Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Teknologi dan Inspeksi
las.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………...............................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...............................................................................4
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………………………………………………….….4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………….5
3.1 KESIMPULAN……………………................................................................................................15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………………16
3|Page
BAB I. PENDAHULUAN
Teknologi dan inspeksi las merupaka salah satu cabang ilmu dalam pengerjaan materiala
dan produksi suatu bangunan. Halnya dalam pembangunan atau membuat suatu alat
diperlukan pengidentifikasian material. Dalam mengolah sebuah material biasanya
diperlukan kegiatan pengelasan untuk menunjangnya, maka dari itu diperlukannya
pengetahuan akan pengelasan.
Dalam makalah ini membahas pengelasan menggunakan metode Gas Shield Arc Welding
yakni menggunakan Gas sebagai pelingdung dalam pengelasan. Hal ini diperlukan guna
nengelas suatu material yang sesuai menggunakan elektroda yang relatif lebih kecil.
Pembelajaran akan GSAW akan menunjang kegiatan pengelasan terlebih lagi dalam
mengolah material tertentu.
Dalam makalah inu akan dibahas mengenai sejarah GSAW, penggunaan GSAW dalam
pengelasan, material yang cocok dalam GSAW, penggunaan elektroda, hingga cara cara
dalam penggunaan GSAW. Hasilnya akan diperoleh kelebihan dan kekurangan
penggunaan GSAW itu sendiri.
Selebihnya maka penggunaan GSAW ini dapat berguna dalam praktik pengelasan dan
guna mengolah material yang sesuai nantinya.
1.3 Tujuan
4|Page
GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah salah satu proses pengelasan atau
penyambungan logam sejenis dengan menggunakan bahan tambahan berupa kawat
gulungan dan gas pelindung dengan melalui proses pencairan dengan menggunakan
elektroda (wire rodfiller metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan
menggunakan gas pelindung (inert gas).
Proses las GMAW dikerjakan dengan mempergunakan elektroda solid atau tubular sesuai
dengan komposisi diinginkan, yang diumpankan melalui suatu spool atau gulungan.
Elektroda ini diumpankan secara kontinyu dari sebuah gun atau torch sambil
mempertahankan busur yang terbentuk antara ujung elektroda dengan base metal.
Pengelasan GMAW disebut juga dengan MIG (metal inert gas). Singkatan MIG ini tidak lagi
menjelaskan proses las GMAW, karena tidak semua gas pelindung yang dipakai oleh proses
ini adalah gas inert. Di dalam pengelasan GMAW, elektroda umumnya berbentuk solid dan
semua gas pelindung berasal dari sumber luar.
1. Short-circuiting (GMAW-S).
Proses las MIG sukses dikembangkan oleh Battele Memorial Institute pada tahun
1948 dengan sponsor Air Reduction Company. Las MIG pertama kali dipatenkan pada tahun
1949 di Amerika Serikat untuk pengelasan alumunium. Keunggulannya adalah penggunaan
elektroda yang berdiameter lebih kecil dan sumber daya tegangan konstan (constant-voltage
power source) yang telah dipatenkan sebelumnya oleh H.E. Kennedy. Pada tahun 1953,
Lyubavskii dan Novoshilov mengumumkan penggunaan proses las MIG menggunakan gas
CO2 sebagai gas pelindung. Mereka juga menggunakan gas CO2 untuk mengelas besi
karbon. Gas CO2 dicampur dengan Gas Argon yang dikenal sebagai Metal Active Gas (MAG),
yang kemudian berkembang menjadi proses las MAG.
5|Page
1. Welding Gun
6|Page
elektroda ke benda kerja. Panjang busur ini bisa distel. Bila busur berubah menjadi
lebih pendek dari setelan semula, maka arus bertambah dan kecepatan kawat
berkurang. Sehingga panjang busur kembali semula. Sebaliknya bila busur berubah
menjadi lebih panjang, arus berkurang, kecepatan kawat elektroda bertambah.
Dengan sistem otomatis seperti ini, yaitu mesin yang mengatur sendiri, maka panjang
busur akan konstan dan hasil pengelasan akan tetap baik.
b. Menempatkan kabel las (termasuk welding gun dan nozzle) dan sistem
saluran gas pelindung
7|Page
Feeder yaitu jenis dorong, jenis Tarik, dan jenis dorong-tarik. Perbedaannya
adalah dari cara menggerakkan elektroda dari spool ke tourch. Kecepatan dari
wire feeder dapat diatur mulai dari 1 – 22 m/menit pada mesin las GMAW
performa tinggi, kecepatannya dapat mencapai 30m/menit. Untuk jenis rolnya
wirefeeder dibagi dalam dua jenis yaitu sistem 2 (dua) rol dan sistem 4 ( empat )
rol. Sedangkan menurut bidang kontaknya rol dari wirefeeder dapat dibagi
menjadi jenis trapesium halus, jenis setengah lingkaran halus, dan jenis setengah
lingkaran kasar.
4. Electrode Wire
8|Page
silicon, mangan, titanium, dan aluminium dalam persentase kecil untuk membantu
mencegah porositas oksigen. Beberapa mengandung logam denitrifikasi seperti
titanium dan zirconium untuk menghindari porositas nitrogen. Tergantung pada
variasi proses dan bahan dasar yang dilas , diameter elektroda yang digunakan
biasanya berkisar antara 0,7 hingga 2,4 mm (0,028-0,095 in) tetapi dapat lebih besar
lagi hingga 4 mm (0,16 in). 1,14 mm (0,045 in) untuk proses transfer logam hubungan
pendek dan 0,9 mm (0,035 in) untuk jenis proses dengan proses penyemprotan.
Fungsi dari Shielding Gas Supply adalah untuk melindungi daeran lasan dari
kontaminasi di atmosfer. Gas dapat menjadi lembam, reaktif, atau bahkan keduanya.
Kecepatan aliran gas adalah antara 25-35 CFH. Argon, helium, dan karbondioksida
adalah tiga gas utama yang digunakan pada mesin GMAW.
A. Globular
Kecepatan pengelasan hingga 110 mm / s (250 in / min). Arus pengelasan dan
kecepatan kawat dapat dinaikkan di atas maksimum untuk busur pendek. Pada
metode ini tetesan logam memiliki diameter yang lebih besar dari kawat yang
digunakan. Metode ini hanya dapat digunakan pada logam besi, dan pengelasan
paling efektif dilakukan dalam posisi datar ketika menggunakan transfer globular
B. Short Circuiting
Metode ini beroperasi pada arus pengelasan dan tegangan rendah. Metode ini
berguna dalam menyatukan material tipis diposisi manapun, dan material tebal
diposisi vertical dan overhead dikarenakan tetesan logam yang dihasilkan cepat beku.
Parameter proses pengelasan (volt, amp dan laju umpan kawat) - antara 100 hingga
200 ampere pada 17 hingga 22 volt.
C. Spray Transfer
Metode ini terjadi ketika pengaturan arus dan tegangan ditingkatkan lebih tinggi
daripada yang digunakan untuk Transfer Globular. Digunakan pada bagian tebal dari
bahan dasar, paling cocok untuk posisi datar karena genangan las besar. Umumnya
digunakan hanya pada benda kerja dengan ketebalan di atas sekitar 6,4 mm (0,25 in).
9|Page
Tingkat deposisi maksimum relatif tinggi - sekitar 60 mm / s (150 in / min). Metode
ini sangat cocok untuk pengelasan aluminium dan stainless steel.
D. Pulsed-Spray
metode ini Menggunakan getaran arus untuk melelehkan kawat pengisi dan
memungkinkan satu tetesan cair kecil turun dengan masing-masing getaran. Getaran
tersebut memberikan lengkungan yang stabil dan tidak ada percikan, karena tidak
terjadi hubungan arus pendek. titik pengelasan yang lebih kecil memberikan variasi
fleksibilitas yang lebih besar, sehingga memungkinkan untuk dilas di semua posisi.
Kecepatan maksimum (85 mm / s atau 200 in / min). Diperlukan gas pelindung -
terutama argon dengan konsentrasi karbon dioksida yang rendah. Membutuhkan
sumber daya khusus yang mampu menyediakan getaran dengan frekuensi antara 30
dan 400 getaran per detik. Ini membutuhkan input panas yang lebih rendah dan
dapat digunakan untuk mengelas benda kerja tipis, serta bahan nonferrous.
10 | P a g e
2.5 Posisi Las
11 | P a g e
2.6 Variasi proses las pada GMAW
Pada GMAW menggunakan banyak variasi dalam prosesnya,berikut ini adalah
perbedaan variasi yang ada pada metode transfer metal:
A. Shielding Gas
12 | P a g e
Gas-gas yang biasa digunakan sebagai shielding gas yakni argon, karbon, dan
oksigen, dan helium. Argon merupakan inert gas, kadang digunakan sebagai gas
utama maupun dicampurkan dengan beberapa gas lain. Kebanyakan pengelasan
menggunakan Argon maupun dicampur dengan gas lain untuk memencapai hasil
pengelasan yang baik, struktur mekanika yang baik, hasil dan karakteristik busur.
Argon sering digunakan sebagai gas utama untuk non ferrous metal, sedangkan
Argon dicampur jika digunakan untuk ferrous metal.
Potensial ion dari Argon menyebabkan garis arus dan stabilitas busur utama
yang sangat baik. Hasil dari ini adalah profil penetrasi yang dalam.
Selanjutnya adalah karbondioksida, korbondioksida asli bukan merupakan
inert gas karena panasnya busur memecah karbonmonoksida dan oksigen.
Karbondioksida lebih dikenal dalam penggunaan pengelasan pada besi.
Karbondioksida menjadi sangat populer karena ketersediannya yang mudah dicari,
dan hasil pengelasannya yang baik walaupun harganya murah. Keuntungan CO 2
adalah kecepatan pengelasan yang cepat dan penetrasi yang dalam.
Gas Helium juga terkadang dipakai sebagai shielding gas untuk hasil panas
yang lebih tinggi dalampenetrasi yang dalam dan pergerakan yang lebih cepat.
Dibandingkan dengan Argon, Helium memiliki konduktivitas thermal yang lebih
tinggi, gradien volt dan kelenturan yang lebih luas.
Electrode
13 | P a g e
Pemilihan elektroda sangat berpengaruh dalam properti mekanis pengelasan dan
hasil dari pengelasan. Elektroda mengandung logam deoksidasi untuk mencegah porositas
oksigen dan juga logam denitrifikasi untuk mencegah porositas oksigen
Pada GMAW, ukuran elektrodanya relatif kecil dibanding elektroda di jenis
pengelasan lainnya. Bergantung pada variasi prosesnya, diameter elektroda biasanya 0.7
hingga 2.4 mm, tapi bisa sebesar 4mm.
Fitur penting pada elektroda adalah tingkat deposisi yang tinggi, tingkat mencair
yang tinggi bisa menyebabkan kemampuan deposisi pada logam yang lebih baik. Selanjutnya
adalah tingkat hidrogen yang rendah sehingga tingkat porositas lebih baik.
Ada banyak logam sehingga menyebabkan adanya klasifikasi pada elektroda, sebagai
contoh ER70S-2. E untuk Elektroda, R untuk Rod, 70 untuk tingkat minimal seperti kekuatan
tensil peda pengelasan, S untuk Solid electrode wire, dan 2 untuk komposisi kimia dan
perlindungan.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gas Metal Arc Welding (GMAW)
Proses pengelasan bahan menjadi salah satu proses yang harus diperhatikan. Proses
pengelasan dengan mesin las GMAW sering digunakan dalam proses produksi, karena
mempunyai banyak kelebihan antara lain yaitu :
3. Tidak menghasilkan slag atau terak, layaknya yang terjadi pada SMAW
4. Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi ddibandingkan SMAW
14 | P a g e
1. Wide-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou
3. Cacat las porosity sering terjadi akibat penggunaan kualitas gas pelindung yang tidak
baik
4. Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik
Dengan proses kerja yang cepat tentunya akan menambah produktifitas dalam
proses produksi, efisiensi tenaga dan waktu dapat diminimalisir ketika sistem produksi
yang terorganisir dengan baik.
15 | P a g e
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini GMAW merupakan proses yang paling umum, paling banyak digunakan di industri
pengelasan, disukai karena keserbagunaan-nya. GMAW digunakan secara luas oleh industri
logam lembaran dan industri mobil.
16 | P a g e
Daftar Pustaka
https://www.giz.de/expertise/downloads/Fachexpertise/en-metalwork-gmaw-welding.pdf
https://www.slideshare.net/mobile/asertseminar/gas-metal-arc-welding-gmaw
https://batamcivilengineeringscope.blogspot.com/2017/09/proses-pengelasan-gmaw-gas-
metal-arc.html?m=http://tiraweld.blogspot.com/2013/02/proses-las-gmaw-gas-metal-arc-
welding.html?m=1
http://kawatlas.jayamanunggal.com/pengelasan-gmaw-gas-metal-arc-welding/
https://batamcivilengineeringscope.blogspot.com/2017/09/proses-pengelasan-gmaw-gas-
metal-arc.html?m=
http://tiraweld.blogspot.com/2013/02/proses-las-gmaw-gas-metal-arc-welding.html?m=1
http://kawatlas.jayamanunggal.com/pengelasan-gmaw-gas-metal-arc-weldin
17 | P a g e