Anda di halaman 1dari 17

HASIL DISKUSI KELOMPOK 3

Mata Kuliah : Pengembangan Penilaian dan Asesmen Autentik


Dosen Pengampu : Dr. Murni Sapta Sari, M.Si
Moderator : Muh. Syahriridani/ 200341864463
Notulen : Feni Eka Wulandari / 200341862530
Penyaji : Ariadna Safitri/200341864460
Desi Indah sari/200341862522
Hari/Tanggal : Senin, 1 Maret 2021
Topik : Asesmen For Learning, Asesmen As Learning Dan Asesmen Of
Learning & Kisi-Kisi Penilaian Dari Suatu Kompetensi Dasar

Pertanyaan dan Jawaban Diskusi


1. Meiliana Dwi Cahya (200341864475)
Assesmen of learning dikatakan sebagai penilaian sumatif yang dilaksakanan pada
akhir pembelajaran. Bagaimanakah langkah-langkah dalam melakukan assesmen of
learning? Dan baiknya berapa KD yang perlu digunakan dalam assesmen of learning?
berikan contohnya dalam pembelajaran biologi.
Jawaban:
Ariadna Safitri/200341864460
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun
atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap
pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, berarti pendidik
tersebut melakukan assessment of learning. Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah,
dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of learning (penilaian
hasil belajar). biasanya penilaian sumatif bisa berupa UTS, UAS
Desi Indah Sari/200341862522
Langkah dalam melakukan penilaian sumatif yaitu biasanya dilakukan pada akhir
pembelajaran yang biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun.
PTS/PAS. biasanya pada semster 1 , kelas X untuk pembelajaran Biologi, total KD ada
6-7 yang digunakan untuk PASnya.
Tanggapan penanya Meiliana Dwi Cahya (200341864475)
Terimakasih atas jawaban yg diberikan penyaji. Lalu maksimalnya berapa KD yang
dapat digunakan dalam assesment of leraning?
Ariadna Safitri/200341864460
jika dahulu masih ada UN maka KD yg muncul adalah seluruh KD dari kls X hingga
kelas XI. namun karna digantikan oleh AKM maka bisa diterapkan pada saat PTS (5-7
KD) dan PAS (hingga 14 KD)
Desi Indah Sari/200341862522
jika kelas X, total ada 11 KD, maka PTS nya 5-6 KD, PAS nya total 11 KD, kelas XI
ada 14 KD, maka PTSnya biasanya maksimal 8 KD, sedangkan PAS nya 14 KD
Siti Aisyah, 200341864476
izin menambahkan. dari ppt pemateri, disebutkan bahwa assessment of learning
digunakan untuk menunjukkan apakah siswa telah memenuhi standar atau belum. juga
dikatakan sebagai penilaian sumatif, yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran, bisa
satu atau beberapa kompetensi dasar (KD). jika penilaian sumatif ini dilakukan
misalnya pada UTS, PAS, maka jumlah KD yang dievaluasikan menyesuaikan jumlah
KD yang telah disampaikan di kelas.
Nurul oktaviani/200341862517
Penilaian sumatif dapat dilakukan melalui ujian, bisa berupa UH, UTS atau UAS.
Dalam melakukan penilaian sumatif bisa dengan 1 Kd saja karena penilaian sumatif
pada assesmen of learning digunakan untuk mengkonfirmasi apa yang siswa ketahui,
untuk menunjukkan apakah siswa telah memenuhi standar
Maria Rosalia Ijung /200341862516
assessment of learning (penilaian hasil belajar).Berbagai bentuk penilaian
formatif,misalnya tugas,presentasi, proyek, termasuk kuis.assessment for learning
(penilaianhasil belajar) untuk proses belajar.peniliaan itu terjadi pada setiap KD yang
di pelajari satu semester akan di buat soal ujian ahkir yang akan menilai semua Kd
dalam satu satu semester tersebut, pada K13, setiap KD itu di nili walaupu ada saat
ahkir ujian di buat satu soal namun di setiap soal tersebut terdapat beberapa KD yang
akan di ujikan dan nilainya pun, dinilai pada setiap KD tersebut. Terima kasih.
Racy Rizky Abdillah/200341862528
Asesmen of learning berfungsi untuk melihat capaian pembelajaran,
penilian tersebut utamamanya juga digunakan untuk diagnostic. Misalnya pada
PTS/UTS yg dapat digunakan sebagai upaya diagnostic trhadap pncapaian belajar
selama setngah smster, shingga dpt diketahui apabila peserta didik masih ada yg blum
mncapai target minimal.
Untuk KD maksimal brapa yg dilakukan pada penilaian sumatif, jika berbicara
mngenai ujian smster (PAS) maka hal trsebut sudah tertera pada permendikbud no 37
terkait pembagian KD untuk smster gasal dan smtr genap, untuk UTS menurut saya
trgantung kebijakan masing² guru, dan mempertimbangkan juga tingkat kesulitan KD,
Lianto 200341862519
izin menambahkan bawas Assesmet of learning tidak hanya dilakukan diakhir
semester tetapi bisa dilakukan setelah satu KD selesai dibahas/dipelajari. Untuk jumlah
KD yg digunakan disesuaikan dgn jumlah KD yg telah dibahas. Oleh sebab itu, guru
perlu memperhatikan pembagian materi esensial dan non-esensial sehingga setiap KD
dpt dipelajari.

2. Feni Eka W/200341862530


Tuntutan pembelajaran pada saat ini juga harus memasukkan keterampilan abad 21.
Lalu bagaimanakah cara guru mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam
pembuatan soal khususnya pada materi biologi?
Jawaban:
Desi Indah Sari/200341862522
Sangat mungkin guru memasukkan keterampilan abad 21 dalam bentuk soal-soal.
Misalnya guru ingin mengaplikasikan keterampilan berfikir kritis pada KD jamur.
Indikator keterampilan berpikir kritis dapat mengacu pada indikator greenstein.
Indikator pertama yaitu menganalisis informasi. Kemudian membuat indikator
soalnya menganalisis struktur dan cara hidup jamur. Bentuk soalnya yaitu essai
“Cordyceps merupakan jamur yang bersimbiosis parasit dengan organisme lain, tetapi
disisi lain simbiosis ini sering dimanfaatkan oleh manusia khususnya masyarakat
negara China sebagai obat yang disebut Yartsa Gunbu. Analisislah simbiosis yang
terjadi pada jamur tersebut dan uraikan peranannya bagi manusia!” Dengan adanya
soal ini maka dapat melatih siswa untuk melatih keterampilan abad 21 salah satunya
berfikir kritis.
Ariadna Safitri/200341864460
Benar sekali, salah satu tugas tambahan seorang guru adalah meningkatkan
keterampilan abad 21 shg bisa menghasilkan output yang berkualitas. pengaplikasian
keterampilan abad 21 tentunya tidak lepas dr proses pembelajaran, yaitu bisa
menggunakan model pembelajaran yg metodenya telah terbukti efektif dlm
meningkatkan keterampilan abad 21 siswa. selain itu jg harus di imbangi dengana
asesmen yang mengacu pada misalnya PISA. hal tsb juga sesuai dengan konsep
merdeka belajar yg asesmennya mengacu pada PISA
Tanggapan Penanya Feni Eka W/200341862530
Terimakasih atas jawabannya penyaji
apabila dalam pembuatan soal, apakah guru harus menyiapkan rubrik mengenai
indikator dr masing2 keterampilan atau spotan saja yg penting soal mencakup salah
satu indikator?
Ariadna Safitri/200341864460
setelah menentukan indikator dr KD, maka guru harus menentukan indikator
keterampilan abad 21 yg ingin dicapai. misalnya jika literasi sains dg indikator
menjelaskan fenomena scr ilmiah, maka soal yg dibuat harus memuat indikator
tersebut

Desi Indah Sari/200341862522


seharusnya menyiapkan juga rubrik mengenai indikator dari masing2 keterampilan,
karena hal itu dapat digunakan sebagai acuan nilai untuk siswa.
Lianto 200341862519
Izin menambahkan untuk pertanyaan dari sdri Feni salah satu bentuk soalnya adalah
soal uraian. Misalnya memberikan suatu kasus dimana seseorang yg tinggal di suatu
desa yg terisolasi atau jauh dri pusat kesehatan masyarakat mengalami masalah pada
kakinya sehingga tidak dpt berjalan. Sdngkn di tmptnga tersebut tersedia beberapa alat
dan bahan seperti potongan kayu, potongan besi, tali dsb. Kemudian peserta didik
diminta bagaiamana cara memanfaatkan alat dan bahan yg tersedia agar tercipta suatu
alat yg dpt membantu orng trsbt berjalan. Dri soal tersebut guru dpt mengukur
keterampilan berpikir kritis, kreatif dan inovatif serta komunikasi siswa. Tetapi pelru
diingat bahwa untuk mengukur kemampuan abad-21 tidak selalu melalui tes kognitif
tetapi juga melalui tes psikomotorik seperti melalui penilaian proyek/unjuk kerja.
Racy Rizky Abdillah/200341862528
Cara guru mengintegrasikan keterampilan abad 21 pada pembuatan soal, yaitu dengan
mengaplikasikan setiap indikator keterampilan abad 21 kedalam butir soal/angket.
Misalnya keterampilan pemecahan masalah yg trdiri dari 3 indikator yaitu
mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi berbagai solusi, memilih satu solusi.
Pembuatan soal ini dapat didukung dengan adanya artikel trkait permasalahan
konstektual. Siswa diminta untuk mencermati artikel, kmudian soal pertama munkin
bisa diminta untuk mngidentifikasi permasalahan yg muncul pada artikel, soal kedua
diminta untuk mnganalisis solusi apa saja dan didukung penjelasanya, soal ketiga
mnganalisis satu solusi untuk dipilih dari solusi-solusi yg telah dipaparkan sebelumnya
beserta esensinya seperti apa.
Jika berkaitan dengan ranah afektif, misal literasi lingkungan dan guru ingin mengukur
sikap siswa trhadap lingkungan, maka guru bisa mngintegrasikan indikator sikap
lingkungan pada butir-butir soal angket, untuk melihat bagiamana pilihan jawaban
siswa dalam mnyikapi setiap statement pada angket.
Dan rubrik menurut saya sangat diperlukan sebagai pedoman/acuan guru dalam
memberikan penilaian, sehingga penilaiaj dapat berjalan secara objektif.
Nurul oktaviani/200341862517
Cara guru menerapkan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran biologi adalah
dengan terlebih dahulu melihat kd dari materi biologi tsb, lalu mengembangan kan kd
yg sesuai agar dapat meningkatkan keterampilan abd 21. Misalnya berfikir kritis.
Keterampilan berfikir kritis dapat di terapkan pada materi sistem peredaran darah,
dengan memberikan soal hots agar peserta didik memiliki berfikir kritis peserta didik,
Siti Aisyah, 200341864476
izin menambahkan. keterampilan abad 21 paling tidak terdiri atas keterampilan
beprikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kolaborasi dan
komunikasi.
aplikasi keterampilan tersebut dalam pembuatan soal bisa dilakukan salah satunya
dengan menggunakan tes uraian. misalnya kita beri kasus tertentu, tes uraian tersebut
bisa mengeksplore kemampuan pemecahan masalah, kreativitas maupun inovasi,
termasuk berpikir kritis siswa.
Maria Rosalia Ijung /200341862516.
Hal itu sesuai dengan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang
disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan
berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk
bekerja).contohnya : Tumbuahan mealakukan fotointesis untuk memperoleh nutrisi,
fotosintesis merupakan proses kimia yang melibatakan energi cahaya matahari. Jika
siang hari cuaca mendung matahari tertutup awan, apakah proses fotosintesis masih
berlangsung ? dengan demikian siswa bisa berpikir kritis untuk menjawab pertanyaan
tersebut, sesuai dengan kompetensi yang di mliliki oleh siswa tersebut, dalam kaitan
dengan pembelajaran abad 21 satu, sperti yang di jelaskan di atas, bagaimana siswa
bisa berpkir kritis untuk memecahkan masalah, bagaiman siswa mempunyai kreativitas
untuk menjwab maslah tersebut, dan bagimana siswa menggunakan kemampuaanya
untuk menjwab permasalah tersebut dengan mengkomunikasikan dengan baik, tentang
pemecahan masalah teresbut.dan guru memang harus menyiapakan indikator pada
setiap soal yang di buat sehingga guru bisa mengukur sejauh mana
tingkat/kemamapuan peserta didik tersebut dalam menjwab masalah/persoalan tersebut

3. Widyarti Azzahra/200341862518
Bagaimana kaitan antara asesmen for learning, asesmen of learning dan asesmen as
learning dengan kurikulum saat ini?
Jawaban:
Desi Indah Sari/200341862522
Salah satu penekanan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Penilaian
autentik adalah penilaian yang dilakukan tidak hanya hasil akhirnya saja tapi juga
proses selama pembelajaran berlangsung. Salah satu karakteristik penilaian autentik
adalah penilaian sumatif dan penilaian formatif. Penilaian sumatif bisa dikatakan
sebagai assesmen of learning, sedangkan penilaian formatif bisa dikatakan assemen for
learning dan asesment as learning.
Ariadna Safitri/200341864460
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. sehingga asesmen yang tepat sangat penting
terhadap pelaksanaan kurikulum 2013. yaitu asesmen of learning, asesmen for learning
dan asesmen as learning.
Racy Rizky Abdillah/200341862528
Kurikulum 2013 menuntut setiap guru untuk melaksanakan asesmen dalam proses
pembelajaran, tidak hanya asesment of learning, tetapi juga asesmen for learning, dan
asesmen as learning. Ketiga asesmen ini saling bersinegis untuk menciptakan proses
pembelajaran yg bermakna, mencapai tujuan pembelajaran hingga mncapai tujuan
utama dari pendidikan itu sendri yaitu untuk meningkatkan kompetensi siswa tidak
hanya pada ranah kognitif, tetapi pada ranah afektif dan psikomotor. Mnciptakan
generasi muda yg tidak hanya pintar dan pandai tetapi juga berkarkter, berbudi luhur
dan terampil.
Maria Rosalia Ijung /200341862516
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific. Proses
pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga
ranah. Adapun tiga ranah yang dimaksud yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif),
dan keterampilan (psikomotor). Ketiga ranah yang berlangsung pada proses
pembelajaran diharapkan menjadikan siswa memperoleh hasil belajar yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.kaitanya adalah bahwa ketiga penilaiaan ini termasuk dalam k13
karena proses peniliaan terjadi secara keseluaruaan mulai dari Penilaian proses
pembelajaran menggunakan pendekatan yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring
(nurturant effect) dari pembelajaran. hasil penilaian dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian dapat digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Jadi
berdasarkan hal tersebut, ketiga assessment merupakan penilaian yang dilakukan
secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran
(output) pembelajaran yang di dalamnya ada sistem umpan balik yang berkelanjutan
dari dokumen belajar siswa melalui pameran dan contoh kerja melekat pada
lingkungan sekolah.
Yolanda H.I Pakereng/200341864468
Ijin Menambahkan. Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan
setelah proses pembelajaran selesai. Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan
berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of learning (penilaian hasil
belajar). Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar. Pada assessment for learning pendidik memberikan umpan balik terhadap
proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan
belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk
meningkatkan performa peserta didik. Penugasan, presentasi, proyek, termasuk kuis
merupakan contoh-contoh bentukassessment for learning (penilaian untuk proses
belajar). Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan assessment for
learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta
didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman
untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self assessment) dan
penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning. sehingga ketiga
assesmen ini erat kaitan dengan pendekatan kurikulum 2013.
Jamilatul Laili-200341862512
Ijin menambahkan pertanyaan dari mbak Widyarti
Hubungan asesmen of, for dan as dg kurikulum saat ni yaitu kurikulum 2013 sangat
berkaitan
Karena di dalam kurikulum 2013
Asesmen yg digunakan salah satunya adalah asesmen autentik. Asesmen tersebut dapat
mengukur kecapakan abad 21 seperti berpikir kritis, kreatif, yg dapat dituangkan pada
soal tes maupun soal non tes.
Selain itu, juga dapat mengukur keterampilan afektif dan psikomotorik saat
pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan assessment berpikir proses
Bidari Intan R/200341862504
Jadi semua jenis asesmen tsb mendukung kurikulum 2013. Tinggal yang menjadi
bagian penting adalah mengkonstruksi atau membangun sebuah proses belajar yg
lengkap termasuk dikembangkannya asesmen yg sesuai dengan capaian yg harus
diukur, sehingga penilaian serta justifikasi atas keberhasilan pembelajaran akan benar2
valid

Meiliana Dwi Cahya (200341864475)


izin menambahkan jawaban dari pertanyaan mbak Widyarti. Adanya assessment for
learning, of learning, dan as learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui umpan balik yang dapat digunakan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran terutama dari sisi pedagogi. Lebih luas lagi diharapkan dapat dijadikan
sebagai masukan bagi pengembangan kurikulum yang efektif dan efisien bagi peserta
didik dengan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang sosio
kulturalnya. Semua itu akan berimplikasi terhadap pengembangan metakognisi, self-
esteem, self-regulation, self-directed learning.
Regia Ilmahani / 200341862511
AoL fokus pada seberapa jauh siswa dapat memahami, mengaplikasikan konsep,
pengetahuan, sikap, serta keterampilannya. AfL berfokus pada progress siswa dan
kebutuhan belajarnya. Sedangkan AaL berfokus pada pemikiran siswa tentang
bagaimana cara belajar dan strateginya untuk dapat meningkatkan pembelajarannya.
Kesemuanya itu mendukung kurikulum 2013.
Yulista Trias R./200341862506
Ketiganya saling berkaitan, peran guru dalam Assesment for learning yaitu
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa atau kelompok, memilih dan mengadaptasi
bahan ajar dan sumber belajar, menciptakan strategi pengajaran yang berbeda dan
peluang belajar untuk membantu setiap siswa lebih paham pembelajaran, dan
memberikan umpan balik dan arahan langsung kepada siswa. peran guru dalam
Assesment as learning mengajarkan siswa tentang penilaian diri, membimbing siswa
dalam menetapkan tujuan dan memantau kemajuan siswa, bersama siswa
mengembangkan kriteria yang jelas mengenai keterampilan yang ingin dinilai, dll.
Adapun dalam Assesment as learning adalah bertanggungjawab untuk melaporkan
pembelajaran siswa secara akurat dan adil, berdasarkan bukti yang diperoleh dari
berbagai konteks pembelajaran, yang mana kesemuanya terangkum dalam penilaian
autentik dalam kurikulum 2013.

4. Racy Rizky Abdillah/200341862528


Di makalah disebutkan "AOL disebut juga pnilaian sumatif, hasil penilaian sumatif
digunakan untuk membuat keputusan apakah seorang peserta didik dapat melanjutkan
atau tidak dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya, naik kelas atau tidak, dan
lulus atau tidak lulus". Apakah AOL hnya digunakan untuk hal tersebut, bagiamana
peran AOL lain dalam pelaksanaan pembeljaran? Selanjutnya mengenai kisi-kisi
penilaian, apakah kisi2 penilaian hanya dapat dimplementasikan di ranah kognitif, jika
tidak bagaimana bentuk kisi² penilaian pada ranah yg lain?
Jawaban:
Desi Indah Sari/200341862522
Assesmen of learning (Aol) peran dalam pembelajaran yaitu setiap guru melakukan
penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan/nilai terhadap pencapaian
hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran selesai. Untuk menentukan siswa naik
kelas/lulus atau tidka lulus juga melihat dari afektif dan psikomotoriiknya tidak hanya
kognitif saja. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan diagnostik terhadap
pencapaian belajar selama belajar di kelas, (satu semester) sehingga dapat diketahui
kalau masih ada siswa yang belum mencapai target minimal.
Ariadna Safitri/200341864460
Kisi-kisi penilaian Kompetensi Dasar sebaiknya mencakup 3 ranah, kognitif, afektif
dan psikomotor. untuk afektif pembelajaran dilakukan scr indirect teaching namun
alangkah baiknya ada instrumen dan rubrik yg digunakan sbg acuan. begitupula dg
ranah psikomotor, disesuaikan dg indikator pencapaian yg telah disusun mengikuti
Kompetensi Dasar 4.
Tanggapan Penanya Racy Rizky Abdillah/200341862528
Baik, sebagai bahan diagnostik shg dpat dikatahui siswa yg blm mncapai target,
apakah ini nanti yg melatarbelakangi guru melakukan upaya berupa remedial dan
pengayaan? bentuk ranah afektif bisa dilakukan dngn angket, ranah psikomotor,
mungin bisa penilaian portofolio, poster dll. Apakah ada kisi² pada ranah afektif dan
psikomotor speri kisi² kognitif pda makalah?
Desi Indah Sari/200341862522
Iya mbak racy, jika siswa belum mencapai target bisa dilakukan remedial, kegiatan
remedial mempunyai fungsi akselerasi terhadap pembelajaran karena siswa dapat
dipercepat penguasaan terhadap materi pelajaran melalui penambahan waktu dan
frekuensi pembelajaran. Tanpa penambahan frekuensi pembelajaran maka siswa akan
semakin tertinggal jauh dari teman-temannya yang telah menguasai materi pelajaran.
sedangkan pengayaan dapat dilakukan pada siswa yang telah melampui dari target KD
yang dicapai. lalu untuk pengayaan dapat digunakan ketika siswa sudah mencapai
target belajar dan hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan singkat
prestasi belajarnya lebih meningkat.
Ariadna Safitri/200341864460
Untuk pembuatan kisi-kisi penilaian afektif mengikuti kompetensi dasar yg akan
diukur. dan tetap berpatokan pada rubrik. rubrik afektif dan psikomotor bisa
dikembangkan sendiri. tidak seluruh aspek afektif harus terukur, mengingat penilaian
afektif sedikit sulit dalam penerapannya
Dita Astriningrum 200341862532
Ada, kisi2 ranah selain kognitif.
Contohnya ranah afektif dibuat dengan menyasar ke KD 1,2 lalu dikembangkan
dengan indikator pencapaian dan butir soal yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
Regia Ilmahani / 200341862511
Menambahkan untuk pertanyaan pertama dari sdr Racy
AoL berfungsi untuk menilai pengetahuan siswa, menilai siswa mampu mencapai
tujuan pembelajaran, dan membuat keputusan program apa yang dibutuhkan oleh
siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran, AoL dapat menjadi umpan balik bagi siswa
maupun guru dan dapat digunakan sebagai diagnosis kesulitan belajar siswa.
Yolanda H.I Pakereng/200341864468
Ijin Menambahkan. untuk memastikan prestasi belajar siswa pada AOL, tidak hanya
melihat aspek kognitif saja melainkan melihat kepada aspek afektif dan psikomotor.
sehingga sesuai dengan kurikulum 2013 dan menjadi pertimbangan pendidik dalam
memastikan prestasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran, assessment of
learning berperan untuk memastikan prestasi belajar yang diperlihatkan oleh peserta
didik. kisi-kisi penilaian tidak hanya pada ranah kognitif melainkan pada ranah afektif
dan psikomotorik. siswa yang belum mencapai target, guru akan melakukan upaya
dengan cara remedial. Tujuan pengajaran perbaikan (remedial teaching) bertujuan
untuk memberikan bantuan yang berupa perlakuan pengajaran kepada siswa yang
lambat, mengalami kesulitan, ataupun gagal dalam belajar. sehingga mereka dapat
secara tuntas dalam menguasai bahan atau materi pengajaran yang diberikan sehingga
dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
Maria Rosalia Ijing Anggur/200341862516
Sumatif Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan
waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan
untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke
unit berikutnya.sedangkan kisi-kisi itu di buat dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengetahui secara garis besar tentang keluasan setiap KD yang akan di ujikan atau di
selesaikan pada setipa semster, sedangkan ranah kognitif dan afektif seperti yang di
jelaskan oleh penyaji bahwa ada rubrik peniliaan tersendiri yang bisa mengukur setiap
indikator yang di capai pada Ranah tersebut.
Siti Aisyah, 200341864476.
izin menambahkan mengenai kisi2, sebaiknya tidak hanya kognitif, tapi juga afektif
dan psikomotorik. berikut saya lapirkan contoh kisi2 untuk penilaian afektif, tapi akan
lebih baik lagi jika menggunakan rubrik penilaian. pun dengan aspek psikomotorik.

5. Nurul oktaviani/200341862517
Komponen apa sajakah yg penting dalam kisi2 penialaian? Apakah ada format yg tetap
atau sama yg di pakai setiap guru?
Jawaban:
Ariadna Safitri/200341864460
komponen yang utama dalam pembuatan kisi-kisi adalah identitas dan matriks seperti
KD, indikator, dan bentuk soal. alangkah lebih baik jika ditambah dg tingkat kognitif
dan keterampilan abad 21 yg hendak di ukur
Desi Indah Sari/200341862522
Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen
identitas meliputi jenis/jenjang sekolah, program studi/jurusan, mata pelajaran, tahun
ajaran, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal. Komponen matriks berisi
kompetensi dasar, kelas dan semester, materi, indikator, level kognitif, dan nomor soal.
Tanggapan penanya Nurul oktaviani/200341862517
berarti tidak ada ketetapan dari pemerintah terkait format kisi2 intrumen ya mba?
Apakah tergantung bidang studi masing2?
Desi Indah Sari/200341862522
masih belum ada mbak ketetapan dari pemerintah terkait format kisi2, tetapi meskipun
berbeda antara guru tapi secara garis besar sama yaitu memuat komponen identitas dan
matriks.
Dita Astriningrum 200341862532
tidak ada format tetap, namun dalam kisi2 harus mencakup aspek indikator atau
indeks, kemudian deskripsi capaian, butir soal, dan tingkatan sehingga arah
penilaiannya jelas
Yolanda H.I Pakereng/200341864468
Berdasarkan sumber yang saya baca, jawaban sya seperti penyaji
Komponen Kisi-kisi. Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi
disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan tes. Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen
identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen
matriks. Komponen identitas : Jenis/jenjang sekolah, Program studi/jurusan, Mata
pelajaran, Tahun ajaran, Kurikulum yang berlaku, Alokasi waktu, Jumlah soal, dan
Bentuk soal.
Komponen matriks : Kompetensi dasar, Materi, Indikator, Level kognitif dan Nomor
soal.
Racy Rizky Abdillah/200341862528
Berdasarkan web guruberbagi.kemendikbud.co.id komponen yang harus ada pada kisi-
kisi penilaian diantaranya identitas (nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran,
materi pokok, tahun ajaran), Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, butir soal,
kriteria level, bentuk soal.
Dimana dalam implementasinya guru bisa melakukan modifikasi.
6. Jamilatul Laili-200341862512
Menurut penyaji Sebagai mahasiswa S2, bagaimana strategi kita agar dapat
menerapkan asesmen for, as, of learning agar efektif dan efisien dalam pembelajaran
biologi??
Jawaban:
Ariadna Safitri/200341864460
yang pertama adalah memahami terlebih dahulu hakikat masing2 asesmen dan
perbedaan masing2 asesmen. kemudian sering berlatih membuat instrumen penilaian
yang dibutuhkan dengan memperhatikan rujukan atas rubrik yang digunakan. selain itu
harus memperhatikan pula model. strategi dan metode pembelajaran yg digunakan.
sehingga pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dpt saling
bersinergi
Desi Indah Sari/200341862522
Cara kita sebagai mahasiswa S2, belajar dan memahami betul apa itu yang dimaksud
asessmen of learning, asesment for learning dan assesmen as learning. Dengan cara
kita memahami masing2 dari penilaian tersebut, kapan kita harus menerapkan
penilaian tersebut. Misal afl biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan proses belajar mengajar, aal melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan penilaian tersebut misalnya penialian diri, antar teman, dan aol penilaian yang
dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Dengan memahami masing2
penilaian tersbut maka akan efektif dan efisien untuk menerapkannya dalam proses
pembelajaran Biologi.
Nanda Bhekti Fadilla/200341864474
selain harus memahami asessmen of learning, asesment for learning dan assesmen as
learning. Kita harus memahami bahwa Biologi merupakan salah satu ilmu sains,
sehingga dalam pembelajaran Biologi seharusnya dikembangkan proses ilmiah juga
sikap ilmiah yang merupakan bagian dari pendekatan scientific atau metode ilmiah.
Penerapan materi biologi tidak hanya menuntut siswa untuk memahami pengetahuan
konseptual dan hukum dasar biologi tetapi juga pengembangan kecakapan untuk
menggunakan pengetahuannya dalam pemecahan masalah. Sehingga strateginya yaitu
dalam pembelajaran guru tidak melulu menyajikan berbagai konsep yang hanya
berupa konten (teori) melainkan juga diajarkan bagaimana melakukan kerja ilmiah
bisa salah satunya melalui praktikum atau suatu proyek tertentu yang bisa melatih
keterampilan proses sains siswa atau menggunakan model-model pembelajaran yang
berbasis masalah seperti inquiry, GI dll. Sehingga pembelajaran antara teori dan
praktikum nya seimbang. Dalam penerapannya kembali lagi, diperlukan keahlian
dalam menerapkan asessmen of learning, asesment for learning dan assesmen as
learning diseluruh kegiatan, tidak boleh hanya diakhir pembelajaran saja. Dari hasil
penialian tsb sangat menentukan Tindakan guru setelahnya, terutama untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Racy Rizky Abdillah/200341862528
Sebagai magister sudah seharusnya kita mencermati, menghayati ilmu, wawasan dan
pengetahuan yang diperoleh dalam proses perkuliahan, dan tidak hanya sekedar
memahami tetapi juga mengamalkan dengan penuh tnggung jawab trhadap apa yg
telah kita peroleh di perkuliahan berkaitan dengan pengembangan penilaian dan
asesmen autentik sebagai upaya kita sebagai calon pendidik dalam berkonstribusi
memperbaiki pendidikan Indonesia,
Yolanda H.I Pakereng/200341864468.
Sebagai mahasiswa S2, untuk menerapkan ketiga assesmen dengan cara mengikuti
perkuliahan Penilaian Pengembangan Assesmen Autentik dengan sungguh2. Karena
dari mata kuliah ini, kita diajarkan banyak materi terkait penilaian/assesmen yang
efektif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Banyak berlatih untuk
mempelajari berbagai macam assesmen atau penilaian untuk mempersiapkan diri
menjadi calon guru yang profesional. Dengan berlatih, mengikuti perkuliahan dengan
sungguh2 , dan mempersiapkan diri dengan baik maka kita akan dapat menerapkan
ketiga assesmen dengan efektif dan efisien dalam pembelajaran Biologi.
Siti Aisyah, 200341864476
izin menambahkan. untuk dapat menerapkan AOL, AAL, dan AFL, pertama2 adalah
dengan memahami seutuhnya tujuan dari masing2 asesmen tersebut, digunakan untuk
mengukur apa. setelah memahami, maka bisa belajar menyusun contoh untuk masing2
instrumen (jika hanya sebagai mahasiswa yang tidak sedang mengajar di sekolah).
kisi2 maupun instrumen yang disusun dari setiap asesmen tersebut nantinya bisa
dijadikan sebagai portofolio dan dokumen ketika terjun di sekolah. jadi akan sangat
membantu. terlebih ketika proses menyusun instrumen dan kisi2 dari setiap asesmen
tersebut dapat dikonsultasikan dengan dosen yang capable di bidangnya.
Yulista Trias R./200341862506
ingin menambahkan, strateginya yaitu kita harus tahu fokus penilaian pada kurikulum
yang berlaku saat ini yaitu K13. Fokus penilaiannya adalah keberhasilan siswa dalam
mencapai ketiga ranah yaitu afektif, kognitifdan psikomotorik. Sudah didiskusikan
sebelumnya bahwa mengajar pembelajaran biologi diharapkan tidak hanya berfokus
pada content knowledge melainkan bagaimana siswa mengaplikasikan kemampuannya
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat dikatakan kompeten setelah dilakukan
penilaian dengan instrumen yang benar-benar kompeten secara nyata dan relative.
Adapun tiga tipe penilaian (Aol, Afl dan asessment as learning) memiliki penilaian
siswa yang berbeda dan memiliki sasasran masing-masing, akan tetapi ketiganya tidak
selalu berbeda, oleh karena itu penilaian yang tepat mencoba mencari tahu seberapa
baik siswa telah mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Bidari Intan R/200341862504
Bagi yang menjadi calon guru, harus mengetahui hakikat asesmen, Asesmen
merupakan suatu komponen yang merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran
mulai dr perencanaan dan eksekusi. Pembuatan asesmen menyesuakan dengan
kurikulum yang berlaku. Kita memahami standar, kompotensi pada mata pelajaran
biologi pada kurikulum kemudian membuat konten materi yang disajikan pada siswa.
Kemudian dilakukan asesmen sesuai dengan kompetensi yang diinginkan yaitu dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Guru dituntut trampil dan pandai dalam
mengembanknnya menyesuakan dengan kondisi sekolah. Asesmen memberikan
dampak bukan hanya pada siswa tetapi juga pada guru dalam melakukan evaluasi. Jadi
sebagai mahasiswa S2 kita harus meahami dasarnya dahulu, sedangkan bagi yang
sudah mengajar sudah dapat menerapakn disekolah yang kita ajar.
Tambahan dari Dosen
Assww tks klmp penyaji klmp 4,modeator n notulen,catatan dari ibu
1.tolong meski hanya mklh utk presentasi disusun dg menggunakn bhs Indonesia yg baik n
benar,TDK bnyk tipo
2. Asesmen for learning n as learning adalah paradigma baru dlm penilaian mestinya
menyampaiknnya ada tekanan tersendiri Krn msih belum bnyk digunakan oleh guru
Sehingga penyampaian akan lebih menarik
Mengapa? Krn sekrng kita dituntut untuk melakukan transformasi penilaian
3. Karena diskusinya msih berupa konsep saja,ibu minta tiap klmpk menyusun contoh
asesmen for learning,as learning n asmn of
learning masing2 3,diawali dg menyusun kisi2 dari satu KD,pilihn KD bebas ,bisa sama
KDnya
4.menyusun kisi-kisi bervariasi ,contoh yg diberikn sdh benar perlu dilengkpi teknik
penilaian PG,uraian ,instrumen ? Silahkn dikerjakan ,ibu tunggu SD jm 9 MLM ini,dikirim
kolektif tks
Untuk butir 3,sy minta 1 saja masing2 TDK 3 tks

Anda mungkin juga menyukai