5.
Mencari pekerjaan dengan suap
6.
Bekerja pada perusahaan terlarang
7.
Riba
8.
Mengurangi timbangan dengan curang
9.
Produksi dan jual beli barang haram
10. Memonopoli dan penimbunan[9]

Bekerja Dalam Islam


Islam memandang bahwa bekerja merupakan satu kewajiban bagi setiap insan. Karena dengan bekerja,
seseorang akan memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga
keluarganya serta dapat memberikan maslahat bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karenanya Islam
bahkan mengkategorikan bekerja sebagai ibadah, yang diperintahkan oleh Allah SWT :
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".
Selain sebagai satu kewajiban, Islam juga memberikan penghargaan yang sangat mulia bagi para
pemeluknya yang dengan ikhlas bekerja mengharapkan keridhaan Allah SWT. Penghargaan tersebut
adalah sebagaimana dalam riwayat-riwayat hadits berikut :

Akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT



Dari Ibnu Abbas ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang merasakan
keletihan pada sore hari, karena pekerjaan yang dilakukan oleh kedua tangannya, maka ia dapatkan
dosanya diampuni oleh Allah SWT pada sore hari tersebut." (HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam AlAusath VII/ 289)

Dihapuskan dosa-dosa tertentu yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa dan shadaqah.

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu
terdapat suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, haji dan juga umrah." Sahabat
bertanya, "Apa yang bisa menghapuskannya wahai Rasulullah?". Beliau menjawab, "Semangat dalam
mencari rizki". (HR. Thabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath I/38)

Mendapatkan cinta Allah SWT


Dari Ibnu Umar ra bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang bekerja dengan
giat". (HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Aushth VII/380) :

Terhindar dari azab neraka

Dalam sebuah riwayat dikemukakan, "Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa
ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa'ad yang
melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya,
'Kenapa tanganmu?' Saad menjawab, 'Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari
nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku." Kemudian Rasulullah SAW mengambil tangan Saad
dan menciumnya seraya berkata, 'Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka'"
(HR. Tabrani)
Etika Bekerja Dalam Islam
Dalam mewujudkan nilai-nilai ibadah dalam bekerja yang dilakukan oleh setiap insan, diperlukan adab
dan etika yang membingkainya, sehingga nilai-nilai luhur tersebut tidak hilang sirna sia-sia. Diantara
adab dan etika bekerja dalam Islam adalah :
1. Bekerja dengan ikhlas karena Allah SWT.

2. Itqon, tekun dan sungguh-sungguh dalam bekerja.


Dalam sebuah hadits, riwayat Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT
mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan (baca ; menyempurnakan) pekerjaannya."
(HR. Thabrani).
3. Jujur dan amanah.
Dalam hadits riwayat Imam Turmudzi : Dari Abu Said Al-Khudri ra, beliau berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda, "Pebisnis yang jujur lagi dipercaya (anamah) akan bersama para nabi, shiddiqin dan
syuhada'.
4. Menjaga etika sebagai seorang muslim.
. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengatakan, "Orang mu'min yang paling sempurna imannya
adalah mereka yang paling baik akhlaknya." (HR. Turmudzi).
5. Tidak melanggar prinsip-prinsip syariah.
Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlal kepada RasulNya dan janganlah kalian membatalkan amal perbuatan/ pekerjaan kalian.." (QS. 47 : 33).
6. Menghindari syubhat

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara
keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang
syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan..." (HR. Muslim)
7. Menjaga ukhuwah Islamiyah.
Ranjau-Ranjau Berbahaya Dalam Dunia Kerja
Dunia kerja adalah dunia yang terkadang dikotori oleh ambisi-ambisi negatif manusia, ketamakan,
keserakahan, keinginan menang sendiri, dsb. Karena dalam dunia kerja, umumnya manusia memiliki
tujuan utama hanya untuk mencari materi. Berikut adalah diantara beberapa sifat-sifat buruk dalam
dunia kerja yang perlu dihindari dan diwaspadai:
1.Hasad (Dengki)
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :


Dari Abu Hurairah ra berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, Jauhilah oleh kalian sifat hasad
(iri hati), karena sesungguhnya hasad itu dapat memakan kebaikan sebagaimana api melalap kayu bakar.
(HR. Abu Daud)
2.Saling bermusuhan
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda :





Dari Abu Hurairah ra berkata,bahwa Rasulullah SAW bersabda, Pintu-pintu surga dibuka pada hari
senin dan kamis, maka pada hari itu akan diampuni dosa setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang sedang bermusuhan dengan saudaranya sesama muslim,
maka dikatakan kepada para malaikat, Tangguhkan dua orang ini sampai mereka berbaikan. (HR.
Muslim).
3.Berprasangka Buruk
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :




Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Jauhilah oleh kalian prasangka
buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk itu adalah sedusta-dustanya perkataan. Dan janganlah
kalian mencari-cari berita kesalahan orang lain, dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain,
dan janganlah kalian saling mementingkan diri sendiri, dan janganlah kalian saling dengki, dan janganlah
kalian saling marah, dan jangan lah kalian saling memusuhi dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
bersudara. (HR. Muslim)
4.Sombong
Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda "Tidak akan pernah masuk ke dalam surga seseorang
yang di dalam hatinya terdapat satu biji sawi sifat kesombongan" (HR. Muslim).
5.Namimah (mengadu domba)
Indahnya dunia terkadang membutakan mata. Keingingan mencapai sesuatu, meraih kedudukan tinggi,
memiliki gaji yang besar, tidak jarang menjerumuskan manusia untuk saling fitnah dan adu domba. Sifat
ini teramat sangat berbahaya, karena akan merusak tatanan ukhuwah dalam dunia kerja. Di samping itu,
sifat sangat dimurkai oleh Allah serta dibenci Rasulullah SAW.Dalam sebuah hadits rasulullah bersabda :



Dari Hudzaifah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersbada, Tidak akan masuk surga sesroang yang
suka mengadu domba. HR Bukhari Muslim)

Masih banyak sesungguhnya sifat-sifat lain yang perlu dihindari. Namun setidaknya kelima ranjau
berbahaya tadi, dapat menggugah kita untuk menjauhi segala ranjau-ranjau berbahaya lainnya
khususnya dalam kehidupan dunia kerja. Jadi, sekarang bekerjalah dengan niat ikhlas, hiasi dengan sifatsifat positif dan songsonglah hari esok dengan penuh kegemilangan serta keridhaan dari Allah SWT.
Wallahu A'lam Bis Shawab

Anda mungkin juga menyukai