Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK PROSES MANUFAKTUR 1

(PEMBUATAN GANTUNGAN PAKAIAN)

DISUSUN OLEN :

NAMA : TOPAN

NIM : 20220610340078

JURUSAN/ PRODI : TEKNIK MESIN (S1)

TANGGAL PRAKTEK : 28 MARET 2023

T-PENGUMPULAN PRAKTEK : 27 APRIL 2023

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDRAWASI

JAYAPURA

2023
KATA PENGANTAR

segala puji dan syukur bagi tuhan yang telah memberikankemampuan, kekuatan, serta
keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pemikiran saya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat pada waktunya.Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatanakan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi. Oleh karenaitu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada bapak dosen. Atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan
kepada saya dalam pengerjaan makalah ini.Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan
pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya
harapkan dari pembaca sekalian.saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

JAYAPURA, 20 APRIL 2023

i
DAFTAR ISI

Halaman judul ………………………………………………………...i

Kata pengantar ………………………………………………………..i

Daftar isi ………………………………………………………………ii

Bab I Pendahuluan…………………………………………………....1

A.Latar belakang………………………………………………1

B.Rumusan masalah……………………………………………2

C.Tujuan………………………………………………………..2

Bab II Landasan teori………………………………………………….3

Bab III Metode penelitian……………………………………………..5

A. Alat dan Bahan………………………………………………5

B. Prosedur penelitian…………………………………………..6

Bab IV Hasil dan Pembahasan…………………………………………7

A. Hasil…………………………………………………………7

B. Pembahasan………………………………………………….9

Bab V Penutup…………………………………………………………10

A. Kesimpulan………………………………………………….10

B. Saran…………………………………………………………11

Daftar pustaka………………………………………………………….13

Lampiran……………………………………………………………….15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mesin las merupakan mesin yang mempermuda pekerjaan manusia dalam


menyambung logam .

Ada dua jenis yang biasa di pakai oleh manusia,yaitu mesin las karbit dan mesin las
listrik.yang mana keduana keduanya mempunyai keuggulan masing-masing sebagai
penyambung logam atau besi.

Mesin las karbit biasa cocok di pakai untuk mengerjakan pekerjaan las pada logam
tipis dan besi cor.adapun beberapa perlengkapan untuk las karbit yaitu

1.Tabung gas. Tabung gas pada pada las asetilen ini berfungsi untuk menampung gas.

2. Selang gas. Yang terdiri dari dua saluran.

3. Regulator Gas.

4. Brander las.

Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggonakan tenga listrik sebagai sumber
panas.Elektroda mencairkan logam dasar dan membentuk kerak las pada waktu yang
bersamaan; ujung elektroda mencair dan bercampur dengan bahan yang di las.

Adapun komponen-komponen las listrik yaitu Transformator DC/AC,Holder dan


kabel massa,kabel massa dan kabel elektroda,elektroda,Connectros,Palu cipping,sikat
kawat dan alat pelindung diri yang sesuai.

1
B. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas maka perumusan masalah makalah ini adalah

1. Bagaimana cara penggunaa mesin las?

2. Bagaimana cara pembuatan gantungan pakaian menggunakan mesin las?

C. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan pembuatan Gantungan pakaian menggunakan mesin las adalah:

1. Merancang dan membuat gantungan pakaian menggunakan mesin las.

2. Pengukuran alat dan bahan pada mesin las.

3. Meneliti proses cara pengoprasian mesin las.

b. Manfaat pembuatan gantungan pakaian menggunakan mesin las adalah:

Mahasiswa dapat mengetahui beberapa faktor seperti; tegangan busur las, besarnya
arus las, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan, jenis polaritas listrik dan juga
kecepatan pendinginan.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Prinsip Kerja Mesin Las

Proses las (pengelasan) merupakan salahsatu proses penyambungan bahan (bahan


bergabung).Adapun untuk di definisikan dari proses pengelasan yang mengacu pada
AWS (Amerika Pengelasan Masyarakat) proses pengelasan adalah proses penyambungan
antara logam atau bukan metal yang menghasilkan suatu bagian yang menyatu, dengan
pemanasan yang akan di sambung sampai pada suhu pengelasan tertentu, dengan atau
tanpa saat, dan dengan atau tanpa logam pemgisi. Meskipun dalam metode proses
pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses
pemotongan dan mematri.Proses pengelasan terbagi menjadi beberapa jenis, dan SMAW
merupakan salahsatu proses yang umum digunakan, utamanya pada pengelasan singkatan
dalam produksi, pemeliharaan dan perbaikan, dan untuk bidang kontruksi.

SMAW(Terlindung Logam Busur Pengelasan) Adalah pengelasan dengan mencairkan


bahan dasar yang menggunakan panas dari listrik antar penutup logam (elektroda).

Gambar 1. Lelehan SMAW

3
SMAW merupakan pekerjaan manual manual dengan peralatan meliputi kekuatan
sumber,kabel elektroda (elektroda kabel), kabel kerja (bekerja kabel), elektroda
pemegamg, bekerja penjepit, dan elektroda. Elektroda dan sistem kerja bagian dari
rangkaian listrik.Salahsatu dari dua kabel dari sumber listrik terpasang ke benda kerja,
selebihnya melekat pada pemegang elektroda,

Gambar 2. Tempat Pengerjaan

Sebagaimana AWS (Amerika Pengelasan Masyarakat),prinsip dari SMAW adalah


menggunakan panas dari busur untuk mencairkan logam dasar dan ujung sampai habis
partikel elektroda tertutup dengan tegangan listrik yang di pakai 23-45 Volt, dan untuk
pencairan di gunakan arus listrik hingga 500 amper yang mungkin digunakan berkisaran
80-200 amper. Dimana dalam proses SMAW dapat terjadi dekrit, hal ini perlu dicegah
karena oksidasi logam merupakan kesenyawaan yang tidak mempunyai kekuatan
mekanis. Adapun untuk mencegah hal tersebut utamakan bahan penmbah las di lindungi
dengan selapis zat pelindung yang di sebut aliran atau kerak yang ikut meleleh ketika
pengelasan. Tetapi karena berat jenisnya lebih ringan dari bahan logam yang di cairkan,
cairan aliran akan mengapung di atas logam, sekaligus inologam tersebut hingga tidak
beroksidasi dengan udara luar.

4
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan bahan

1) Alat
 Mesin las
 Helm Auto-Darkening (helm las)
 Siku magnet
 Sarug tangan las
 Sikat baja
 Kikir besi
 Mesin gerinda
 Palu kerak

2) Bahan
 Besi hollow
 Elektroda/kawat las
 Mata gurinda
 Amplas
 Cat besi
 tinner
 kuas

5
B. Prusedur Kerja
1. Siapkan peralatan dan perlengkapan yang hendak digunakan.
2. Cek konddisi mesin las
3. Lalu masukkan sumber utama arus.
4. Membersihkan bahan yang akan di las.menggunakan palu untuk membersihkan kerak
pada permukaan ruang yang akan di las. Gunakan sikat baja untuk hasil yang optimal.
5. Memotong bahan yang ingin di las sesuai ukuran yang telah di tentukan.
6. Tempatkan bahan yang akan di las pada tempaat yang sudah di siapkan. Baik itu
memakaai meja kerja atau hanya menempatkannya di lantai.mengatur kerapatan di
antara dua bahan. Pakai klem bila di perlukan.
7. Tempatkan masa mesin las pada satu sisi bahan yang akkann di las. Tambahkan
elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang kemiringan elektroda
sesuai dengan urutan bahan.
8. Sesudah bahan siap untuk di las, perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda pada bahan
yang di las.
9. Dengan menggunakan masker pelindung atau kaca mata las anda bisa memperhatikan
sisi elektroda yang telah mencair dan menyatu di antara dua bahan yang di las itu
perlahan-lahan gerakkan elektroda ke sepanjang ruang yang di las.
10. Sesudah selesai,bersihkan kerak yang menutupi sisi yang di las dengan memaakai
palu.
Begitulah langka-langka pengelasan atau penyambungnan yang baik.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Salah satu alat produksi yang populer digunakan di dunia industri, namun masih
menggunakan bantuan operasi manusia adalah mesin las. Fungsi mesin las dapat
melakukan berbagai pekerjaan seperti efisiensi sambungan yang baik serta dapat di
gunakan pada kontruksi yang bekerja di temperatur tinggi. Alat ini membutuhkan tenaga
manusia untuk mengarahkan benda secara tepat agar menghasilkan bentuk dan ukuran
sesuai kebutuhan dan keinginan. Salah satu adalah pembuatan gantungan pakaian dengan
ukuran yang sudah di tentukan.

Dalam pengoprasian mesin las di butuhkan ktelitian dan pembacaan sketsa gambar harus
dipahami agar dalam pengelasan tidak terdapat keslahan dimensi, terutama dalam
pengukuran.

7
B. Pembahasan

Las listrik

adalah metode pengelasan yang sudah sering digunakan oleh pekerja las. Las listrik
sendiri terdapat dua macam, yaitu las listrik dan las nyala api listrik. Las listrik yaitu dengan
mengalirkan arus listrik melalui bidang suatu benda yang akan disambung, kemudian diberi
nama tekanan sampai kedua bahan akan menyatu. Las busur nyala listrik adalah teknik las
dengan cara mengubah arus listrik menjadi panas untuk melelekan permukaan benda kerja
dengan membangkitkan busur nyala listrik melelaui elektroda. Selain itu ada beberapa alat las
yang harus fleksibel agar bisa mereduksi renggang pada tangan tukang las dan untuk
memudakan instansi kabel sehingga dapat digunakan 800-2500 kawat pada masing-masing
kabel.

Kabel las

Kabel las atau lead superfleksibel adalah alat untuk menghantar harus dari mesin
pengelasan ke benda kerja dan sebaliknya. Kabel las terdiri dari lead dengan lapisan karet, kain,

8
dan penguat lapisa pemegang kain elektroda atau lead elektroda. Lead dari benda kerjake mesin
dikenal sebagai Lead benda kerja.Tegangan padaLead bervariasi antara 14 dan 80 Volt. Lead me
milikibeberapa ukuran,yang semakin kecil nomornya, semakin besar diameter Lead.
SebuahLead harus fleksibel agar bisa mereduksi regangan pada tangan welderdan untuk
memudahkan instalasi kabel sehingga dapat digunakan 800sampai 2500 kawat pada masing
masing kabel. Lead elektroda maupunLead benda kerja harus menggunakan kabel listrik yang
berdiametersama karena panjang Lead mempengaruhi ukuran kapasitas mesin las.

Palu las

Palu las digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las
dengan cara memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.

Pegangan kawat las (Holder Electrode)

Pemegang kawat las atau holder elektroda adalah peralatan las busur yang Dipegang oleh welder
ketika mengelas. Holder ini digunakan untuk menahanelektroda logam atau karbon. Handle
pemegang terbuat dari bahan pelapis yang mempunyai tahanan panas tinggi dan tahanan listrik
yang rendah dan dibuat untuk menyeimbangkan pegangantangan. Ada sejumlah metode yang
digunaka untuk menjepit elektrodadalam holder yang salah satunya adalah konstruksi pincer
dan pegas untuk menghasilkan tekanan sehinnga diperoleh sambungan yang baik.

Pembuatan komponen Gantungan pakaian. Seperti halnya proses pembuatan suatu produk
pada umumnya, pasti akan ditemukan beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan yang
dihadapi yaitu pemotongan dan pembentukan bahan karena keterbatasan alat. Kebanyakan
permasalahn terjadi saat pembuatan Sambungan pada setiap bagian dari komponen, hasil
pemotongan kurang presisi seperti panjang dan lebar yang tidak sama dalam satu bagian
pembentukan bahan dalam hal ini penggerindaan. Penandaan atau penggambaran yang tepat dan

9
jelas juga sangat berpengaruh pada tahap ini. Apabila terdapat kesalahan penandaan maka
setelah penggerindaan menghasilkan bentuk yang tidak diinginkan sehingga proses
pengerindaan harus diulangi lagi dan diperbaiki. Hal ini dapat mengurangi waktu yang sangat
lama. Oleh karena itu agar memperoleh hasil yang presisi, penandaan harus tepat dan jelas serta
penggerindaan harus sesuai dengan tanda atau goresan yang dibuat. Setelah proses pembentukan
bahan kemudian dilanjutkan proses penyambungan. Proses ini dilakukan supaya komponen
dapat menyatu dengan baik sehingga dapat berfungsi sebagai penampung muatan. Untuk
penyambungan ini digunakan mesin las SMAW dengan cara tackweld atau las titik yang
dilakukan pada titik-titik tertentu. Kemudian jika sudah pas baru melakukan pengelasan
menyeluruh, dan bersihkan slag hasil pengelasan.kemudian lakukan finishing untuk melapisi
permukaan gantungan pakaian. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai tambah pada benda
kerja yang kita buat.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Memperhatika keselamatan kerja dan kerja mesin las membuat kita mudah
mengoprasikannya
 Pada pengelasan dengan metode SMAW, Pengelasan di mulai saat sebuah
busur listrik pemukul dengan membuat kontaan antara ujung elektroda dan
sistem kerja.
 SMAW merupakan pekerjaan manual dengan peralatan meliputi kekuatan
sumber, kabel elektroda (elektroda kebel) kabel kerja, elektroda pemegang,
dan elektroda.

10
 Pemahaman terhadap resiko pengerjaan las listrik dan kesadaran dalam
mematuhi prosedur kerja akan sangat membantu kelancaran dan keberhasilan
pekerjaan.
 Pemeriksaan mesin las yang di lakukan secara bertahap tidak akan
membahayakan penggunanya. Jika sebuah prosedur dalam melakukan mesin
las berlalu ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi, salah satunya yaitu
tersetrum.
 Memeriksa lingkungan sekitar sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat
mengganggu orang lain atau kita para pengguna mesin las.
 Pemeriksaan mesin las yang di lakukan secara bertahap tidak akan
membahayakan pengguna nya.
 Berdasarkan praktek yang telah saya lakukan bahawa saya sudah mulai
trampil dalam mengoprasikan mesin las
 Kita sudah mulai memahami cara kerja pada mesin las

B. Saran
 Pada saat melakukan pengelasan jangan mengganggu rekan / teman karna
dapat brakibat fatal pada keselamatan kerja
 Prusedur pengelasan harus lebih diperhatikan agar hasil pengelasan baik dan
tidak mengalami retak terutama pengaturan kecepatan pengelasan sebaiknya
lebih rendah.
 Pengawasan pada saat proses pengelasan perlu di lakukan untuk Antisipasi
terjadinya kesalahan prosedur pada proses pengelasan tersebut.
 Untuk peralatan mesin las harus di jaga baik-baik agar tidak terjadi kerusakan
pada setiap komponennya, ini juga mempengaruhi lancarnya pengoprasian
mesin las tanpa hambatan
 Jangan bercanda dengan teman saat penegerjaan berlangsung

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukaini, Tarkina, dan Fandi, 2013, Teknik Las SMAW,Kementrian pendidikan & Budaya, Malang.

AndrewD. Althouse, CarlH. Turnqist, ddk. 2013. Modern Pengelasan, 11 Edisi 11.Itu Goodheart-Willcox
Bersama;Inc. H53X+CC Tinley Taman, IIIinois, AMERIKA SERIKAT.

Sonawan, H, 2003, Las Listrik SMAW dan Pemeriksaan Hasil Pengelasan, Alfabet, Bandung.

12
LAMPIRAN

13
Gambar 1. Proses Pengelasan

Gambar 2. Proses Pemotongan (Penggrindaan)

14
Gambar 3. Proses Pengecatan (finising)

15
Gambar 4. Joopsheet: proses manufaktur 1 (gantungan baju)

16

Anda mungkin juga menyukai