Anda di halaman 1dari 33

Accelerat ing t he world's research.

Kode Modul: 02.PEND-UMUM-


D.2005 MODUL DIKLAT
BERJENJANG Jenjang Sekolah :
UMUM Materi Diklat : Kependidikan
Jenj...
Achmad Nadjurodin

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BUKU AJAR MEDIA PEMBELAJARAN


Zainuddin Tanjung

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN T UGAS MEDIA PEMBELAJARAN


Put ri Int an

Media Pembelajaran Kimia


Fit ri Warman
Kode Modul: 02.PEND-UMUM-D.2005
MODUL DIKLAT BERJENJANG
Jenjang Sekolah : UMUM
Materi Diklat : Kependidikan
Jenjang Diklat : Dasar

MEDIA PEMBELAJARAN
Penyusun : Drs. Arief Sidharta, M.Pd
Penyunting : Drs. Mohammad Yani, M.Sc

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENATARAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE)
KATA PENGANTAR

Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam (PPPG IPA)


sebagai lembaga diklat memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan sains untuk tingkat SD, SMP, SMA, SMK ,
dan SLB. Sebagai lembaga pengembang, PPPG IPA selalu berupaya meningkatkan
peran dan fungsinya dengan mengembangkan standardisasi kompetensi tenaga
kependidikan, menerapkan standar pelayanan nasional, serta mengkaji dan
mengembangkan bahan diklat yang inovativ, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan
lapangan.
Modul adalah salah satu bahan diklat yang disusun untuk mengembangkan
model-model pembelajaran sains untuk dikaji, dipahami, dan diimplementasikan oleh
guru-guru dalam proses pembelajaran, agar guru dan siswa lebih memahami
bagaimana proses pemahaman sains. Oleh karena itu, pada proses belajar
mengajar sains, guru harus berorientasi pada tiga hal pokok, sebagai berikut.
1. Proses sains, siswa belajar dan memahami sains melalui pengamatan,
pengukuran, percobaan, menarik kesimpulan, dan lainnya.
2. Struktur konsep sains yaitu: Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA.
3. Kecakapan hidup siswa (“life skills”).
Berdasarkan tiga aspek tersebut, cara yang ditempuh adalah dengan lebih
mengenalkan konsep-konsep sains dengan cara menggunakan model keterampilan
proses sains dan bahan diklat yang sesuai.
Diharapkan modul ini dapat dimanfaatkan oleh guru-guru di sekolah, sehingga
dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran sains.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya sains di Indonesia.

Bandung, November 2005


Plh. Kepala PPPG IPA,

Drs. Suryadi, M.M


NIP. 131 070 737

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar………………………………………………………...…….…….. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….. ii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………..………. 1
A. Rasional …………………………………….….……………...…. 1
B. Kompetensi Dasar ………………………………………………. 2
C. Deskripsi Materi ………………………….…………………...…. 2
BAB II. MEDIA PEMBELAJARAN ……………………………………..……. 3
A. Kasus …………………………………………………………….. 3
B. Analisis dan Teori………………………………….………...….. 3
C. Guru dan Media Pembelajaran………………………………… 4
D. Pengertian Media Pembelajaran………………………………. 5
E. Macam dan Jenis-jenis Media Pembelajaran......................... 6
F. Klasifikasi Media Pembelajaran……………………………….. 12
G. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran……………………. 13
H. Pemilihan Media Pembelajaran………………………………… 15
I. Pemeliharaan Media Pembelajaran…………………………… 19
BAB III. RANGKUMAN ………………………………………………………… 23
BAB IV. EVALUASI …………………………………………………………….. 24
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...…….. 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Istilah media pembelajaran diartikan dengan berbagai cara. Ada
yang mengartikannya secara luas, yaitu “setiap orang, materi atau
peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap”. Adapula yang
mengartikan istilah media pembelajaran secara sempit, yaitu ”alat-alat
elektro-mekanis yang menjadi perantara antara siswa dengan materi
pelajaran”.
Memilih media pembelajaran yang paling sesuai, bukanlah hal
yang mudah. Di samping kesesuaian dengan tujuan
intruksional/kompetensi, materi pelajaran, prosedur didaktik dan bentuk
pengelompokkan siswa, juga harus dipertimbangkan soal pengeluaran
biaya (cost factor); apakah peralatan memenuhi persyaratan teknis,
sehingga dapat dibaca, dilihat atau didengar dengan jelas (technical
quality); apakah ruang kelas memenuhi persyaratan; apakah tenaga
pengajar dapat mempergunakannya secara tepat (technical know-how).
Mengingat jumlah dan variasi media pembelajaran yang tersedia
dewasa ini sudah cukup banyak, penggunaannya secara efisien dan
efektif menjadi masalah tersendiri yang cukup rumit. Mulai dikenal apa
yang disebut “Multimedia approach”, yang berarti mengkombinasikan
penggunaan berbagai media pembelajaran sedemikian rupa, sehingga
masing-masing media dapat memenuhi fungsinya dalam pembelajaran
secara tepat. Misalnya, telah dikembangkan paket-paket studi yang
meliputi material cetakan bagi guru dan siswa, kaset-kaset, slide,
lembaran transparan dan lain-lain. Pengembangan paket-paket studi ini
kerap berkaitan erat dengan pengembangan kurikulum pembelajaran
dan pendekatan sistem, dimana kurikulum pembelajaran bukan lagi
menggariskan rambu-rambu saja, melainkan menyajikan suatu program

1
studi yang sangat terinci, dengan disertai berbagai media
pembelajaran. Dengan demikian tenaga pengajar mendapat
seperangkat petunjuk yang jelas, biarpun ada bahaya bahwa guru
sendiri menjadi kurang kreatif dan inovatif.

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi yang harus Anda kuasai melalui modul ini adalah
memilih media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
belajar mengajar sesuai dengan komponen perencanaan
pembelajaran.
Untuk pencapaian kompetensi tersebut, indikator keberhasilan
yang harus dicapai adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian media pembelajaran,
b. Mendeskripsikan macam dan jenis-jenis media pembelajaran,
c. Mendeskripsikan fungsi dan manfaat media pembelajaran,
d. Mendeskripsikan kriteria yang digunakan untuk memilih media
pembelajaran,
e. Mendeskripsikan cara pemeliharaan media pembelajaran,
khususnya media pembelajaran elektronik.

C. Deskripsi Materi
Materi yang akan Anda pelajari dalam modul ini meliputi
pengertian media pembelajaran, garis besar paparan mengenai macam
dan jenis-jenis media pembelajaran, kriteria yang digunakan untuk
memilih media pembelajaran, dan cara pemeliharaan media
pembelajaran, khususnya media pembelajaran elektronik.

2
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN

Untuk memahami materi yang akan dipaparkan dalam modul ini,


Anda diminta mempelajari beberapa kasus yang berhubungan dengan
media pembelajaran dengan menyimak teori yang dapat digunakan untuk
menganalisis kasus tersebut.

A. Kasus
Pernahkah anda menghadapi kesulitan dalam menjelaskan
suatu materi pelajaran kepada siswa? Misalnya, Anda ingin
menjelaskan tentang seekor binatang yang disebut gajah kepada
siswa SD. Atau Anda ingin menjelaskan tentang kereta api kepada
siswa Anda di tempat yang tidak ada kereta api. Atau Anda ingin
menjelaskan tentang apa itu pasar terapung. Ada beberapa cara yang
mungkin Anda lakukan.
Cara pertama, Anda bercerita tentang gajah, kereta api, atau
pasar terapung. Anda bisa bercerita mungkin karena pengalaman,
membaca buku, cerita orang lain, atau pernah melihat gambar ketiga
objek itu.
Cara kedua, Anda membawa siswa studi wisata melihat objek
itu. Cara ketiga, Anda membawa gambar, foto, film, video tentang
objek tersebut.

B. Analisis dan Teori


Berdasarkan kasus di atas, ada beberapa pertanyaan yang
dapat diajukan, di antaranya yaitu:
a. Di antara ketiga cara tersebut, cara mana yang paling
bijaksana dilakukan? Mengapa?
b. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?

3
c. Kemukakan salah satu klasifikasi media yang Anda ketahui,
berikan contoh untuk setiap jenis media?
d. Jika Anda akan memilih media untuk pembelajaran, kriteria
apa saja yang perlu Anda pertimbangkan?
e. Berdasarkan pengalaman Anda selama ini, apa fungsi dan
manfaat yang Anda rasakan dalam hal penggunaan media?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, pelajarilah
uraian materi berikut ini.

C. Guru dan Media Pembelajaran


Dahulu ada anggapan bahwa guru adalah orang yang paling
tahu. Paradigma itu kemudian berkembang menjadi guru lebih dahulu
tahu. Namun sekarang bukan saja pengetahuan guru bisa sama
dengan murid, bahkan murid bisa lebih dulu tahu dari gurunya. Itu
semua dapat terjadi akibat perkembangan media informasi di sekitar
kita. Pada saat ini guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar.
Banyak contoh, di mana siswa dapat lebih dahulu mengakses
informasi dari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan
internet. Bagaimana guru menyikapi perkembangan ini? Ada tiga
kelompok guru dalam menyikapi hal ini, yaitu tidak peduli, menunggu
petunjuk, atau cepat menyesuaikan diri.
Kelompok pertama yaitu mereka yang tidak peduli. Seorang guru
yang mempunyai rasa percaya diri berlebihan (over confidence)
barangkali akan berpegang kepada anggapan bahwa sampai
kapanpun posisi guru tidak akan tergantikan. Dalam setiap proses
pembelajaran tetap diperlukan sentuhan manusiawi. Teknologi tidak
bisa menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi berkembang,
guru adalah guru, harus digugu dan ditiru. Benar bahwa media tidak
dapat menggantikan guru, namun sikap tidak peduli terhadap
perkembangan, bukanlah sikap yang tepat. Walau bagaimana,

4
lingkungan kita terus berkembang, tuntutan masyarakat terhadap
kualitas guru semakin meningkat. Kita tidak bisa tak peduli.
Kelompok kedua adalah yang menunggu petunjuk. Kelompok
inilah yang paling banyak ditemukan. Mungkin ini akibat dari kebijakan
selama ini, di mana guru dalam sistem pendidikan nasional hanya
dianggap sebagai “tukang” melaksanakan kurikulum yang demikian
rinci dan kaku. Kurikulum yang sangat lengkap dengan berbagai
petunjuk pelaksanaannya, sehingga guru tinggal melaksanakan, tanpa
boleh menyimpang dari pedoman baku.
Sejalan dengan perubahan kurikulum dan otonomi pendidikan,
bukan lagi masanya bagi guru untuk selalu menunggu petunjuk. Guru
adalah tenaga profesional, bukan tukang. Oleh karena itu, sikap yang
tepat untuk kita adalah cepat menyesuaikan diri. Guru perlu segera
mereposisi perannya. Pada saat ini guru tidak lagi harus menjadi
orang yang paling tahu di kelas. Namun ia harus mampu menjadi
fasilitator belajar. Ada banyak sumber belajar yang tersedia di
lingkungan kita, apakah sumber belajar yang dirancang untuk belajar
ataukah yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk
belajar. Guru yang baik akan merasa senang kalau muridnya lebih
pandai dari dirinya.

D. Pengertian Media Pembelajaran


Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Association for Education and Communication Technology
(AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan
untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education
Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang
dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan
beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah segala

5
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan dan kemauan siswa sehingga terdorong terjadinya proses
belajar pada dirinya.
Dari batasan diatas, maka ada dua unsur yang terkandung
dalam media pembelajaran, yaitu (1) pesan atau bahan pembelajaran
yang akan disampaikan, dengan istilah lain disebut perangkat lunak
(software), dan (2) perangkat keras (hardware) yang berfungsi
sebagai alat belajar dan alat bantu belajar.
Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa
untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih
baik dan meningkatkan performance siswa sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

E. Macam dan Jenis-jenis Media Pembelajaran

1. Macam Media Pembelajaran


Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kita dapat
mempergunakan bermacam-macam bentuk media pembelajaran,
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Macam-
macam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan
belajar, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Bahan publikasi: koran, majalah dan buku.
b. Bahan bergambar: gambar, bagan (chart), peta, poster, foto,
lukisan, grafik dan diagram.
c. Bahan pameran: bulletin board, papan flanel, papan magnet dan
papan demonstrasi.
d. Bahan proyeksi: film, film strip, slide, transparansi, dan OHP.
e. Bahan rekaman audio: tape cassete, piringan hitam dan kaset
video.
f. Bahan produksi : kamera, tape recorder dan termofek (untuk
membuat transparansi).
g. Bahan siaran: program radio dan televisi.

6
h. Bahan pandang dengar (audio visual): TV, film suara, slide
bersuara dan video cassete.
i. Bahan model/benda tiruan: model irisan penampang batang,
model torso tubuh manusia. Selain itu ada media lain yang kita
kenal, antara lain: diorama, pertunjukan wayang dan boneka.

Beranekaragamnya media tersebut, dapat dilihat dari mulai yang


sederhana sampai yang kompleks dan dari yang murah sampai yang
termahal. Masing-masing media mempunyai karakteristik tertentu,
baik dilihat dari keampuhannya, cara pembuatannya maupun cara
penggunaannya. Setiap media mempunyai keampuhan dan
kelemahannya masing-masing.
Menurut Karnaen (1980) macam-macam media pembelajaran
yang termasuk bahan dan peralatan, mulai dari yang paling murah
sampai kepada yang paling rumit dan mahal, diantaranya yaitu:
a. Audio tape
Audio tape adalah suatu pita yang dapat merekam suara untuk
dibunyikan kembali dengan mempergunakan alat khusus.
b. Chalk Board
Chalk board adalah suatu papan tempat menulis dan
menggambar.
c. Komputer
Komputer adalah mesin pengolah data, yang mampu
melaksanakan tugasnya baik yang rumit maupun sederhana
secara otomatis.
d. Film
Film adalah suatu seri dari gambar-gambar yang berurutan pada
bahan transparan dengan suatu tanpa suara, yang bila diputar
dengan kecepatan tertentu memberi kesan bergerak.

7
e. Film Loop
Film loop adalah sepotong film 8 mm dalam cartridge yang dapat
berputar terus menerus, karena bagian akhir dari film tersebut
disambungkan dengan bagian permulaannya.
f. Film Strip
Film strip adalah suatu seri dari gambar-gambar pada film
(biasanya film 35 mm) untuk diproyeksikan satu persatu. Gambar-
gambar pada film tersebut tersusun secara berurutan dan ada
hubungannya satu sama lain.
g. Flip Chart
Flip chart adalah suatu media yang terdiri dari beberapa lembaran
kertas yang berisi pokok-pokok masalah yang akan dibicarakan,
yang dijepit bagian atasnya hingga mudah dibolak-balik.
h. Graphic Materials
Graphic materials adalah bahan-bahan pelajaran yang berisi
informasi, terutama dalam bentuk lukisan-lukisan garis atau
simbol-simbol lain yang lebih mendekati kenyataan dari pada
simbol verbal, seperti peta, diagram, grafik dan poster.
i. Model
Model adalah suatu benda berukuran tiga dimensi yang
mempunyai sifat-sifat seperti aslinya. Besarnya bisa sama dengan
aslinya, bisa juga dalam skala yang lebih besar atau lebih kecil,
seperti misalnya : globe, boneka, maket atau miniatur.
j. Overhead Transparancy
Overhead transparancy adalah suatu bahan transparan (misalnya
plastik) berukuran biasanya 20 x 24,5 cm yang dapat digambari
atau ditulisi, dengan maksud untuk diproyeksikan dengan
overhead projector.
k. Printed Materials
Printed materials adalah bahan-bahan pelajaran yang dicetak,
seperti buku, majalah, koran, leaflet, booklet, dan folder.

8
l. Slide
Slide adalah suatu gambar transparan pada film atau kaca
(biasanya berupa foto) yang ditempelkan pada bingkai karton atau
plastik berukuran 5 x 5 cm.
m. Records
Records adalah suatu piringan yang biasanya terbuat dari ebonit
yang dapat merekam suara, untuk diperdengarkan kembali
dikemudian hari.
n. Radio Receiver
Radio receiver adalah suatu peralatan yang mampu menangkap
signal dari stasiun pemancar radio untuk kemudian diubah
menjadi siaran yang bisa didengar.
o. Television receiver
Television receiver adalah suatu alat elektronik yang mampu
menangkap signal dari stasiun pemancar televisi, yang kemudian
mengubah signal tadi kedalam suara dan gambar.
p. Video Tape
Video tape adalah electro magnetic tape yang dapat merekam
gambar dan suara untuk dipertunjukkan dan diperdengarkan
kembali.
q. Realia
Realia adalah benda-benda asli hidup, termasuk juga contoh-
contoh mahluk yang sebenarnya.
r. Bulletin Board
Bulletin board adalah suatu papan dari kayu atau bahan lain yang
lunak, tempat menempelkan gambar, tulisan dan gambar-gambar
lain dapat ditempelkan.
s. Felt Board atau Flannel Board
Felt board atau flannel board adalah suatu papan tripleks atau
kayu tipis lainnya, yang ditutup dengan kain planel atau kain yang

9
berbulu dimana tulisan-tulisan, gambar-gambar dan simbol-simbol
lain dapat ditempelkan.
t. Magnetic board
Magnetic board adalah selembar metal besi yang biasanya dicat
putih dan bahan yang akan ditempelkan mengandung magnet.
Khusus mengenai media yang termasuk bahan atau peralatan,
pada dasarnya dapat diklasifikasikan dalam lima kategori, yaitu: (i)
real material & person (transparansi, slide, film strip, dan film); (ii)
visual material for projection (guru, psikolog, pemimpin perusahaan,
tumbuh-tumbuhan dan hewan); (iii) audio materials (kaset audio,
piringan hitam, radio dan compact disc); (iv) printed materials (buku,
diktat, koran dan majalah); (v) display materials (papan tulis, bulletin
board, flanel board, flip chart, peta, globe, maket, patung dan boneka).
Sekarang sudah banyak sekolah yang memiliki fasilitas OHP,
oleh sebab itu kiranya perlu juga diketahui bagaimana cara membuat
transparansi yang baik. Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam
membuat transparansi:

1. Daerah penulisan (image area) merupakan daerah yang ditulisi


atau diisi dengan gambar, sebaiknya ukurannya dibatasi 19x23 cm
dan di beri garis pembatas.

2. Ukuran tulisan yang baik untuk dibaca adalah bila tingginya


minimum 1 cm.

3. Segala yang diperlihatkan harus jelas, ada baiknya diwarnai untuk


menimbulkan motivasi bagi yang membaca.

4. Sebaiknya dalam satu transparansi dimuati dengan satu pesan saja


dengan jumlah baris maksimal 6 hingga 7 baris, setiap barisnya
terdiri dari 6 hingga 7 kata.

5. Sebaiknya menampilkan transparansi dengan posisi horizontal.

10
Pembuatan transparansi ini akan lebih mudah jika memiliki
fasilitas komputer yang dilengkapi dengan program Power Point, akan
tetapi jika tidak ada kita dapat membuatnya secara manual dengan
menggunakan tulisan tangan yang digoreskan menggunakan spidol
transparan.

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran


Media pembelajaran berdasarkan jenisnya dapat pula
dikelompokkan sebagai berikut:

a. Media asli hidup, seperti: aquarium dengan ikan dan


tumbuhannya, terrarium dengan hewan darat dan
tumbuhannya, kebun binatang dengan semua binatang yang
ada, kebun percobaan/kebun botani dengan berbagai
tumbuhan, insektarium (berupa kotak kaca yang berisi
serangga, semut, anai-anaian dan sebagainya).

b. Media asli mati, misalnya: herbarium, taksidermi, awetan dalam


botol, bioplastik dan diorama (pameran hewan dan tumbuhan
yang telah dikeringkan dengan kedudukan seperti aslinya di
alam.

c. Media asli benda tak hidup, contoh: berbagai jenis batuan


mineral, kereta api, peswat terbang, mobil, gedung, papan tulis,
dan papan tempel.

d. Media asli tiruan atau model, seperti: model irisan bagian dalam
bumi, model penampang batang, penampang daun, model
boneka, model torso manusia yang dapat dilepas dan dipasang
kembali, model globe, model atom, model DNA, maket.

e. Media grafis: bagan (chart), diagram, grafik, poster, plakat,


gambar, foto, lukisan.

f. Media dengar (audio): program radio, tape recorder, piringan


hitam, cassete, tape, pengeras suara, telepon.

11
g. Media pandang dengar (audio visual): televisi, video, film suara
(gambar hidup), slide bersuara.

h. Media proyeksi: proyeksi diam (still proyection), contohnya slide,


filmstrip, transparansi; proyeksi gerak (movie proyection),
contohnya film atau gambar hidup (umumnya dengan ukuran 8
mm, 16 mm, 36 mm).

i. Media cetak (printed materials) : buku cetak, koran, majalah,


komik.

F. Klasifikasi Media Pembelajaran


Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan media, baik
pengertian media secara umum maupun media pembelajaran.
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :
a. Media auditif : radio, telepon, cassete recorder dan piringan
audio.
b. Media visual : film strip (film rangkai), slide (film bingkai),
foto, gambar, lukisan, cetakan, film bisu, film kartun.
c. Media audio visual : film suara (gambar hidup), televisi dan
video cassete.
2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi atas:
a. Media yang mempunyai daya input yang luas dan serentak,
serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu
yang sama, misalnya radio dan televisi.
b. Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruangan
dan tempat, seperti film, sound slide, film strip.
c. Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram,
pembelajaran melalui komputer.
3. Dilihat dari bentuk, media dapat dibedakan atas :
a. Media dua dimensi : poster, bagan, grafik, peta datar, foto,
gambar, lukisan.

12
b. Media tiga dimensi : peta timbul, globe, model boneka.
4. Dilihat dari bahan dan pembuatannya, media dibagi pula atas :
a. Media yang sederhana, yaitu media yang bahan dasarnya
mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya
mudah dan penggunaannya tidak terlalu sulit.
b. Media yang kompleks, yaitu media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal biayanya dan sulit
membuatnya.

G. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


1. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran diantaranya:
1. Memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang
diberikan secara verbal.
2. Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi.
4. Menambah variasi penyajian materi.
5. Pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat,
gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar.
6. Kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas,
sehingga tidak mudah dilupakan siswa.
7. Memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang
mungkin abstrak.
8. Meningkatkan keingintahuan (curiousity) siswa.
9. Memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.

2. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat penggunaan media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Media pembelajaran dapat mengatasi berbagai keterbatasan
yang dimiliki siswa.

13
Kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan
macam pengalaman yang dimiliki siswa, siswa dari golongan
kurang mampu tidak akan sama pengalaman sehari-harinya
dengan siswa dari golongan mampu. Dalam hal ini media
pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut, misalnya dengan
film, TV, video, gambar dan sebagainya.

2. Media pembelajaran dapat mengatasi ruang kelas.

Untuk menampilkan objek yang terlalu besar, terlalu berat


dimana tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, misalnya
binatang-bintang besar, dapat diatasi dengan menggunakan
media pembelajaran, seperti foto, slide, gambar, model, TV dan
sebagainya.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi objek yang terlalu kecil


(yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang), seperti
molekul atom, sel, bakteri, maka dapat digunakan media seperti
mikroskop, lup, model, gambar dan sebagainya.

4. Media dapat mengatasi gerakan yang terlalu lambat, terlalu


cepat, seperti dengan menggunakan media film, film slide, TV
video, dan lain sebagainya.

5. Media pembelajaran dapat mengatasi hal-hal yang terlalu


kompleks dan rumit untuk diamati, seperti sistem listrik pada
pesawat terbang, sistem aliran darah atau susunan tubuh
manusia. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan film, film
slide, TV, video, gambar, foto, dan lain sebagainya.

6. Media pembelajaran dapat menunjukkan hal-hal seperti


peristiwa alam, misalnya tiupan angin, mekarnya bunga,
terjadinya letusan gunung berapi, gerhana matahari yaitu
dengan menggunakan film, silm strip, dan film slide.

14
7. Media memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
siswa dengan lingkungan dan masyarakat atau keadaan
alamiah, yaitu dengan meninjau kebun binatang, taman
nasional, museum, kebun botani, cagar alam, dan
perindustrian.

8. Media menghasilkan keseragaman pengamatan siswa


terhadap sesuatu yaitu dengan menggunakan film, slide, dan
mikroskop.

9. Media dapat menanamkan konsep dasar yang konkrit dan


realistis, yaitu dengan menggunakan gambar, film, dan model.

10. Media dapat mengembangkan keinginan dan minat belajar


yang baru, serta membangkitkan motivasi dan merangsang
kegiatan belajar siswa (hampir semua media dapat digunakan)

H. Pemilihan Media Pembelajaran


Setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun,
pada dasarnya semua jenis media tersebut akan membantu kita
dalam pemilihan jenis media yang paling tepat untuk pembelajaran.
Sebelum kita gunakan, media pembelajaran harus kita pilih secara
cermat. Memilih media pembelajaran yang terbaik untuk tujuan
pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan ini rumit
dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.
1. Mengapa Perlu Pemilihan Media?
Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, media
hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan
proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir pemilihan
media pembelajaran adalah penggunaan media tersebut dalam
pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi
dengan media yang kita pilih.

15
Pemilihan media perlu dilakukan agar kita dapat menentukan
media terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan
dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media
dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
2. Pendekatan Pemilihan Media Pembelajaran
Anderson (1976) mengemukakan dua pendekatan dalam
pemilihan media pembelajaran, yaitu pemilihan tertutup dan
pemilihan terbuka. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif
media telah ditentukan Dinas Pendidikan, sehingga mau tidak mau
jenis media itulah yang harus dipakai. Kalaupun kita memilih,
pemilihan lebih banyak ke arah pemilihan topik/pokok bahasan
mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu.
Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan
tertutup. Kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang
sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas.
Proses pemilihan terbuka sifatnya luwes karena benar-benar kita
sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses
pemilihan terbuka menuntut kemampuan dan keterampilan guru
untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa
melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara
pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran yang tepat. Untuk lebih mudah mengingatnya,
pertimbangan tersebut dapat kita rumuskan dalam satu kata
ACTION, yaitu akronim dari access, cost, technology, interactivity,
organization dan novelty.
1. Access.
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia,

16
mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh siswa? Misalnya, kita ingin
menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih
dahulu apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses
juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid
diijinkan untuk menggunakannya? Komputer yang terhubung ke
internet jangan hanya digunakan untuk kepala sekolah, tapi juga
guru, dan yang lebih penting untuk murid. Murid harus
memperoleh akses.
2. Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang
dapat menjadi pilihan kita. Media canggih biasanya mahal.
Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek
manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit
cost dari sebuah media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tapi
kita perlu perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah
menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan media
audio visual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada
listrik, tegangan listrik cukup dan sesuai?
4. Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan
komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan
pembelajaran yang Anda kembangkan tentu saja memerlukan
media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5. Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan
organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah atau yayasan
mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya. Apakah di
sekolah ini tersedia satu unit yang disebut pusat sumber belajar?

17
6. Novelty
Kebaruan dari media yang Anda pilih juga harus menjadi
pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan
lebih menarik bagi siswa.
Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses
belajar mengajar. Oleh karena itu dalam pemilihan media yang
akan digunakan seorang pengajar juga harus melihat semua
komponen perencanaan pembelajaran, seperti:
1. Tujuan
Media pembelajaran hendaknya sesuai dan menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Materi pembelajaran
Materi yang dipilih harus sesuai dengan materi/isi pembelajaran
dalam arti relevan, tidak “out of date”.
3. Metode/pendekatan
Pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan
metode/pendekatan pembelajaran yang dipilih. Misalnya
metode demonstrasi, diperlukan jenis media lebih banyak dari
metode ceramah.
4. Evaluasi
Sebenarnya evaluasi mengukur keberhasilan tujuan, oleh
karena itu media yang dipilih selain mengacu pada tujuan,
terkait juga pada evaluasi yang digunakan.
5. Siswa
Pemilihan media perlu disesuaikan dengan perkembangan
intelektual siswa, misalnya tingkat kemampuan siswa dalam
membaca, mendengar dan melihat.

18
I. Pemeliharaan Media Pembelajaran
Berkat bantuan teknologi sudah banyak media pembelajaran
yang bersifat auido-visual. Media pembelajaran ini merupakan media
yang dapat dilihat dan didengar sehingga pesan atau informasi yang
ingin disampaikan dapat ditangkap lebih jelas. Alat-alat yang termasuk
kelompok alat yang digunakan sebagai media audio-visual antara lain:
sound-slide, kaset video, film, televisi dan VCD. Selain media audio-
visual, banyak pula sekolah yang masih menggunakan media audio,
seperti kaset, radio dan compact disk serta media visual, seperti slide,
film strip, transparansi untuk OHP, carta dan poster. Semua media
pembelajaran tersebut dapat membantu meningkatkan penerimaan
siswa terhadap materi pembelajaran dengan segala kelebihan serta
kekurangannya.
Jika kita lihat, sebagaian besar media pembelajaran audio,
visual maupun audio-visual ternyata merupakan alat-alat elektronik.
Alat-alat elektronik tersebut bekerja berdasarkan prinsip kerja tertentu.
Alat-alat tersebut bekerja dengan arus listrik yang pada dasarnya
mengubah energi untuk memutar film, menyalakan lampu,
mengaktifkan medan magnet dan lain sebagainya.
Semua peralatan yang bersifat elektrik memerlukan sumber
daya dari luar yang berasal dari jaringan listrik arus bolak balik (AC,
jaringan PLN atau generator) atau dari sumber listrik searah (baterai).
Peralatan listrik tertentu biasanya memerlukan tenaga yang bekerja
pada tegangan tertentu. Jumlah tenaga serta tegangan yang
diperlukan alat tersebut biasanya tercantum pada badan alat tersebut,
pada lokasi sekitar tempat kontak antara alat dengan sumber listrik.
Misalnya pada radio mini, jumlah tenaga serta tegangan yang
diperlukan dapat ditemukan di sekitar tempat menempelkan “jack”
yang menghubungkan televisi dengan sumber arus. Selain itu pada
badan alat biasanya jumlah tenaga serta tegangan yang diperlukan
dapat dicari pada brosur spesifikasi alat.

19
Pengetahuan tentang sumber tegangan listrik sangat diperlukan
jika akan menggunakan alat-alat listrik, sebab ketidaksesuaian antara
sumber tegangan dengan alat dapat menyebabkan alat tidak bekerja
atau bahkan mengalami kerusakan. Alat-alat yang menggunakan
baterai juga perlu memperhatikan tipe baterai serta kesegaran baterai.
Alat-alat tertentu memerlukan baterai kering, sedangkan alat lain
memerlukan baterai alkalin, atau baterai merkuri. Masing-masing tipe
memiliki kelebihan dan kekurangan. Walaupun demikian baterai
apapun tipenya, memiliki keterbatasan waktu pemakaian. Setiap
selang waktu tertentu baterai perlu diganti dengan yang baru.
Penggantian dapat dilakukan pada saat energi potensialnya melemah.
Hal tersebut terlihat dari tampilan monitor alat. Selain memiliki
karakteristik umum berupa kebutuhan akan sumber listrik, alat-alat
yang digunakan sebagai media pembelajaran audio, visual ataupun
audio-visual dapat dikelompokkan berdasarkan hasil pengubahan
energi listrik. Kelompok pertama adalah kelompok alat yang hasil
akhirnya berupa suara, kelompok kedua adalah kelompok alat yang
hasil akhirnya berupa gambar, dan kelompok terakhir hasil akhirnya
merupakan gabungan antara suara dan gambar.
Kelompok alat yang menghasilkan suara, terutama berupa suara
hasil rekaman, biasanya merupakan alat yang melibatkan medan
magnetik untuk mengaktifkan partikel tertentu (seperti oksida besi)
yang sensitif terhadap magnet. Adanya pola tertentu yang dibentuk
partikel pada pita atau lempengan plastik akan mengeluarkan suara
sesuai dengan pola yang direkam.
Alat-alat yang bekerja berdasarkan adanya medan magnet
tertentu akan terganggu bila ada benda lain yang sensitif terhadap
medan magnet. Oleh sebab itu, benda seperti logam yang bersifat
magnet atau benda lain yang mengandung magnet sebaiknya tidak
diletakkan berdekatan. Selain itu, kaset atau CD sebagai penyimpan
suara yang mengandung partikel tertentu juga sensitif terhadap

20
medan magnet serta panas. Jadi pita kaset maupun CD harus
disimpan di tempat kering, sejuk dan terhindar dari medan magnet alat
lain.
Gambar biasanya dihasilkan oleh alat-alat visual. Gambar yang
ditampilkan bisa berupa gambar diam atau gambar bergerak.
Keduanya dapat dilihat karena ada cahaya yang dipantulkan sesuai
pola gambar yang ingin ditampilkan. Sumber cahaya biasanya berupa
lampu, yang dikenakan pada foto, slide, transparansi atau sebuah
layar dilapisi zat kimia yang dapat berpendar bila ada elektron
ditembakkan. Lampu maupun tabung cahaya biasanya memiliki daya
tahan tertentu terhadap panas, sehingga selang waktu tertentu OHP
harus diistirahatkan. Menyalakan dan mematikan OHP pada selang
waktu yang singkat ternyata menyebabkan lampu cepat rusak. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut, OHP yang dikeluarkan pada tahun
belakangan ini menyertakan kipas untuk mendinginkan mesin
sehingga lampu lebih tahan lama.
Prinsip kerja media audio-visual yang menghasilkan suara dan
gambar pada saat yang bersamaan sebenarnya menggabungkan dua
sistem yaitu, medan magnet dan cahaya dalam satu kesatuan alat.
Alat-alat listrik biasanya terganggu kerjanya jika ada perubahan
tegangan secara ekstrim. Oleh sebab itu, jika tempat kita bekerja
sering terjadi perubahan tegangan diperlukan alat untuk menstabilkan
tegangan atau stabilizer, sedangkan alat yang menggunakan baterai,
terutama baterai kering sebaiknya tidak disimpan dalam alat jika tidak
dipergunakan dalam waktu yang lama. Baterai kering mengandung zat
kimia yang bersifat korosif yang dapat merembes keluar jika baterai
mencapai batas akhir pemakaian.
Agar alat-alat listrik dapat digunakan dalam waktu yang cukup
panjang, perlu diperhatikan tempat penyimpanan serta pemeliharaan
kebersihannya. Jika badan alat sebagian besar terdiri dari bahan
logam, perlu diketahui apakah logam tersebut sensitif terhadap

21
kelembaban (mudah berkarat). Alat yang mudah berkarat harus
disimpan di tempat yang kering. Alat dari bahan plastik biasanya lebih
tahan terhadap karat. Semua alat sebaiknya dihindarkan dari debu
dengan cara memberi sungkup atau pembungkus bila sedang tidak
digunakan. Membersihkan alat secara periodik akan membuat alat
lebih awet. Khusus untuk benda-benda yang termasuk kelompok
“software” seperti slide, pita kaset, transparansi dan CD, perlu
disimpan di tempat khusus yang kering, sejuk, tidak terkena cahaya
langsung dan diberi pembungkus (dari bahan kertas atau plastik).
Untuk memudahkan penggunaan, pembungkus diberi keterangan atau
label.

22
BAB III
RANGKUMAN

Media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan


pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Media pembelajaran
mengandung dua unsur, yaitu: 1) pesan atau bahan pembelajaran yang
akan disampaikan (software), dan 2) alat penunjang (Hardware).
Seringkali orang menyebut media sebagai alat bantu pengajaran, tetapi
media pembelajaran dapat dibedakan dari alat bantu pengajaran dalam
hal fungsinya. Alat bantu mengajar bukanlah bagian integral dari kegiatan
pembelajaran tetapi hanya membantu meningkatkan efesiensi
pembelajaran seperti papan tulis.
Media pembelajaran dapat dikelompokkan bentuknya (dua dimensi
atau tiga dimensi), bahan pembuatnya (sederhana atau kompleks), alat
indera yang terlibat (audio, visual, dan audio-visual), daya liputnya (luas,
terbatas, individual). Penentuan media pembelajaran yang akan
digunakan dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan seperti, ketersedian
alat dan bahan, kemudahan pengadaan dan penggunaan, kesesuaian
dengan konsep yang ingin disampaikan, keamanan pada saat
menggunakan serta kesesuaian dengan situasi kondisi kelas.

23
BAB IV
EVALUASI

ESAI
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat
tetapi jelas!
1. Ibu Rosa menggunakan model tiruan dari bunga sepatu untuk
menjelaskan konsep bagian-bagian bunga sempurna. Menurut
pendapat Anda, sudah sesuaikah penggunaan model tiruan tersebut
dengan konsep yang ingin disampaikan?
2. Buatlah satu lembar transparansi untuk ditayangkan dengan
menggunakan OHP. Isi transparansi berupa jantung manusia dan
akan ditayangkan di kelas dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang!

PILIHAN GANDA
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
melingkari huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang dianggap
paling tepat!

1. Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) yang


dimaksud sumber belajar meliputi ....
a. lingkungan alam semesta
b. pesan, orang, bahan, alat, teknik
c. guru, data, buku
d. alat teknik, orang, program

2. Pernyataan yang kurang tepat mengenai pengertian media ....


a. semua benda yang dapat digunakan sebagai peraga
b. sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan dan kemauan siswa

24
c. semua bentuk “perantara” yang dapat dipakai orang penyebar ide,
sehingga gagasan itu sampai pada penerima
d. saluran komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa
atau menyampaikan pesan

3. Media pembelajaran diartikan sebagai ....


a. peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan isi
pembelajaran tidak termasuk perilaku non verbal
b. software (perangkat lunak) berupa pesan atau bahan pembelajaran
yang akan disampaikan
c. hardware (perangkat keras) yang berfungsi sebagai alat belajar dan
alat bantu belajar
d. pesan atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan (software)
dan perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar
dan alat bantu mengajar

4. Peranan media pembelajaran adalah untuk mengatasi masalah-


masalah di bawah ini, kecuali ....
a. masalah keterbatasan ruang kelas
b. masalah letak geografis
c. masalah obyek konkrit yang terlalu besar
d. masalah gerak benda yang terlalu cepat

5. Klasifikasi bentuk media dibedakan atas ....


a. media sederhana dan media kompleks
b. media dua dimensi dan media tiga dimensi
c. media auditif, media visual, dan media audio visual
d. media daya input luas dan daya input terbatas

6. Kriteria pemilihan media dikemukakan di bawah ini kecuali ....


a. ketersediaan media di sekolah
b. biaya

25
c. mendukung banyak konsep
d. keamanan

7. Penggunaan realia lebih baik daripada benda penggantinya, karena


realia ....
a. lebih menarik daripada benda penggantinya
b. mudah diamati daripada benda penggantinya
c. dapat diamati dari segala jurusan
d. mudah diperoleh daripada benda penggantinya

8. Mengamati realia berarti mendapat pengalaman nyata, tetapi


pengalaman nyata tidak selalu dapat diperoleh karena ....
a. tidak semua realia ada di alam
b. tidak semua realia dapat diamati
c. realia ada yang terlalu kecil dan yang terlalu besar
d. mengamati realia perlu alat khusus

9. Dalam pembelajaran menggunakan model dapat lebih memenuhi


sasaran pengajaran daripada menggunakan benda aslinya, karena ....
a. benda aslinya terlalu kecil
b. benda aslinya sulit untuk diamati
c. model hanya menunjukkan bagian yang penting saja
d. model lebih menarik daripada benda aslinya

10. Syarat suatu gambar sebagai alat peraga ialah gambar harus ....
a. menunjukkan keadaan sebenarnya
b. lebih besar daripada benda sebenarnya
c. lebih kecil daripada benda sebenarnya
d. lengkap dan rinci

26
11. Pesan-pesan yang berisi nilai afektif sebaiknya disajikan dalam media
....
a. gambar
b. poster
c. model
d. alat peraga

12. Dalam mengatasi keterbatasan media peraga praktik pada pokok


bahasan magnet dan listrik, pengajar IPA dapat membuat alat ....
a. model
b. padanan
c. realia
d. carta

13. Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam mendisain


transparansi ialah ....
a. isi harus sederhana
b. penjelasan harus rinci
c. menggunakan warna yang lengkap
d. menggunakan tipe huruf teks yang indah

14. Pemasangan layar untuk keperluan OHP sedikit dimiringkan ke


depan dengan maksud ....
a. agar siswa dapat melihat lebih dekat
b. bayangan gambar dapat tepat jatuh pada layar
c. proyeksi bayangan gambar kelihatan lebih tajam
d. menghilangkan terjadinya distorsi bayangan

27
15. Teknik tindih pada transparansi digunakan jika ingin menjelaskan
suatu sajian dengan cara ....
a. terus menerus
b. tahap demi tahap
c. diselingi tanya jawab
d. diulang-ulang

16. Pada saat menggunakan OHP sekali-kali lampu dimatikan dengan


maksud ....
a. panggung kaca tidak panas dan menjadi pecah
b. lampu tidak lekas putus
c. lembaran transparansi tidak menggulung
d. proyeksi transparansi tidak kabur

17. Kekurangan dalam penggunaan OHP dan transparansi dalam


pembelajaran ialah ....
a. siswa dipaksa untuk senantiasa memperhatikan layar
b. pengajaran berpusat pada guru
c. tidak semua siswa dapat melihat hasil proyeksi dengan jelas
d. siswa cepat bosan

18. Dalam evaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan/pengembangan


alat peraga praktik IPA sebagai penyempurnaan media pembelajaran
diharuskan memperhatikan life time yaitu ....
a. alat peraga harus tahan lama
b. alat peraga harus mendukung banyak konsep
c. alat peraga harus menunjang aspek kehidupan
d. alat peraga harus akurat ketika mengukur

28
DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1997). The Definition of Education Technology, Edisi Indonesia.


Jakarta: C.V. Rajawali dan Pustekom.

Anderson, Ronald, H. (1976). Selecting and Developing Media for


Instruction. Wescosin: American Society for Training and
development.

Brown, J.W., Lewis, R.B. & Harcleroad, F.F. (1997). AV Instruction:


Tecnology, Media and Methods. Newyork: Mc Graw Hill Book
Company.

Depdikbud. (1983). Kemampuan dasar Kependidikan Buku II: Modul


PSB/Media/Labwork/Perpustakaan dan Fasilitas lain. Program Akta
Mengajar V-B.

De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. (1999). Quantum Learning,


Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Karnaen, A. (1980). Asas-asas Media Pengajaran. Jurusan Pendidikan


Ekonomi FPIPS IKIP Bandung. Bandung: FPIPS IKIP Bandung.

Kemp & Jerrold, E. (1994). Designing effective Instruction. , New York:


MacMillan Publisher.

Molenda, Heinich Russell. (1982). Instructional Media and The New


Technology of Instruction. Canada: John Wiley & Son.

Pribadi, A.B. dan Padmo, D.P. (2001). Ragam Media dalam


Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI Ditjen Dikti Depdiknas.

Suleiman, A.H. (1981). Media Audio-Visual untuk Pengajaran,


Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: P.T. Gramedia.

Sudirman, N. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja


Rosdakarya.

Sadiman Arief. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan


Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.

Wen, Sayling. (2003). Future of The Media, Memahami Zaman Teknologi


Informasi. Batam Centre: Lucky Publisher.

29

Anda mungkin juga menyukai