Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

BERUPA MIND MAPPING PADA MATERI HIDROKARBON


UNTUK SISWA KELAS XI DI MAN 2 DELI SERDANG

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas metode penulisan karya ilmiah

Oleh
MILKHATINA UMMI KH JAMBAK
NIM.22004144

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan judul “Pengembangan Media Interaktif berupa Mind Mapping

pada Materi Hidrokarbon untuk Siswa Kelas XI di MAN 2 Deli Serdang”.

Penyusunan Makalah ini untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah metode

penulisan karya ilmiah. Pada program Studi Teknologi Pendidikan.

Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini banyak mendapat dukungan,

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Makalah ini dapat

diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-

tulusnya kepada:

1. Ibu Winanda Amilia, S.Pd., M.Pd selaku dosen pemimbing.

2. Kedua teman saya, Tuhfah Azizah dan Amelia Miftahul Jannah atas

beberapa saran yang diberikan.

3. Serta semua pihak yang mendukung terselesainya makalah ini.

Padang, 10 November 2022

Milkhatina Ummi KH Jambak

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................3

C. Tujuan Pengembangan...............................................................................4

D. Manfaat Pengembangan.............................................................................4

BAB II.....................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. Pengertian Mind Mapping......................................................................6

B. Karakteristik Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)..........................7

C. Pengertian Kimia......................................................................................7

D. Mind Mapping chemistry (peta pikiran kimia).....................................8

BAB III....................................................................................................................9

METODE PENELITIAN......................................................................................9

A. Model Pengembangan.............................................................................9

B. Prosedur Pengembangan......................................................................10

BAB VI..................................................................................................................11

ii
HASIL PENGEMBANGAN...............................................................................11

A. Tahap-tahap Pengembangan Media....................................................11

a. Analisis................................................................................................11

b. Desain..................................................................................................12

c. Pengembangan...................................................................................12

d. Implementasi......................................................................................13

e. Evaluasi...............................................................................................13

B. Analisis Data..........................................................................................13

a. Angket Validasi Media......................................................................14

b. Angket Respon Siswa........................................................................15

BAB V....................................................................................................................16

PENUTUP.............................................................................................................16

A. Kesimpulan............................................................................................16

B. Saran.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan aktifitas yang dilakukan guru dan peserta

didik dalam lingkungan belajar yang membutuhkan komponen-komponen

pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, materi, pendidik/guru, peserta

didik/siswa, metode,media pembelajaran, situasi/lingkungan dan evaluasi.

Pembelajaran akan lebih dimengerti dan dipahami oleh peserta didik/siswa

apabila didukung dengan menggunakan media pembelajaran. Tercapai

tidaknya tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran

tergantung dari strategi penyampaian dan penggunaan media tersebut.

Salah satu mata pelajaran pokok pada jurusan mipa yaitu kimia.

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada

Sekolah Menengah Atas (SMA). Carroll & Sherman (2008, p.15)

menyatakan bahwa bagi sebagian besar orang, kimia telah diidentifikasi

dengan bau, ledakan, racun, perang, dan kanker. Menurut Kean &

Middlecamp (1985, pp.5-8), karakteristik materi dari ilmu kimia, yaitu:

materi kimia yang bersifat abstrak, ilmu kimia merupakan penyederhanaan

dari yang sebenarnya, materi kimia yang berurutan dan berkembang

dengan cepat, ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal

tetapi juga siswa harus mempelajari deskripsi seperti fakta-fakta kimia,

aturan-aturan kimia, serta materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat

1
2

banyak. Dari dua hal tersebut menyebabkan ilmu kimia sering dianggap

sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami sehingga siswa enggan untuk

mempelajari kimia. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang

mengandung unsur C dan H. contohnya : alkana,alkena,alkuna.

Proses pembelajaran mata pelajaran kimia yang terjadi di MAN 2 Deli

Serdang pada setiap kelas kurang kondusif, proses pembelajaran

menggunakan metode ceramah berbantu modul cetak yang tampilan

gambarnya kurang jelas dan kurang menarik, sehingga penyampaian

materi ajar menjadi kurang jelas diterima oleh siswa, guru yang lebih aktif

dibandingkan dengan siswa karena guru banyak berceramah. Penyampaian

materi ajar yang tidak bervariasi dapat menjadi penyebab tidak tercapainya

tujuan pembelajaran yang diinginkan. Berkaitan dengan dibutuhkannya

alat bantu atau media pembelajaran dalam usaha menciptakan proses

belajar yang menyenangkan, menarik, interaktif dan efektif serta

membantu siswa dalam memahami materi ajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Bertolak dari latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk

mengembangkan media pembelajaran interaktif pada materi senyawa

hidrokarbon di MAN 2 Deli Serdang yang dirumuskan dalam bentuk

makalah dengan judul “pengembanga media pembelajaran interaktif pada

materi hidrokarbon untuk siswa kelas XI di MAN 2 Deli Serdang“.

Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, kajian teori yang dipakai

antara lain mengenai media, kata media pada dasarnya berasal dari kata
3

medius (latin) yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar

sedangkan media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah

satu komponen pendukung keberhasilan proses belajar mengajar (Azhar

Arsyad, 2002: 3).

Multimedia interaktif ialah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna

dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Niken

Arini & Dany Haryanto, 2010: 25). Metode penelitian dan pengembangan

atau dalam Bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut. Pada prosedur penelitian

pengembangan, peneliti meyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap

tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi

komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan

hubungan antara komponen dalam sistem (Tim Puslitjaknov, 2008).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulis maka penulis membuat

rumusan masalah untuk memecahkan masalah tersebut yaitu:

1. Bagaimana media pembelajaran interaktif dapat diciptakan dengan

baik?
4

2. Bagaimana mengetahui perbandingan dari hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran yang biasa dilakukan (dikte)

dengan metode pembelajaran interaktif.

3. Apakah penerapan metode pembelajaran interaktif ini akan

berpengaruh terhadap pola belajar siswa.

C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun tujuan dari pelaksanaan

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui praktikalis kelayakan produk media pembelajaran yang

dihasilkan

2. Melalui media interaktif berupa mind map chemistry para peserta didik

dapat mengerti dan memahami materi senyawa hidrokarbon yang

mungkin hanya berupa tulisan saja.

3. Mengetahui validitas kelayakan produk media pembelajaran yang

dihasilkan

D. Manfaat Pengembangan

Produk yang terdapat dalam penelitian pengembangan ini adalah

menghasilkan media pembelajaran untuk mata pelajaran Kimia yang

berkualitas dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran serta

mendukung terciptanya proses pembelajaran yang mandiri.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:


5

1. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu dan

pelaksanaan pembelajaran dengan pembuatan media pembelajaran berbasis

Mind Mapping pada mata pelajaran Kimia

2. Bagi Siswa

Produk yang dihasilkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar

para siswa

3. Bagi Guru

Guru dapat menjadikan produk yang dihasilkan sebagai media yang

digunakan dalam pembelajaran kimia pada materi senyawa hidrokarbon. Guru

dapat mengembangkan media pembelajaran alternatif ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mind Mapping

Mind mapping (peta pikiran) adalah metode pembelajaran yang

dikembangkan oleh Tony Buzana. Peta pikiran adalah metode mencacat

kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Catatan yang

dibuat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan dengan

topic utama di tengah, sementara subtopik dan perincian menjadi cabang-

cabangnya. Cabang-cabang tersebut juga bisa dikembangkan lagi sampai

kemateri yang lebih kecil.

Menurut Aris Shoimi, metode mind mapping adalah cara kreatif bagi

tiap pembelajaran untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang

dipelajari, memecahkan tugas baru. Menurut Michalko dalam tony buzan,

mind mapping adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap

pemikiran linier. Mind mapping menggapai ke segala arah dan menangkap

berbagai pikiran dari segala sudut.

Belajar berbasis pada konsep peta pikiran (mind mapping) merupakan

pembelajaran yang menggunakan konsep pembelajaran komprehensif

total-mind learning (TML). Pada konsepnya pembelajaran mendapatkan

arti yang lebih luas. Mind mapping merupakan teknik paling baik dalam

membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik

grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk

menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak.

6
7

B. Karakteristik Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)

Metode ini didapat dari sebuah penelitian tentang cara otak

memperoleh informasi. Otak mengambil informasi secara bercampuran

antara gambar, bunyi, aroma, pikiran, dan perasaan dan memisah-

misahkan dalam bentuk linier, misalnya dalam bentuk tulisan atau orasi.

Saat otak mengingat informasi biasanya dilakukan dalam bentuk gambar

warna warni, symbol, bunyi, dan perasaan. Kata yang digunakan

merupakan kata kunci saja sehingga para peserta didik tidak malas untuk

membacanya dan pastinya lebih mudah di hafal serta diingat. Gambar

yang digunakan adalah gambar yang disukai dan menarik perhatian peserta

didik.

C. Pengertian Kimia

Kata kimia mungkin sudah tidak asing lagi jika terdengar di telinga

kita. Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau

fenomena yang teerjadi dialam, spesifiknya mempelajari tentang materi

dan perubahan yang menyertainya.

Pengertian kimia menurut para ahli:

1. Menurut Brady (1994:3), ilmu kimia merupakan ilmu mengenai bahan

kimia. Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang perlu ditakuti oleh

manusia biasa. Bahkan ini mencakup benda yang ada disekeliling kita.

2. Menurut Irfan Anshory (2000:3), kimia merupakan cabang ilmu

pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi,


8

perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energy yang

menyertai perubahan materi.

3. Menurut Oxford, kimia adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan

substansi yang materi dikomposisikan, menyelidiki sifat dan reaksi

mereka, dan melihat sebuah reaksi untuk membentuk zat-zat baru.

4. Menurut Merriem, kimia adalah ilmu yang berhubungan dengan

komposisi, struktur, dan sifar zat dengan transpormasi yang mereka

alami.

D. Mind Mapping chemistry (peta pikiran kimia)

Mind mapping chemistry merupakan sebuah media pembelajaran

interaktif yang berisi gambar, tulisan, dan simbol. Media pembelajan ini

dapat dikembangkan di mata pelajaran kimia khususnya pada materi

senyawa hidrokarbon yang mungkin dirasa sulit oleh peserta didik. Mind

mapping merupakan metode belajar yang dirancang dengan cara

memetakan informasi dalam bentuk grafis. Mind mapping chemistry dapat

dipetakan menggunakan garis percabangan, gambar, maupun kata kunci

yang saling berkaitan dengan konsep atau ide. Dengan menggunakan

metode mind mapping akan meningkatkan daya ingat hingga 78%. Pada

pembelajaran kimia ada banya sekali rumus, gambar, serta nama senyawa

yang harus dihafal dan di ingat.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan

atau research and development (R&D) Sugiyono (2008). Prosedur

pengembangan pada penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis

(analisis), Design (perencanaan), Development (pengembangan),

implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi) (Branch,2009).

Menurut Borg and Gall (1994:3) pengembangan sebagai proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan media interaktif berbasis mind mapping

pada pembelajaran kimia materi senyawa hidrokarbon.

1. Pada tahap analisis dilakukan sebuah observasi dengan cara

penyebaran angket kepada siswa dan wawancara kepada salah seorang

guru. Analisis yang dilihat berupa analisis kebutuhan siswa, analisis

tujuan dan materi, analisis karakteristik siswa, serta analisis teknologi

pendidikan.

2. Pada tahap desain yang dilakukan yaitu pembuatan flowchard atau

diagram yang didapatkan dari penotipe.media pembelajaran.

9
10

3. Pada tahap pengembangan akan dilakukan penilaian kelayakan produk

oleh para ahli. Produk yang dihasilkan berupa mind mapping dalam

bentuk gambar dan video meggunakan software Mindomo.

4. Pada tahap implementasi dilakukan uji coba produk, yang bertujuan

untuk menguji kelayakan produk saat digunakan para peserta didik.

Subjek uji cobanya yaitu siswa dan siswi kelas XI IPA MAN 2 Deli

Serdang.

5. Pada tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah media

pembelajaran yang dibuat berhasil dan dapat menjadi media interaktif

pada materi senyawa hidrokabon. Evaluasi dapat dilakukan disetiap

tahap pengembangan. Evasuali dilakukan guna mengetahui respon

siswa terhadap media yang dihasilkan. Evaluasi bersifat formatif karna

bertujuan untuk kebutuhan revisi.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket validasi

media dan angket respon siswa. Analisis menggunakan teknik analisis data

kuantitatif.
BAB VI
HASIL PENGEMBANGAN

Penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) saat ini

merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak dikembangkan. Penelitian

pengembangan atau Research and Development (R&D) sering diartikan sebagai

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada. Menurut Borg and Gall (1983:772)

pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan. Sedangkan menurut Seals dan Richey (1994)

pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesaian,

pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus

memenuhi kriteia validitas, kepraktisan, dan efektifitas.

A. Tahap-tahap Pengembangan Media

a. Analisis

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di MAN 2 Deli

Serdang, didapatkan sebanyak 68% siswa menyatakan bahwa pelajaran

kimia pada materi senyawa hidrokarbon merupaka materi yang cukup

sulid untuk dipahami jika hanya menggunakan media belajar berupa

tulisan saja. 32% siswa mengatakan penjelasan guru belum bisa membuat

mereka memahami materi. Lebih daari 95% siswa menyetujui idakannya

penggunaan media interaktif yakni Mind Mapping pada materi senyawa

hidrokarbon.

11
12

b. Desain

Sebelum membuat media pembelajaran, terlebih dahulu membuat

desain prototype yang disesuaikan dengan hasil informasi dan data yang

telah terkumpul. Pertama membuat flowchart atau diagram alur dari

prototipe yang telah didapatkan. Selanjutnya membuat srtorybroad yang

akhirnya bisa membuat prototipe media pembelajaran. Pembuatan

prototipe ini mengacu pada kompetensi dasar dan indicator dari materi

senyawa hidrokarbon pada kurikulum K-13. Peneliti mendesain bentuk-

bentuk molekul menjadi 3D agar siswa lebih mudah mengetahui letak dari

masing-masing atom C, H, dan 0.

c. Pengembangan

Tahap ini berisi penjabaran spesifikasi produk yang dihasilkan dari

media. Hasil produk yang dihasilkan pada pengembangan media

pembelajaran kimia pada materi senyawa hidrokarbon sebelun diuji

cobakan harus terlebih dahulu dilakukan validasi kepada para ahli yang

berkompeten.

Adapun masalah yang di hadapi pada tahap pengembangan adalah

mencari animasi yang sesuai dengan indikator yang ada, hal ini betujuan

agar tidak ada miskonsepsi dengan peserta didik. Adapun solusi yang

dilakukan agar masalah itu dapat teratasi adalah dengan cara mencari dan

menciptakan animasi yang paling sesuai dengan indicator serta

berkonsultasi kepada pembimbing


13

d. Implementasi

Berdasarkan catatan, saran, dan komentar dari validator materi dan

validator media, peneliti memperhatikan dengan baik dan

menyempurnakan media pembelajaran ini. Sehingga produk akhir ini

berupa media pembelajaran yang akan diujicobakan kepada 15 siswa kelas

XI MAN 2 Deli Serdang.

e. Evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah media pembelajaran yang

dibuat berhasil dan apakah media yang dibuat sesuai dengan harapan di

awal apa tidak. Evaluasi terakhir ini dilakukan untuk mengetahui respon

siswa terhadap media pembelajaran yang telah dikatakan layak oleh para

ahli. Evaluasi bersifat formatif karna tujuannya untuk kebutuhan revisi.

Setelah tahap implementasi penulis memperoleh data berupa amgket.

B. Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

pengisian angket validasi media dan angket respon siswa. Ada dua data yang

diperoleh dalam penelitian ini, yakni data kualitatif dan kuantitatif.

a. Angket Validasi Media

Validasi media merupakan tahap yang paling penting, untuk

terciptanya produk media yang dapat membangun motivasi siswa dan

dapat meningkatkan nilai kognitif siswa dari segi efisiensi media. Setelah
14

ahli melihat Multimedia pembelajaran Hidrokarbon menggunakan mind

mapping yang dirancang, selanjutnya ahli media menilai multimedia

pembelajaran tersebut menggunakan angket. Dari hasil validasi tersebut

didapatkan saran dan perbaikan. Validasi oleh ahli media dilakukan

sebanyak 3 kali sehingga layak.

Validasi media tahap pertama diperoleh kesimpulan belum layak uji

coba lapangan dari media pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Dari

analisis data angket diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang perlu

diperbaiki adalah warna, susunan animasi, gambar, dan teks yang belum

terlihat memiliki daya tarik atau terlihat biasa-biasa saja. Validasi media

tahap kedua dapat dianalisis bahwa pada media pembelajaran hidrokarbon,

secara keseluruhan sudah layak untuk uji coba lapangan namun ada

beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu diperbaiki ukuran dan letak dari

tulisan agar lebih menarik. Validasi media tahap ketiga Dari validasi

ketiga media yang dibuat telah layak unttuk uji lapangan tanpa revisi.

Hasil validasi media pembelajaran yang ketiga ini, tidak ada lagi

komentar pada media yang dikembangkan. Dikarenakan media

pembelajaran ini dinyatakan layak untuk uji coba lapangan tanpa revisi. Ini

artinya validator sudah menyatakan bahwa media ini sangat baik untuk

diuji cobakan. Berdasarkan hasil validasi dengan ahli media dan hasil

revisi yang sudah ditampilkan diatas, mendapat nilai sangat baik dari ahli

media.
15

b. Angket Respon Siswa

Berdasarkan angket respon siswa menunjukkan bahwa media

pembelajaran menggunakan Mind Mapping pada materi Hidrokarbon ini

dikategorikan “sangat naik” dengan persentase 80,67%. Skor 80,67%

dikategorikan sangat baik, maka produk yang dikembangkan oleh penulis

dapat dikategorikan baik serta tanggapan siswa terhadap media yang

ditampilkan sangat baik, itu dilihat dari respon siswa terhadap media yang

mereka gunakan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan haasil penelitian maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.) Proses pengembangan media interaktif pada mata pelajaran kimia

di kelas XI MAN 2 Deli Serdang di awali dengan tahap Analysis

(analisis), Design (perencanaan), Development (pengembangan),

implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi).

2.) Produk media interaktif yang dikembangkan bersadarkan nilai

yang diberikan dari validator secara keseluruhan dinyatakan

“sangat valid”

3.) Hasil uji media interaktif yang dikembangkan dinyatakan “sangat

baik” berdasarkan hasil angket penilaian para siswa.

4.) Jadi dapat disimpulkan bahwa media interaktif pada pelajaran

kimia pada materi senyawa hidrokarbon yaitu mind mapping

dengan bantuan aplikasi software Mindomo yang dikembangkan

sudah sangat baik dan lebih mudah dimengerti. Maka media ini

sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran.

16
17

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan maka

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1.) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis menyarankan

agar media pembelajaran berupa mind mapping dapat digunakan

sebagai salah satu media pembelajaran bafi siswa kelas XI MAN 2

Deli Serdang.

2.) Bagi pimpinan sekolah hendaknya dapat memberikan arahan

kepada guru-guru khususnya guru bidang kimia untuk dapat

mengimplikasikan media interaktif sebagai media bagi siswa untuk

belajar mandiri
DAFTAR PUSTAKA

Ari Harnanto. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen

Pendidikan Nasional. Jakarta. 2009

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Artikel cendekiawan bagi tim puslitjaknov. (2008). Metode penelitian

pengembangan. Jakarta depdiknas

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An

Introduction,Fifth Edition. New York: Longman.

Carroll, W. F., & Sherman, K. M. (2008). Chemistry in the national education

standar (2 ed.). (Penyunting: S. L. Bretz) Washington: American

Chemical Society, Education Division.

Haris Watoni. Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan

MIPA Jakarta. 2016

jati (October 3, 2022),Pengertian Cabang ilmu kimia menurut para ahli, Retrieved

from https://www.jatikom.com/pengertian-ilmu-kimia-menurut-

para-ahli/#ixzz7m8FYWcyR

Kean, E., & Middlecamp, C. (1985). Panduan Belajar Kimia Dasar.(Terjemahan:

A. H. Pudjaatmaka) Jakarta: Gramedia. (Buku asli diterbitkan

tahun 1984).

18
19

Niken Arini dan Dany Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah.

Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

Seels B, Rita C. Richey. (1994). Teknologi instruksional: itu definisi dan domain

lapangan. AECT Washington DC.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &

D.Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai