HALAMAN JUDUL
BUKU
MIG/MAG
(Metal Active Gas/Metal Inert Gas)
PENYUSUN
ADI NOVIANTO
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
buku pedoman pengelasan MIG/MAG ini dapat terselesaikan. Buku pedoman ini
digunakan dengan tujuan sebagai bahan belajar mandiri bagi siswa Sekolah Mengah
Kejuruan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penyusun, bila ada kritik dan saran dari
pembaca akan kami terima dengan senang hati karena dalam pembuatan buku ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Semoga apa yang sudah
dikerjakan penyusun mendapat ridho dari Allah Subhanahuwataala, amin
yarobbil’alamin.
Adi Novianto
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
CACAT PENGELASAN....................................................................................... 59
JOBSHEET ............................................................................................................ 69
Gambar 12 Wirefeeder............................................................................................. 17
A. Deskripsi Buku
Buku ini merupakan buku ajar ataupun buku pembelajaran bagi guru dan siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan semester 1 untuk mata pelajaran
Teknik Pengelasan Gas Metal (MIG/MAG) dengan durasi pembelajaran/praktik 8
jam/minggu sesuai dengan Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku ini menjadi
panduan pelaksanaan pembelajaran praktik dan teori selama satu semester, berisi teori
Pengelasan Gas Metal (MIG/MAG) dan materi praktik/lembar kerja praktik. Lembar
kerja ini diharapkan menjadi pedoman guru dan siswa dalam mencapai kompetensi
pengelasan gas metal.
a) Membantu peserta didik dalam memahami konsep, praktik, dan menjawab semua
pertanyaan mengenai proses belajar.
b) Membantu peserta didik dalam menentukan dan mengakses sumber belajar lain yang
digunakan ataupun diperlukan dalam belajar.
c) Mengkoordinasikana kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
d) Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya.
e) Melaksanakan penilaina.
C. Tujuan Akhir
Tujuan dari pembuatan buku pedoman praktik Las MIG/MAG ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Las MIG/MAG.
b) Untuk mengetahui keuntungan dan kelebihan dari Las MIG/MAG.
c) Untuk mengetahui apa saja Peralatan Las MIG/MG.
d) Untuk mengetahui Keselamatan Kerja pada Las MIG/MAG.
e) Untuk mengetahui cacat pengelasan pada Las MIG/MAG.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini diharapkan:
a. Siswa dapat mengerti pengertian dari las MIG/MAG
b. Siswa dapat memahami proses pengelasan MIG/MAG.
c. Siswa dapat mengetahui fungsi dari pengelasan MIG/MAG.
d. Siswa dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari proses pengelasan
MIG/MAG.
2. Urian
a. Pengertian Las
Pengelasan (welding) adalah penyambungan dua logam atau lebih yang
didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan
yang disambung. Dalam proses penyambungan lagam terdapat energi panas yang
digunakan untuk penyambungan logam tersebut, dan adakalanya disertai dengan tekanan
sehingga logam itu bisa menyatu dan permanen.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di
dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu di dalam pengelasan,
pengetahuan harus turut serta mendampingi praktik, secara lebih terperinci dapat
dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las,
harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las,
dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau
mesin yang dirancang.
3
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
b. Klasifikasi pengelasan
Ada banyak sekali jenis pengelasan. Menurut katalog American Welding
Society (AWS), ada sekitar 50 jenis pengelasan yang berbeda. Pengelasan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Arc welding merupakan kelompok pengelasan di mana panas pada benda kerja
disebabkan oleh sebuah energi listrik atau arc. Arc terbentuk di antara elektroda dan
benda kerja. Berdasarkan elektrodanya, arc welding dibagi menjadi dua yaitu
elektroda yang dikonsumsi dan elektroda yang tidak dikonsumsi. Pengelasan dengan
elektroda yang dikonsumsi antara lain:shielded metal arc welding (SMAW), gas
metal arc welding (GMAW), flux-cored arc welding(FCAW), electrogas
welding (EGW),dan submerged arc welding (SAW). Di sisi lain, pengelasan dengan
elektroda yang tidak dikonsumsi antara lain: gas tungsten arc
welding (GTAW), plasma arc welding (PAW), carbon arc welding (CAW), dan stud
welding (SW).
b) Resistance welding merupakan kelompok pengelasan yang mengalami
penggabungan dengan memanfaatkan panas yang berasal dari hambatan listrik. Arus
listrik dialirkan pada kedua benda kerja yang saling menempel. Proses resistance
welding terdiri dari beberapa macam, yaitu: resistance spot
welding (RSW), resistance seam welding (RSEW), resistance projection
welding(RPW), flash welding (FW), upset welding (UW), percussion
welding (PEW), dan high-frequency resistance welding (HFRW).
c) Oxyfuel gas welding merupakan kelompok pengelasan yang menggunakan bahan
bakar gas untuk membuat nyala api. Nyala api tersebut digunakan untuk mencairkan
benda kerja dan bahan tambah. Oxyfuel gas welding terdiri dari dua macam,
yaitu: oxyacetylene welding (OAW) dan pressure gas welding (PGW).
d) Beam welding merupakan kelompok pengelasan yang menggunakan sinar untuk
mencairkan benda kerja. Beam welding terdiri dari dua jenis, yaitu: electron beam
welding (EBW) dan laser beam welding (LBW).
e) Other fusion welding processes merupakan kelompok pengelasan yang memiliki
teknologi yang unik (lain dengan empat kelompok di atas). Kelompok ini terdiri dari
dua jenis pengelasan, yaitu: electroslag welding (ESW) dan thermit welding (TW).
5
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
digunakan di bawah suhu cair logam yang akan dilas. Solid state welding tidak
menggunakan bahan tambah. Pengelasan ini dibagi dalam beberapa jenis:
7
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
membentuk suatu sambungan yang tetap. Dalam proses ini gas pelindung yang berupa
gas akan melindungi las dari udara luar hingga terbentuk suatu sambungan yang tetap.
Pada proses pengelasan MIG ini tidak berbeda jauh dengan proses pengelasan
pada GMAW, yang membedakan kedua pengelasan ini terdapat pada gas
pelindung. Sesuai dengan namanya Metal Inert Gas, maka pada pengelasan MIG
ini gas pelindung yang digunakan adalah inert gas atau gas Mulia seperti Argon
(Ar), Helium atau Helium dicampur dengan Argon, tetapi juga dapat menggunakan
gas CO2 sebagai gas Pelindung. Untuk proses pengelasan MIG ini biasanya
digunakan untuk mengelas material yang terbuat dari alumunium atau baja tahan
karat.
Pada proses pengelasan ini gas CO2 digunakan sebagai gas pelindung dan
menggunakan kawat las pejal sebagai logam pengisi dan digulung dalam rol
kemudian diumpankan secara terus menerus selama proses pengelasan
berlangsung. Karena menggunakan gas pelindung CO2 yang bersifat oksidator
maka pengelasan ini bagus untuk pengelasan pada konstruksi. Selain itu biaya
operasi pada pengelasan ini lebih murah dari pada pengelasan yang menggukan gas
pelindung lainnya seperti Argon (Ar).
9
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
berikut ini adalah skema alur Las MIG/MAG :
(MIG) (MAG)
Pada pengelasan GMAW terdapat empat macam yaitu Spray, Globular, Short
Circuit dan Pulsed. Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat gambar yang lebih
detail dibawah ini, pada gambar tersebut dapat terlihat perbedaan perpindahan
metal pada GMAW. Untuk merubahnya Anda dapat menyetting pada mesin las.
11
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 8 Short circuit transfer Las GMAW
Sumber: (Althouse, 2013)
13
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
3. Soal Formatif
Jawab: ...................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Apa yang dimaksud dengan Arc welding ? dibagi menjadi berapa klasifikasi Arc
welding berdasarkan elektrodanya?sebutkan!
Jawab: ...................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3) Terangkan dengan jelas dan ringkas proses pengelasan dari Las MIG/MAG ?
Jawab: ...................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4) Jelaskan fungsi dari gas pelindung CO2 dan gas inert (helium dan argon) ?
Jawab: ...................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Jawab: ...................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...selamat mengerjakan...
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini diharapkan:
a. Siswa dapat mengerti peralatan yang digunakan dalam las MIG/MAG
b. Siswa dapat memahami kegunaan peralatan pada las MIG/MAG.
c. Siswa dapat mengetahui fungsi dari peeralatan las MIG/MAG.
2. Urian
Umumnya mesin las arus searah (DC) mendapatkan sumber tenaga listrik
dari trafo las ( AC ) yang kemudian diubah menjadi arus searah dengan voltage
yang konstan (constant-voltage ). Pemasangan kabel-kabel las (pengkutuban) pada
mesin las arus searah dapat diatur /dibolak-balik sesuai dengan keperluan
pengelasan,ialah dengan cara :
15
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
a) Pengkutuban langsung (DCSP/DCEN)
Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) pada mesin las
dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel
elektroda .Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian
panas memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja.
b) Pengkutuban terbalik (DCRP/DCEP)
Pada pengkutuban terbalik ,dan kutub negatif (-) mesin las dihubungkan
dengan benda kerja ,dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda . Pada
hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas
memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda
17
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 13 Aksesoris wire feeder
Sumber: (Junaidi, 2017)
3) Welding Gun
Dalam proses GMAW banyak jenis dan bentuk dari welding gun tersebut, dan
hal tersebut dikarenakan untuk membuat proses pekerjaan GMAW menjadi lebih
efektif dan efisien sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada, mulai dari welding gun
yang ringan dengan ampere yang rendah untuk pekerjaan terbatas sampa pada
welding gun untuk pekerjaan berat dengan ampere yang tinggi, pada kedua jenis
welding gun tersebut terdapat pendingin dengan sistem pendingin air atau sistem
pendingin udara, welding gun dengan sistem pendingin udara memungkinkan untuk
Contact tip biasanya terbuat dari bahan tembaga atau tembaga paduan, bahan
ini digunakan untuk mengantarkan arus listrik ke kawat las yang akan mengantarkan
ke benda kerja. Contact tip terhubung langsung dengan power source untuk
mendapatkan arus listrik melalui kabel power, bagian paling pentin dari contact tip
adalah bagian lubang dalam yang berfungsi untuk memudahkan kawat las keluar dari
contact tip menuju benda kerja dan juga sebagai pembawa arus listrik.
Pemilihan ukuran contact tip haruslah disesuaikan dengan ukuran kawat las
serta ukuran benda kerja yang akan dipakai pada pekerjaan GMAW, contact tip
haruslah berada tepat pada posisi di tengah dari nozzle gas pelindung.
19
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Dalam beberapa kejadian bahan dari liner ini sangatlah penting untuk
menjamin lancarnya aliran kawat las, liner dari bahan baja direkomendasikan pada
penggunaan kawat las yang keras seperti baja dan perunggu, dan penggunaan
material nylon untuk liner direkomendasikan pada penggunaan kawat las yang
lembut seperti alumunium dan magnesium.
6) Pipa Kontak
Pipa pengarah elektroda biasa juga disebut pipa kontak. Pipa kontak terbuat
dari tembaga, dan berfungsi untuk membawa arus listrik ke elektroda yang
bergerak dan mengarahkan elektroda tersebut ke daerah kerja pengelasan. Torch
dihubungkan dengan sumber listrik pada mesin las dengan menggunakan kabel.
Karena elektroda harus dapat bergerak dengan bebas dan melakukan kontak
listrik dengan baik, maka besarnya diameter lubang dari pipa kontak sangat
berpengaruh. Dibawah ini adalah contoh pipa kontak.
21
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
7) Nozzel gas pelindung
Nozzle gas pelindung akan mengarahkan gas argon ke daerah pengelasan.
Nozzel terbaagi menjadi 2 jenis, yaiu nozzel besar dan kecil. Nozzle yang besar
digunakan untuk proses pengelasan dengan arus listrik yang tinggi. Nozzle yang lebih
kecil digunakan untuk pngelasan dengan arus listrik yang lebih kecil.
b. Peralatan Bantu
1) Sikat baja
Untuk membersihkan hasil las, yaitu pengaruh oksidasi udara luar sehingga
rigi-rigi las benar-benar bebas dari kotoran, selain itu digunakan untuk
membersihkan bidang benda kerja sebelum dilas.
23
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 21 Palu
Sumber: (Althouse, 2013)
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Sebutkan 4 fungsi dari kawat elektroda pada las MIG/MAG?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Jelaskan fungsi dari wirefeeder dan regulator gas pelindung?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
4. Jelaskan secara singkat cara penyetelan wire feeder ?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
5. Sebutkan aksesoris untuk mendukung kinerja wire feeder pada proses pekerjaan
MIG/MAG yang menghasilkan kualitas yang tinggi!
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
...selamat mengerjakan...
25
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
26 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
ELEKTRODA LAS GMAW (MIG-MAG)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini diharapkan:
a. Siswa dapat mengerti elektroda yang digunakan pada las MIG/MAG
b. Siswa dapat memahami jenis-jenis elektroda pada las MIG/MAG.
c. Siswa dapat mengetahui sifat-sifat elektroda yang digunakan pada las
MIG/MAG.
d. Siswa dapat memahami parameter pengelasan pada las MIG/MAG.
e. Siswa dapat mengetahui metode pengelasan pada las MIG/MAG.
2. Urian
27
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
cored wire lebih banyak dipakai untuk pengelasan konstruksi sedang sampai
berat dan tempat pengelasannya memungkinkan lebih terbuka ( ada sedikit tiupan
angin )
a) Gas Argon
Argon adalah jenis gas pelindung yang digunakan secara sendiri atau
dicampur dengan gas lainnya untuk mencapai karakteristik busur yang
diinginkan pada pross pengelasan logam fero maupun non-fero. Hampir
semua proses pengelasan GMAW dapat menggunakan gas argon atau
campuran gas argon untuk mendapatkan mampu las, properti mekanik,
karakteristik busur dan produktifitas yang baik. Gas argon digunakan secara
sendiri tanpa campuran untuk proses pengelasan logam non-fero, seperti
alumunium, paduan nikel, paduan tembaga, dan lainnya. Gas argon dapat
b) Gas Helium
Helium adalah gas peliundung yang digunakan untuk aplikasi
pengelasan yang membutuhkan masukan panas (heat input) yang lebih besar
untuk meningkatkan bead wetting, penetrasi yang lebih dalam dan kecepatan
pngelasan yang lebih cepat
29
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 24 Perbandingan gas CO2 murni dengan gas argon campuran
Sumber: (Arif marwanto, ____)
Tabel 1 Shielding gas flow las GMAW.
Shielding Gas Flow Rates
Thickness Shielding gas flow
Metal
inchess mm Ft3/hr L/min
1/16 1.6 25 12
1/8 3.2 35 16
Aluminum and
1/4 6.3 35 16
aluminum alloys
3/8 9.6 40 19
3/4 19 90 42
1/16 1.6 25 12
1/8 3.2 25 12
Carbon and low-
1/4 6.3 30 14
alloy steels
3/8 9.6 35 16
3/4 19 50 24
1/16 1.6 30 14
Stainless steels 1/8 3.2 30 14
including nickel 1/4 6.3 35 16
alloys 3/8 9.6 35 16
1/2 12.7 40 19
1/16 1.6 50 24
Magnesium and 1/8 3.2 50 23
magnesium alloys 1/4 6.3 60 28
3/8 9.6 60 28
31
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 25 Kawat Elektoda
Sumber: (Arif marwanto, ____)
Adapun jenis – jenis elektroda untuk las MIG/MAG adalah sebagai berikut :
AWS
CARBON MANGAN SILICON SULFUR PHOS MOLYB OTHER
CLASS
0.40‐
ER70S‐2 0.07 0.90‐1.40 0.035 0.025 0.05‐0.15 Ti
0.70
0.02‐0.12 Zr
0.05‐0.15 Al
0.45‐
ER70S‐3 0.06‐015 0.90‐1.40 0.035 0.025
0.75
0.07‐ 0.65‐
ER70S‐4 1.00‐1.50 0.035 0.025
0.15 085
0.07‐ 0.30‐ 0.50‐0.90
ER70S‐5 0.90‐1.40 0.035 0.025
0.19 0.60 Al
0.07‐ 0.80‐
ER70S‐6 1.40‐1.8 0.035 0.025
0.15 1.15
0.07‐ 0.50‐
ER70S‐7 1.50‐2.00 0.035 0.025
0.15 0.80
0.07‐ 0.50‐ 0.40‐
ERSOS‐D2 1.60‐2.10 0.035 0.025
0.12 0.80 0.60
0.08‐
ER330 310 0.15 25.0‐28.0 20.0‐22.5 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
ER316 316 0.08 18.0‐20.0 11.0‐14.0 2.0‐3.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
ER316L 316 L 0.03 18.0‐20.0 11.0‐34.0 2.0‐3.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
33
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
AWS ESAB MANGA‐
CLASS DESIGNATION CARBON CHROM NICKEL MOLYB COLU+TANT NESE SILICON PHOS SULF
ER318 0.08 18.0‐20.0 11.0‐14.0 2.0‐3.0 8XC‐1.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
ER320 0.07 19.0‐21.0 32.0‐36.0 2.0‐3.0 8XC‐1.0 2.5 0.6 0.03 0.03
ER347 347 0.08 19.0‐21.5 9.0‐11.0 10XC‐1.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
c) Elektroda alumunium
Tabel 5 Komposisi kimia untuk elektroda alumunium
2) Elektroda ekstensi
Ekstensi elektroda atau biasa disebut dengan “stick-out” adalah jarak
antara titik terujung dari kontak listrik, biasanya ujung dari pipa kontak,
dengan ujung dari elektroda. Jarak tersebut akan mempengaruhi besarnya
arus listrik yang dibutuhkan untuk melelehkan elektroda.
35
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 27 Pengaruh elektroda ekstensi.
Sumber: (Arif marwanto, ____)
3) Tegangan las
Tegangan busur las adalah tegangan diantara ujung elektroda dan
benda kerja. Tegangan listrik pada pengelasan memegang peranan penting
pada jenis transfer logam yang diinginkan. Transfer logam arus pendek
membutuhkan tegangan yang rendah, sementara transfer logam spray
membutuhkan tegangan yang lebih tinggi lagi. Jika arus listrik dinaikkan,
maka tegangan las juga harus dinaikkan untuk menghasilkan kestabilan
4) Kecepatan pengelasan
Kecepatan pengelasan berbanding secara linier dengan pergerakan
busur las sepanjang benda kerja. Parameter ini biasanya dinyatakan dalam
meter per menit. Pernyataan yang berhubungan dengan kecepatan penglasan:
a) Dengan meningkatnya ketebalan material, kecepatan harus
diturunkan
b) Dengan material dan jenis penyambungan yang sama, jika arus listrik
meningkat, maka kecepatan pengelasan juga harus meningkat
c) Kecepatan pengelasan yang lebih tinggi dapat menggunakan teknik
pengelasan maju (forehand technique)
5) Kecepatan kawat
Kecepatan kawat tergantung dari diameter kawat/elektroda dan
campuran gas yang digunakan. Untuk campuran argon dan gas karboon dioksida
membutuhkan nilai tegangan busur yang lebih tinggi dan mnggeser area kerja
jet ke tingkat arus yang lebih tinggi. Gas standar 82% Ar / 18% CO2 dan 92% Ar
/ 8% CO2 dengan menggunakan diameter kawat pada 1,0 mm dan kecepatan
c. Pengontrolan distorsi
Tegangan di dalam pengelasan adalah tegangan yang diakibatkan oleh
adanya perubahan bentuk pada bagian yang dilas. Perubahan ini diakibatkan oleh
panas yang menyebabkan logam mengembang dan ketika logam dingin
pengembangan ini tidak dapat menyusut seperti sediakala. Tidak bisa
kembalinya posisi pengembangan ke posisi semula mengakibatkan terjadinya
distorsi. Distorsi ini sifatnya menarik benda kerja yang dilas ke arah daerah
dimana pengelasan dilakukan.
Distorsi dapat diminimalkan dengan mengikat benda kerja pada klem yang
ada pada fixture ketika dilakukan pengelasan sesuai denga penjelasan di atas.
Cara lain yang dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya distorsi adalah:
1) Jangan mengelas dengan logam deposit yang berlebihan.
2) Gunakanlah cara mengelas berselang (intermittent welding)
3) Meminimalkan jumlah lapisan di dalam pengelasan.
4) Mengelas dengan langkah mundur.
5) Mengeset sambungan yang biasanya melengkung akibat tarikan las
dengan posisi menjauhi sehingga ketika pengelasan selesai dilakukan
posisi ini akan sesuai dengan posisi yang diharapkan.
6) Jika pengelasan dilakukan bersebelahan, lakukan pengelasan bergantian
tahap demi tahap antara sisi yang satu dengan sisi yang lain.
7) Gunakan bentuk sambungan las yang benar.
8) Sambungan las diusahakan mendekati sumbu netral.
Meskipun secara visual kedua metoda ini menghasilkan penampakan
sambungan yang baik, tidak berarti di dalam sambungan tidak ada tegangan.
Didalam sambungan tegangan ini tetap ada yang disebut tegangan sisa (residual
37
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
stress). Tegangan ini dapat dihilangkan dengan melakukan perlakuan panas yang
disebut stress relieving yaitu memanasi sambungan pada suhu tertentu dan
didinginkan perlahan – lahan.
d. Metode Pengelasan
1) Arah pengelasan
Arah pengelasan yang dapat dilakukan pada las menggunakan GMAW ada
dua, yaitu arah maju dan arah mundur . Pengelasan arah maju adalah apabila
holder atau welding gun dipegang kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kiri.
Pengelasan arah mundur adalah apabila. holder atau welding gun atau tang las
dipegang tangan kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kiri ke kanan
2) Orientasi pengelasan
Gerakan las pada (welding gun) pada MIG/MAG terutama dipengaruhi
oleh ; Bentuk sambungan, tebal bahan, lebar persiapan sambungan, jenis bahan
dan posisi pengelasan
3) Sudut pengelasan
Salah satu faktor yang ikut menentukan kualitas hasil pengelasan adalah
sudut pengelasan. Yang dimaksud dengan sudut pengelasan adalah sudut yang
dibentuk oleh permukaan bahan dengan welding gun. Sudut pengelasan yang
disarankan pada beberapa posisi adalah seperti berikut:
a) Posisi flat atau herizontal
39
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
b) Posisi herizontal sambungan T
Pada plate :
Pada Pipa :
4F : Sumbu pipa tegak diameter berbeda atau pipa flens (pipa di atas)
dan dapat diputar.
41
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
b) Groove
Pada plate :
2G : Horizontal / mendatar.
3G : Vertikal.
4G : Over head.
Pada pipa :
43
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
3. Soal Formatif
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Sebutkan komposisi dari kawat elektroda ER70S‐2, ER70S‐3, dan ER70S‐4
pada las MIG/MAG?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Sebutkan cara-cara yang dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya
distorsi!
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
4. Jelaskan secara singkat metode pengelasan “arah maju” dan “arah mundur”?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
5. Ada berapa posisi pengelasan yang terdapat pada las MIG/MAG? Sebutkan dan
jelaskan secara singkat!
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
...selamat mengerjakan...
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini diharapkan:
a. Siswa dapat memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerta (K3) pada las
MIG/MAG.
b. Siswa dapat mengetahui gangguan kecelakan kerja pada las MIG/MAG.
c. Siswa dapat mengetahui alat pelindung diri yang digunakan pada las
MIG/MAG.
d. Siswa dapat mengetahui rambu-rambu K3 pada proses pengelasan.
2. Urian
Pekerjaan Las MIG/MAG adalah salah satu jenis pekerjaan yang cukup
berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan atau malah dapat
menyebabkan kecelakaan kerja. Gangguan kesehatan atau kecelakaan dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni operator atau teknisi las itu sendiri,
mesin dan alat-alat las, atau lingkungan kerja, namun secara umum ada
beberapa resiko kalau bekerja dengan proses Las MIG/MAG , yaitu: kejutan
listrik (electric shock), sinar las, debu dan asap las, dan luka bakar serta
kebakaran.
45
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
a) Kejutan listrik ( electric shock )
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik
itu pada saat pemasangan peralatan, penyetelan atau pada saat
pengelasan. Resiko yang akan terjadi dapat berupa luka bakar,
terjatuh, pingsan serta dapat meninggal dunia. Untuk mempermudah
pertolongan kepada penderita, penolong harus dapat membedakan
kecelakaan ini satu sama lain. Bagaimanapun keterlambatan pertolongan
akan dapat berakibat fatal terhadap penderita. Cara-cara untuk menolong
bahaya akibat kecelakaan listrik yaitu :
c) Segera matikan stop kontak (switch off).
PERHATIAN !!!
Luka-luka akan menjadi lebih parah dengan pemindahan (pertolongan)
yang terburu-buru.
Sedangkan usaha pencegahan kecelakaan pada mesin las MIG/MAG :
a) Kabel primer harus terjamin dengan baik, mempunyai isolasi yang baik;
b) Kabel primer usahakan sependek mungkin;
c) Hindarkan kabel-kabel las dari goresan, loncatan bunga api dan
kejatuhan benda panas;
d) Periksalah sambungan-sambungan kabel, apakah sudah ketat, sebab
persambungan yang longgar dapat menimbulkan panas yang tinggi. e)
Pemeliharaan dan perbaikan mesin las sebaiknya ditangani oleh orang
yang ahli di bidangnya;
e) Jangan meletakkan tang las pada meja las atau pada benda kerja;
f) Perbaikilah segera kabel-kabel yang rusak;
g) Jangan mengganggu komponen-komponen dari mesin las.
b) Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan
operator las dan pekerja lain didaerah pengelasan. Sinar yang
membahayakan tersebut adalah :
(1) Cahaya tampak
Benda kerja dan kawat elektroda yang mencair pada
MIG/MAG mengeluarkan cahaya tampak Semua cahaya tampak
yang masuk ke mata akan diterusksn oleh lensa dan kornea mata ke
retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat, maka mata akan segera
47
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi sakit,
walaupun rasa lelah dan sakit pada mata tersebut sifatnya hanya
sementara.
Pelindung lengan
Apron dada Baju las
Sepatu las
2) Berikut ini adalah Alat Pelindung Diri (APD) yang standar dipakai dalam
proses pengelasan, diantarannya :
a) Kedok las dan helm las dilengkapi dengan kaca penyaring (filter) untuk
menghilangkan dan menyaring sinar infra merah dan ultra violet (gambar
2.3 dan 2.4) . Filter dilapisi oleh kaca bening atau kaca plastik yang
ditempatkan disebelah luar dan dalam, fungsinya untuk melindungi filter
dari percikan-percikan las.
49
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 38 Kodak las dan Helm las
51
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
d) Tabir atau dinding penghalang berfungsi sebagai pemisah antar ruangan
atau antar welder (gambar 40)
4) Luka bakar
Luka bakar dapat terjadi karena logam panas, busur cahaya, dan
loncatan bunga api. Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena
adanya pencairan benda kerja antara 1550° C. Luka bakar yang
diakibatkan oleh loncatan bunga api adalah loncatan butiran logam cair
yang ditimbulkan oleh cairan logam. Biarpun bunga api itu kecil, tapi
dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang kancing yang lepas
atau pakaian kerja yang longgar. Supaya luka bakar tidak mengenai kita,
pada saat mengopersikan mesin MIG ( metal inert gas ) operator las harus
memakai baju kerja yang lengkap meliputi: Baju kerja (overall) dari bahan
katun, Apron / jaket kulit, Sarung tangan kulit, Topi kulit ( terutama untuk
pengelasan posisi di atas kepala ), Sepatu kerja, Helm / kedok las dan
Kaca mata bening, terutama pada saat membuang terak.
53
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Untuk itu, pada tempat-tempat atau daerah kerja yang memerlukan
penggunaan alat-alat keselamatan kerja harus diberi tanda peringatan/ rambu-
rambu yang mengharuskan seseorang yang bekerja atau berada ditempat tersebut
untuk menggunakan alat yang ditentukan untuk bekerja/ berada daerah tersebut.
berikut ini adalah contoh-contoh rambu-rambu yang banyak digunakan pada
bengkel-bengkel las :
Gambar 45 Rambu-rambu K3
Sumber: (Junaidi, 2017)
Resiko kecelakaan yang banyak terjadi pada kerja las MIG/MAG adalah
jenis luka bakar dan goresan dari ringan sampai sedang. Luka bakar dapat terjadi
pada seluruh anggota tubuh, terutama pada tangan dan kaki, baik yang diakibatkan
oleh panas langsung, benda kerja yang panas ataupun oleh sinar las. Adapun luka
tergores atau terpotong dapat disebabkan oleh sisi-sisi tajam benda kerja ataupun
oleh alat-alat potong bahan.
55
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
3. Soal Formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Sebutkan dan jelaskan sinar las yang membahayakan dalam pengelasan
MIG/MAG?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Jelaskan fungsi masing-masing peralatan berikut!
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
...selamat mengerjakan...
57
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
58 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
CACAT PENGELASAN
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini diharapkan:
a. Siswa dapat memahami macam-macam cacat pengelasan pada las
MIG/MAG.
b. Siswa dapat mengetahui penyebab cacat pengelasan pada las MIG/MAG.
c. Siswa dapat mengetahui cara penanggulangan cacat pengelasan pada las
MIG/MAG.
d. Siswa dapat mengetahui cacat pengelasan melalui pengamatan langsung saat
praktik pengelasan.
2. Urian
59
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Undercut
Gambar 46 Undercut
Sumber: (Arif marwanto, ____)
Penanggulangan terjadinya undercut yaitu :
(1) Perlambat kecepatan las.
(2) Turunkan voltase.
(3) Kurangi kecepatan pasok kawat las.
(4) Tambah waktu pencairan pada sisi kolam las.
(5) Betulkan posisi obor sehingga tenaga busur dapat membantu
deposisi bahan las.
overlap
overlap
Gambar 47 Overlap
Sumber: (Arif marwanto, ____)
c) Porosity
Porositi adalah lubang diakibatkan oleh gelembung gas yang
ditemukan didalam weld bead yang telah membeku. Penyebab utama dari
porositi adalah kontaminasi atmosfir, oksidasi yang tinggi pada permukaan
benda kerja, kurangnya paduan doksidasi pada elektroda. Kontaminasi
atmosfir dapat diakibatkan oleh ;
(1) Kurangnya aliran gas pelindung.
(2) Aliran gas pelindung yang berlebihan.
(3) Adanya kerusakan pada peralatan gas plindung.
(4) Adanya angin pada tempat kerja.
Gambar 48 Porosity
Sumber: (Arif marwanto, ____)
Penanggulangan terjadinya Porositi yaitu :
(1) Optimalkan aliran gas lindung sehingga dapat mengusir intrusi
udara kedalam lingkungan busur.
(2) Gunakan gas lindung khusus untuk las.
(3) Gunakan kawat las yang kering dan bersih.
(4) Turunkan voltase.
(5) Kurangi stick out.
61
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
d) Kurang Pencairan (lack of fusion)
Cacat pengelasan ini yaitu tidak terisinya bagian dalam. Cacat
pengelasan ini biasanya disebabkan oleh :
(1) penyetelan arus yang terlalu rendah.
(2) teknik pengelasan yang tidak tepat.
(3) Persiapan pengelasan kurang sempurna.
(4) Menggunakan kawat las tidak sesuai dengan jenis sambungan.
(5) Permukaan logam las kotor.
Tidak mencair
(1) Penyetelan arus terlalu tinggi dn elektroda yang dipakai tidak sesuai.
Partikel tungsten
63
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
Gambar 51 Incomplate fusion
Cacat pengelasan ini terjadi karena benda kerja tidak dibersihkan terlebih
sebelum di lakukan proses pengelasan sehingga menyebabkan kontaminasi
pada logam las oleh kotoroan-kotoran (karat,oli,grese,debu dan lain-lain).
kotoran
retak
Gambar 53 Cracking
Sumber: (Arif marwanto, ____)
Upaya penanggulangan terjadinya cracking yaitu :
(1) Pertahankan ukuran kampuh yang benar untuk mempermudah
deposisi bahan las.
(2) Naikkan voltase busur atau turunkan arus las atau keduanya untuk
memperlebar jalur las atau mengurangi penetrasi.
(3) Kurangi kecepatan las untuk memperbesar penampang las.
(4) Kurangi arus atau tegangan keduanya, naikkan kecepatan las.
(5) Pergunakan kawat las yang bekandungan mangan lebih tinggi
gunakan busur lebih pendek untuk mengurangi kehilangan terlalu
banyak mangan dalam busur nyala, stel sudut kampuh untuk
memperbesar tambahan bahan las.
(6) Gunakan pemanasan awal utnuk mngurangi tegangan sisa. Atur
urutan las untuk mengurangi kondisi restrain.
(7) Hilangkan kawah dengan teknik pengelasan mundur ( back step )
65
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
c) Penetrasi tidak sempurna (incomplete penetration).
Cacat pengelasan ini terjadi pada daerah HAZ yang disebabkan oleh
Pengerasan dalam sona terimbas panas , Tegangan sisa terlalu tinggi, dan
Penggetasan hydrogen sehingga menyebabkan retakan pada daerah HAZ.
67
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
3. Soal Formatif
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Jelaskan secara singkat penanggulan pada macam-macam cacat pengelasan
pada Las MIG/MAG?
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Sebutkan penyebab dari cacat pengelasan retak(craking) ! gambarkan contoh
benda kerja yang mengalami cacat tersebut!
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
4. Perhatikan gambar berikut!
Jawab: .....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
...selamat mengerjakan...
1. Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran dapat membuat jalur las dengan GMAW posisi
down hand.
2. Sub kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran praktik siswa dapat :
a. Mengoperasikan peralatan las GMAW(MIG/MAG)
b. Melakukan fit-up benda kerja dengan benar.
c. Menentukan parameter las sesuai dengan kondisi pengelasan.
d. Melakukan pengelasan pembuatan jalur Las GMAW posisi down hand
dengan cara yang benar.
e. Melakukan finishing sambungan las dengan cara yang benar.
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
69
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
4. Keselamatan Kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 5-6 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 60-80 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 3-4 meter/menit.
g. Atur Holding time selama 2 detik.
h. Lakukan pengelasan dengan posisi nozle 90° dan stick-out 10 mm.
i. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan dengan
pahat.
j. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
k. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
1. Kompetensi
2. Sub kompetensi
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
73
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
4. Keselamatan kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 4-5 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 70-80 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 3-4 meter/menit.
g. Lakukan pengelasan palt 1F mulai dengan arah maju.
h. Jaga stick out antara 10-20 mm , travel angle 75-80° dan dan work angle
45°.
i. Ulangi langkah g sesuai ukuran leg (kaki 6 mm).
j. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan
dengan pahat.
k. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
l. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Hasil
Maksimal
99% bersih dari slag dan spater pada area
1 10
sekitarnya
2 10 Tidak terdapat arc stray
Ukuran kaki las layer 2 harus seimbang sebesar
10 mm
3 20
Ukuran 9-10 = 20, >10-11 = 10, >11 = 0
Sambungan jalur las harus rata dan terpadu
4 20 Diperbolehkan variasi 0,5 mm
Satu cacat = 15, dua cacat = 10, 3 cacat = 0
5 10 Sambungan las bebas dari distorsi (maksimal 5o)
6 10 Rigi las 85% harus rata dan halus
Pada sambungan las tidak terdapat undercut lebih
7 20
dari 0,5mm
100 Total Nilai
..........
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Hasil
Maksimal
99% bersih dari slag dan spater pada area
1 10
sekitarnya
2 10 Tidak terdapat arc stray
Ukuran kaki las layer 2 harus seimbang sebesar
10 mm
3 20
Ukuran 9-10 = 20, >10-11 = 10, >11 = 0
Sambungan jalur las harus rata dan terpadu
4 20 Diperbolehkan variasi 0,5 mm
Satu cacat = 15, dua cacat = 10, 3 cacat = 0
5 10 Sambungan las bebas dari distorsi (maksimal 5o)
77
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
78 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
JOB SHEET LAS MIG
Sambungan Plat 2F (posisi horizontal)
Kelas XI 8 jam
GMAWatau MIG/MAG
pelajaran
No. TP/01 Hari :............ Tgl. : ........................
1. Kompetensi
2. Sub kompetensi
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
79
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
4. Keselamatan kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 4-5 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 70-80 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 3-4 meter/menit.
g. Lakukan pengelasan palt 2F (posisi horizontal) mulai dengan arah maju.
h. Jaga stick out antara 10-20 mm , travel angle 75-80° dan dan work angle
45°.
i. Ulangi langkah g sesuai ukuran leg (kaki 6 mm).
j. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan
dengan pahat.
k. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
l. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Hasil
Maksimal
99% bersih dari slag dan spater pada area
1 10
sekitarnya
2 10 Tidak terdapat arc stray
Ukuran kaki las layer 2 harus seimbang sebesar 10
mm
3 20
Ukuran 9-10 = 20, >10-11 = 10, >11 = 0
Sambungan jalur las harus rata dan terpadu
4 20 Diperbolehkan variasi 0,5 mm
Satu cacat = 15, dua cacat = 10, 3 cacat = 0
5 10 Sambungan las bebas dari distorsi (maksimal 5o)
6 10 Rigi las 85% harus rata dan halus
Pada sambungan las tidak terdapat undercut lebih
7 20
dari 0,5mm
100 Total Nilai
..........
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Hasil
Maksimal
99% bersih dari slag dan spater pada area
1 10
sekitarnya
2 10 Tidak terdapat arc stray
Ukuran kaki las layer 2 harus seimbang sebesar 10
mm
3 20
Ukuran 9-10 = 20, >10-11 = 10, >11 = 0
Sambungan jalur las harus rata dan terpadu
4 20 Diperbolehkan variasi 0,5 mm
Satu cacat = 15, dua cacat = 10, 3 cacat = 0
5 10 Sambungan las bebas dari distorsi (maksimal 5o)
83
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
84 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
JOB SHEET LAS MIG
Sambungan Plat 3F (Posisi Vertikal) GMAWatau
Kelas XI 8 jam
MIG/MAG
pelajaran
No. TP/01 Hari :............ Tgl. : ........................
1. Kompetensi
2. Sub kompetensi
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
85
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
4. Keselamatan kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 4-5 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 70-80 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 3-4 meter/menit.
g. Lakukan pengelasan palt 3F (posisi vertical) mulai dengan arah maju.
h. Jaga stick out antara 10-20 mm , travel angle 75-80° dan dan work angle
45°.
i. Ulangi langkah g sesuai ukuran leg (kaki 6 mm).
j. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan
dengan pahat.
k. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
l. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Hasil
Maksimal
99% bersih dari slag dan spater pada area
1 10
sekitarnya
2 10 Tidak terdapat arc stray
Ukuran kaki las layer 2 harus seimbang sebesar
10 mm
3 20
Ukuran 9-10 = 20, >10-11 = 10, >11 = 0
Sambungan jalur las harus rata dan terpadu
4 20 Diperbolehkan variasi 0,5 mm
Satu cacat = 15, dua cacat = 10, 3 cacat = 0
5 10 Sambungan las bebas dari distorsi (maksimal 5o)
6 10 Rigi las 85% harus rata dan halus
Pada sambungan las tidak terdapat undercut lebih
7 20
dari 0,5mm
100 Total Nilai
..........
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Hasil
Maksimal
99% bersih dari slag dan spater pada area
1 10
sekitarnya
2 10 Tidak terdapat arc stray
Ukuran kaki las layer 2 harus seimbang sebesar
10 mm
3 20
Ukuran 9-10 = 20, >10-11 = 10, >11 = 0
Sambungan jalur las harus rata dan terpadu
4 20 Diperbolehkan variasi 0,5 mm
Satu cacat = 15, dua cacat = 10, 3 cacat = 0
5 10 Sambungan las bebas dari distorsi (maksimal 5o)
89
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
90 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
JOB SHEET LAS MIG
Sambungan groove Plat 1G (down hand)
Kelas XI 8 jam
GMAWatau MIG/MAG
pelajaran
No. TP/01 Hari :............ Tgl. : ........................
1. Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran dapat membuat sambungan groove 1G
(down hand) GMAW
2. Sub kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran praktik siswa dapat :
a. Mengoperasikan peralatan las GMAW(MIG/MAG)
b. Melakukan fit-up sambungan 1G (Down hand) GMAW dengan benar.
c. Menentukan parameter las MIG/MAG sesuai dengan kondisi pengelasan.
d. Melakukan pengelasan Sambungan Plat 1G GMAW dengan cara yang benar.
e. Melakukan finishing sambungan las dengan cara yang benar.
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
91
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
4. Keselamatan Kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 5-6 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 80-110 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 4-5 meter/menit.
g. Buatlah root pass 1G dengan arah maju dan arus 80-90 A.
h. Jaga stick out antara 10-20 mm , travel angle 75-80° dan dan work angle
90°.
i. Buatlah filler pass 1G dengan arah maju dan arus 90-100 A sampai
permukaan atas 1 mm dibawah permukaan benda kerja.
j. Buatlah cover pass 1G dengan arah maju dan arus 100-100 A sampai ukuran
reinforcement 2 mm.
k. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan
dengan pahat.
l. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
m. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
Hasil atau
Nilai Hasil
No Kriteria Penilaian Ukuran
Maks Penilaian
Nominal
99% bersih dari slag dan spater pada
1 5
daerah pengelasan dan sekitarnya
Tidak terdapat stray arc( goresan
2 5
pegelasan)
Lebar rigi-rigi las sama dan rata
3 7,5
(diperbolehkan variasi 2mm)
Awalan dan akhiran
pengelasan(sambungan) rata pada
4 5
capping
Toleransi variasi ketinggian 1,5mm
Awalan dan akhiran
pengelasan(sambungan) rata pada
5 7,5
penetrasi root
Toleransi variasi ketinggian 1,5mm
Permukaan terbebas dari visual
inclusion(slag, asap, spater)
6 7,5 Satu cacat = nilai 5; dua cacat = nilai 2,5;
tiga cacat atau lebih = nilai 0( satu visual
inclusion=1cacat)
Logam las tidak terdapat terak
Satu cacat = nilai 5; dua cacat = nilai 2,5;
7 7,5
tiga cacat atau lebih = nilai 0( satu visual
inclusion=1cacat)
Sambungan las tidak terdapat undercut
(kedalaman≤5mm diabaikan)
Satu cacat = nilai 5; dua cacat = nilai 2,5;
8 7,5
tiga cacat atau lebih = nilai 0( panjang
≤10mm dihitung 1 cacat(berlaku
kelipatannya dan diakumulasikan))
Bebas dari kurangnya pengisian pada
root
Satu cacat = nilai 5; dua cacat = nilai 2,5;
tiga cacat atau lebih = nilai 0( panjang
9 7,5
≤10mm dihitung 1 cacat(berlaku
kelipatannya dan diakumulasikan)
95
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
96 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
JOB SHEET LAS MIG
Sambungan Groove Plat 2G (posisi horizontal)
Kelas XI 8 jam
GMAWatau MIG/MAG
pelajaran
No. TP/01 Hari :............ Tgl. : ........................
1. Kompetensi
2. Sub kompetensi
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
4. Keselamatan Kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
97
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 5-6 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 80-110 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 4-5 meter/menit.
g. Buatlah root pass 2G dengan arah maju dan arus 80-90 A.
h. Jaga stick out antara 10-20 mm , travel angle 75-80° dan dan work angle 90°.
i. Buatlah filler pass 2G dengan arah maju dan arus 90-100 A sampai
permukaan atas 1 mm dibawah permukaan benda kerja.
j. Buatlah cover pass 2G dengan arah maju dan arus 100-100 A sampai ukuran
reinforcement 2 mm.
k. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan
dengan pahat.
l. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
m. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
101
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
102 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
JOB SHEET LAS MIG
Sambungan Groove Plat 3G (posisi vertikal)
Kelas XI 8 jam
GMAWatau MIG/MAG
pelajaran
No. TP/01 Hari :............ Tgl. : ........................
1. Kompetensi
2. Sub kompetensi
Petunjuk Umum :
a. Sebelum mesin dioperasikan pastikan instalasi mesin GMAW dalam kondisi
baik.
b. Gunakan peralatan K3 selama pekerjaan las dilakukan.
103
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
4. Keselamatan kerja
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/
longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
5. Langkah Kerja
a. Bersihkan benda kerja dengan amplas.
b. Buatlah tanda bagian yang akan dilas dengan penggores.
c. Fit-up dengan benda kerja sesuai gambar kerja.
d. Atur laju gas pelindung 5-6 liter/menit.
e. Atur alur penelasan pada 80-110 A
f. Atur kecepatan kawat sebesar 4-5 meter/menit.
g. Buatlah root pass 3G dengan arah maju dan arus 80-90 A.
h. Jaga stick out antara 10-20 mm , travel angle 75-80° dan dan work angle 90°.
i. Buatlah filler pass 3G dengan arah maju dan arus 90-100 A sampai
permukaan atas 1 mm dibawah permukaan benda kerja.
j. Buatlah cover pass 3G dengan arah maju dan arus 100-100 A sampai ukuran
reinforcement 2 mm.
k. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja dan jika ada spatter bersihkan
dengan pahat.
l. Berilah identitas pada benda kerja saudara.
m. Serahkan benda kerja saudara kepada guru pengampu.
107
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
108 Buku Pedoman Praktik MIG/MAG
DAFTAR PUSTAKA
Althouse, Etc. 2013. Modern Welding. United States of America : The Goodheart-
Anni Faridaf, dkk. 2008 . Teknik Pembentukan Pelat Jilid 3. Direktorat Pembinaan
Project.
Eka Yogaswara. 2004. Mengelas Dengan Proses Las Gas Metal. Bandung.Arico
Riswan Dwi Jatmiko. Diktat dan Jobsheet Praktik GMAW. Sleman, Yogyakarta.
Tim Fakultas teknik UNY. 2004 . Mengelas Dengan Proses Las Gas Metal.
Team Instruktur Pusdiklat. 2001 . Dasar Las MIG (Metal Inert Gas ). Cilegon,
Banten.
109
Buku Pedoman Praktik MIG/MAG