Oleh:
OLEH:
Dosen Pembimbing:
Pembimbing I Pembimbing II
Segala puji dan syukur peniliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala nikmat dan berkat yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat
terselesaikan. Oleh karena itu peniliti mengucapkan terima kasih kepada pihak
Peniliti meyadari bahwa proposal penelitian skripsi ini masih jauh dari
sempura yang disebabkan karena keterbatasan yang dimiliki oleh peniliti. Oleh
karena itu, peniliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
perbaikan proposal penelitian skripsi ini agar dapat menjadi bahan referensi bagi
pembaca.
Peniliti
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Daftar Gambar..................................................................................................... iv
Daftar Tabel...................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 7
C. Batasan Masalah....................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah..................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian..................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 10
ii
2. Sampel................................................................................................ 56
E. Variabel dan Defenisi Operasional....................................................... 57
1. Variabel Penelitian............................................................................ 57
2. Defenisi Operasional......................................................................... 58
F. Instrumen Penelitian.................................................................................59
1. Keampuhan Instrumen........................................................................ 61
G. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 62
H. Teknik Analisis Data................................................................................. 64
1. Uji Prasyarat Analisis........................................................................... 64
a) Uji Normalitas................................................................................. 64
b) Uji Linearitas.................................................................................. 65
2. Uji Hipotesis........................................................................................ 66
a) Analisis Regresi Linear Sederhana.............................................. 66
b) Analisis Regresi Linear Berganda................................................ 67
3. Uji Signifikansi................................................................................... 68
a) Uji t (parsial)................................................................................. 68
b) Uji F (Pengujian secara simultan)................................................. 71
Daftar Pustaka......................................................................................................74
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari jumlah jam pelajaran di
semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai jenjang perguruan
tinggi.
inkosistensi,
permasalahan matematika,
matematika siswa. Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil belajar yang baik
dan optimal karena siswa maupun guru menginginkan keberhasilan hasil belajar
yang baik. Siswa yang memiliki hasil belajar yang baik dikatakan sudah mampu
melampui batas dari ketuntasan nilai yang telah ditetapkan. Jika hasil belajar
mata pelajaran matematika masih rendah. Seperti halnya laporan TIMSS tahun
2
matematika. Selain itu, berdasarkan hasil ulangan harian dan wawancara terhadap
guru mata pelajaran matematika yaitu Ibu Ayu Renansi, S.Pd yang mengajar di
kelas VIII SMP Negeri 6 Bambang didapat bahwa hasil belajar matematika siswa
masih tergolong rendah. Masih banyak siswa yang nilai hasil belajar
dari hasil ulangan harian siswa yang rendah. Hal tersebut ditandai dengan rata-rata
hasil belajar matematika siswa pada semester ganjil tahun 2015/2016 yaitu 54,5
faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2010:54). Faktor internal berasal
dari dalam diri sendiri, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa.
Faktor yang berasal dari luar meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu
baik, maka dalam belajarnya akan berjalan lancar dan teratur, sedangkan siswa
yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas belajar yang baik, maka dia akan
fasilitas belajar merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan dalam kegiatan
belajar mengajar.
3
tinggi, maka hasil belajarnya akan optimal dan sebaliknya jika motivasi belajar
siswa rendah, maka hasil belajar akan menjadi kurang maksimal. Siswa yang
(Giantera, 2013:5). Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu
Pardamean, rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh fasilitas belajar dan
motivasi belajar siswa. Permasalahan yang sering muncul dalam kegiatan belajar
mengajar yaitu terdapat beberapa fasilitas belajar yang belum memenuhi standart.
Diantaranya kurangnya akses buku paket yang dibagikan kepada siswa, kualitas
buku yang sudah koyak, kualitas meja dan kursi yang digunakan siswa juga sudah
goyang dan tidak layak pakai. Selain fasilitas belajar yang belum memadai, siswa
SMP Negeri 1 Dolok Pardamean juga memiliki Motivasi yang rendah terhadap
pembelajaran, hal ini terlihat dari kurang siapnya siswa dalam menerima
pembelajaran dari guru dan banyak siswa masih beranggapan matematika sulit
terhadap siswa juga dapat dilihat dari minim nya kemauan siswa dalam
4
hasil belajar matematika yang diperoleh siswa yang menimbukan nilai hasil
Menurut Rola (dalam Wahaningsih, 2012) terdapat empat faktor yang juga
konsep diri, pengaruh dari peran jenis kelamin, serta pengakuan dari prestasi.
Pengaruh peran jenis kelamin mencakup seluruh aspek yang ada pada laki-laki
dan perempuan. Secara fisiologis perbedaan laki-laki dan perempuan dapat dilihat
dari identitas jenis kelamin, bentuk dan anatomi tubuh dan juga komposisi kimia
dalam tubuh. Perbedaan anatomis biologis dan komposisi kimia dalam tubuh oleh
(Ekawati dan Wulandari, 2011: 19) mengatakan perempuan pada umumnya lebih
baik pada ingatan dan laki-laki lebih baik dalam berpikir logis. Senada dengan hal
itu, Kartono (1989) dalam Aminah Ekawati dan Sinta Wulandari (2011: 19)
yang praktis konkret, sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi-segi yang
abstrak. Pendapat lain dikemukakan oleh Eleanor Maccoby dan Carol Jacklin
untuk mendesain sudut dan dan dimensi bangunan) yang lebih baik, sedangkan
5
Pendapat-pendapat ahli yang telah dikemukakan diatas, seakan
ada.
Dari hasil observasi pada empat SD, dapat dilihat bahwa pada tiga SD di
wilayah Desa Caturharjo siswa perempuan memiliki nilai yang lebih tinggi
sekolah yang diamati, siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah siswa
laki-laki. Selain itu, hal tersebut dapat dilihat melalui tabel rata-rata nilai ulangan
harian kelas III materi bangun datar yang telah didapatkan selama melakukan
observasi.
teori dengan kenyataan di lapangan yang ditunjukkan dengan nilai ulangan siswa
yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa
perempuan.
6
Memahami permasalahan yang berkembang terkait dengan fasilitas
belajar, motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika yang ditinjau
berjudul “Pengaruh Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Matematika Yang Ditinjau Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas VIII
B. Identifikasi Masalah
3. Rendahnya nilai hasil belajar siswa yang dilihat dari perolehan indeks
C. Batasan Masalah
masalah dalam penelitian ini lebih terfokus pada permasalahan yang akan diteliti.
Penelitian ini hanya meneliti “Fasilitas belajar dan motivasi belajar yang ditinjau
7
D. Rumusan Masalah
8
E. Tujuan Penelitian
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP
9
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kelamin.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
10
c) Bagi Kepala Sekolah
d) Bagi Peneliti
11
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
mencapai tujuan pendidikan. Akan terlihat perubahan tingkah laku baik dari
pribadi.
3. Menurut Skinner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2017: 9) mengatakan
bahwa belajar adalah suatu perilaku, dimana responnya akan menjadi lebih
2. Pengertian Matematika
yaitu manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang
Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para
dikemukakan oleh para ahli mungkin disebabkan oleh ilmu matematika itu
sendiri, dimana matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki
13
pendapatnya tentang matematika berdasarkan sudut pandang, kemampuan,
Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui
memiliki sifat aksiomatik yaitu bahwa suatu struktur matematika dimulai dari
istilah yang tidak ditentukan (undefined term) atau istilah pangkal dan kaidah
14
Berdasarkan penjelasan diatas, maka disimpulkan bahwa matematika
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah
terjadi suatu perubahan. Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi pada
diri seseorang terjadi karena proses belajar. Perubahan yang terjadi dalam
akibat kematangan, perubahan kondisi fisik, mental dan perubahan yang tidak
bertahan lama.
aturan.
15
b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
jasmani.
keberhasilannya. Hal ini perlu dilakukan, sebab dengan kriteria yang jelas
dapat ditentukan apa yang harus dilakukan siswa dalam mempelajari isi atau
bahan pelajaran. Ilmu yang kita miliki akan sebanding dengan hasil belajar
disimpulkan yaitu hasil akhir yang dimiliki atau diperoleh siswa setelah ia
16
mengalami proses belajar matematika yang ditandai dengan skala nilai berupa
huruf atau simbol atau angka, dan hal ini biasa dijadikan tolak ukur berhasil
dengan siswa yang lain berbeda. Hal ini menimbulkan hasil belajar yang
tersebut adalah:
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
sedang belajar, yang meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor
kelelahan.
1) Faktor Jasmaniah
makan, olah raga, rekreasi dan ibadah. Anak-anak yang kurang gizi
samping kondisi fisiologis, hal yang tidak kalah penting adalah kondisi
17
panca indera, terutama penglihatan dan pendengaran, karena sebagian
pendengaran.
2) Faktor Psikologis
a. Intelegensi
yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang kecerdasannya
lebih rendah.
b. Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
18
c. Minat.
d. Bakat.
e. Motif.
seseorang untuk belajar. Dari uraian di atas jelaslah bahwa motif belajar
dalam belajar.
f. Kematangan
g. Kesiapan
19
Kesiapan yaitu kesediaan untuk memberi respon atau reaksi.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan
lebih baik.
3) Faktor Kelelahan
1) Faktor Keluarga
cara orang itu mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah
20
kebutuhan anaknya dalam belajar dapat menyebabkan anak tidak atau
anaknya yang meliputi : kasih sayang, rasa aman, harga diri, kebebasan
dan rasa sukses. Selain itu perhatian terhadap pendidikan anak juga
sangat penting sehingga anak akan mendapat hasil belajar yang baik
c. Suasana Rumah
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan
belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan susana
belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, alat-alat tulis, buku-buku dan
lain-lain. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan anak
21
kurang terpenuhi, apabila fasilitas belajar kurang memadai maka belajar
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Orang tua
belajar.
2) Faktor Sekolah
a. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui
orang kepada orang lain agar orang itu menerima, menguasai dan
22
belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang
b. Kurikulum
terhadap belajar.
dalam reaksi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan
mempelajari sebaik-baiknya.
menjadi parah apabila siswa menjadi malas utuk masuk sekolah dengan
23
e. Disiplin Sekolah
dalam sekolah dan juga dalam belajar. Seluruh staf sekolah yang
mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin akan membuat siswa
f. Alat Pelajaran
g. Waktu Sekolah
sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore atau malam hari. Waktu
sekolah juga mempengaruhi belajar siswa, dan pagi adalah waktu yang
i. Keadaan Gedung
24
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik
j. Metode Belajar
waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan dan cukup
k. Tugas Rumah
kegiatan yang lain. Maka diharapkan agar guru tidak memberikan tugas
3) Faktor Masyarakat
hasil belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam
25
kegiatan masyarakat yang terlalu banyak maka belajarnya akan
b. Media Masa
dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik,
c. Teman Bergaul
terhadap diri siswa. Agar diri siswa dapat belajar dengan baik, maka
perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan
pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan
26
Untuk melakukan penilaian pada hasil belajar siswa diperlukan
a) Ranah kognitif adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi pada kognisi.
belajar kognitif dimulai dari terendah dan sederhana yakni hafalan hingga
b) Ranah afektif, diketahui dalam ranah afektif ini bahwa hasill belajar
disusun secara mulai dari yang paling rendah hingga tertinggi. Dengan
perilaku.
rendah dan sederhana hingga paling tinggi hanya dapat tercapai ketika
para ilmuwan. Adapun menurut Moore (2014), ketiga ranah hasil belajar
27
a) Ranah kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
dalam penelitian ini terdiri dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga
ranah digunakan untuk mengukur sejauh mana kompetensi siswa selama kegiatan
belajar. Hasil belajar tidak hanya menyangkut soal aspek pengetahuan saja
(kognitif), tetapi hasil belajar juga memperhatikan perubahan tingkah laku yang
lebih baik dari siswa (afektif) dan memiliki skill atau keterampilan yang mumpuni
B. Fasilitas Belajar
proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
dan efisien.
28
Fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk
Daryanto (2006: 51) secara etimologi (arti kata) fasilitas yang terdiri dari
sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk
sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan
lengkap, siswa akan lebih bersemangat dalam belajar, siswa tidak perlu
hasil belajar yang diharapkan. Oleh karena itu fasilitas belajar yang memadai
29
Dari berbagai pengertian diatas disimpulkan fasilitas belajar adalah
dalam kelas yaitu dengan adanya sarana atau fasilitas belajar pada sebuah
sekolah.
secara langsung maupun tidak akan berdampak pada keaktifan siswa ketika
pendidikan.
belajar mengajar .
30
d) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia.
berikut:
a) Gedung sekolah
belajar.
b) Ruang kelas
Suatu sekolah yang kurang ruang kelas sementara jumlah anak didik
yang dimiliki dalam jumlah yang banyak melebihi daya tampung kelas, akan
kondusif. Pengelolaan kelas kurang efektif. Konflik antar anak didik secara
didik yang masuk dalam jumlah yang banyak, melebihi kapasitas kelas adalah
31
c) Laboratorium
Fasilitas sekolah yang lengkap membuka peluang bagi guru untuk lebih
belajar dengan berbagai percobaan yang tidak hanya lewat kata-kata saja
d) Perpustakaan
Tempat ini harus menjadi sahabat karib anak didik. Di sekolah, kapan dan
dimana ada waktu luang anak didik harus datang kesana untuk membaca
e) Ruang BK
Siswa yang belajar di sekolah tidak bisa lepas dari suatu masalah, siswa
f) Buku pelajaran
belajar. Dengan pemilikan buku sendiri anak didik dapat membaca sendiri
kapan dan dimanapun ada kesempatan. Pihak sekolah dapat membantu anak
didik dengan meminjami anak sejumlah buku yang sesuai dengan kurikulum.
32
Dengan pemberian fasilitas belajar tersebut diharapkan kegiatan belajar anak
terjadi dalam proses belajar mengajar akan semakin produktif dan aktif
apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan
belajar, karena dengan tampilan yang menarik dan cara penyampaian materi
yang nyaman yaitu cukup luas untuk aktifitas belajar, warna tembok yang
cukup.
33
Benda benda seperti perlengkapan belajar adalah bendabenda yang
membantu tercapainya suatu proses belajar, yaitu: meja belajar khusus, kursi
belajar khusus, lampu belajar, rak buku, almari/ rak buku dan rak sepatu.
Alat dan benda sebagai perlengkapan bantu belajar adalah alat tulis
yang lengkap, jangka, busur derajat, dan alat hitung kalkulator dan laptop
dengan baik dan belajar tidak dapat dilakukan tanpa adanya alatalat belajar
secukupnya.
d) Sumber belajar
Sebagai sumber belajar bagi siswa yaitu buku pelajaran, akses internet,
radio, majalah atau koran, dan televisi. Internet dapat diakses dengan
berikut:
sekolah.Tempat belajar itu dapat berupa ruang kelas ataupun ruangan khusus
untuk praktik mengarsip. Ruang dan tempat belajar yang memadai harus
b) Penerangan
34
Penerangan yang baik adalah sinar matahari karena sinarnya yang putih
dan intensif. Namun, apabila cuaca tidak baik pihak sekolah juga harus
c) Buku-buku pegangan
lembar kerja siswa (LKS) saja, akan tetapi siswa diharuskan memiliki buku-
35
Berdasarkan indikator diatas, maka indikator fasilitas belajar yang
b) Alat tulis
c) Media pembelajaran
d) Alat peraga
f) Sumber belajar
g) Perpustakaan
C. Motivasi Belajar
tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan ahli tersebut dapat diartikan
bahwa yang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia
36
dan punishment. Oleh sebab itu, semua faktor yang berkaitan dengan hal
mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk
belajar.
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sehingga siswa tahu apa yang
harus dilakukannya.
37
a) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan, tanpa motivasi
atau perbuatan.
a) Cita-cita
Cita-cita adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan
b) Kemampuan Belajar
Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur
38
sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswa yang merasa dirinya
diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas
c) Kondisi Siswa
Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis,
karena siswa adalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi
fisik siswa lebih cepat diketahui daripad kondisi psikologis. Hal ini
psikologis.
d) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa
sekolah, saran dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat
aman, berprestasi, dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar
39
Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya didalam
bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan lain-lain.
hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya
keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak
tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah atau
hilang.
a) Motivasi Intrinsik.
dari luar, karena ada dalam diri setiap individu suatu dorongan untuk
melakukan sesuatu (Sardiman, 2008: 89). Siswa yang memiliki motivasi yang
kuat akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang terdidik dan ditunjukkan
yaitu kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik.
40
b) Motivasi Ekstrinsik.
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
kebutuhan siswa, lagipula sering terjadi siswa tidak memahami untuk apa
a) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya terdiri dari motif bawaan dan
motif yang dipelajari. Motivasi bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motivasi tersebut ada tanpa dipelajari. Misalnya, dorongan untuk
kemauan.
41
c) Motivasi diklasifikasikan berdasarkan jalarannya menjadi motivasi
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
sebagai berikut :
Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam kehidupan
berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk
dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang
langsung mengerjakan tugas dari guru, bertanya saat ada kesulitan, dan
Adanya dorongan tersebut timbul dari dalam diri siswa itu sendiri.
Siswa akan menjadi rajin belajar saat mendapat nilai jelek atau tidak sesuai
harapannya, tidak cepat puas walau nilai sudah baik, selalu berusaha
42
mengerjakan soal sulit samapai menemukan jawabannya, membaca ulang
diberikan oleh guru, merasa senang ada tugas dari guru, mengerjakan tugas
dengan baik agar hasilnya baik, mengerjakan soal latian secara mandiri
pelajaran di kelas, senang dan berfikir positif bahwa tugas dari guru
bermanfaat untuk siswa. Siswa senang terlibat aktif di kelas baik saat
teman diskusinya.
Siswa akan giat dalam belajar, baik di rumah atau pun di sekolah.
43
berusaha memahami materi dari guru, merangkum materi pelajaran secara
mandiri.
tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif
individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat
kegiatan).
dan nyawanya).
g) Tingkat kualifikasinya prestasi atau produk atau output yang dicapai dari
44
h) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike, positif atau
negatif).
Jenis kelamin manusia umumnya ada dua macam, yaitu laki-laki dan
pensifatan atau pembagian jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis
yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Sejalan dengan pengertian ini, Ekawati
biologis pada laki- laki dan perempuan berakibat pada perbedaan perlakuan yang
dibandingkan dengan siswa laki-laki dalam bidang akademis. Hal ini sesuai
dengan pendapat Dezolt dan Hull (dalam John W. Santrock, 2007) bahwa anak
kelas, berusaha lebih giat dalam bidang akademis, dan lebih berpartisipasi
45
Menurut Riana (2013: 2) hasil belajar siswa perempuan lebih baik dari
hasil belajar siswa laki-laki. Guriaan (dalam Meifiani dan Prasetyo, 2015: 5-6)
juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan
yang terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan,
dapat dipengaruhi oleh sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua mahluk
terdahulu yang relevan yaitu sebagai bahan kajian. Beberapa penelitian yang
46
fasilitas belajardan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar
maupun parsial.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Arum Mulia Sari (2014) yang berjudul
yang digunakan adalah path analysis yaitu model yang digunakan untuk
belajar terhadap hasil belajar sebesar 15,2%, pengaruh fasilitas belajar terhadap
hasil belajar sebesar 58,5%, pengaruh motivasi terhadap hasil belajar sebesar
20,9%.
Sukaraja” yang disusun oleh Titik Mardianti Tahun 2015 IAIN Bengkulu.
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V sekolah dasar negeri 65
47
sebagai berikut: (1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
belajar di rumah dan prestasi belajar pekerjaan dasar teknik otomotif teknik
dengan R Square sebesar 0,268. (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan
hubungan tidak langsung melalui motivasi 0,156134 dan t hitung 2,6587 > t
4. Sri Nadia Padmini (2008) dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap
(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar (Z) dengan
tingkat determinasi sebesar 14,5% dan sisanya (85,5%) dipengaruhi oleh faktor
prestasi belajar (Y) dengan tingkat determinasi sebesar 4% dan sisanya (96%)
dipengaruhi oleh faktor lain, serta fasilitas belajar (X) berpengaruh negatif dan
F. Kerangka Berpikir
Hasil belajar yang dicapai siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Fasilitas belajar termasuk dalam
faktor ekstern yang berada di lingkungan sekolah. “Faktor intern dan faktor
48
ekstern merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar” (Slameto,
2003:54). Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
motivasi belajar.
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
belajar dan yang memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat jika siswa mempunyai
motivasi belajar yang kuat. “Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan
termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin
Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh
merupakan komponen yang sangat penting dalam menunjang hasil belajar siswa
yang optimal. Berdasarkan uraian tersebut hasil belajar siswa dapat ditingkatkan
dengan fasilitas belajar yang lengkap serta ditingkatkannya motivasi belajar siswa.
49
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Fasilitas
Belajar
Jenis Kelamin
Laki-laki/ Hasil Belajar Matematika
Perempuan
Motivasi
Belajar
G. Hipotesis
seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka kemudian membuat suatu teori
50
Berdasarkan Kerangka berpikir diatas yang menjadi hipotesis dari
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar
matematika ditinjau berdasarkan jenis kelamin siswa kelas VIII di SMP Negeri
belajar matematika ditinjau berdasarkan jenis kelamin siswa kelas VIII di SMP
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar dan motivasi belajar
51
52
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
B. Rancangan Penelitian
rancangan penelitian yang disesuaikan dengan jenis dan tujuan penelitian. Maka
berikut:
1. Memilih masalah
informasi yang di perlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas
kedudukannya.
3. Merumuskan masalah
harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana
peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat
5. Memilih pendekatan
Tetapi disamping itu juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang
54
b) Dari mana data diperoleh?
Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat
ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya.
Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan dari
mana data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah
8. Mengumpulkan data
dari mana data tersebut dapat diperoleh dan dengan cara apa, maka dirinya
sendiri maupun orang lain yang akan membantu, sudah mengetahui dengan
9. Analisis data
ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut
55
11. Menyusun laporan
laporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain serta prosedurnya pun
penelitian tersebut.
C. Lokasi Penelitian
ini adalah hasil belajar siswa kelas VIII tahun ajaran 2020/2021. Alasan peneliti
alumni dari sekolah ini dan lokasi sekolah ini dekat dengan tempat tinggal peneliti
1. Populasi penelitian
Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
berikut:
56
Tabel 3.1 Populasi Siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Pematangsiantar
2. Sampel Penelitian
memperhatikan starata yang ada dalam populasi itu. Adapun sampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas VIII1 dan VIII2 dengan jumlah siswa
sebanyak 65 siswa.
57
1. Variabel Penelitian
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
sebagai berikut:
adalah:
2. Definisi Operasional
58
Demi tercapainya pandangan yang sama terhadap penelitian ini,maka
a) Fasilitas belajar
2) Alat tulis
3) Media pembelajaran
4) Alat peraga
6) Sumber belajar
7) perpustakaan
b) Motivasi belajar
59
4) Tekad kuat, keuletan dan kedispilian
c) Hasil belajar
d) Jenis kelamin
manusia yaitu laki-laki dan perempuan yang dibawa sejak lahir yang
F. Instrumen Penelitian
fenomena sosial maupun alam. Melakukan pengukuran berarti harus ada alat ukur
yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.
Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala likert. Menurut
Sugiyono (2017: 93) yang dimaksud dengan Skala Likert adalah sebagai berikut:
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendaat, dan persepsi seseorang
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
60
Skor untuk
Alternatif jawaban pernyataan
Positif Negatif
Selalu (SL)/ Sangat Setuju (SS) 5 1
Sering (SR)/ Setuju (S) 4 2
Kadang-kadang (K)/ Ragu (R) 3 3
Jarang (JR)/ Tidak Setuju (TS) 2 4
Tidak Pernah (TP)/ Sangat tidak setuju
1 5
(STS)
variabel yang diteliti dengan sumber data dari manadata akan diambil. Berikut ini
adalah tabel alternative jawaban dan kisi-kisi instrumen angket atau kuisioner dari
61
Positif Negatif
Dorongan belajar
1,2,3.4.5 6,7,8,9 9
yang kuat
Harapan atau cita-cita
10,11,12 13 4
yang dicapai
Motivasi Kondisi belajar yang
1 14,15,16 17,18,19 6
Belajar efektif dan menarik
Tekad kuat, keuletan
20,21,22 23 4
dan kedisiplinan
Durasi atau lamanya
24 25 2
kegiatan
Jumlah 25
1. Keampuhan Instrumen
a) Validitas
menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Hal ini
simbol (X) terhadap skor total instrumen yang dinyatakan dengan simbol
N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
r xy = (Arikunto, 2014: 213)
√{N ∑ X 2−¿ ¿ ¿
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi yang tinggi
N = Jumlah sampel atau responden
ΣX = Jumlah X (skor butir)
ΣY = Jumlah Y (skor total)
ΣY = Jumlah perkalian X dan Y (butir dan total)
ΣX2 = Jumlah kuadrat X (butir)
62
ΣY2 = Jumlah kuadrat Y (total)
dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3. Jadi jika korelasi antara
butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka dalam instrument tersebut
dinyatakan valid.
b) Reliabilitas angket
( )( ∑ σb
)
2
k
r 11= 1− 2 (Arikunto, 2014:239)
k−1 σt
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
∑σ b = jumlah varians total
2
σi = varians total
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
63
1. Kusioner (Angket)
angket kepada responden yang ditentukan sebagai sampel. Angket ini bersifat
responden cukup memberikan tanda (√) pada jawaban yang telah disediakan
2. Wawancara
guru mata pelajaran tentang hasil belajar siswa laki-laki dan siswi perempuan,
3. Dokumentasi
baik adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lenger, agenda
dan sebagainya.
64
H. Teknik Analisis Data
sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
yang akan dianalisis harus berdistribusi normal . Oleh karena itu sebelum
pengujian normalitas data (Sugiyono, 2017: 171). Pada penelitian ini untuk
langkah untuk menguji normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai
berikut:
65
3) Menentukan panjang kelas interval.
2
( f −f )
Harga 0 h merupkan harga Chi Kuadrat ( χ 2).
fh
tabel. Bila harga Chi kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan
normal, dan bila lebih besar (>) maka dinyatakan tidak normal.
b) Uji Linearitas
Ho: β =0
Ha: β ≠ 0
66
3) Membuat resiko kesalahan taraf signifikansi yang digunakan adalah
(α ¿ = 5 %
2. Uji Hipotesis
'
Y =a+bX
Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksi
a = Konstanta atau bila harga X=0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
X1 = Fasilitas belajar siswa
X2 = Motivasi belajar siswa
Y ' =a+bX
67
b=n ¿ ¿
a=
∑ y−b . ∑ x
n
minimal dua.
Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 + e
Keterangan:
Y = Hasil belajar matematika siswa
a = Konstanta dari keputusan regresi
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
X1 = Fasilitas belajar siswa
X2 = Motivasi belajar siswa
68
Nilai dari a, b1, b2 pada persamaan regresi dapat dihitung dengan
b 1=( ∑ x 21 ) ( ∑ x 2 Y ) −¿ ¿
b 2=( ∑ x 1 ) ( ∑ x 2 Y ) −¿ ¿
2
3. Uji Signifikansi
a. Uji t (parsial)
r √ n−2
t= (Sugiyono, 2017:)
√1−r 2
Keterangan:
t : Nilai t yang hitung
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah anggota sampel
69
- ditolak jika nilai ≥ atau nilai sig < α (α= 0,05)
siswa (X1), motivasi belajar siswa (X2), terhadap hasil belajar matematika
Hipotesis 1:
2020/2021)
ajaran 2020/2021)
70
Ho2 : βX1 = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
Hipotesis 2:
2020/2021)
ajaran 2020/2021)
71
laki kelas VIII di SMP Negeri 8 Pematangsiantar Tahun
ajaran 2020/2021)
berikut:
72
2
R /k
F= 2
(1−R )/( n−k −1)
Keterangan:
R2 = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
Hipotesis 3:
73
Ho2 : βX3Y = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian :
2) Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda.
Keterangan
SL : Selalu
SR : Sering
K : Kadang-kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SL SR K JR TP
Apakah tempat belajar ataupun
1 kondisi kelas yang anda gunakan
sudah nyaman untuk belajar?
Apakah kondisi di kelas anda tidak
2 membuat anda menarik untuk
belajar?
Apakah alat tulis yang anda
3 pergunakan sudah membantu dalam
proses pembelajaran?
Apakah anda memiliki alat tulis
4 yang lengkap dalam menunjang
proses pembelajaran?
Apakah kondisi alat tulis anda
5
rusak?
Apakah media pembelajaran yang
6 disediakan sekolah selalu
dipergunakan dalam pembelajaran?
Apakah media yang digunakan
7
terawat dengan baik?
8 Apakah anda memiliki buku
pelajaran yang tidak lengkap isinya
pada saat diberikan kepada anda?
Apakah media pembelajaran yang
9 digunakan tidak membantu anda
dalam pembelajaran?
Apakah guru selalu menggunakan
10 alat peraga saat menjelaskan materi
pelajaran?
Apakah anda merasa lebih mudah
memahami materi pelajaran
11
matematika dengan menggunakan
alat peraga?
Apakah anda lebih mudah
memahami pembelajaran
12 matematika dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis
teknologi?
Apakah guru selalu menggunakan
media pembelajaran seperti laptop,
13
LCD proyektor dalam kegiatan
pembelajaran?
Apakah pihak sekolah tidak selalu
14 menyediakan alat peraga dalam
proses pembelajaran?
Apakah penerangan yang digunakan
15 sudah baik dalam menunjang proses
pembelajaran?
Apakah kursi dan meja yang anda
16
gunakan sudah nyaman?
Apakah anda memiliki semua buku
17
pembelajaran yang anda butuhkan?
Apakah semua buku pembelajaran
18 yang anda miliki terawat dengan
baik?
Apakah pihak sekolah selalu
19 meyediakan buku yang anda
butuhkan?
Apakah perpustakaan disekolah anda
20
sudah membuat anda nyaman?
Apakah kondisi perpustakaan anda
sudah terta rapi sehingga
21
memudahkan anda untuk
mendapatkan buku yang anda cari?
Apakah buku-buku di perpustakaan
22 anda sudah membantu anda dalam
kegiatan pembelajran?
Apakah menurut anda suasana
perpustakaan anda baik dan anda
23
merasa tenang saat menggunakan
ruang baca perpustakaan?
Apakah kondisi kebersihan di
perpustkaan anda tidak bersih dan
24
tidak rapi sehingga membuat anda
tidak nyaman?
Apakah menurut anda koleksi buku
25 di perpustakaan anda kurang
lengkap?
Lampiran angket Motivasi Belajar
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian :
2) Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda.
SL : Selalu
SR : Sering
K : Kadang-kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SL SR K JR TP
Demi mendapatkan nilai yang baik,
1
saya belajar dengan sungguh-sungguh.
Saya belajar dengan penuh semangat
2
untuk mendapat nilai yang maksimal.
Saya membaca terlebih dahulu materi
3 pelajaran yang akan diajarkan guru
kepada siswa.
Saya sering mengulang kembali
4 pelajaran di rumah yang saya dapat
saat proses pembelajaran di sekolah.
Bila menghadapi kesulitan dalam
mempelajari mata pelajaran, saya
5
berusaha menemukan alternatif
pemecahannya.
Saya rajin ke sekolah terutama mata
6
pelajaran yang saya sukai.
Saya ragu dengan kemampuan yang
7 saya miliki dalam memahami
penjelasan guru.
Saya akan menunggu jawaban dari
8 teman ketika guru memberikan soal
yang tidak saya mengerti.
Saya merasa putus asa bila
9 menghadapi kesulitan dalam
mempelajari mata pelajaran
Saya ingin mendapatkan ranking di
10
kelas sehingga saya rajin belajar.
Saya berpikir ingin menjadi wakil
11
sekolah dalam lomba tingkat sekolah.
Saya ingin meraih cita-cita yang saya
12
inginkan
Saya akan melupakan cita-cita saya
13 jika saya menghapi kesulitan dalam
menggapainya
Saya akan merasa tertantang dalam
14 mengerjakan soal-soal yang diberikan
guru.
Saya akan merasa tertantang untuk
15 menjawab saat guru menanyakan hail
pelajaran yang saya dapat.
Saya akan merasa senang ketika guru
16
membuat kelompok berdiskusi.
Saya akan mengabaikan soal-soal yang
17 menurut saya susah untuk dikerjakan
dan mencari aktivitas yang lain.
Saya akan merasa terganggu dalam
18 belajar ketika suasana di kelas tidak
kondusif.
Saya membuat soal-soal sendiri untuk
19
latihan dirumah
Saya berlatih mengerjakan soal-soal
yang tidak dapat saya pecahkan
20
meskipun saya tidak dapa
tmenyelesaikannya.
Saya akan rutin belajar untuk dapat
21
memahami materi pembelajaran
Saya hanya belajar disekolah saja dan
22 tidak mengulang pelajaran dirumah
karna menurut saya itu sudah cukup.
Saya akan merasa bosan ketika jam
23
pelajaran sudah lewat dari waktunya
Saya akan membuat jadwal belajar
24
yang lebih lama untuk belajar.
25 Saya akan merasa senang kita guru
membahas pelajaran yang saya tidak
mengerti walaupun waktu jam
pelajaran sudah habis.