Anda di halaman 1dari 22

Rancangan Media Pembelajaran

”Alat Peraga Model Atom”

Disusun Oleh :

Nama : Lesa Maharani


Dosen Pengampu : Febrian Solikhin,S.Pd.,M.Pd.
Hari/Tanggal : Senin, 27 September 2021

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Bengkulu
2021/2022

KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan proposal yang saya susun ini dengan judul “Media
Pembelajaran Alat Peraga Model Atom”.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas bantuannya dalam proses
pembuatan proposal ini.Dan juga tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada teman
teman saya yang telah membantu penulisan proposal ini secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyempurnaan proposal ini.

Dengan selesainya proposal ini, saya mengharapkan jika proposal yang telah saya
susun ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca.Saya
sadar bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu saya harapkan
adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar
menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Akhir kata saya berharap semoga proposal ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memperlukannya dimasa yang akan datang.

Penulis

DAFTAR ISI

2
Cover………………………………………………………………………………………..1

KataPengantar....................................................................................................................... 2

Daftar Isi................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..4

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 4
C. Tujuan………………………………………………………………………………….. 4
D. Manfaat………………………………………………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………………………. 6

A. Pengertian Media Pembelajaran………………………………………………………… 6


B. Fungsi Media Pembelajaran……………………………….……………………….... 7
C. Macam-macam media pembelajaran………………………………………………… 9

BAB lll Rancangan Media Pembelajaran …………………………………………. 10

A. Materi.......................................................................................................................... 10
B. Kompetensi Dasar........................................................................................................ 19
C. Deskripsi Media……………………………………………………………………… 20
D. Alat dan Bahan………………………………………………………………………. 21
E. Rancangan Media…………………………………………………………………… 22

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………. 23

BAB I

3
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Adanya perkembangan teknologi yang pesat saat ini tentunya sangat


berpengaruh
terhadap bidang pendidikan yang ada di Indonesia.Semenjak pandemic Covid-19
masuk ke Indonesia siswa –siswi,guru dan dosen pun dituntut untuk
memanfaatkan teknologi untuk melakukan pembelajaran online selama
pandemic,banyak hal dan keahlian baru yang kita ketahui selama menggunakan
pembelajaran daring namun ada pula kekurangan yang ditimbulkan dari
pembelajaran online ini diantaranya kreativitas dan perkembangan dari peserta
didik menurun,materi yang disampaikan tidak sepenuhnya dipahami oleh
peserta didik,motivasi dan semangat peserta didik menurun,adanya
ketergantungan terhadap android karena pembelajaran dilakukan secara online
sehingga harus menggunakan media elektronik seperti android dan
laptop,sedangkan kita tahu bahwa menggunakan media seperti android dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan mata dan otak dengan adanya media
pembelajaran alat peraga yang tradisional ini dapat menjadi salah satu
alternative seorang guru untuk menjelaskan materi model atom sebagai media
pengganti dari media pembelajaran elektronik yang biasa dilakukan maka dari itu
rancangan media pembelajaran ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah media pembelajaran selain itu juga saya membuat media pembelajaran
alat peraga model atom ini sebagai media yang digunakan untuk menjelaskan
dan menggambarkan model atom secara jelas dan mengetahui perbedaan
perkembangan dari berbagai macam model atom yang ada sehingga diharapkan
dengan media ini peserta didik dapat memahami konsep dari materi model atom
yang telah dijelaskan tersebut,dengan adanya media pembelajaran ini bukan
hanya sekedar alat peraga bagi sisswa tetapi juga sebagai media yang dapat
menarik perhatian dan minat siswa terhadap materi yang dijelaskan sehingga
dapat memacu semangat dan kreativitas siswa dan keingintahuan siswa
mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung.

B. Tujuan
Tujuan dari pengembangan media pembelajaran tradisional alat peraga
dengan materi model atom :
1. Untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan
2. Untuk menyediakan pembelajaran media visual didalam kelas
3. Untuk meningkatkan semangat,minat dan motivasi siswa didalam
kelas
4. Untuk meningkatkan kreativitas Guru SMA kelas X dalam
menyampaikan materi pembelajaran model atom.

4
C. Sasaran
Sasaran rancangan media pembelajaran ini diutamakan untuk guru kelas
X SMA yang digunakan sebagai alat bantu ajar didepan kelas untuk
pembelajaran model atom.

D. Manfaat

1. Bagi Guru
a. Membantu guru kelas X SMA dalam mengenalkan materi model
atom melalui media visual
b. Mmebantu guru kelas X SMA untuk memberikan pemahaman
terhadap materi pembahasan
c. Membantu guru kelas X SMA dalam meningkatkan
semangat,motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran dikelas
d. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan Guru dalam membuat
media pembelajaran yang menarik dikelas.

2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman secara rinci mengenai materi
model atom
b. Dapat merangsang siswa dalam berfikir kritis dan dapat menarik
perhatian siswa atas pembelajaran yang dilakukan
c. Dapat memacu semangat belajar peserta didik didalam kelas.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Association for Education and
Comunication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk
yang digunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely
(1979) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media
merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal
(Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran adalah segala upaya untuk
menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah (facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
belajar pada diri peserta didik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar
mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk
mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.

2. Fungsi
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua
adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat
ditelaah dalam ulasan di bawah ini :
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Tentunya
kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat
bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat
bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud
antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar
dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.
Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan
dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi
ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media
mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan

6
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran
dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar
siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar
yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar.


Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber
belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.
Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu
guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh
siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa

3. Macam-macam Media
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi :
a. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset
rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli
atau mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media
ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides,
foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu,
dan film kartun.
c. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar derasal dari satu sumber seperti video kaset
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya
filmbingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides
proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder. Media
pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan mutu
proses kegiatan belajar mengajar. Dalam perkembangannya
media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar

7
adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis.
Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.
Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro prosesor
yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan indra yang
terlibat menurut Rudi Bretz (1997) yaitu ciri utama media pada
tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu
sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis
(linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan
media siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga
terdapat 8 klasifikasi media; media audio visual gerak; media
audio visual diam; media audio semi gerak; media visual gerak;
media visual diam; media visual semi gerak; media audio, dan
media cetak. Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan
rangsangan belajar menurut Briggs lebih menekankan pada
karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat
ditimbulkannya daripada media itu sendiri, yakni kesesuaian
rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di samping itu Briggs
mengidentifikasi macam-macam media yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar, yaitu; objek, model, suara langsung,
rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan
tulis, media transparansi, film bingkai, film, televisi dan gambar.
Klasifikasi media pembelajaran 7 berdasarkan fungsi pembelajaran
menurut Gagne ada 7 macam pengelompokan media yaitu; benda
untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar
diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ke tujuh
macam pengelompokan media tersebut kemudian dikaitkan
dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat
hierarki belajar yang dikembangkannya, yaitu: pelontar stimulus
dan penarik minat belajar. Klasifikasi media pembelajaran
berdasarkan hierarki pemanfaatannya menurut Duncan, semakin
rumit jenis perangkat media yang dipakai semakin mahal biaya
investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas
lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat
media yang digunakan biaya akan menjadi murah, pengadaannya
lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup
sasarannya. Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat
diketahui karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya,
lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si
pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran,
perabaan percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya

8
dengan tingkat hierarki belajar. Klasifikasi media, karakteristik
media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Pemilihan
media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan
dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta
efektivitas proses dan hasil pembelajaran.

BAB III
Rancangan Media Pembelajaran

9
A. Materi
Materi yang akan saya gunakan dalam membuat rancangan media pembelajaran kali
ini adalah materi pembelajaran kelas X yang berjudul ”Model Atom” ,dengan tujuan :
1. Menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr, dan mekanika
gelombang.
2. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan mekanika
gelombang.
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
1.Proton
Penemu proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal Jerman.
Nama penemu proton ini adalah Eugen Goldstein, dan ia lahir pada tanggal 5 September
tahun 1850. Seperti dijelaskan tadi bahwa Ia merupakan seorang fisikawan
berkebangsaan Jerman. Ia adalah penemu dari sinar anode, dan juga disebut sebagai
penemu proton.
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1,6 ×
10−19 coulomb dan massa 938 MeV (1,6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1.836 kali
massa sebuah elektron). Jumlah proton penting untuk menunjukkan nomor atom,
karena untuk unsur, nomor atom sama dengan jumlah proton itu dalam inti. Proses
Penemuan Proton oleh Eugene Goldstein ( Penemu Proton )

Keberadaan proton dibuktikan melalui percobaan tabung Crookes yang dimodifikasi.


Tabung Crookes diisi gas hidrogen dengan tekanan rendah. Percobaan ini dikembangkan
oleh Eugen Goldstein. Jika tabung Crookes dihubungkan dengan sumber arus listrik di
bagian belakang katode yang dilubangi maka akan terbentuk berkas sinar. Goldstein
menamakan sinar itu sebagai sinar terusan. Oleh karena sinar terusan bergerak menuju
katode maka disimpulkan bahwa sinar terusan bermuatan positif.

10
Menurut Goldstein si penemu proton ini, bahwa sinar terusan tiada lain adalah ion
hidrogen. Ion ini terbentuk akibat gas hidrogen bertumbukan dengan sinar katode. Oleh
karena ion hidrogen hanya mengandung satu proton maka disimpulkan bahwa sinar
positif adalah proton. Penggantian gas hidrogen oleh gas lain selalu dihasilkan sinar yang
sama dengan sinar terusan yang dihasilkan oleh gas hidrogen.

Hal ini dapat membuktikan bahwa setiap materi mengandung proton sebagai salah satu
partikel penyusunnya. Pada tabung sinar katode yang dimodifikasi, sinar katode
mengionisasi gas dalam tabung yang mengakibatkan gas dalam tabung bermuatan
positif. Gas yang bermuatan positif ini bergerak menuju katode, sebagian dapat
melewati celah katode dan menumbuk dinding tabung.
2. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron
diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar
katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di
antara katode dan anode.

Tabung sinar katode


Sifat sinar katode, antara lain:
a. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode
b. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling
c. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif
d. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
3. Neutron
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka
timbul masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab

11
massa elektron sangat kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti
belum mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel
lain yang menemani proton-proton.
Serangkaian percobaan untuk berbagai unsur menunjukkan bahwa massa atom selalu
lebih besar daripada jumlah massa proton dan elektron. Perlu dicatat bahwa jumlah
proton yang merupakan karakteristik bagi setiap atom unsur yang bersangkutan telah
ditemukan menurut percobaan Moseley. Bahkan dengan alat spektrograf massa dapat
ditemukan adanya lebih dari satu macam harga massa atom untuk atom-atom unsur
yang sama sekalipun, yang kemudian dikenal sebagai isotop.

Untuk menjelaskan gejala-gejala tersebut perlu diperkenalkan adanya partikel


lain yang bersifat netral tanpa muatan yang kemudian disebut neutron. Partikel ini
pertama kali diusulkan oleh Rutherford pada tahun 1920 dan diduga mempunyai massa
hampir sama dengan massa atom hidrogen, tetapi, baru pada tahun 1933 ditemukan
oleh J. Chadwick dalam proses reaksi nuklir. Dalam percobaan ini (Gambar 1.5) partikel-
α yang ditembakkan pada unsur berilium (Be) menghasilkan radiasi berikutnya dengan
daya penetrasi (tembus) sangat tinggi. Radiasi ini mampu menghantam proton keluar
dari parafin dengan gaya yang sangat kuat. Berdasarkan energi dan momentumnya,
hanya partikel netral dengan massa setingkat dengan massa proton yang mampu
menghantam proton keluar dari parafin. Oleh karena itu, Chadwick berpendapat bahwa
radiasi dengan daya penetrasi kuat ini tentulah terdiri atas partikel-partikel netral
dengan massa sesuai untuk neutron. Dengan demikian atom (berilium) mengandung
partikel netral, neutron (n), selain proton (p) dan elektron (e), dan ketiganya disebut
sebagai partikel dasar penyusun atom.

4. Penemuan Inti Atom


Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans
Geiger dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian eksperimen untuk mengetahui

12
kedudukan partikel-partikel di dalam atom dengan menembakkan sinaralfa (sinar
bermuatan positif) yang berkecepatan 10.000 mil/detik pada pelat emas yang sangat
tipis. Sinar  merupakan partikel bermuatan positif yang mempunyai massa 4 sma dan
muatan +2 (42He2+). Sebagianbesar sinar alfa itu dapat menembus lempeng emas tanpa
gangguan, tetapi sebagian kecildibelokkan dengan sudut yang cukup besar, bahkan ada
juga yang dipantulkankembali ke arah sumber sinar.

Gambar 1. Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan


sinar 
Data hasil eksperimen Ernest Rutherford sebagai berikut :
1. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat (diteruskan).
2. Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan dengan sudut pembelokkan yang besar.
3. Sebagian kecil partikel alfa dipantulkan.
Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang terpantul
tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan
demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson.

Gambar 2. Penjelasan Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis


dengan sinar 
Dari data hasil eksperimen tersebut, Ernest Rutherford menjelaskan sebagai berikut :
a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah
hampa.
b. Sebagian kecil partikel alfa (bermuatan positif) yang mendekati inti atom dibelokkan
karena mengalami gaya tolak inti (juga bermuatan positif).

c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan
positif dan sangat massif (keras dan berat).

13
Berdasarkan data hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa bagian dari atom tersebut
ciri-cirinya adalah sangat kecil, bermuatan positif, massanya berat yang selanjutnya
disebut inti atom. Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan
bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil sebagai pusat massa dan
bermuatan positif, yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Jumlah
proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom
bersifat netral.

NOMOR MASSA, NOMOR ATOM DAN ISOTOP

1.Lambang Atom :
X = lambang unsur
A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)
Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton =
jumlah elektron

Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki
jumlah proton dan elektron tidak sama.

Nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti atom, nomro atom disebut
juga nomor proton. Atom dari unsur yang sama mempunyai jumlah proton yanng sama
tetapi berbeda dari atom unsur lain. Suatu atom yang bersifat netral akan memiliki jumlah
elektron sama dengan jumlah proton.

Nomor atom (z) = jumlah proton= jumlah elektron

Nomor massa adalah jumlah proton dan jumlah neuutron dalam suatu atom. Dalam suatu
atom hanya ditentukan oleh banyaknya massa proton dan neutron. Hal ini dikarenakan
massa proton dan neutron memiliki jumlah yang sama, sedangkan massa elektron sangat
kecil.

Nomor massa (A)= jumlah proton + jumlah neutron


2.Isotop, Isobar, dan isoton

Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa
yang berbeda. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron di dalam inti atom. Contoh:

14
Karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga semua atom karbon mempunyai 6 proton.
Sebagian besar atom karbon memiliki 6 neutron, tetapi sebagian kecil memiliki 7 neutron.
Atom karbon yang memiliki 6 neutron mempunyai nomor massa = 6+6 = 12; sedangkan
atom karbon yang memiliki 7 neuton mempunyai nomor massa = 6+7 = 13. Jadi karbon
mempunyai dua isotop. Kedua isotop itu dapat dibedakan dengan menyatakan nomor
massanya, yaitu sebagai C-12 dan C-13. Selain kedua isotop tersebut, dikenal pula isotop-
isotop karbon lainnya, salah satunya adalah karbon- 14 (C-14).

Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa sama.
Contoh:

dengan dengan

Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai
jumlah neutron yang sama. Contoh:

dengan dengan

PERKEMBANGAN MODEL ATOM


1. Model Atom Dalton
John Dalton (1803), ilmuwan Inggris yang menghidupkan kembali gagasan mengenai
atom Democritus. Hukum kekekalan massa yang disampaikan oleh Lavoisier dan hukum
perbandingan tetap yang dijelaskan oleh Proust mendasari John Dalton untuk
mengemukakan teori dan model atom-Nya pada tahun 1803. John Dalton menjelaskan
bahwa:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandungan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atomatom
oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan model/teori atom John Dalton:

15
- Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan
tetap (Proust).
Kelemahan model/teori atom John Dalton:
- Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
- Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.
- Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.

Model Atom Dalton


2. Model Atom Thomson
J. J. Thomson (1897), fisikawan Inggris yang mengemukakan bahwa terdapat partikel
subatom yang disebut elektron yang tersebar di dalam atom.
J. J. Thomson merupakan penemu elektron. Thomson mencoba menjelaskan
keberadaan elektron menggunakan teori dan model atom-Nya. Menurutnya, elektron
tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang
bermuatan positif. Model atom yang dikemukakan oleh Thomson sering disebut sebagai
model roti kismis. Dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai
elektron yang tersebar merata diseluruh bagian roti.
Atom secara keseluruhan bersifat netral
Kelebihan model/teori atom Joseph John Thompson:
- Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom. Dapat menerangkan
sifat listrik atom.
Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson:
- Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.

Model Atom Thomson

16
3. Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford (1911), seorang ahli Fisika Inggris. Penelitian penembakan sinar alpha
pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat mengusulkan teori dan model atom
untuk memperbaiki teori dan model atom Thomson.
Rutherford mengatakan bahwa atom terdiri dari inti (bermuatan positf) berada di pusat,
sementara elektron (bermuatan negatif) bergerak mengelilingi inti. Sebagian besar atom
adalah ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.
Kelebihan model/teori atom Ernest Rutherford:
- Dapat menerangkan efek penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.
Kelemahan model/teori atom Ernest Rutherford:
- Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell (elektron yang terus
bergerak akan memancarkan energi yang pada akhirnya akan habis dan jatuh ke
inti).

Model Atom Rutherford


4. Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr (1913), fisikawan dari Denmark ini yang selanjutnya menyempurnakan model
atom yang dikemukakan oleh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada
penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen.
Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr:
a. Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit.
b. Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi
kulit
c. Dalam keadaan stationer, elektron tidak melepas dan menyerap energi.
d. Elektron dapat berpindah posisi dari tingkatenergi rendah dan sebaliknya
dengan menyerap dan melepas energi.
Kelebihan model/teori atom Niels Bohr:
- Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen

17
- Menjawab kesulitan teori atom Rutherford Kelemahan model/atom atom Niels
Bohr:
- Tidak dapat menjelaskan atom berelektron banyak.
- Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan pada medan
magnet.

Model Atom Bohr


5. Model Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:
a. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923).
b. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926).
c. Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).
Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut :
a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron-
elektron mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang
membentuk kulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital.
b. Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika
gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital
sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.

c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.

Model Atom Mekanika Kuantum

18
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menganalisis perkembangan 3.2. Memahami model atom


model atom dari model atom 1 Dalton,Thomson,Rutherford,Bohr,dan
Dalton, Thomson, Rutherford, Mekanika gelombang.
Bohr, dan Mekanika
Gelombang
.

3.2.3 Menjelaskan perbedaan model atom


Dalton,Thomson,Rutherford,Bohr dan
Mekanika kuantum.

4.2 Menjelaskan fenomena alam 4.2.2 Menggambarkan model-model atom


atau hasil percobaan menggunakan menurut
model atom dalton,thomson,Rutherford,Bohrdan
Mekanika kuantum.

C. Deskripsi Singkat Rancangan Media Pembelajaran dengan Alat


Peraga Model Atom
Rancangan media pembelajaran yang saya buat adalah media
pembelajaran yang termasuk media pembelajaran visual 3 dimensi karena
media ini berupa alat peraga atas materi model atom bagi Guru kelas 1 SMA
ini,dibuat agar nantinya dapat digunakan sebagai alat bantu ajar ketika para
guru akan mengajar didalam kelas.Bentuk media yang dihasilkan berupa
suatu bentuk visual 3 dimensi dari berbagai macam model atom,media ini
dibuat dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat,dan juga

19
mudah digunakan serta media ini juga dibuat sesuai dengan materi model
atom dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan peserta didik dapat
memahami dan menemukan perbedaan dari setiap perkembangan model
atom.Media ini dibuat dan diletakkan diatas sterofoam dimana masing-
masing model atom yang telah dibuat diletakkan diatas sterofoam tersebut
dan disusun sesuai dengan teori yang ada diliteratur,untuk membuat media
ini saya juga membutuhkan bahan diantaranya bola plastik,plastisin,kertas
origami,kertas kreb,lem bakar,sterofoam dan karton hitam/lakban
hitam,kemudian saya juga menggunakan alat dalam membuat media ini
diantaranya Kawat besi,gunting,korek api,dll.Setelah selesai saya membuat
model-model atom tersebut saya juga menambahkan sedikit
materi/rangkuman dari masing-masing model atom diatas sterofoam
disamping bentuk model atom yang telah saya buat, saya juga meletakkan
petunjuk atas warna-warna bola serta bagian-bagian dari model atom yang
telah saya buat,sehingga dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan
memahami alat peraga yang ada dan mengetahui secara jelas dan detail
bagian-bagian dari model atom yang telah saya rancang.Dengan alat peraga
model atom ini diharapkan para peserta didik dapat memperjelas gambaran
dari model-model atom,dapat memahami materi ini dengan detail sehingga
apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

D. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang saya butuhkan dalam membuat rancangan media
pembelajaran alat peraga model atom ini adalah :

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


1. Kawat besi
2. Plastisin 1 pcs
3. Bola plastic ukuran sedang 2 buah,
ukuran kecil 1 buah
4. Kertas origami
5. Kertas kreb
6. Sterofoam 1 buah
7. Lem Bakar 2 buah
8. Karton hitam/lakban hitam 1 buah
9. Gunting
10. Cutter
11. Pena
12. Tusuk sate
13. Kardus bekas

E. Rancangan Media

20
BAB IV
PENUTUP

Rancangan media pembelajaran ini merupakan rancangan model yang


dirancang untuk menyediakan media visual berupa alat peraga pembelajaran
“Model Atom” bagi guru kelas X SMA.Harapan dari rancangan media
pembelajaran ini,guru kelas X SMA dapat membuat media pembelajaran berupa
alat peraga yang menarik minat belajar siswa/I kelas X SMA sehingga materi
pelajaran yang akan disampaikan benar-benar dapat dipahami dan dimengerti

21
oleh siswa/I dan tujuan dari pembelajaran yang tertuang dalam RPP dapat
tercapai.

Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih banyak kekurangan dan


diharapkan saran berupa masukan bagi pengembangan rancangan ini sangat
dibutuhkan.Penulis berharap bagi pembaca/pemakai rancangan ini bisa
mengembangkannnya sesuai kebutuhan dan kreatifitasnya.

Terimakasih.

22

Anda mungkin juga menyukai