Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

“MEDIA VISUAL (KARTUN) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA”

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
ANA SARI PULSANDE (A1C317040)
LILIS FATONA (A1C317030)
LOIS KUSUMAWATI SETIAWAN (A1C317060)
TEANA NISA EKA CITRA (A1C317002)
RIZKIKA (RSA1C317003)

KELAS : FISIKA REGULER B

DOSEN PENGAMPU :
DIAN PERTIWI RASMI, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN FISIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Media Pembelajaran Fisika
yang berjudul “Media Visual (Kartun) dalam Pembelajaran Fisika.”
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Pertiwi
Rasmi, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran
Fisika yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini. Serta tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari Ibu sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Jambi, 14 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................ 2
D. Manfaat Pembahasan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media dan Media Pembelajaran ................................................................. 4
B. Pengertian Media Visual ................................................................................................. 5
C. Fungsi Penggunaan Media Visual dalam Proses Pembelajaran ................................ 6
D. Jenis-jenis Media Visual ................................................................................................ 7
E. Contoh Aplikasi yang digunakan untuk Merancang dan Membuat Suatu Media
Pembelajaran Berbasis Visual (Grafik dan Bagan) ................................................... 10
F. Alasan Menggunakan Aplikasi Canva ........................................................................ 10
G. Cara Menggunakan Aplikasi Canva ............................................................................ 11
H. Bentuk media visual (grafik dan bagan) dari hasil editing di canva. ...................... 20
I. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Media Visual dalam Proses Pembelajaran
.......................................................................................................................................... 21

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wahana yang sangat penting dalam
mengembangkan kompetensi peserta didik. Kualitas suatu program pendidikan
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kualitas bahan ajar, sarana prasarana,
metode pembelajaran, media pembelajaran, lingkungan belajar dan sebagainya.
Metode dan media pembelajaran merupakan dua aspek yang saling berkaitan.
Pemilihan suatu metode mengajar akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang digunakan. Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan
karakteristik peserta didik, dan konteks pembelajaran Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media penmbelajaran adalah alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh pendidik.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap pengajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat ini. Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan
minat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Salah satu media
pembelajaran yang sering digunakan adalah media visual, dimana contohnya
seperti kartun dan poster. Dengan penampilan visual yang menarik dari kartun dan
poster dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan memberikan suaana belajar
yang lebih menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari media dan media pembelajaran?
2. Apakah pengertian dari media visual?
3. Apa saja fungsi penggunaan media visual dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja jenis-jenis media visual?
5. Sebutkan contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang dan
membuat suatu media pembelajaran berbasis visual (kartun)?

1
6. Apakah alasan menggunakan aplikasi tersebut?
7. Bagaimana cara penggunaan aplikasi tersebut untuk membuat kartun?
8. Bagaimanakah bentuk media visual (kartun) dari hasil editing di Pixton?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan media visual dalam proses
pembelajaran?
C. Tujuan Pembahasan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan :
1. Pengertian dari media dan media pembelajaran.
2. Pengertian dari media visual.
3. Fungsi penggunaan media visual dalam proses pembelajaran.
4. Jenis-jenis media visual.
5. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang dan membuat suatu
media pembelajaran berbasis visual (kartun).
6. Alasan menggunakan aplikasi tersebut.
7. Cara penggunaan aplikasi tersebut untuk membuat kartun.
8. Bentuk media visual (kartun) dari hasil editing di Pixton.
9. Kelebihan dan kekurangan penggunaan media visual dalam proses
pembelajaran.
D. Manfaat Pembahasan
1. Dapat mengetahui pengertian media pembelajaran.
2. Dapat mengetahui pengertian media visual.
3. Dapat mengetahui fungsi penggunaan media visual dalam proses
pembelajaran.
4. Dapat mengetahui jenis-jenis media visual.
5. Dapat mengetahui contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang dan
membuat suatu media pembelajaran berbasis visual (kartun).
6. Dapat mengetahui alasan menggunakan aplikasi tersebut.
7. Dapat mengetahui cara penggunaan aplikasi tersebut untuk membuat kartun.
8. Dapat mengetahui bentuk media visual (kartun) dari hasil editing di Pixton.
9. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media visual dalam
proses pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media dan Media Pembelajaran


Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat
strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab
keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap
peserta didik. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang
secara harfiah berarti ”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Arief S. Sadiman (2003: 6), pengertian media adalah perantara
atau penghantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Arsyad
(2003: 3) mengutip dari pendapat Gertach dan Ely, bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia atau materi maupun kejadian yang membangun
kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu yang
bersifat meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Menurut Gagne dalam Arief S.Sadiman (2003: 6) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya
meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang
terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media
komunikasi elektronik yang kompleks. Akan tetapi juga mencakup alat – alat
sederhana seperti, tv, radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, ataun
objek – objek nyata lainya.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yaitu
segala sesuatu yang digunakan, seperti alat sebagai pengantar atau perantara untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Atau dapat disebut juga sebagai alat

3
komunikasikan yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar untuk
menyampaikan informasi kepada peserta didik.
B. Pengertian Media Visual
Media visual sendiri memiliki pengertian yaitu media yang hanya
melibatkan indera penglihatan, termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-
verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visual-
verbal adalah media visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistik berbentuk
tulisan). Kedua, media visual non-verbal-grafis adalah media visual yang memuat
pesan non-verbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis, seperti
gambar (sketsa, lukisan dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media
visual non-verbal tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi,
berupa model, seperti miniatur, mock up, specimen, dan diorama.
Seperti media pembelajaran pada umumnya, media visual juga digunakan
sebagai perantara untuk membantu proses pembelajaran di sekolah. Media
pembelajaran visual khususnya mampu menampilkan apa yang seharusnya dan
tampilan nyata dari fenomena-fenomena yang dipelajari. Dengan digunakannya
media pembelajaran visual peserta didik tidak lagi hanya bisa membayangkan
fenomena-fenamena yang dipelajari, guru juga tidak kesulitan menunjukkan apa
yang dimaksud dan hendak disampaikan. Hal ini tentu menjadi keunggulan sendiri
dari media pembelajaran visual yang memiliki banyak fungsi yang penting jika
diterapkan secara baik dan sesuai dalam pembelajaran.
Menurut Arsyad (2003: 89) bentuk visual berupa :
1. Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan
bagaiman tampaknya sesuatu benda.
2. Diagaram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur
isi materia.
3. Peta yang menunjukan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi
materi.
4. Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau
kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.
Dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran visual yang
berupa slide, gambar, grafik, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

4
perhatian serta minat sehingga proses interaksi belajar dapat terencana, tersusun
dan terarah untuk mengerti dan memahami sesuatu agar menjadi lebih jelas.
C. Fungsi Penggunaan Media Visual dalam Proses Pembelajaran
Levie & Lents (dalam Arsyad, 2003: 20) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali
pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang
diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan
perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau
ras.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

5
D. Jenis-Jenis Media Visual
1. Media Visual Non-proyeksi
Media visual non-proyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan
dalam pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak memerlukan banyak
kelengkapan dan relative tidak mahal. Media visual non-proyeksi dapat
menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistik. Beberapa media visual non-
proyeksi yang sering digunkan dalam pembelajaran antara lain : benda realita atau
benda nyata, model dan prototype dan media grafis.
Menurut Arsyad (2003) media yang tidak dapat diproyeksikan dikelompokkan
dalam beberapa bagian:
a) Benda Realita ( Benda Nyata)
Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta
didik sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Benda
tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung, tetapi siswa dapat melihat langsung ke lokasi obyek. Sebagai
contoh, untuk mempelajari bangun ruang dan bangun datar, siswa bias
mengamati langsung pada beberapa benda yang mempunyai volume seperti
tabung .
b) Model dan Prototype
Model dan prototype adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.
Penggunaan model atau prototype dalam pembelajaran untuk mengatasi
keterbatasan ketersediaan benda realita, baik keterbatasan karena alasan biaya
maupun karena sulit dijangkau.Misalnya, untuk mempelajari letak geografis di
planet bumi diperlukan model berupa globe.
c) Media Cetak
Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tercetak
(prited media). Media jenis ini termasuk kelompok media yang paling tua dan
banyak digunakan dalam proses pembalajaran karena praktis, penggunaannya
dan tersedia di banyak tempat. Beberapa contoh media cetak adalah buku teks,
modul, majalah, dll.

6
d) Media Grafis
Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui symbol-simbol visual.
Fungsi fdari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian
pembelajaran, dan mengilusttrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan apabila hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Beberapa contoh
media grafis antara lain : gambar, kartun, poster, karikatur, grafik, diagram, dll.
2. Media Visual Proyeksi
Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan
komputer dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan
dengan alat proyeksi (proyektor). Proyektor berfungsi untuk menampilkan objek-
objek atau ilustrasi pada layar proyeksi atau layar monitor dengan ukuran yang
lebih besar dari ukuran sebenarnya, sehingga mudah dilihat dan diamati oleh
seluruh pesert didik dalam satu kegiatan pembelajaran. Media visual proyeksi dapat
dibuat dari kreasi hasil pemotretan menggunkan kamera dan hasil kreasi tanpa
kamera melainkan menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai
macam seperti power point, hand and row, autocad, paint, dll.
E. Contoh Aplikasi yang Dapat digunakan untuk Merancang dan Membuat
Suatu Media Pembelajaran Berbasis Visual (Kartun).
Untuk membuat kartun, di gunakan aplikasi Pixton. Pixton merupakan
perangkat lunak buku komik dengan template premade dan karakter yang sangat
mudah digunakan. Dengan aplikasi ini, kita hanya perlu untuk memilih karakter
yang disesuaikan (jenis kelamin, warna rambut, wajah, dan lainnya) serta latar
belakang dan mengkombinasikannya menjadi sebuah cerita. Pixton adalah situs
penyedia layanan membuat dan mengedit kartun secara online tanpa harus memiliki
bakat dalam membuat kartun, dalam aplikasi ini hanya tinggal pilih yang mana saja
gambar yang akan dijadikan kartun maupun meme, setelah pilih, tinggal edit
langsung pada gambar tersebut, bisa juga ditambahkan karakter lain, seperti lawan
bicara, peralatan pendukung, wallpaper, dan sebagainya. Semua hal tersebut sudah
disiapkan dalam aplikasi tersebut dan tinggal di edit sesuai keinginan.

7
F. Alasan Menggunakan Aplikasi Pixton
Pixton memungkinkan untuk membuat komik dengan mudah dan
kontrolnya yang flexible. Serta bisa mengedit ekspresi wajah, tangan, kaki, dan
badan. Dalam aplikasi ini hanya tinggal pilih yang mana saja gambar yang akan
dijadikan kartun maupun meme, setelah pilih, tinggal edit langsung pada gambar
tersebut, bisa juga ditambahkan karakter lain, seperti lawan bicara, peralatan
pendukung, wallpaper, dan sebagainya. Semua hal tersebut sudah disiapkan dalam
aplikasi tersebut dan tinggal di edit sesuai keinginan. Selain itu, juga bisa
menggunakan opsi Pixton+ untuk bisa menikmati fitur premiumnya. Namun, di
Pixton kita tidak bisa menyimpan gambar komik kita apabila kita bukan termasuk
member pixton+.
G. Cara Penggunaan Aplikasi Pixton

Tujuan utama dari pembuatan komik strip adalah untuk menjelaskan


sesuatu ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti. Anda bisa mengakses
pixton di sini: https://www.pixton.com.

1. Registrasi

2. Pilih project yang akan dibuat

Pilih yes.

8
3. Pilih jenis PIXTON yang digunakan.

Untuk aplikasi gratis, pilih pilihan no, thanks.


4. Membuat karakter yang digunakan.
a. Klik create character.

b. Pilih jenis kelamin : laki-laki atau perempuan.

c. Pilih nama karakter yang anda inginkan, dan pilih bentuk rambut.

5. Pilih layout yang akan anda gunakan. Pilih comic strip.

9
6. Pilih background yang ingin digunakan

7. Pilih jumlah karakter yang ingin digunakan. Pilih 2 characters.

8. Pilih karakter yang digunakan.


a. Pilih character 1

b. Pilih character 2

10
9. Tunggu beberapa saat sampai semuanya selesai di loading. Template dasar dari
komik yang akan kita buat.

10. Pose setiap karakter dapat diganti sesuai dengan template yang sudah
disediakan
a. Klik karakter yang diinginkan.

b. Pilih template yang tersedia.

c. Klik pose yang di inginkan, hingga berubah menjadi yang diinginkan.

11
d. Jika ingin mengubah arah karakter, klik flip horizontal.

11. Buatlah cerita yang ingin di buat.


a. Untuk menambahkan panel baru anda cukup klik tombol + di pojok kanan
bawah.

b. Umumnya panel baru akan menduplikasi gambar pada panel


sebelumnya. Jika ingin berbeda dapat memilih background yang ingin
digunakan.

12
c. Jika ingin mengubah ekspresi wajah karakter dapat memilih ekspresi yang
diinginkan.

12. Setelah selesai simpan komik yang telah dibuat.

H. Bentuk Media Visual (Kartun) dari Hasil Editing di Pixton


Kartun (cartoon dalam Bahasa Inggris) berasal dari bahasa Italia, Cartone,
yang berarti kertas. Menurut A. S Hornby dalam Mat Nur Husin (1988) kartun
adalah lukisan tentang peristiwa-peristiwa harian yang digambarkan secara
menyenangkan/menarik. T. Iskandar dalam buku yang sama pula mendefinisikan
kartun sebagai jenis lukisan yang mengisahkan hal sehari-hari secara berjenaka.
Sebagai salah satu bentuk komukikasi grafis, kartun merupakan suatu
gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu
pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau
kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya mengungkapkan esensi pesan
yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa
detail, dengan menggunakan simbol-simbol, serta karakter yang mudah dikenal dan
dimengerti secara cepat.
Ciri-ciri Kartun :
1. Gambarnya agak ringkas
2. Tidak banyak menggunakan kata-kata.
3. Mudah dipahami dan dikenali.
4. Pesan biasanya lebih segar dan jelas.
Jenis-jenis Kartun
1. Kartun Gag

13
Merupakan gambar kartun yang di maksudkan hanya sekedar sebagai gambar
lucu atau olok-olok tanpa bermaksud bermulas suatu permasalahan atau
peristiwa actual. Kartun murni biasanya tampil menghiasi halaman-halaman
khusus humor yang terdapat di surat kabar atau terbitan lainnya. Satu jaringan
pembuat kartun murni yang terkenal adalah kokkag yang karyanya banyak
dimuat di berbagai terbitan.
Contoh Kartun Gag :

2. Kartun Editorial
Merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan
isu yang sedang ramai di bahas di masyarakat. Sebagai editorial visual, kartun
tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya,
sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya.
Dewa Putu Wijaya dalam disertasinya yang mengulas masalah aspek pragmatic
dalam kartun, menyatakan bahwa kartun editorial merupakan visualisasi tajuk
recana surat kabar atau majalah yang membincangkan masalah politik atau
peristiwa actual. Oleh karena sifatnya inilah, kartun editorial sering disebut
dengan kartun politik. Contoh kartun editorial yang terkenal di Indonesia adalah
Oom Pasikom di harian Kompas dan Keong di harian Sinar Harapan. Berbeda
kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun editorial antara lain
Sibarani. G.M Sudarta, Pramono, Johny Hidayat, Jaya Suprana, serta Dwi
Koendoro.
Contoh Kartun Politik :

14
3. Kartun Karikatur
Kartun karikatur sebenarnya kartun yang telah di lukis dengan melakukan
perubahan pada wajah atau bentuk seseorang. Contohnya hidung menjadi besar
atau mata kecil dan sebagainya. Kartun ini lebih menonjolkan karakter seseorang
melalui bentuknya. Kartun ini juga membedahkan dan memperbesar sifat atau
kelemahan seseorang atau sesuatu kumpulan. Tujuannya adaalah untuk
menimbulkan rasa kurang percaya orang ramai terhadap mereka karena
kelemahan-kelemahan itu. Kartun ini digunakan untuk mengkritik secara jenaka
dan mempunyai maksud tersirat disebalik karakter yang direformasi.
Contoh Kartun Karikatur :

4. Kartun Animasi
Kartun animasi ilah kartun yang dapat bergerak atau hidup secara visual dan
bersuara. Kartun ini terdiri daripada susunan gambar yang di lukis dan di rekam
seterusnya ditayangkan di televisiyen atau film. Kartun jenis ini merupakan
bagian penting dalam industri perfilmman pada masa ini.

Contoh Kartun Animasi :

15
5. Komik
Merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari
rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang
pada tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan
tokoh/karakter yang mudah dikenal. Contoh komik kartun yang popular saat
pada saat ini adalah komik buatan jepang. Komik jepang tidak hanya
menampilkan cerita anak, tetapi juga drama percintaan yang romantis. Komik
buatan jepang saat ini tengah merajai industri perkomikan di Indonesia. Mulai
dari cerita yang lucu seperti Doraemon, Crayon Shinchan, Kobo Chan, cerita
laga, seperti Kungfu Boy, Dragon Ball, sampai cerita yang berbau romantic.
Namun demikian, Indonesia juga memiliki komik-komik buatan dalam negeri
yang tidak kalah kualitasnya, baik dari segi grafis maupun cerita. Beberapa
decade lalu, komik Panji Tengkorak karya Hasn Jaladara, ataupun Bende
Mataram, Gundala, sampai cerita Mahabrata perna menghiasi cerita perkomikan
di Indonesia. Pada saat ini perkembangan komik local cenderung tidak sehebat
komik buatan jepang. Komik-komik lokal tersebut masih tetap bertahan pada
terbitan secara bersambung di Koran-koran atau majalah.
Contoh Kartun Komik :

16
Tujuan Pembuatan Kartun
1. Menyampaikan pesan kepada para penikmatnya, baik pesan politik, social,
ataupun pendidikan. Contoh kartun di surat kabar, kartun editorial dan karikatur.
2. Sebagai media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga cerdas dan aktual.
3. Namun ada juga kartun yang bersifat semata-mata sebagai hiburan saja yang
dapat di baca oleh kalangan manapun.
Hasil Kartun yang dibuat menggunakan aplikasi Pixton oleh kelompok 8 :

I. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Media Audio dalam Proses


Pembelajaran
Wibawa dan Mukti (1992: 29) menjelaskan bahwa media visual memiliki kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut.
1. Kelebihan media visual :
a. Umumnya murah harganya.
b. Mudah didapat.
c. Mudah digunakan.
d. Dapat memperjelas suatu masalah.
e. Lebih realistis.
f. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau
mengelipingnya.
g. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita
dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.
h. Pembelajaran yang menggunakan media visual akan lebih menarik, efektif,
dan efisien.

17
i. Proses pembelajarannya akan lebih menyenangkan dan tidak menjenuhkan,
karena disertai dengan kombinasi gambar yang menarik.
j. Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan.
k. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
2. Kekurangan media visual antara lain :
a. Ukuran gambar sering kali kurang tepat dalam pengajaran kelompok besar
b. Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian guru dapat
memanfaatkannya.
c. Lambat dan kurang praktis.
d. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar, sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
e. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa
gambar yang mewakili isi berita.
f. Bahan visual dipandang sebagai “alat bantu” semata bagi guru dalam
melakukan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan
pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media adalah perantara atau penghantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Visual adalah penggunaan materi yang penyerapanya melalui
pandangan. Jadi, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu
yang digunakan, seperti alat sebagai pengantar atau perantara untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa. Atau dapat disebut juga sebagai alat komunikasikan
yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan
informasi kepada peserta didik.
Bentuk-bentuk media visual yang dapat digunakan seperti kartun dan
poster. kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu
sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Poster secara umum
adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar maupun tulisan yang ditujukan
untuk menarik perhatian banyak orang sehingga pesan yang disampaikan dapat
diterima orang lain dengan mudah.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran, maka
pembelajaran terasa lebih menarik, efektif dan efisien terutama bila menggunakan
media visual sebagai media pembelajarannya. Dipilih media visual karena media
visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran dibuat
secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang
disesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik minat peserta didik
dalam belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

B. Saran
Semoga pembaca tidak pernah puas dengan materi yang ada di makalah ini,
dan terus mencari ilmu pengetahuan dari sumber lainnya untuk mengetahui lebih
mendalam informasi tentang media audio dalam proses pembelajaran. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Sadiman, A.S., dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pres.
Wibawa, B., Mukti, F. 1992. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada.

20

Anda mungkin juga menyukai