Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM WORKSHOP

(Mata Kuliah Kerja Las)


Dibuat untuk memenuhi kebutuhan penilaian Ujian Akhir Semester
Dosen Pengampu : Azam Milah Muhamad M.T

Disusun oleh :
Nama : Mas Aji Fatahillah
Kelas : Manufaktur 1-A
NIM : 2302411001
Prodi : D4 Manufaktur

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2023/2024
PENDAHULUAN

A. Definisi Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua material atau lebih lebih, biasanya
berupa logam, dengan menggunakan energi panas sampai material yang akan disambung tersebut
meleleh (melted) yang kemudian menyatu atau berpadu (fused), dengan memberikan tekanan
atau tidak, serta dengan memberikan bahan tambahan (consumable) atau tidak.
Metode penyambungan logam telah ada sejak ribuan tahun lalu, yang banyak dilakukan
oleh pandai besi yaitu menggunakan metode tempa. Kemudian pada abad ke 19 mulai dikenal
pengelasan menggunakan gas oksigen dan gas acetylene yang menghasilkan nyala api yang
panas. Bersamaan dengan itu juga dikenal pengelasan yang bersumber dari energi listrik.

Ada 2 kata kunci yang menjadikan suatu proses disebut pengelasan, yaitu :

1. Material yang akan dilas bisa meleleh / mencair (melted)


2. Kemudian menyatu / berpadu menjadi solid kembali (fused).

Jenis-jenis welding/pengelasan :

1. Shielded Metal Arc Welding (SMAW)


2. Gas Metal Ar Welding (GMAW/MIG)
3. Submerged Arc Welding (SAW)
4. Flux Core Arc Welding (FCAW)
5. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG)

B. Tujuan praktek Kerja Las


1. Memenuhi Salah Satu Kompetensi Progam Studi D4 Manufaktur
2. Memberikan Mahasiswa Pengalaman Pengelasan
3. Memberikan Pemahaman Tentang K3
4. Mempelajari Tentang Alat Las
5. Memberikan Pemahaman Tentang Jenis-Jenis Elektroda
MATERIAL DAN METODE PRAKTIKUM

A. Jenis APD Pengelasan dan Fungsinya

1. Apron atau Pakaian Kerja Las

Pakaian kerja las adalah pakaian yang melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan
percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, yaitu apron dada dan apron lengan
yang terbuat dari bahan kulit. Terbuat dari bahan kulit, untuk menghindari apron yang berlubang
dari tingginya temperatur percikan las.

2. Sarung Tangan Las

Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang khusus dibuat untuk
proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan
kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las
atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.

3. Helm atau Topeng las

Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las,
panas pengelasan, dan sinar las ke bagian mata. Topeng las terbuat dari bahan plastik yang tahan
panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi
mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet ketika melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca las listrik mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya, maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin tinggi. Jadi,
Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda.

4. Sepatu Safety

Sepatu las terbuat dari bahan kulit dan terdapat sebuah plat baja pada bagian depannya,
yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda yang berat dan benda yang tajam.
Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.
B.Peralatan Pengelasan yang Digunakan

1. Palu Terak

Kepala palu yang berbentuk lancip seperti pahat berfungsi untuk membersihkan slag
hasil sambungan las, sedangkan kepala lainnya berfungsi untuk meratakan gerigi yang
muncul dari proses pengelasan.

2. Sikat Kawat

Sikat kawat berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan sisa-sisa
kerak yang masih ada setelah dibersihkan dengan palu terak. Bahan setabut sikat terbuat dari
kawat-kawat baja yang tahan terhadap panas dan elatis, dengan tangkai kayu yang dapat
mengisolasi panas dari bagian yang disikat.
3. Tang Jepit

Tang jepit digunakan untuk memegang benda kerja yang akan dilas agar tidak mudah
bergerak, dan sebagai alat untuk memindahkan benda kerja yang masih panas setelah
pengelasan.

4. Elektroda

Digunakan untuk menopang busur las dan menyediakan logam pengisi yang diperlukan
untuk sambungan yang akan dilas. Terbuat dari logam yang dilapisi dengan lapisan kimia.
5. Mesin Las SMAW

Mesin las adalah mesin yang membantu untuk mengatur suhu atau ampere yang akan
dihasilkan untuk dialirkan menuju elektroda ke bagian logam dengan cara meleburnya
menggunakan energi panas.

C. K3 Dalam Pengelasan
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) bagi seorang tenaga kerja sangat diperlukan, karena
hal tersebut sangat mempengaruhi dalam melakukan proses produksi suatu pekerjaan,
keselamatan kesehatan kerja itu harus diperhatikan oleh setiap tenaga kerja agar proses produksi
dalam pekerjaan dapat berjalan dengan aman dan baik.
Bagi seorang welder (tukang las) pada pengelasan las listrik, keselamatan kesehatan kerja sangat
diperlukan, oleh karena itu setiap welder harus memperhatikan tata cara yang benar dalam
melakukan proses pengelasan, agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dilingkungan
pekerjaan.
Oleh karena itu keselamatan kesehatan kerja didalam proses pengelasan las listrik sangat
diperlukan.
- Pengendalian risiko karena selama proses pengelasan, anda berpotensi mendapatkan
bahaya dari asap, panas, listrik, dan cahaya pengelasan.
- Sudah menjadi SOP pengelasan.
- memeliharan kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

D. Langkah Kerja Pengelasan


Berikut langkah-langkah panduan mengelas yang baik dan benar:
1. Pemilihan Elektroda. Elektroda harus dipilih berdasarkan jenis bahan kerja yang akan
digabungkan.
2. Pemasangan Elektroda. Posisi elektroda dalam holder harus tepat untuk memastikan
busur listrik yang stabil dan efisien selama proses pengelasan.
3. Persiapan Benda Kerja. Membersihkan permukaan dari kotoran, karat, cat, atau kotoran
lainnya, permukaan yang bersih menghasilkan pengelasan yang lebih kuat dan tahan
lama.
4. Penempatan Benda Kerja. Tempatkan bahan yang akan dilas pada tempat yang sudah
disiapkan. Baik itu menempatkannya di atas meja kerja atau hanya menempatkannya di
lantai, sesuaikan dengan benda kerja. Mengatur kerapatan di antara dua bahan. Gunakan
clamp atau tang jepit bila diperlukan.
5. Setting Ampere Mesin Las. Sesuaikan dengan elektroda. Bisa di lihat pada tabel
parameter.
6. Memulai Proses Pengelasan. Perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang
akan dilas. Saat elektroda mendekati bahan kerja busur listrik terbentuk. Pada saat yang
sama, elektroda mulai meleleh.
7. Perhatikan Jarak. Perhatikan jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas
karena akan sangat mempengaruhi kualitas pengelasan. Bila jarak begitu jauh, akan
muncul percikan api. Proses pengelasan pun tidak prima. Bila jarak begitu dekat, api
tidak menyala dengan sempurna. Serta tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan
elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
8. Penggerakan Elektroda. Welder harus menggerakkan elektroda secara hati-hati sepanjang
sambungan pengelasan dengan kecepatan dan arah yang tepat.
9. Pendinginan. Jika sudah selesai biarkan logam yang dilelehkan padat dan mendingin
secara perlahan. Pendinginan terlalu cepat dapat menyebabkan tegangan internal dan
retakan dalam sambungan.
10. Pembersihan. Jika sudah dingin bersihkan kerak yang menutupi sisi yang dilas dengan
memakai palu dan sikat kawat.
11. Inspeksi. Periksa kembali apakah ada sisi yang belum sempurna. Bila belum sempurna,
ulangilah sisi yang belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan
yang telah dilas harus di gerinda bila pengelasan tidak sempurna. Tetapi bila tidak fatal,
kita cukup mengelas sisi yang belum terlas dengan sempurna itu.
E. Gambar Hasil Praktek Kerja Las

LAS V LAS VERTICAL

PENUTUP
F. Kesimpulan
Pengelasan (Welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dengan atau
tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Las listrik merupakan salah satu proses penyambungan logam dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas.Jenis sambungan dengan las listrik ini adalah merupakan
sambungan tetap.Prinsip las listrik ialah menyambung logam dengan cara mencairkan logam
menggunakan sumber panas dari bunga api listrik.
Elektroda yang digunakan pun menyesuaikan dengan jenis logam yang akan di las,tebal
bahan yang akn di las,dan kekuatan mekanis yang diharapkan dari hasil pengelasan.
Perlengkapan las selain logam yang akan di las dan elektroda terdiri juga dari
pembangkit listrik,pemegang elektroda,penjepit pasa,pelindung sinar,pakaian kerja dll.

G. Saran
Sebelum memulai pekerjaan las,alangkah baiknya di bersihkan terlebih dahulu area kerja,lalu
mengecek semua perlengkapan terutama mesin las tersebut yang menjadi peran utama dalam
pekerjaan las ini.Lalu tidak lupa harus selalu memakai pakaian yang berstandar safety las,agar
terhindar dari hal yang tidak diinginkan,dan terus mengutamakan keselamatan dan kesehatan
kerja.

Daftar Pusaka
https://www.allpro.co.id/pengelasan/
https://dlm.co.id/id/magazine/9/5-jenis-apd-untuk-keamanan-process-welding-
atau-pengelasan
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132299864/pendidikan/
Presentasi+K3+pengelasan.pdf
https://www.allpro.co.id/k3-pengelasan/
https://id.scribd.com/document/506757565/Pembahasan-dan-Kesimpulan-Las-
Lstrik

Anda mungkin juga menyukai