Anda di halaman 1dari 24

PENGELASAN PIPA BAJA KARBON DENGAN PROSES KOMBINASI

GTAW DAN SMAW

Disusun oleh :

Wafi Labib Al Razak (22508334095)

Sandi Ghalib (22508334096)

Agung Setiawan (22508334098)

Salmon Wicaksono (22508334099)

PROGAM STUDI D-IV TEKNIK MESIN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan...................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengelasan Pipa Baja Karbon Dengan Proses Kombinasi GTAW dan SMAW..................3
A. Bagian Mesin Las.............................................................................................................4
B. Prinsip Kerja.................................................................................................................... 5
C. Parameter Las................................................................................................................. 7
D. Peralatan Bantu Las.........................................................................................................8
E. Alat Pelindung Diri (APD).................................................................................................9
2.2 Material Pengelasan Pipa Baja Karbon dengan Proses Kombinasi GTAW dan SMAW. .10
A. Properti......................................................................................................................... 10
B. Klasifikasi.......................................................................................................................11
C. Standarisasi Kode.......................................................................................................... 13
2.3 Bahan Tambah.........................................................................................................15
A. Jenis Tipe....................................................................................................................... 15
B. Standarisasi/Kode..........................................................................................................16
C. Komposisi...................................................................................................................... 16
D. Kapasitas Arus/Polarisasi...............................................................................................17
2.4 Teknik Pengelasan....................................................................................................18
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................21
A. KESIMPULAN............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelasan merupakan proses menyambungan dua benda atau lebih agar menjadi sebuah
rancangan alat atau dapat juga menyumbat celah pada besi agar molekul yang akan lewat
tidak bocor. Pengelasan untuk menyumbat celah yang ada biasanya digunakan pada
penyambungan pipa yang ada di industri seperti bidang minyak, gas, nuklir, listrik dan
petrokimia industri.

Pipa baja memiliki banyak ukuran serta digolongkan menjadi tiga jenis kandungan
karbonya seperti low carbon steel, medium carbon steel, high carbon steel. Dari ketiga jenis
tersebut yang membedekan adalah kandungan karbon yang ada didalam baja tersebut serta
kegunaannya pada bidang yang berbeda.

Pengelasan pipa bisa dilakukan dengan cara shielded metal arc welding atau biasa
disingkat SMAW dan GTAW singkatan dari gas tungsten arc welding. Namun kedua sistem
tersebut dapat dikombinasikan untuk pengelasan pipa. Dalam pengelasan pipa sebaiknya
memiliki kerapatan root las yang padat agar molekul yang melewati pipa tersebut tidak
bocor. Kegagalan las memiliki enam jenis yaitu: porositas (PO), retak (CR), terak (SL), fusi
tidak lengkap (IF), tidak lengkap penetrasi (IP) dan tidak ada cacat (ND)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah dalam artikel ini yaitu :

1. Apa itu las SMAW dan GTAW?


2. Material apa saja yang digunakan dalam las pipa dengan sistem kombinasi SMAW dan
GTAW?
3. Bahan tambah apa saja yang dapat digunakan?
4. Bagaimana cara pengelasan pipa agar hasilnya baik?
5. Apa indikator pengelasan berhasil?

1
1.3 Manfaat dan Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini agar kami lebih paham dengan sistem las kombinasi
SMAW dan GTAW yang di aplikasikan pada las pipa. Adapun rumusan masalah yang kami
bahas bertujuan agar kami paham dengan alat, material dan indicator keperhasilan
pengelasan. Manfaat dari disususnya makalah ini adalah agar kami memiliki wawasan
terhadap sistem pengelasan kombinasi yang dapat dilakukan pada pipa.

2
BAB 2 PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

2.1 Pengelasan Pipa Baja Karbon Dengan Proses Kombinasi GTAW dan SMAW

Pengelasan adalah penyambungan lokal beberapa logam dengan menggunakan energi


panas, dengan atau tanpa tekanan, atau hanya dengan tekanan, dengan atau tanpa logam
pengisi. Salah satu teknik pengelasan yang dikenal untuk penyambungan baja adalah proses
pengelasan busur (Arc Welding), diantaranya SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dan
GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) yang digunakan dalam pengelasan pipa baja karbon
ini.
Las busur logam terlindung (SMAW) adalah proses pengelasan yang menggunakan busur
antara elektroda tertutup dan logam dasar yang akan dilas. Proses pengelasan ini dilakukan
tanpa tekanan dan logam pengisi dari elektroda tertutup. Ketika tukang las melakukan proses
pengelasan dengan memasukkan elektroda secara terus menerus ke dalam logam dasar yang
dilindungi oleh dekomposisi penutup, menghasilkan gas. Sedangkan Las busur tungsten gas
(GTAW) adalah proses pengelasan busur yang menggunakan busur antara elektroda
tungsten yang tidak habis pakai dan benda kerja untuk membentuk kolam las. Proses ini
digunakan dengan gas pelindung dan tanpa memberikan tekanan dan dapat digunakan
dengan atau tanpa penambahan logam pengisi. Karena kualitas lasan yang lebih tinggi
daripada yang dapat dihasilkan oleh pengelasan busur tungsten gas, proses ini telah menjadi
alat yang sangat diperlukan bagi banyak produsen, termasuk industri pembangkit tenaga
listrik, nuklir, kelautan, petrokimia, dan semikonduktor.

Metode pengelasan kombinasi ini merupakan sebuah pengembangan dalam suatu proses
penyambungan dua buah material atau baja dengan tujuan untuk memperoleh sifat tertentu.
Proses kombinasi GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) dan SMAW (Shielded Metal Arc
Welding) dapat digunakan untuk pengelasan pipa baja karbon. Proses ini sering disebut
sebagai "Weld Overlay" karena pengelasan dilakukan pada permukaan pipa yang sudah ada.
Pengelasan metode kombinasi ini dikhususkan untuk penyambungan baja yang memerlukan
kekuatan dan ketangguhan tingkat tinggi pada sambungannya.

3
A. Bagian Mesin Las

Terdapat beberapa bagian dari mesin las SMAW dan mesin las GMAW antara lain :
1) Mesin Las SMAW

Mesin las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau sering disebut mesin las
stick memiliki beberapa bagian utama yang penting untuk memastikan kinerja yang
optimal saat pengelasan dilakukan. Berikut adalah bagian-bagian utama mesin las
SMAW:
 Transformator: Merupakan bagian utama dalam mesin las
SMAW yang berfungsi untuk mengubah arus listrik dari
sumber listrik ke arus yang dapat digunakan untuk
pengelasan. Transformator ini akan mengubah arus AC
(arus bolak-balik) menjadi arus DC (arus searah) melalui
proses pengendapan.
 Kabel listrik: Kabel listrik pada mesin las SMAW memiliki dua kabel, yaitu
kabel elektroda dan kabel ground. Kabel elektroda berfungsi untuk menghantar
listrik ke elektroda pengelas, sedangkan kabel ground berfungsi untuk
menghantarkan listrik ke benda kerja.
 Elektroda pengelas: Elektroda pengelas adalah bagian yang
berfungsi sebagai media penghubung antara mesin las dan
material yang akan di las. Elektroda pengelas terbuat dari bahan
logam yang dipilih sesuai dengan jenis material yang akan
dilas.
 Clamp: Clamp atau klem adalah bagian yang digunakan untuk
menghubungkan kabel ground pada benda kerja. Clamp
biasanya terbuat dari bahan yang dapat menghasilkan
konduktivitas yang baik seperti tembaga.
 Tombol pengatur: Tombol pengatur pada mesin las SMAW berfungsi untuk
mengatur arus listrik yang digunakan saat pengelasan. Tombol pengatur dapat
diatur sesuai dengan jenis material yang akan dilas dan ukuran elektroda yang
digunakan.

4
 Kabel kontrol: Kabel kontrol adalah bagian yang digunakan untuk
menghubungkan tombol pengatur pada mesin las SMAW dengan transformator.
Kabel kontrol biasanya terhubung dengan transformator menggunakan konektor
khusus.
2) Mesin Las GTAW

Mesin las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) terdiri dari beberapa bagian utama
yang penting untuk menjalankan proses pengelasan. Berikut adalah beberapa
bagian utama dari mesin las GTAW:
 Power Source: Bagian ini adalah sumber daya listrik yang dibutuhkan untuk
menghasilkan busur listrik. Power source dapat berupa AC (arus bolak-balik)
atau DC (arus searah).
 Torch: Torch adalah alat yang digunakan untuk
menghasilkan busur listrik antara elektroda tungsten dan
bahan kerja. Torch GTAW terdiri dari elektroda tungsten
dan nozzle atau collet.
 Gas Supply: Gas supply digunakan untuk mengalirkan gas
pelindung ke area pengelasan dan mencegah terjadinya oksidasi pada logam
yang sedang dilas. Gas yang digunakan dalam GTAW biasanya adalah argon
atau helium.
 Foot Pedal: Foot pedal digunakan untuk mengontrol arus
listrik yang mengalir melalui elektroda tungsten. Dengan
menggunakan foot pedal, operator dapat memperhalus
pengaturan arus las yang diperlukan untuk logam yang
sedang dilas.
 Cooler: Cooler digunakan untuk mendinginkan elektroda dan torch selama
proses pengelasan berlangsung. Cooler juga membantu mencegah terjadinya
kerusakan pada elektroda dan torch.
 Wire Feeder: Wire feeder adalah bagian tambahan yang digunakan dalam proses
GTAW jika digunakan untuk pengelasan logam logam tertentu yang
membutuhkan tambahan kawat las (filler wire).

5
B. Prinsip Kerja

Pengelasan pipa baja karbon dengan proses kombinasi GTAW (Gas Tungsten Arc
Welding) dan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah teknik pengelasan yang
menggunakan kedua proses pengelasan secara bergantian dalam satu pengelasan.
Prinsip kerja dari kombinasi kedua proses pengelasan ini adalah sebagai berikut:

- Persiapan material
Sebelum melakukan pengelasan, pipa baja karbon harus dipersiapkan terlebih
dahulu. Pipa harus dibersihkan dari kotoran atau karat pada permukaannya untuk
memastikan kualitas pengelasan yang baik.

- Pemilihan elektroda
Pada proses SMAW, elektroda yang digunakan harus dipilih sesuai dengan jenis
material yang akan dilas. Elektroda yang digunakan pada pengelasan pipa baja
karbon harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan pipa baja karbon.

- Pengelasan dengan proses SMAW


Pertama-tama, proses pengelasan SMAW dilakukan untuk membuat root pass pada
pipa. Root pass adalah pengelasan pertama yang dilakukan pada bagian dalam pipa.
Proses pengelasan SMAW dilakukan dengan menggunakan elektroda yang diarahkan
ke arah pipa. Saat proses SMAW berlangsung, elektroda akan meleleh dan
membentuk cairan logam yang menutupi permukaan pipa. Kemudian elektroda
dihapus dan hasil pengelasan SMAW dipadatkan dengan hammer.

- Pengelasan dengan proses GTAW


Setelah root pass selesai, proses pengelasan dilanjutkan dengan menggunakan proses
GTAW. Proses GTAW menggunakan elektroda tungsten yang diberi gas pelindung
untuk melindungi cairan logam dari oksidasi dan pencemaran. Proses GTAW
dilakukan dengan mengarahkan elektroda tungsten ke permukaan pipa baja karbon.
Kemudian logam pengisi dipasok ke pengelasan untuk membentuk pengelasan yang
lebih besar.

6
- Proses pengelasan selanjutnya
Setelah pengelasan dengan GTAW selesai, proses pengelasan dilanjutkan dengan
pengelasan SMAW. Elektroda SMAW digunakan untuk menutup pengelasan yang
telah dilakukan dengan GTAW dan membentuk pengelasan yang lebih kuat.

Dalam pengelasan pipa baja karbon dengan kombinasi GTAW dan SMAW, kedua
proses pengelasan digunakan secara bergantian untuk menghasilkan pengelasan yang
lebih baik dan kuat. Dengan menggunakan kombinasi kedua proses pengelasan ini, pipa
baja karbon dapat dihasilkan dengan kualitas pengelasan yang lebih baik dan tahan
lama.

C. Parameter Las

Proses kombinasi GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) dan SMAW (Shielded Metal
Arc Welding) digunakan dalam pengelasan pipa baja karbon untuk meningkatkan
kualitas dan kekuatan sambungan las. Beberapa parameter pengelasan yang perlu
diperhatikan dalam proses kombinasi GTAW dan SMAW antara lain:
- Arus listrik: Arus listrik harus disesuaikan dengan jenis dan diameter elektroda,
ketebalan pipa, serta jenis dan ukuran material yang digunakan. Arus yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan terjadinya porositas dan overheat pada sambungan las.
- Tegangan: Tegangan juga harus disesuaikan dengan ketebalan pipa dan jenis material
yang digunakan. Tegangan yang terlalu rendah dapat menyebabkan sambungan las
tidak kuat dan rapuh.
- Kecepatan pengelasan: Kecepatan pengelasan harus disesuaikan dengan jenis dan
diameter elektroda, ketebalan pipa, dan jenis material yang digunakan. Kecepatan
pengelasan yang terlalu lambat dapat menyebabkan terjadinya deformasi pada
sambungan las.
- Ukuran elektroda: Ukuran elektroda harus disesuaikan dengan ketebalan pipa dan
jenis material yang digunakan. Penggunaan elektroda yang terlalu besar dapat
menyebabkan sambungan las tidak rapi dan kekuatannya berkurang.

7
- Pola pengelasan: Pola pengelasan harus disesuaikan dengan jenis dan ketebalan pipa,
serta jenis material yang digunakan. Pola pengelasan yang tepat dapat menghasilkan
sambungan las yang kuat dan rapi.
- Gas pelindung: Gas pelindung yang digunakan dalam proses GTAW harus sesuai
dengan jenis material yang digunakan. Gas pelindung yang tepat dapat membantu
mencegah terjadinya oksidasi pada sambungan las dan meningkatkan kualitas
sambungan las.
- Persiapan permukaan: Permukaan pipa yang akan dilas harus bersih dari kotoran dan
karat. Hal ini akan membantu memastikan sambungan las yang kuat dan rapi.

D. Peralatan Bantu Las

Untuk pengelasan pipa dengan kombinasi las SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
dan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding), ada beberapa peralatan bantu las yang
mungkin dibutuhkan, antara lain:

- Mesin las SMAW: Mesin las SMAW digunakan untuk menghasilkan busur listrik
antara elektroda yang ditutupi dengan fluks dan permukaan pipa. Ini adalah salah
satu teknologi las yang paling umum digunakan dalam pengelasan pipa.
- Mesin las GTAW: Mesin las GTAW, juga dikenal sebagai mesin las TIG (Tungsten
Inert Gas), digunakan untuk menghasilkan busur listrik antara elektroda tungsten dan
permukaan pipa. Ini adalah teknologi las yang lebih canggih dan biasanya digunakan
untuk pengelasan yang lebih presisi dan akurat.
- Elektroda SMAW: Elektroda SMAW terbuat dari logam yang dilapisi dengan fluks
yang digunakan untuk mencairkan logam di sekitar pengelasan dan melindunginya
dari udara yang bisa menghasilkan oksidasi dan korosi.

8
- Gas pelindung GTAW: Gas pelindung digunakan dalam proses GTAW untuk
mencegah udara masuk ke area pengelasan dan membantu melindungi logam yang
dicairkan dari oksidasi.
- Pisau pengupas pipa: Pisau pengupas pipa digunakan untuk mengupas bagian luar
pipa untuk mempersiapkan permukaan pengelasan.
- Alat pencekam pipa: Alat pencekam pipa digunakan untuk menahan pipa dengan
kuat selama proses pengelasan agar tidak bergeser atau bergerak.
- Alat ukur dan penanda pipa: Alat ukur dan penanda pipa digunakan untuk menandai
pipa di area pengelasan sehingga pengelas dapat memastikan bahwa pengelasan
dilakukan pada lokasi yang tepat.
- Tabung tungsten GTAW: Tabung tungsten GTAW digunakan sebagai elektroda
dalam proses GTAW dan harus dipilih dengan benar sesuai dengan jenis logam yang
dilas.
- Topi gas GTAW: Topi gas GTAW digunakan untuk memfokuskan aliran gas
pelindung pada area pengelasan dan melindungi logam yang dicairkan dari oksidasi.
E. Alat Pelindung Diri (APD)

APD atau Alat Pelindung Diri sangat penting dalam pengelasan pipa dengan
kombinasi las smaw (Shielded Metal Arc Welding) dan gtaw (Gas Tungsten Arc
Welding) karena dapat melindungi pekerja dari risiko cedera dan kerusakan kesehatan
yang mungkin terjadi selama proses pengelasan. Beberapa APD yang dapat digunakan
dalam pengelasan pipa dengan kombinasi las smaw dan gtaw antara lain:

9
- Kacamata Welding: Kacamata welding digunakan untuk melindungi mata pekerja
dari sinar UV dan inframerah yang dihasilkan oleh proses pengelasan. Kacamata
welding memiliki lensa yang dapat menahan cahaya yang kuat dan berbahaya.
- Masker Welding: Masker welding digunakan untuk melindungi wajah dan leher
pekerja dari sinar UV dan inframerah yang dihasilkan oleh proses pengelasan.
Masker welding memiliki lensa yang dapat menahan cahaya yang kuat dan
berbahaya, serta dilengkapi dengan pelindung leher.
- Sarung Tangan Welding: Sarung tangan welding digunakan untuk melindungi tangan
pekerja dari panas dan api yang dihasilkan oleh proses pengelasan. Sarung tangan
welding biasanya terbuat dari bahan yang tahan api dan tahan panas.
- Sepatu Safety: Sepatu safety digunakan untuk melindungi kaki pekerja dari benda-
benda tajam dan jatuh yang dapat menyebabkan cedera. Sepatu safety biasanya
terbuat dari bahan yang tahan lama dan tahan api.
- Baju Safety: Baju safety digunakan untuk melindungi tubuh pekerja dari sinar UV
dan inframerah yang dihasilkan oleh proses pengelasan. Baju safety biasanya terbuat
dari bahan yang tahan api dan tahan panas.
Dalam pengelasan pipa dengan kombinasi las smaw dan gtaw, pekerja juga harus
memakai helm welding yang dilengkapi dengan filter UV/IR dan respirator atau masker
debu untuk melindungi saluran pernapasan dari asap dan debu yang dihasilkan selama
proses pengelasan. Pekerja juga harus memastikan bahwa APD yang dipilih sesuai
dengan standar keselamatan kerja yang berlaku dan dipakai dengan benar untuk
menghindari risiko cedera dan kerusakan kesehatan.

2.2 Material Pengelasan Pipa Baja Karbon dengan Proses Kombinasi GTAW dan SMAW
A. Properti

Dalam pengelasan Pipa terdapat banyak bahan yang digunakan dalam prosesnya. Salah
satunya adalah pipa baja karbon yang terdiri dari unsusr dasar besi dan karbon sebagai
unsur utamanya. Kandungan karbon dalam baja karbon bervariasi antara 0.2% hingga
2.1% berat baja tersebut. Karbon dalam baja berfungsi untuk mencegah dislokasi kisi
atom besi dan memberi unsur keras pada baja.

10
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah Mangan, Krom,
Vanadium dan Tungsten. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan
lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon
pada baja dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan tariknya, namun disisi lain
membuatnya menjadi getas serta menurunkan keuletannya
Semakin tinggi kandungan karbon pada pipa, titik leburnya akan semakin kecil.
Sementara itu, semakin sedikit karbon dalam baja ,keuletan dari bahan tidak akan
didapatkan. Maka dari itu komposisi dari dua komponen ini harus tepat atau disesuaikan
dengan kebutuhan.
B. Klasifikasi

Berdasarkan kandungan karbon yang digunakan, pipa baja karbon dibagi menjadi
tujuh jenis. Berikut uraian tentang jenis pipa baja karbon dan sifat-sifatnya saat
digunakan.

 Low
Carbon Steel (LSC)
Low carbon steel atau kerap dikenal dengan baja ringan banyak digunakan untuk
pipa. Pipa dengan bahan ini memiliki sifat elastis dan mudah dibengkokkan untuk
keperluan pemasangan. Selain itu, bahan yang digunakan untuk pipa baja ini tidak
berbahaya sehingga bisa digunakan untuk berbagai sektor termasuk rumah tangga.
Pipa bahan low carbon steel mengandung 0,05-0,25% karbon. Semakin banyak
karbon di dalam pipa, kelenturan bahannya akan semakin rendah sehingga
penggunaannya terbatas. Bahan karbon yang tipis pada pipa ini membuat permukaan

11
jadi lembek dan mudah rusak. Untuk membuat permukaan dari pipa baja karbon ini
kuat, pengguna bisa melakukan karburasi.
Kandungan karbon yang rendah serta massanya yang cukup ringan membuat pipa
baja karbon ini mudah didapat. Masyarakat bisa membelinya langsung di toko
bangunan dan menggunakannya secara langsung.
 Medium Carbon Steel (MCS)
Pipa baja karbon selanjutnya memiliki bahan medium carbon steel. Bahan ini
sedikit lebih keras dibandingkan dengan bahan LSC. Karbon yang terkandung pada
pipa ini sekitar 0,3-0,6%. Pipa jenis ini banyak digunakan untuk industri besar
ketimbang penggunaan rumah tangga karena butuh peralatan khusus untuk
memotong atau membelokkannya.
Permukaan pipa ini cukup keras meski masih mudah dihancurkan dengan bahan
yang lebih keras. Untuk membuat permukaan jadi keras, pengguna bisa memanaskan
pipa dengan suhu tertentu. Setelah pipa terlihat lebih lentur, pemanasan dihentikan
hingga bahan dingin dan lebih keras dari sebelumnya.
Sifatnya MCS yang tidak lentur, tidak mudah aus, dan keras membuat bahan ini
banyak digunakan di industri rumah tangga. Selain untuk membuat pipa, bahan ini
juga banyak digunakan untuk rel kereta api. Selain itu, industri otomotif juga banyak
menggunakan bahan ini untuk komponen mesin dan bodi.
 High Carbon Steel (HCS)
Dari dua bahan sebelumnya, pipa high carbon steel lebih keras sehingga tidak bisa
digunakan oleh semua orang. Selain itu, harga pipa dari bahan baja ini cenderung
lebih mahal sehingga banyak digunakan pada industri besar seperti perminyakan atau
gas yang tidak bisa menggunakan pipa lentur yang mudah rusak akibat panas atau
bahan kimia.
Kandungan karbon pada pipa baja karbon ini sekitar 0,6-1%. Dengan kandungan
karbon yang lebih besar, pipa ini menjadi sangat kuat, tahan korosi, tidak lentur, dan
bisa digunakan secara berkelanjutan tanpa khawatir terjadi kerusakan bahan.
Selain digunakan untuk bahan pipa pada industri perminyakan dan gas, bahan baja
yang kuat ini juga digunakan untuk alat pemotong seperti pedang, peralatan baja, dan
bahan rumah tangga lainnya.

12
 Seamless Carbon Steel Pipes (ASTM SA 106)
Pipa dengan tipe seamless carbon steel pipes ASTM SA 106 sering digunakan
oleh industri besar seperti pembangkit energi dan industri perminyakan. Pipa ini bisa
mengangkut bahan berupa fluida yang panas atau gas yang memiliki tekanan tinggi.
Pipa jenis ini terbagi menjadi 3 kelas berdasarkan kekuatan dan juga komponen
kimia penyusunnya. Masing-masing kelas atau grade digunakan di tempat atau
industri yang lebih spesifik, misal grade A untuk pembangkit listrik tenaga uap.
 Seamless Carbon Steel Pipes (ASTM A53)
Sedikit berbeda dengan jenis sebelumnya seamless carbon steel pipes (ASTM
A53) lebih banyak digunakan untuk industri yang berhubungan dengan saluran panas
dan tekanan. Industri penyulingan dan juga penambangan gas bumi yang memiliki
tekanan tinggi.
 API 5L Line Pipe
Pipa jenis API banyak digunakan sebagai pipa saluran untuk minyak. Ketebalan dari
pipa ini sekitar 0,205-0,512 inci. Dengan ketebalan ini, pipa tidak akan mudah rusak
dan bisa bertahan hingga puluhan tahun.

 A333 GR 3/6 Carbon Steel Seamless Pipes


Pipa baja karbon terakhir berjenis A333 GR 3/6 carbon steel seamless pipes. Pipa ini
terbagi menjadi 3 tingkatan dan digunakan dibanyak sektor khususnya untuk industri
besar seperti pabrik atau tambang. Masing-masing grade atau tingkatan pada pipa ini
memiliki ketebalan dan juga bahan baku pendukung yang berbeda-beda.
C. Standarisasi Kode

Konsumen bisa mengenali kandungan serta kualitas dari sebuah pipa baja dengan
melihat pada nomornya. Terutama, pada baja karbon dan baja alloy. Pada tahun 1930-an
hingga 1940-an, AISI dan Society of Automotive Engineers (SAE) memiliki standar
penomoran masing-masing. Hanya saja, sejak tahun 1995, AISI sudah tidak lagi
mengembangkan sistem tersebut. Alhasil, sistem SAE lebih banyak dipakai.
Dalam sistem SAE, penomoran dilakukan dengan menggunakan 4 digit angka. Digit
pertama menunjukkan elemen campuran utama. Digit kedua, mengindikasikan
kandungan elemen utama dalam baja tersebut (biasanya menggunakan aturan ini, tapi

13
tidak selalu). Sementara itu, dua digit terakhir menunjukkan kandungan karbon pada
pipa baja tersebut. Sebagai catatan, untuk digit kedua pada baja karbon, hanya
menggunakan dua angka, yakni 1 dan 2. Angka 1 ditujukan untuk baja yang
memperoleh penambahan sulfur. Sementara angka 2 pada digit 2 di baja karbon,
menunjukkan adanya proses penambahan sulfur dan fosfor.
Berikut ini adalah daftar nomor dan pasangan elemen dalam sistem SAE:
 1xxx Baja karbon
 2xxx Baja nikel
 3xxx Baja nikel kromium
 4xxx Baja molibdenum
 5xxx Baja kromium
 6xxx Baja kromium vanadium
 7xxx Baja tungsten
 8xxx Baja nikel kromium vanadium
 9xxx Baja silikon mangan

Contohnya, SAE 5130 merupakan baja kromium alloy dengan kandungan kromium
sebesar 1% dan sekitar 0,30% karbon.Selain sistem SAE, ada pula sistem penomoran
bernama Unified Numbering System (UNS). Sistem penomoran UNS lebih lengkap dan
merupakan hasil adopsi sistem SAE. Sistem ini menggunakan 6 digit kombinasi huruf
dan angka.

Digit pertama pada sistem UNS memperlihatkan jenis logam dan untuk baja karbon,
diwakili dengan huruf G. Selanjutnya, digit kedua hingga kelima adalah adopsi dari
sistem SAE. Sementara itu, digit terakhir menunjukkan informasi tambahan. Contoh,
UNS G10300 merupakan baja karbon yang punya kandungan karbon sebesar 0,30%.
Selain itu, informasi angka 0 pada digit terakhir kode tersebut memperlihatkan kalau
baja ini telah melaui proses manufaktur dan heat treatment.

Bila pada AISI/SAE system penomoran terdiri dari 4 digit, UNS mengunakan 6 digit
untuk menggambarkan logam baik dari komposisi kimia, proses manufaktur, dan
perlakuan panas. Digit pertama terdiri dari huruf menunjukan jenis logam, yaitu:

14
 AXXXXX A untuk aluminum
 CXXXXX C untuk copper dan copper alloy
 FXXXXX F untuk cast iron (besi cor)
 GXXXXX G untuk baja karbon
 NXXXXX N untuk nickel dan nickel alloy
 SXXXXX S untuk stainlles stell
 WXXXXX W untuk welding filler material
 ZXXXXX Z untuk zinck dan zinck alloy

Digit kedua sampai digit kelima adalah adaptasi dari sistem penomoran AISI/SAE.
Sedangkan digit terakhir sebagai informasi tambahan untuk proses perlakuan panas,
tempering contohnya, atau proses manufaktur.
Contoh:
UNS G10300
G menunjukan baja karbon
1030 plain carbon steel dengan kandungan karbon 0.30 %
0 digit terakhir informasi tambahan mengenai heat treatment dan proses manufaktur.

2.3 Bahan Tambah


A. Jenis Tipe

 GTAW
Bahan tambah logam putih: Bahan tambah ini digunakan untuk pengelasan baja
karbon yang lebih tipis dan memerlukan presisi yang tinggi. Biasanya terbuat dari
paduan nikel atau kobalt.
Bahan tambah logam dasar: Bahan tambah ini umumnya terbuat dari baja karbon
dengan kandungan karbon rendah hingga sedang. Bahan tambah ini cocok untuk
pengelasan pada pipa baja karbon dengan ketebalan sedang hingga tebal.
 SMAW
Bahan tambah berlapis: Bahan tambah ini digunakan untuk pengelasan pada baja
karbon dengan ketebalan yang lebih besar. Biasanya terdiri dari inti logam yang

15
dilapisi dengan bahan yang dirancang untuk membantu mencegah terbentuknya retak
atau celah.
Bahan tambah berisi fluks: Bahan tambah ini mengandung fluks di dalamnya, yang
dapat membantu menghilangkan kontaminasi dan memperkuat sifat mekanik pada
pengelasan. Biasanya digunakan pada pipa baja karbon dengan ketebalan sedang
hingga tebal.

B. Standarisasi/Kode
 GTAW
o ER70S-2
Bahan tambah ini biasanya digunakan untuk pipa baja karbon dengan kandungan
karbon rendah hingga sedang. Memiliki kandungan silikon dan mangan yang
relatif tinggi.
o ER80S-D2
Bahan tambah ini digunakan untuk pipa baja karbon yang lebih tebal, dengan
kandungan karbon sedang hingga tinggi. Memiliki kandungan krom dan
molibdenum yang tinggi.

 SMAW:
o E6010
Bahan tambah ini digunakan untuk pengelasan pipa baja karbon dengan
kandungan karbon rendah hingga sedang. Cocok untuk digunakan di lingkungan
dengan kelembaban tinggi.
o E7018
Bahan tambah ini digunakan untuk pipa baja karbon yang lebih tebal dan dengan
kandungan karbon sedang hingga tinggi. Cocok untuk pengelasan di lingkungan
yang kurang ideal.

C. Komposisi
 Logam dasar

16
Komposisi bahan tambah pengelasan harus sesuai dengan komposisi logam dasar
(baja karbon) yang dilas untuk memastikan hasil pengelasan yang optimal.
 Karbon (C)
Karbon adalah unsur penting dalam pengelasan baja karbon karena dapat
mempengaruhi kekuatan dan kekerasan hasil pengelasan. Kandungan karbon dalam
bahan tambah pengelasan dapat bervariasi tergantung pada karakteristik bahan yang
dilas.
 Mangan (Mn)
Mangan digunakan dalam bahan tambah pengelasan untuk meningkatkan kekuatan
dan ketangguhan hasil pengelasan. Kandungan mangan dalam bahan tambah
pengelasan juga dapat bervariasi tergantung pada karakteristik bahan yang dilas.
 Silikon (Si)
Silikon digunakan dalam bahan tambah pengelasan untuk meningkatkan kemampuan
pengelasan dan kekuatan hasil pengelasan.
 Molibdenum (Mo)
Molibdenum digunakan dalam bahan tambah pengelasan untuk meningkatkan
ketangguhan hasil pengelasan pada suhu tinggi.
 Kromium (Cr)
Kromium digunakan dalam bahan tambah pengelasan untuk meningkatkan ketahanan
korosi hasil pengelasan.

D. Kapasitas Arus/Polarisasi

Kapasitas arus bahan tambah pengelasan baja karbon kombinasi GTAW (Gas
Tungsten Arc Welding) dan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) bergantung pada
beberapa faktor, seperti tebal pipa, diameter elektroda, jenis bahan tambah, dan jenis gas
pelindung yang digunakan pada pengelasan GTAW.
Secara umum, dalam pengelasan GTAW, arus pengelasan yang dianjurkan berkisar
antara 50-200 A tergantung pada diameter elektroda dan ketebalan pipa. Sementara
dalam pengelasan SMAW, arus pengelasan yang dianjurkan berkisar antara 60-180 A
tergantung pada diameter elektroda dan ketebalan pipa.

17
Namun, pastikan untuk selalu mengikuti spesifikasi yang diberikan oleh produsen
pipa dan bahan tambah, serta standar pengelasan yang relevan, karena setiap situasi
pengelasan memiliki persyaratan khusus. Hal ini penting untuk menghindari pengelasan
yang cacat atau hasil yang tidak memenuhi standar. Selain itu, sebaiknya dilakukan uji
coba terlebih dahulu pada sampel kecil untuk memastikan hasil pengelasan yang
optimal sebelum melakukan pengelasan pada pipa yang sebenarnya.

2.4 Teknik Pengelasan


Proses pengelasan pipa baja karbon dengan kombinasi GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
dan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) sering disebut sebagai proses "paduan" atau
"gabungan". Kombinasi ini dapat digunakan untuk menghasilkan sambungan las pipa baja
yang kuat dan tahan lama. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pengelasan
pipa baja karbon dengan kombinasi GTAW dan SMAW:
 Persiapan pipa
Pipa harus dibersihkan dengan baik sebelum proses pengelasan dimulai. Permukaan
pipa harus dipoles untuk membuang segala kotoran dan karat pada pipa.
 Persiapan elektroda
Sebelum mulai proses pengelasan, elektroda harus dipilih dan dipersiapkan dengan baik.
Elektroda yang digunakan harus cocok dengan pipa baja yang akan dilas.

 Pengelasan GTAW
Pertama, operator harus memulai proses GTAW pada ujung pipa. GTAW dilakukan
pada ujung pipa untuk memastikan kualitas pengelasan yang tinggi. GTAW
menggunakan elektroda tungsten untuk menghasilkan busur listrik yang kuat dan stabil.
Ini membantu menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama.
 Pengelasan SMAW
Setelah proses GTAW pada ujung pipa selesai, operator harus memulai proses SMAW
untuk mengelas bagian tengah pipa. SMAW menggunakan elektroda berpemantul untuk
menghasilkan busur listrik yang kuat dan stabil. Ini membantu menghasilkan
sambungan yang kuat dan tahan lama pada bagian tengah pipa.
 Penyelesaian dan pemeriksaan

18
Setelah proses pengelasan selesai, sambungan las harus dibiarkan untuk didinginkan
secara alami. Setelah dingin, sambungan las harus diperiksa untuk memastikan kualitas
pengelasan yang baik. Pemeriksaan dapat meliputi pengujian visual, pengujian kekuatan
tarik, dan pengujian kekuatan lentur.
 Kombinasi GTAW dan SMAW
pada proses pengelasan pipa baja karbon dapat menghasilkan sambungan las yang kuat
dan tahan lama. Namun, proses ini memerlukan keahlian dan keterampilan operator
yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kombinasi GTAW
dan SMAW untuk pengelasan pipa baja karbon, antara lain:
 Pemilihan elektroda yang tepat
Elektroda harus dipilih dengan tepat untuk memastikan kualitas pengelasan yang baik.
Elektroda harus cocok dengan pipa baja yang akan dilas, dan kualitas elektroda harus
terjamin.
 Pengaturan arus yang tepat
Arus yang digunakan dalam proses pengelasan harus disesuaikan dengan ukuran pipa
dan elektroda yang digunakan. Arus yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat
menghasilkan sambungan las yang lemah atau cacat.
 Pemilihan gas pelindung yang tepat
Gas pelindung yang digunakan dalam proses GTAW harus sesuai dengan elektroda
yang digunakan. Gas pelindung yang salah dapat memengaruhi kualitas pengelasan.
 Pengendalian suhu pengelasan
Suhu pengelasan harus dikendalikan dengan baik untuk memastikan kualitas pengelasan
yang baik. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi sifat
mekanik dan kualitas pengelasan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, pengelasan pipa baja karbon dengan


kombinasi GTAW dan SMAW dapat menghasilkan sambungan las yang kuat dan tahan
lama. Namun, sebelum melakukan pengelasan, penting untuk memahami karakteristik pipa

19
baja dan memilih metode pengelasan yang sesuai untuk memastikan kualitas pengelasan
yang baik.
perlu diingat bahwa pengelasan pipa baja karbon dengan kombinasi GTAW dan SMAW
juga memerlukan perlindungan yang baik terhadap radiasi dan gas berbahaya yang
dihasilkan selama proses pengelasan. Oleh karena itu, operator harus memakai perlindungan
diri yang tepat seperti helm pelindung, sarung tangan, dan kacamata pelindung selama
proses pengelasan.
Selain itu, operator harus memahami prosedur pengelasan yang benar untuk menghindari
kesalahan yang dapat memengaruhi kualitas pengelasan. Misalnya, operator harus
memastikan bahwa elektroda tidak terlalu dekat dengan ujung pipa atau terlalu jauh dari
ujung pipa, karena ini dapat memengaruhi kualitas pengelasan.
Kombinasi GTAW dan SMAW pada proses pengelasan pipa baja karbon dapat
menghasilkan sambungan las yang tahan lama dan kuat jika dilakukan dengan benar.
Namun, proses ini memerlukan keahlian dan keterampilan operator yang baik, serta
pengawasan yang cermat untuk memastikan kualitas pengelasan yang baik.
Pengelasan pipa baja karbon dengan kombinasi GTAW dan SMAW juga memerlukan
persiapan permukaan yang tepat. Permukaan pipa harus dibersihkan dan dihilangkan segala
jenis kontaminasi seperti minyak, karat, dan kotoran lainnya sebelum pengelasan dilakukan.
Hal ini penting untuk memastikan adhesi yang baik antara pipa dan sambungan lasnya.

Sebelum memulai pengelasan, operator juga harus memperhatikan jarak antara elektroda
dan pipa, serta sudut pengelasan yang tepat. Ketidaksesuaian dalam hal ini dapat
memengaruhi kualitas pengelasan dan menyebabkan sambungan las yang cacat. Selain itu,
operator juga harus memastikan bahwa posisi pengelasan tepat, baik itu posisi horizontal,
vertikal, atau overhead. Ini dapat memengaruhi kualitas pengelasan dan memerlukan teknik
pengelasan yang berbeda untuk masing-masing posisi.
Secara umum, kombinasi GTAW dan SMAW pada proses pengelasan pipa baja karbon
dapat menghasilkan sambungan las yang kuat dan tahan lama jika dilakukan dengan benar.
Namun, pengelasan harus dilakukan oleh operator yang terampil dan berpengalaman,
dengan memperhatikan faktor-faktor seperti persiapan permukaan, jarak antara elektroda
dan pipa, sudut pengelasan, dan posisi pengelasan yang tepat.

20
BAB 3 PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN

21
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/23210/2/D022181002_tesis_26-08-2022%201-2.pdf

https://jurnal.ft.umi.ac.id/index.php/jmove/article/view/301/182

https://media.neliti.com/media/publications/340356-analisa-pengaruh-variasi-arus-
pengelasan-d4fb84c7.pdf

http://pastigroup.co.id/news/pipa-carbon-steel-jenis-dan-fungsi/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/metode-fabrikasi-dan-
karakterisasi-semikonduktor/artikel-las-pipa-aprila-zalfa-21539141006/42832610

https://mechanicalbrothers.wordpress.com/2011/02/06/steel-designation-system/

https://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/02/penomoran-baja-karbon-dan-baja-
paduan.html

22

Anda mungkin juga menyukai