Anda di halaman 1dari 50

PENGANTAR PERBANKAN SYARIAH

UIN Sunan Ampel


Ahmad Rifqi Hidayat, SIP, MM
PENGANTAR PERBANKAN SYARIAH

NO. SUB MODUL TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


mahaSiswa memahami definisi bank syariah, Islam sebagai agama
Konsep Ekonomi & Perbankan
1. sempurna, keistimewaan Islam, hirarki konsep ekonomi islam,
Dalam Islam
filosofi perbankan syariah,
mahaSiswa memahami transaksi – transaksi yang terlarang dalam
syariah Islam, baik zatnya maupun selain zatnya. Adapun penekanan
Transaksi Terlarang Dalam materi lebih difokuskan pada keharaman selain zatnya, karena
2.
Syariah Islam berhubungan erat dengan sistem transaksi perbankan syariah,
seperti : tadlis, taghrir, ba’i najasy, ihtikar, riba, maysir, risywah,
ta’aluq, 2 in 1, dan ba’I al inah.
I. Konsep Ekonomi & Perbankan Dalam Islam

UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 2:


Ayat 2:
BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak;
Ayat 3:
BANK UMUM adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 ayat 7:


BANK SYARIAH adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah.
MAKNA SYARIAH

Syariah

Etimologis Terminologis

HUKUM-HUKUM yang Allah


tetapkan bagi para hamba-
Nya
TUJUAN SYARIAH
Tujuan Syariah
(Maqaashidusy-Syarii`ah)

Mencegah kemudaratan Mendatangkan kemaslahatan


(Daf`ul-Mafaasid) (Jalbul-Mashaalih)

Pemeliharaan terhadap lima hal dasar


(adh-dharuuriyyaat al-khams)
Agama (hifzh ad-diin)
Jiwa (hifzh an-nafs) o Pengentasan kemiskinan;
HARTA (hifzh al-maal) o Peredaran harta tidak hanya di kalangan
orang-orang kaya;
Nasab (hifzh an-nasab) o Keamanan dalam menyimpan harta; dll.
Akal (hifzh al-`aql)
KORELASI SYARIAH DAN ISLAM
IBADAH & MUAMALAH

Vertical Relationship

Ibadah Allah SWT

Manusia Manusia

Mu’amalat
Horizontal Relationship
KAIDAH FIQH: IBADAH & MUAMALAH

HUKUM ASAL

IBADAH MU’AMALAT
Semua tidak Semua boleh
boleh kecuali kecuali ada
yang telah ada Larangannya
ketentuannya

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan, kecuali ada dalil
yang mengharamkannya.”
KESEMPURNAAN ISLAM

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS al-
Maaidah/5:3)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.” (QS al-Baqarah/2: 208)
KEISTIMEWAAN ISLAM
Syariah Islam dibawa rasul terakhir adalah unik. Tidak akan ada syariah lain yang
datang untuk menyempurnakannya.

Keistimewaan ISLAM

Menyeluruh Untuk Semua


(Komprehensif) (Universal )

“Al Islam diinun sholiihun, kamiilun, syamiilun, likulli zamaanin wamakaanin”


(Islam adalah ajaran lurus, sempurna, menyeluruh, dan dapat diterapkan kapanpun
dan dimanapun)
FALSAFAH EKONOMI SYARIAH
SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS PERBANKAN SYARIAH

Kesuksesan hakiki dalam berekonomi


1
FALAH Kesejahteraan tercapai mencakup kebahagiaan (spiritual) dan
Tujuan kemakmuran (material), individual & masyarakat (falah).
Masyarakat Sejahtera
Material & spiritual
Tiga Pilar Ekonomi Syariah:
1. Ekonomi berkeadilan, tidak eksploitatif, penimbunan, non
Ke produktif, spekulatif, & sewenang-wenang.
Ke Kese
Mas 2. Keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-
Adil Imbang 3
lahat Pilar
return, bisnis-sosial, spiritual-material & azas manfaat-
an an kelestarian lingkungan
an
3. Orientasi kemaslahatan, melindungi keselamatan beragama,
regenarasi, jiwa, harta & akal.

Fondasi Ekonomi Syariah:


UKHUWWAH Bisnis kebersamaan universal (ukhuwah)  sukses bersama.
Ekonomi Bermuamalah  kegiatan selalu sesuai syariah.
4 Ekonomi Berakhlak  perilaku baik sbg cara mencapai tujuan.
SYARIAH AKHLAK Fondasi
Berakidah Ketuhanan YME  menimbulkan kesadaran setiap
aktivitas manusia memiliki akuntabilitas Ketuhanan sehingga
menumbuhkan integritas yg sejalan GCG dan market discipline.
AQIDAH
ISLAM WAY OF LIFE

“Sesungguhnya Ekonomi Islam adalah bagian


integral dari sistem Islam yang sempurna.

Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab


situasi kelahirannya- terpisah secara sempurna
dari agama.

Maka keistimewaan terpenting Ekonomi Islam


adalah keterkaitannya secara sempurna dengan
Islam itu sendiri, yaitu Aqidah dan Syariah.”

(Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi


Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam,
Cairo, 1977, hal.17-18)
Transaksi Terlarang Dalam Syariah Islam
Haram Makruh Mubah / Halal Sunnah Wajib

Syubhat

Sebaiknya
Dihindari
KLASIFIKASI HARAM

HARAM

HARAM HARAM SELAIN


ZATNYA ZATNYA

HARAM AKAD
Babi CARANYA TIDAK SAH
Miras (Khamr)
Bangkai
Penipuan (Tadlis)
Tidak terpenuhi
Darah Ketidakjelasan/Ketidakpastian
rukun dan syarat
(Taghrir)
Rekayasa Demand (Najasy) akad
Rekayasa Supply (Ihtikar) Terjadi Ta’alluq
Riba
Perjudian (Maysir) Terjadi 2 in 1
Suap (Risywah)
KLASIFIKASI HARAM

HARAM

HARAM ZATNYA HARAM SELAIN


ZATNYA

Hanya diperkenankan dalam Diperkenankan dalam kondisi


kondisi DARURAT KEBUTUHAN MENDESAK

Darurat: Jika seseorang tidak mengonsumsi yang Kebutuhan Mendesak: Kondisi di bawah Darurat;
haram maka ia binasa atau hampir binasa. seseorang tidak sampai binasa jika ia tidak melakukan
hal yang haram, tetapi ia dalam kondisi yang sulit.

Contoh: Seseorang yang terpaksa makan bangkai Contoh: Sewaktu bank syariah belum ada, seseorang
maka ia hanya boleh mengonsumsi sekedar untuk yang tidak mampu membeli rumah secara cash,
dapat bertahan hidup mengambil KPR di bank konvensional dengan konsep
ribawi.
TADLIS (PENIPUAN)

Definisi:
Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu
pihak unknown to one party.

Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak
(sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information)
sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown to
one party (keadaan di mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak
lain, ini merupakan asymmtric information).

Unknown to one party (dalam bahasa fikihnya disebut tadlis (penipuan), dan dapat terjadi
dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:
1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
TADLIS (PENIPUAN)

Kuantitas Mengurangi takaran, mengurangi hak bagi


hasil.

Menyembunyikan cacat barang/produk,


Kualitas
atau menyembunyikan risiko dari produk.

TADLIS
Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli atau
Harga nasabah terhadap harga.

Menyanggupi delivery-time yang disadari tidak


Waktu akan sanggup memenuhinya.
LATIHAN

Pak Bowo berprofesi sebagai seorang pedagang buah-buahan di kota. Ia mengambil barang
dagangannya dari para petani buah di desa. Buah-buahan tersebut biasanya ia beli dengan
harga setengah dari harga pasar yang kemudian akan dijualnya di kota sesuai dengan harga
pasar. Ketika menjual, para petani tersebut tidak mengetahui harga pasar dari buah-
buahan yang dijualnya, Pak Bowo pun tidak memberitahukan kepada para petani di desa
berapa harga pasar buah-buahan tersebut.

Pertanyaan:
Apakah transaksi yang dilakukan oleh Pak Bowo tergolong tadlis?
Jelaskan!
LATIHAN

Bank HSH adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, rata-rata tingkat return
atau imbal bagi hasil kepada nasabah setahun terakhir adalah 12% dan return paling
tinggi adalah 15%.

Jayadi, adalah seorang Account Officer bank HSH yang mengetahui secara detil tentang
kinerja keuangan HSH tsb. Suatu hari ada seorang calon nasabah yang tertarik untuk
menyimpan dananya di bank HSH tersebut asalkan tingkat bagi hasil yang diberikan HSH
adalah 17%, dan untuk meyakinkan nasabah tersebut, Jayadi menjanjikan bahwa HSH
mampu memberikan return atau imbal bagi hasil sebesar 17%.

Pertanyaan:
Buatlah analisa fiqih terhadap tindakan Jayadi tersebut? Apakah upaya untuk
menarik nasabah tersebut dilarang atau tidak?
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Definisi:
Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak
(uncertainity to both parties).

Uncertainity to both parties dalam bahasa fiqihnya disebut taghrir


(ketidakpastian), dan dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:

1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Uncertainty Certainty
(Tidak Pasti) (Pasti)

TAGHRIR

Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya


bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain)
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Kuantitas Jual Beli Ijon.

Jual beli anak sapi dalam perut induknya, atau jual


Kualitas
beli tanah masih dalam sengketa.
TAGHRIR
Harga Ada dua harga dalam satu akad.

Jual beli barang yang hilang (delivery time tidak


Waktu pasti bagi kedua pihak )
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Dalam keempat bentuk gharar di atas, keadaaan sama-


sama rela yang dicapai bersifat sementara, yaitu sementara
keadaannya masih tidak jelas bagi kedua belah pihak. Di
kemudian hari yaitu ketika keadaanya telah jelas, salah satu
pihak (penjual atau pembeli) akan merasa terzhalimi
walaupun pada awalnya tidak demikian.
LATIHAN

Ilustrasi Soal
Pak Andi ingin membeli sebuah sepeda motor Honda Supra bekas (second) dengan
cara murabahah kepada sebuah bank syariah.

Pihak bank syariah kemudian menyatakan kepada Pak Andi bahwa mereka akan
menjual motor tsb dengan mengambil margin 15% untuk 1 tahun atau 30% untuk 2
tahun yang kemudian disepakati oleh Pak Andi. Kesepakatan tsb dibuat ketika kedua
belah pihak belum mengetahui kondisi fisik dan kualitas dari motor tsb.

Pertanyaan:
Apakah transaksi di atas tergolong tergolong taghrir atau tidak?
Jelaskan jawaban saudara!
LATIHAN

Ilustrasi Soal:
Seorang pedagang di pasar Kenari, menawarkan barang dagangannya dengan dua cara;
kalau dibayar dengan cicilan selama 1 bulan harganya Rp.100.000,- tetapi kalau dengan
cicilan 3 bulan maka harganya Rp 150.000,-

Seorang konsumen menyetujui untuk membeli barang tersebut sedangkan lama


pembayarannya baru akan ditentukan pada 1 bulan berikutnya dengan mendasarkan
kemampuan bayar dari konsumen

Pertanyaan:
Buatlah analisis fiqih terhadap tindakan pedagang tersebut? Apakah
sistem dagang tersebut dilarang?
BAY’ NAJASY (MANIPULASI DEMAND)

Definisi: Titik
keseimbangan
Harga pasar
Upaya mengambil Saham X Penawaran
Saham
keuntungan diatas
keuntungan normal
Titik
dengan menciptakan PF ● keseimbangan
pasar krn
permintaan palsu, manipulasi
demand
PO ●
sehingga terjadi
sentimen pasar DF

DO

O QO QF Jumlah Saham
LATIHAN

Ilustrasi Soal:
Dalam rangka menaikkan harga jual barangnya, maka sebuah perusahaan X membuat
beberapa order fiktif terhadap barang dagangannya. Order tersebut digunakan oleh
perusahaan tersebut sebagai peningkaan bargaining power dalam transaksi mereka
terhadap para konsumennya sehingga mereka bisa menetapkan harga yang tinggi
terhadap konsumennya.

Pertanyaan:
Apakah tindakan perusahaan tersebut tergolong Bay’ Najasyi atau tidak?
Jelaskan?
IKHTIKAR (MANIPULASI SUPPLY)

Definisi: MC=S

Upaya mengambil keuntungan


diatas keuntungan normal
dengan menciptakan AC

penawaran palsu Pm X

D
A ●
Pi Y
Z ● ●
Rekayasa supply antara lain B
C
dengan mengupayakan terjadinya
kelangkaan, menjual dengan harga MR AR=D

tinggi dan mengambil keuntungan Q


O Qm Qi
lebih tinggi saat terjadinya
kelangkaan
LATIHAN

Ilustrasi Soal:
Seorang pedagang minyak, mengetahui bahwa kebutuhan minyak pada hari
raya akan meningkat. Oleh karena itu jauh hari sebelum hari raya tersebut,
pedagang tersebut telah menyimpan sebagian besar minyaknya.
Walaupun ia menyimpan / mengurangi minyaknya, ia tetap menjual pada
harga pasar yang berlaku pada saat itu.

Pertanyaan:
Buatlah analisis fiqih, Apakah pedagang tsb melakukan ikhtikar?
RIBA

 Riba secara bahasa berarti Ziyadah (Tambahan) / Tumbuh dan membesar.


 Riba menurut Istilah: Pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil /
bertentangan dengan prinsip mualamat dalam Islam
 Maknanya: Setiap penambahan pada hutang baik kwalitas ataupun kwantitas, baik banyak
ataupun sedikit, adalah riba yang diharamkan.

Premium or interest on money (or goods) or received on loan gain made by lending money (Oxford
English Dictionary, p 365)
Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29 yang berarti :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang
bathil”.

Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu pengambilan tambahan dari
modal pokok tanpa ada imbalan pengganti (kompensasi) yang dapat dibenarkan oleh Syar’ie.
RIBA

Dalam ilmu fiqih, dikenal 3 (tiga) jenis riba, yaitu:


 Riba Fadl
 Riba Nasiah
 Riba Jahiliyah
“... Dan Allah
menghalalkan jual
beli dan
mengharamkan
riba”
(QS. 2 : 275)
RIBA FADHL

Riba Fadhl adalah upaya mengambil keuntungan dari pertukaran


barang sejenis yang secara kasat mata sama kualitasnya.

Contoh barang tersebut : Riba Fadhl timbul akibat pertukaran barang sejenis
yang secara kasat mata sama kualitasnya tidak
 Emas
memenuhi kriteria:
 Perak  sama kualitasnya (mistlan bi mistlin),
 Gandum  sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in),
 sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin).
 Tepung
Bahan
 Kurma Makanan Bagaimana dengan pertukaran valas? Karena
kualitasnya (daya beli) berbeda maka sawa-an bi sawa-
 Garam in tidak berlaku namun yadan bi yadin tetap berlaku.

Dalam perbankan konvensional, riba fadhl terjadi ketika


melakukan transaksi valas yang tidak dilakukan secara
tunai (spot).
RIBA NASI’AH

Riba Nasi’ah disebut juga Riba Abbas yaitu upaya mengambil keuntungan dari percampuran
sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip:
 untung muncul bersama resiko (al-ghunmu bil ghurmi)
 hasil usaha muncul bersama biaya (al-kharaj bidh dhaman) atau risk and return relationship

Business
(Investment)

Possible Enforced
Outcomes: Outcomes: Dalam perbankan
konvensional, riba
nasi’ah terjadi
dalam
Profit Profit pembayaran
bunga kredit,
No Profit bunga deposito,
Loss bunga tabungan,
dan bunga giro.
RIBA JAHILIYAH

Riba Jahiliyah adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-profit
karena melanggar kaedah “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman
yang mengambil manfaat adalah riba).

Akad Non-
Profit Dalam perbankan
konvensional,
riba jahiliyah
Possible Manipulated terjadi dalam
Outcomes: Outcomes: pengenaan
bunga pada
transaksi kartu
kredit yang tidak
No Profit Profit dibayar secara
Loss penuh.

Meminjamkan onta umur 1 tahun selama 4 bulan. Ketika jatuh tempo, memberi
tambahan waktu 4 bulan lagi dengan kembalian onta umur 2 tahun.
PELARANGAN RIBA DAN ALQURAN & HADIST
ALQURAN
Ayat riba diturunkan oleh Allah SWT. Yang dengan jelas sekali mengharamkan sebarang
jenis tambahan yang diambil dari pinjaman.

“Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan
jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak pula dianiaya”
(QS. Al Baqarah: 278-279)

HADIST

1. Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima riba, orang
yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya,
kemudian Beliau bersabda, “Mereka itu semuanya sama”. (HR.Muslim).

2. Rasulullah SAW bersabda: Riba itu mempunyai 72 pintu, dan yang paling rendah
dosanya, seperti seseorang menyetubuhi ibu kandungnya sendiri (H.R. Thabrani)
KONSEP BUNGA DI KALANGAN YUNANI DAN ROMAWI

 Plato (427 - 347 SM) mengecam sistem bunga berdasarkan dua alasan
yaitu,
 pertama: bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas
dalam masyarakat,
 kedua: bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi
golongan miskin.
 Aristoteles (384 - 322 SM) berpendapat bahwa fungsi uang adalah sebagai
alat tukar (medium of exchange) bukan alat untuk menghasilkan
tambahan melalui bunga. Bunga menurutnya adalah uang yang berasal
dari uang yang keberadaannya dari sesuatu yang asalnya tidak akan
terjadi, oleh karena itu bunga adalah suatu yang tidak adil.
PERBEDAAN ANTARA BUNGA DAN BAGI HASIL

BUNGA BAGI HASIL


 Penentuan suku bunga dibuat pada waktu  Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat
akad dengan pedoman harus selalu untung pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
 Besarnya prosentase berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.  Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh
 Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah  Bagi hasil tergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah proyek yang dijalankan sekiranya itu tidak
untung atau rugi. mendapatkan keuntungan maka kerugian
akan ditanggung bersama oleh kedua belah
 Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat pihak.
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang “booming”.  Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
 Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama termasuk  Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi
Islam. hasil.
LATIHAN

Ilustrasi Soal :
Pak Burhan adalah seorang petani yang menanam beras jenis
Rojolele, karena ia sudah cukup dengan mengkonsumsi beras Gogo,
maka ia menukarkan setiap satu kilo beras Rojolele dengan 3 kilo
beras Gogo.

Buatlah analisis fiqih, apakah transaksi pertukaran antara 1


kg beras Rojolele dengan 3 kg beras Gogo tersebut dapat
dikategorikan Riba? Dan jenis riba apakah itu?
LATIHAN

Ilustrasi Soal :
1. Seorang pengusaha meminta tolong kepada pak Garin untuk
menukarkan Uang Rupiah dengan Real Saudi di money changer
“Berkah”, uang rupiahnya diserahkan tgl 10 Des 2009 dan Real Saudi
akan diserahkan 1 (satu) bulan kemudian, atas jasanya pak Garin
dibayar sebesar Rp 1.000,- dari setiap Rp.100.000,- uang rupiah yang
ditukarkan.

2. Seorang pengusaha menitipkan dananya di Bank Syariah ABC, setiap


akhir bulan bank memutuskan untuk memberikan bonus atas dana
tersebut, (kalau dihitung setara dengan 2% p.a)

Buatlah analisa fiqih, apakah transaksi tersebut dapat


dikategorikan Riba?
LATIHAN

Ilustrasi Soal :
Seorang pemilik modal, memberikan dananya untuk dikelola
dibisnis peternakan ayam. Ia mensyaratkan tingkat keuntungan
bisnis peternakan ayam ini sebesar 15% p.a.

Sebagai pelaksana bisnis, pak Arman hanya bersedia untuk


memberikan imbal keuntungan kepada pemilik modal sebesar 12%
p.a. dan sang pemilik pun menyetujui tawaran dari pak Arman
tersebut.

Buatlah analisa fiqih, apakah transaksi tersebut dapat


dikategorikan Riba?
LATIHAN

Ilustrasi Soal :
Sebagai pemilik ruko, Pak Rahmat mempersilahkan kepada Pak Burhan untuk
memanfaatkan ruko tersebut tanpa dipungut biaya sewa.

Ditengah periode, Pak Rahmat meminta Pak Burhan untuk membayar sewa
pemanfaatan ruko tersebut sebesar 20% dari keuntungan bisnisnya.

Buatlah analisa fiqih, apakah transaksi tersebut dapat


dikategorikan Riba?
MAYSIR

Definisi:
”Suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak menanggung beban
pihak yang lain akibat permainan tersebut”
“Transaksi yang mengandung unsur perjudian, untung-untungan atau spekulatif
yang tinggi” (PBI No.7/46/PBI/2005).

Setiap permainan atau pertandingan, baik yang berbentuk game of chance,


game of skill ataupun natural events, harus menghindari terjadinya zero sum
game, yakni kondisi yang menempatkan salah satu atau beberapa pemain harus
menanggung beban permain yang lain.

Dengan demikian dalam sebuah pertandingan sepakbola misalnya, dana


partisipasi yang dimintakan dari para peserta tidak boleh dialokasikan, baik
sebagian ataupun seluruhnya untuk pembelian trophy atau bonus para juara.
RISYWAH (SUAP MENYUAP)

Definisi :
”Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu bukan haknya”
“Tindakan suap dalam bentuk uang, fasilitas, atau bentuk lainnya yang melanggar hukum
sebagai upaya mendapatkan fasilitas atas kemudahan daam suatu transaksi”. (PBI
No.7/46/PBI/2005)

Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah jika dilakukan kedua belah
pihak secara sukarela. Jika hanya salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain
tidak rela atau dalam keadaan terpaksa atau hanya untuk memperoleh haknya, maka
peristiwa tersebut bukan termasuk kategori risywah, melainkan tindak pemerasan.
CACAT AKAD: 2 IN 1

2 in 1 Bila ada dua akad dalam satu transaksi. 2 in 1 terjadi bila:


 Pelaku sama
 Objek sama
 Periode sama

A B

 A menjual mobil Rp 100 juta kepada B yang harus dilunasi


maksimal 12 bulan
 Selama belum lunas, A menyewakan mobil kepada B
CACAT AKAD: TA’ALLUQ

Syarat yang mencegah selesai sempurnanya rukun dari suatu akad,


Ta’alluq yang akad pertama tidak dapat selesai sempurna tanpa akad kedua.
(akad kedua menjadi salah satu rukun dari akad pertama).

B menjual mobil kepada A B “Jika kalian melakukan


secara cicilan seharga Rp 100 juta
jual beli dengan cara ‘inah
..., maka Allah akan
menimpakan kehinaan
atas diri kalian yang tidak
akan tercabut hingga
A kalian kembali lagi pada
agama kalian”
(HR. Muslim)
A menjual mobil kepada B
secara tunai seharga Rp 90 juta
BAY’AL INAH (Aset Milik Bank)

1 Jual Aset

BANK NASABAH
4 $ deferred payment

2 Jual Kembali aset


BANK NASABAH
3 $ Cash Payment

Hasil Akhir : Bank memberikan uang cash kepada nasabah yang Jumlahnya lebih
rendah dari cicilan nasabah nantinya.

Di Malaysia dikenal dengan BBA (Bai’ Bithaman ‘Ajil)


BAY’AL INAH (Aset Milik Nasabah)

1 Jual Aset

BANK NASABAH
3 $ Cash Payment

2 Jual Kembali Aset

BANK NASABAH
4 $ Deferred payment

Hasil Akhir: Bank memberikan uang cash kepada nasabah yang Jumlahnya lebih
rendah dari cicilan nasabah nantinya.

Aset yang menjadi obyek jual beli hanya berfungsi sebagai topengan. Sehingga
tidak berpengaruh siapa yang pertama kali memiliki aset tersebut.
LATIHAN

Ilustrasi Soal :
Seorang pedagang menjual sepeda motornya kepada Pak Riko seharga Rp
12 Juta dengan pembayaran 3 bulan kemudian.

Namun pedagang tersebut mensyaratkan kepada Pak Riko untuk menjual


kembali sepeda motor tersebut kepadanya seharga Rp 10 Juta dengan
pembayaran tunai.

Buatlah analisa fiqih, apakah transaksi tersebut dapat


dikategorikan Riba?
TERIMA KASIH
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

“Wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah fahamku. Wahai Tuhanku,


lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusan ku. Ya Allah, keluarkanlah kami
dari kegelapan ragu dan muliakanlah kami dengan cahaya ilmu-Mu, bukakanlah
bagi kami ma’rifat ilmu, berilah cahaya kepada hati kami sebagaimana Engkau
beri cahaya kepada matahari dan bulan, dan mudahkanlah bagiku pintu-pintu
karunia-Mu, Wahai yang Maha Penyayang”.

Anda mungkin juga menyukai