Anda di halaman 1dari 17

Gas Metal Arc Welding

Disusun Oleh:

Ekky Rizky P (04311640000110)

AJik Kurniawan (04311740000009)

Briangga Herswastio (04311740000040)

Nabila Defriana (04311740000084)

M Rofi Ramadhan (04311740000102)

Dosen Pengampu:

Nur Syahroni ST.,MT.,Ph.D

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Teknologi dan Inspeksi
las.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………...............................................................................................2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...............................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG .…….……………………………………………………………………..…………………………….4

1.2 RUMUSAN MASALAH………………….…………………………………………………………………………………..4

1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………………………………………………….….4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………….5

2.1 PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT GMAW………………………………………………………………….5

2.2 KOMPONEN-KOMPONEN PADA MESIN GMAW……………………………………………………………….6

2.3 METODE TRANSFER LOGAM GMAW……………………………………………………………………………….9

2.4 LOGAM YANG BISA DIGUNAKAN……………………………………………………………………………………10

2.5 POSISI LAS YANG DIGUNAKAN PADA GMAW…………………………………………………………………11

2.6 VARIASI PROSES LAS GMAW………………………………………………………………………………………….12

2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GMAW…………………………………………………………………………13

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………………15

3.1 KESIMPULAN……………………................................................................................................15

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………………16

3|Page
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teknologi dan inspeksi las merupaka salah satu cabang ilmu dalam pengerjaan materiala
dan produksi suatu bangunan. Halnya dalam pembangunan atau membuat suatu alat
diperlukan pengidentifikasian material. Dalam mengolah sebuah material biasanya
diperlukan kegiatan pengelasan untuk menunjangnya, maka dari itu diperlukannya
pengetahuan akan pengelasan.

Dalam makalah ini membahas pengelasan menggunakan metode Gas Shield Arc Welding
yakni menggunakan Gas sebagai pelingdung dalam pengelasan. Hal ini diperlukan guna
nengelas suatu material yang sesuai menggunakan elektroda yang relatif lebih kecil.
Pembelajaran akan GSAW akan menunjang kegiatan pengelasan terlebih lagi dalam
mengolah material tertentu.

Dalam makalah inu akan dibahas mengenai sejarah GSAW, penggunaan GSAW dalam
pengelasan, material yang cocok dalam GSAW, penggunaan elektroda, hingga cara cara
dalam penggunaan GSAW. Hasilnya akan diperoleh kelebihan dan kekurangan
penggunaan GSAW itu sendiri.

Selebihnya maka penggunaan GSAW ini dapat berguna dalam praktik pengelasan dan
guna mengolah material yang sesuai nantinya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud GMAW?
2. Apa saja komponen mesin GMAW?
3. Bagaimana metode transfer logam GMAW?
4. Apa saja posisi las yang dapat digunakan untuk GMAW?
5. Apa saja proses las yang digunakan GMAW
6. Apa kelebihan dan kekurangan dari GMAW?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud GMAW


2. Mengtahui komponen mesin dari GMAW
3. Mengetahui metode transfer logam dari GMAW
4. Mengetahui apa saja posisi las yang dapat digunakan untuk GMAW
5. Mengetahui apa saja proses las yang digunakan GMAW
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan GMAW

BAB II. Pembahasan

2.1 Pengertian Dan Sejarah singkat GMAW

4|Page
GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah salah satu proses pengelasan atau
penyambungan logam sejenis dengan menggunakan bahan tambahan berupa kawat
gulungan dan gas pelindung dengan melalui proses pencairan dengan menggunakan
elektroda (wire rodfiller metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan
menggunakan gas pelindung (inert gas).

Proses las GMAW dikerjakan dengan mempergunakan elektroda solid atau tubular sesuai
dengan komposisi diinginkan, yang diumpankan melalui suatu spool atau gulungan.
Elektroda ini diumpankan secara kontinyu dari sebuah gun atau torch sambil
mempertahankan busur yang terbentuk antara ujung elektroda dengan base metal.

Pengelasan GMAW disebut juga dengan MIG (metal inert gas). Singkatan MIG ini tidak lagi
menjelaskan proses las GMAW, karena tidak semua gas pelindung yang dipakai oleh proses
ini adalah gas inert. Di dalam pengelasan GMAW, elektroda umumnya berbentuk solid dan
semua gas pelindung berasal dari sumber luar.

Ada tiga jenis proses GMAW yang banyak dipakai yaitu:

1. Short-circuiting (GMAW-S).

2. Spray atau globular transfer GMAW.

3. Pulsed arc (GMAW-P).

Proses las MIG sukses dikembangkan oleh Battele Memorial Institute pada tahun
1948 dengan sponsor Air Reduction Company. Las MIG pertama kali dipatenkan pada tahun
1949 di Amerika Serikat untuk pengelasan alumunium. Keunggulannya adalah penggunaan
elektroda yang berdiameter lebih kecil dan sumber daya tegangan konstan (constant-voltage
power source) yang telah dipatenkan sebelumnya oleh H.E. Kennedy. Pada tahun 1953,
Lyubavskii dan Novoshilov mengumumkan penggunaan proses las MIG menggunakan gas
CO2 sebagai gas pelindung. Mereka juga menggunakan gas CO2 untuk mengelas besi
karbon. Gas CO2 dicampur dengan Gas Argon yang dikenal sebagai Metal Active Gas (MAG),
yang kemudian berkembang menjadi proses las MAG.

2.2 Komponen-Komponen Mesin Gas Metal Arc Welding (GMAW)

Terdapat komponen standart / basic pada mesin GMAW, antara lain :

5|Page
1. Welding Gun

Gambar 1. Welding Gun


Sistem pembangkit tenaga pada mesin GMAW pada prinsipnya adalah sama
dengan mesin SMAW yang dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Mesin las arus bolak balik
(Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct
Current/DC Welding Machine), namun sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan jenis
bahan yang di las yang kebanyakan adalah jenis baja, maka secara luas proses
pengelasan dengan GMAW adalah menggunakan mesin las DC. Adapun gambar
rangkaian perlengkapan mesin las adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Rangkaian Welding Gun GMAW

Welding Gun GMAW merupakan mesin las DC, umumnya berkemampuan


sampai 250 amper. Dilengkapi dengan sistem kontrol, penggulung kawat gas
pelindung, system pendingin dan rangkaian lain. Sumber tenaga untuk Las GMAW
merupakan mesin las bertegangan konstan. Tenaga yang dikeluarkan dapat berubah-
ubah sendiri sesuai dengan panjang busur. Panjang busur adalah jarak antara ujung

6|Page
elektroda ke benda kerja. Panjang busur ini bisa distel. Bila busur berubah menjadi
lebih pendek dari setelan semula, maka arus bertambah dan kecepatan kawat
berkurang. Sehingga panjang busur kembali semula. Sebaliknya bila busur berubah
menjadi lebih panjang, arus berkurang, kecepatan kawat elektroda bertambah.
Dengan sistem otomatis seperti ini, yaitu mesin yang mengatur sendiri, maka panjang
busur akan konstan dan hasil pengelasan akan tetap baik.

2. Wire Feeder Unit

Gambar 3. Wire Feeder Unit


Alat pengontrol kawat elektroda (wire feeder unit) adalah alat/ perlengkapan
utama pada pengelasan. Fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Menempatkan rol kawat elektroda

b. Menempatkan kabel las (termasuk welding gun dan nozzle) dan sistem
saluran gas pelindung

c. Mengatur pemakaian kawat elektroda

d. Mempermudah proses/penanganan pengelasan, dimana wire feeder


tersebut dapat dipindah-pindah sesuai kebutuhan.

Sebagian besar model menyediakan kawat pada kecepatan yang konstan,


tetapi untuk mesin yang lebih canggih dapat memvariasikan kecepatan untuk
menanggapi panjang dan tegangan busur. Pada dasarnya terdapat tiga jenis Wire

7|Page
Feeder yaitu jenis dorong, jenis Tarik, dan jenis dorong-tarik. Perbedaannya
adalah dari cara menggerakkan elektroda dari spool ke tourch. Kecepatan dari
wire feeder dapat diatur mulai dari 1 – 22 m/menit pada mesin las GMAW
performa tinggi, kecepatannya dapat mencapai 30m/menit. Untuk jenis rolnya
wirefeeder dibagi dalam dua jenis yaitu sistem 2 (dua) rol dan sistem 4 ( empat )
rol. Sedangkan menurut bidang kontaknya rol dari wirefeeder dapat dibagi
menjadi jenis trapesium halus, jenis setengah lingkaran halus, dan jenis setengah
lingkaran kasar.

3. Welding Power Supply

Gambar 4. Power Supply


Merupakan power supply dengan tegangan konstan. Sebagai hasilnya, setiap
perubahan panjang busur menghasilkan perubahan besar dalam besar dan arus
panas. Terkadang sumber daya arus konstan digunakan dalam kombinasi dengan wire
feeder unit yang dikendalikan tegangan busur. dalam keadaan langka atau jarang
terjadi, power supply konstan dan wire feeder dapat bersamaan. Arus bolak-balik
jarang digunakan pada GMAW, namun sebaliknya, arus searah digunakan dan
elektroda umumnya bermuatan positif.

4. Electrode Wire

Pemilihan elektroda sangat memengaruhi sifat mekanik lasan dan merupakan


faktor utama kualitas lasan. Elektroda mengandung logan yang terdeokssidasi seperti

8|Page
silicon, mangan, titanium, dan aluminium dalam persentase kecil untuk membantu
mencegah porositas oksigen. Beberapa mengandung logam denitrifikasi seperti
titanium dan zirconium untuk menghindari porositas nitrogen. Tergantung pada
variasi proses dan bahan dasar yang dilas , diameter elektroda yang digunakan
biasanya berkisar antara 0,7 hingga 2,4 mm (0,028-0,095 in) tetapi dapat lebih besar
lagi hingga 4 mm (0,16 in). 1,14 mm (0,045 in) untuk proses transfer logam hubungan
pendek dan 0,9 mm (0,035 in) untuk jenis proses dengan proses penyemprotan.

5. Shielding Gas Supply

Fungsi dari Shielding Gas Supply adalah untuk melindungi daeran lasan dari
kontaminasi di atmosfer. Gas dapat menjadi lembam, reaktif, atau bahkan keduanya.
Kecepatan aliran gas adalah antara 25-35 CFH. Argon, helium, dan karbondioksida
adalah tiga gas utama yang digunakan pada mesin GMAW.

2.3 Metode transfer logam GMAW

A. Globular
Kecepatan pengelasan hingga 110 mm / s (250 in / min). Arus pengelasan dan
kecepatan kawat dapat dinaikkan di atas maksimum untuk busur pendek. Pada
metode ini tetesan logam memiliki diameter yang lebih besar dari kawat yang
digunakan. Metode ini hanya dapat digunakan pada logam besi, dan pengelasan
paling efektif dilakukan dalam posisi datar ketika menggunakan transfer globular

B. Short Circuiting
Metode ini beroperasi pada arus pengelasan dan tegangan rendah. Metode ini
berguna dalam menyatukan material tipis diposisi manapun, dan material tebal
diposisi vertical dan overhead dikarenakan tetesan logam yang dihasilkan cepat beku.
Parameter proses pengelasan (volt, amp dan laju umpan kawat) - antara 100 hingga
200 ampere pada 17 hingga 22 volt.

C. Spray Transfer
Metode ini terjadi ketika pengaturan arus dan tegangan ditingkatkan lebih tinggi
daripada yang digunakan untuk Transfer Globular. Digunakan pada bagian tebal dari
bahan dasar, paling cocok untuk posisi datar karena genangan las besar. Umumnya
digunakan hanya pada benda kerja dengan ketebalan di atas sekitar 6,4 mm (0,25 in).

9|Page
Tingkat deposisi maksimum relatif tinggi - sekitar 60 mm / s (150 in / min). Metode
ini sangat cocok untuk pengelasan aluminium dan stainless steel.

D. Pulsed-Spray

metode ini Menggunakan getaran arus untuk melelehkan kawat pengisi dan
memungkinkan satu tetesan cair kecil turun dengan masing-masing getaran. Getaran
tersebut memberikan lengkungan yang stabil dan tidak ada percikan, karena tidak
terjadi hubungan arus pendek. titik pengelasan yang lebih kecil memberikan variasi
fleksibilitas yang lebih besar, sehingga memungkinkan untuk dilas di semua posisi.
Kecepatan maksimum (85 mm / s atau 200 in / min). Diperlukan gas pelindung -
terutama argon dengan konsentrasi karbon dioksida yang rendah. Membutuhkan
sumber daya khusus yang mampu menyediakan getaran dengan frekuensi antara 30
dan 400 getaran per detik. Ini membutuhkan input panas yang lebih rendah dan
dapat digunakan untuk mengelas benda kerja tipis, serta bahan nonferrous.

2.4 Logam yang bisa digunakan

METAL TRANFER MODE


BASE METAL SHORT CIRCUITING SPRAY GLOBULAR PULSE
aluminiums ARC
no ARC
yes no ARC
yes
bronzes no yes no yes
copper no yes no yes
cooper nickel no yes no yes
cast iron yes no no -
magnesium no yes no yes
inconel no yes no yes
nickel no yes no yes
monel no yes no yes
low-carbon steel yes yes yes -
low-alloy steel yes yes yes -
medium-carbon steel yes yes yes -
stainless steel yes yes no -
titanium no yes no -

10 | P a g e
2.5 Posisi Las

Posisi yang dapat digunakan utuk GMAW adalah :


 Flat position
 Vertical position
 Horizontal position
 Overhead positon

11 | P a g e
2.6 Variasi proses las pada GMAW
Pada GMAW menggunakan banyak variasi dalam prosesnya,berikut ini adalah
perbedaan variasi yang ada pada metode transfer metal:
A. Shielding Gas

12 | P a g e
Gas-gas yang biasa digunakan sebagai shielding gas yakni argon, karbon, dan
oksigen, dan helium. Argon merupakan inert gas, kadang digunakan sebagai gas
utama maupun dicampurkan dengan beberapa gas lain. Kebanyakan pengelasan
menggunakan Argon maupun dicampur dengan gas lain untuk memencapai hasil
pengelasan yang baik, struktur mekanika yang baik, hasil dan karakteristik busur.
Argon sering digunakan sebagai gas utama untuk non ferrous metal, sedangkan
Argon dicampur jika digunakan untuk ferrous metal.
Potensial ion dari Argon menyebabkan garis arus dan stabilitas busur utama
yang sangat baik. Hasil dari ini adalah profil penetrasi yang dalam.
Selanjutnya adalah karbondioksida, korbondioksida asli bukan merupakan
inert gas karena panasnya busur memecah karbonmonoksida dan oksigen.
Karbondioksida lebih dikenal dalam penggunaan pengelasan pada besi.
Karbondioksida menjadi sangat populer karena ketersediannya yang mudah dicari,
dan hasil pengelasannya yang baik walaupun harganya murah. Keuntungan CO 2
adalah kecepatan pengelasan yang cepat dan penetrasi yang dalam.
Gas Helium juga terkadang dipakai sebagai shielding gas untuk hasil panas
yang lebih tinggi dalampenetrasi yang dalam dan pergerakan yang lebih cepat.
Dibandingkan dengan Argon, Helium memiliki konduktivitas thermal yang lebih
tinggi, gradien volt dan kelenturan yang lebih luas.

B. Logam untuk dilas


Pada GMAW logam yang digunakan biasanya adalah campuran besi dengan
karbon, alumunium, nikel, besi, dan campuran nikel.
Untuk Globular dan Spray, logam yang cocok memiliki kesamaan yakni karbon
yang kecil dan medium, memiliki campuran yang sedikit dan kekuatan besi yang
tinggi.
Short Circuiting sama halnya dengan Globular dan Spray, namun pada short
circuiting bisa ditambahkan stainless steel.
Pulsed pray sangat berbeda dengan metode lainnya, untuk pulsed pray sangat
cocok digunakan dalam alumunium, nikel, besi, dan campuran nikel.

Electrode

13 | P a g e
Pemilihan elektroda sangat berpengaruh dalam properti mekanis pengelasan dan
hasil dari pengelasan. Elektroda mengandung logam deoksidasi untuk mencegah porositas
oksigen dan juga logam denitrifikasi untuk mencegah porositas oksigen
Pada GMAW, ukuran elektrodanya relatif kecil dibanding elektroda di jenis
pengelasan lainnya. Bergantung pada variasi prosesnya, diameter elektroda biasanya 0.7
hingga 2.4 mm, tapi bisa sebesar 4mm.
Fitur penting pada elektroda adalah tingkat deposisi yang tinggi, tingkat mencair
yang tinggi bisa menyebabkan kemampuan deposisi pada logam yang lebih baik. Selanjutnya
adalah tingkat hidrogen yang rendah sehingga tingkat porositas lebih baik.
Ada banyak logam sehingga menyebabkan adanya klasifikasi pada elektroda, sebagai
contoh ER70S-2. E untuk Elektroda, R untuk Rod, 70 untuk tingkat minimal seperti kekuatan
tensil peda pengelasan, S untuk Solid electrode wire, dan 2 untuk komposisi kimia dan
perlindungan.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gas Metal Arc Welding (GMAW)

Proses pengelasan bahan menjadi salah satu proses yang harus diperhatikan. Proses
pengelasan dengan mesin las GMAW sering digunakan dalam proses produksi, karena
mempunyai banyak kelebihan antara lain yaitu :

1. Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat

2. Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan

3. Tidak menghasilkan slag atau terak, layaknya yang terjadi pada SMAW

4. Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi ddibandingkan SMAW

5. Membutuhkan kemampuan operator yang baik

6. Proses pengelasan GMAW sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi

7. Membutuhkan sedikit pembersihan post-weld.

Banyaknya kelebihan yang didapat dalam penggunaan las GMAW, penggunaan


mesin GMAW juga memiliki kekurangan antara lain :

14 | P a g e
1. Wide-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou

2. Sewaktu-waktu dapat terjadi Burnback

3. Cacat las porosity sering terjadi akibat penggunaan kualitas gas pelindung yang tidak
baik

4. Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik

5. Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit.

Dengan proses kerja yang cepat tentunya akan menambah produktifitas dalam
proses produksi, efisiensi tenaga dan waktu dapat diminimalisir ketika sistem produksi
yang terorganisir dengan baik.

15 | P a g e
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini GMAW merupakan proses yang paling umum, paling banyak digunakan di industri
pengelasan, disukai karena keserbagunaan-nya. GMAW digunakan secara luas oleh industri
logam lembaran dan industri mobil.

16 | P a g e
Daftar Pustaka

https://www.giz.de/expertise/downloads/Fachexpertise/en-metalwork-gmaw-welding.pdf

https://www.slideshare.net/mobile/asertseminar/gas-metal-arc-welding-gmaw

https://batamcivilengineeringscope.blogspot.com/2017/09/proses-pengelasan-gmaw-gas-
metal-arc.html?m=http://tiraweld.blogspot.com/2013/02/proses-las-gmaw-gas-metal-arc-
welding.html?m=1

http://kawatlas.jayamanunggal.com/pengelasan-gmaw-gas-metal-arc-welding/

https://batamcivilengineeringscope.blogspot.com/2017/09/proses-pengelasan-gmaw-gas-
metal-arc.html?m=

http://tiraweld.blogspot.com/2013/02/proses-las-gmaw-gas-metal-arc-welding.html?m=1

http://kawatlas.jayamanunggal.com/pengelasan-gmaw-gas-metal-arc-weldin

Anonimous. 2015. Diktat Las MIG. Teknik Pengelasan.


Sugiyono. 2002. Las TIG dan MIG (Tungsten Inert Gas & Metal Inert Gas). Bandung
Alfabeta.
Didik dkk. 2009. Teori Fabrikasi 2 : Gas Metal Arc Welding (GMAW). Yogyakarta : UNY.

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai