Oleh
Nama : Ainun Huda Gimnastiar
Nim : 201910101081
Dosen Pengampu
Ir. Sumarji, S.T., M.T.
1
2023
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 6
2.1 Definisi GMAW ....................................................................................................... 6
2.1.1 Komponen Las GMAW ..................................................................................... 7
2.1.2 Proses Pengelasan GMAW .............................................................................. 11
2.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Las GMAW ........................................................... 11
2.1.4 Aplikasi Las GMAW/MIG ............................................................................... 12
2.2 Definisi GTAW/TIG .............................................................................................. 13
2.2.1 Prinsip pengelasan TIG .................................................................................... 13
2.2.2 Peralatan yang digunakan pada proses las TIG ................................................ 15
2.2.4 Prosedur pengelasan......................................................................................... 17
2.2.5 Kelebihan dan kelemahan pengelasan TIG ...................................................... 18
BAB 3. PENUTUP .......................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 20
3.2 Saran ...................................................................................................................... 20
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB 1. PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari GMAW dan GTAW
2. Mengetahui komponen-komponen dari GMAW dan GTAW
3. Mengetahui proses pengelasan GMAW dan GTAW
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari GMAW dan GTAW
1.3 Tujuan
1. Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah mengetahui tentang pengelasan
GMAW/MIG dan TIG/GTAW, prinsip kerja pengelasan TIG serta kekurangan dan
kelebihan dari pengelasan GMAW/MIG dan TIG/GTAW.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
6
dengan las MIG ( Metal Inert Gas ). Gas pelindung CO2 dipakai untuk pengelasan
baja lunak dan baja. Sedangkan Argon atau campuran argon dan helium untuk
pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan GMAW ini dapat
secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan
secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya
dilaksanakan secara otomatik.
7
utama pada pengelasan dengan MIG ( metal inert gas ). Alat ini biasanya tidak
menyatudengan mesin las, tapi merupakan bagian yang terpisah dan ditempatkan
berdekatan dengan pengelasan. Fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Menempatkan rol kawat elektroda
b. Menempatkan kabel las (termasuk welding gun dan nozzle) dan sistem saluran
gas
pelindung
c. Mengatur pemakaian kawat elektroda
d. Mempermudah proses/penanganan pengelasan
3. Welding Gun
Pemilihan Gun atau torch untuk mengelas GMAW harus memperhatikan :
1) Jenis Proses Pengelasan : semiautomatic, hard automation or robotic
automation
2) Besarnya arus yang digunakan untuk mengelas dan kapasitas dari torch
3) Gas pelindung yang digunakan
4) Duty cycle dari sebuah torch
5) Pertimbangan untuk udara pendingin atau air pendingin
8
biasa digunakan nozzle yang lurus tetapi untuk pengelasan dengan model sudut,
perlu digunakan model yang sesuai untuk itu. Gambar di bawah menunjukkan
macam-macam bentuk nozzle yang sesuai untuk pengelasan bentuk khusus.
Nozzel A dan B untuk pengelasan Spot dan ikat, Nozzel C untuk Las ikat outside
corner dan spot, Nozzel D untuk las ikat inside corner dan spot.
Gambar 2 3 Nozle
9
aliran gas pelindung yang akan di alirakan ke welding gun. Sedangkan fungsi dari
regulator adalah untuk mengatur pemakaian gas. Untuk pemakaian gas pelindung
dalam waktu yang relatif lama, terutama gas CO2 diperlukan pemanas (heater-
vaporizer ) yang dipasang antara silinder gas dan regulator. Hal ini diperlukan
agar gas pelindung tersebut tidak membeku yang berakibat terganggunya aliran
gas.
6. Elektroda
MIG ( metal inert gas ) adalah salah satu jenis proses las cair ( fusion
welding) yang banyak digunakan pada pengerjaan konstruksi ringan sampai
berat. Hasil maksimal akan dapat dicapai apabila jenis kawat elektroda yang
digunakan sama dengan jenis logam yang di las. Logam-logam yang dapat
dilas dengan las gas metal adalah aluminium dan paduannya, magnesium
paduan, tembaga dan paduannya, nikel dan paduannya, titanium dan
paduannya, baja tahan karat austenit, serta baja karbon dengan kadar karbon
rendah serta baja karbon paduan rendah maupun baja karbon dengan kekuatan
yang lebih tinggi.
10
2.1.2 Proses Pengelasan GMAW
Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan,
sedang dan setelah pengelasan dengan menggunakan MIG ( metal inert gas )
adalah meliputi hal-hal berikut ini :
1. Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur
penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.
2. Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan
dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang las. Harus
diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
3. Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
4. Pakai pakaian kerja yang aman.
5. Konsentrasi dengan pekerjaan.
6. Setiap gerakan nozzle / kawat elektroda harus selalu terkontrol.
7. Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
11
2. Kelemahan Las MIG ( Metal Inert Gas )
Pada proses pengelasan MIG ( Metal Inert Gas ) memiliki beberapa kelemahan
antara lain :
a. Wire-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou
b. Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback
c. Cacat las porositi sering terjadi akibat pengunaan kualitas gas pelindung yang
tidak baik.
d. Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik.
e. Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit
Pada dunia marine sendiri las GMAW dapat diaplikasikan untuk las
penyambungan Plat, konstruksi pada bagian-bagian material yang diberi tekanan
tinggi (tabung,bejana tekan), kontruksi pada bangunan kapal, penyambungan pada
instalasi perpipaan.
12
2.2 Definisi GTAW/TIG
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten
Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding)
yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram
sebagai elektrode. Pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis serta
tidak memerlukan fluks ataupun lapisan kawat las untuk melindungi sambungan.
Elektrode pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non consumable)
berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik. GTAW mampu
menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam mampu
las. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti
alumunium, magnesium dan lain-lain.hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik
tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi. Metode pengelasan ini sebelumnya
dikenal dengan nama Tungsten Inert Gas (TIG). Gas Inert yang biasa digunakan
adalah wolfram untuk pelindung yang bagus sehingga atmosfir udara tidak masuk
ke daerah lasan. Namun sekarang digunakan Co2 (tidak inert) karena lebih murah
dan stabil.Elektroda tungsten bukan sebagai filler metal, sehingga perlu filler
metal dari luar untuk mengisi gap sambungan. Filler metal bersama logam induk
akan dicairkan oleh busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan logam
induk. Las busur yang menggunakan elektroda wolfram (elektroda tak terumpan)
dikenal pula dengan sebutan las busur wolfram gas. Pada proses ini las dilindungi
oleh selubung gas mulia yang dialirkan melalui pemegang elektroda.
13
Proses pengelasan bisa dilakukan secara manual atau otomatis. Filler metal
ditambahkan ke dalam daerah las dengan cara mengumpankan sebatang kawat
polos. Teknik pengelasan ini mirip dengan proses las oxyfuel gas welding atau
OAW, tetapi pada GTAW busur dan kawah las dilindungi dari pengaruh udara
oleh selimut inert gas, biasanya argon, helium atau campuran keduanya. Inert gas
disemburkan dari torch dan daerah-daerah disekitar elektroda tungsten. Hasil
pengelasan dengan proses GTAW mempunyai permukaan halus, tanpa slag dan
kandungan hydrogen rendah. Jenis lain proses GTAW adalah pulsed GTAW,
yaitu dengan sumber listrik sehingga menghasilkan arus pengelasan pulsasi. Hal
ini menghasilkan penetrasi dan kontrol kawah las yang lebih baik, terutama untuk
mengelas root pass.
Pulsed GTAW bermanfaat untuk mengelas pipa pada posisi sulit seperti
pada stainless steel dan non ferrous material seperti paduan nikel. GTAW sudah
bisa dilakukan dengan cara otomatis. Proses secara otomatis ini butuh sumber
listrik dan program kendali, sistim pengumpan kawat dan mesin pemandu gerak.
Proses ini sudah diaplikasikan untuk membuat las sekat pada tube-totubesheet dan
las tumpul pada pipa-pipa heat exchanger. Butt weld pada pipapipa tebal dan
besar pada pembangkit tenaga listrik, merupakan keberhasilan lain dari aplikasi
GTAW otomatis. GTAW menggunakan pengumpanan kawat otomatis disebut
juga dengan cold wire TIG. Jenis lain dari proses GTAW otomatis disebut hot
wire TIG. Pada hot wire TIG, kawat las mendapat tahanan panas yang berasal dari
arus AC tegangan rendah untuk memperbesar kecepatan pengisian.
14
Pengelasan TIG bekerja dengan prinsip pengelasan busur yang sama. Dalam
proses pengelasan TIG, busur intens yang tinggi dihasilkan antara elektroda
tungsten dan potongan kerja. Pada pengelasan ini kebanyakan benda kerja
dihubungkan ke terminal positif dan elektroda terhubung ke terminal negatif.
Busur ini menghasilkan energi panas yang selanjutnya digunakan untuk
bergabung dengan pelat logam dengan pengelasan fusi. Gas pelindung juga
digunakan untuk melindungi permukaan las dari oksidasi.
15
2. Regulator gas lindung
Regulator gas lindung pengatur tekanan gas yang akan digunakan di dalam
pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan
kerja dan tekanan gas di dalam tabung.
3. Flowmeter
Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung
yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.
4. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya
Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai penghubung gas
dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi
mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju
pembakar las.
5. Kabel elektroda dan selang
berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga
aliran gas dari mesin las menuju stang las. Kabel masa berfungsi untuk
penghantar arus ke benda kerja.
6. Stang las (welding torch)
Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa
penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses
pengelasan. welding torch terdapat beberapa komponen seperti ceramic cup
yang berfungsi sebagai tempat keluarnya gas pelindung. Kemudian tempat
tungsten, penghantar arus listrik, slang gas pelindung. Untuk detail
gambarnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
16
Dalam pengelasan TIG untuk welding torch terdapar beberapa tipe-tipe torch
yaitu : tipe normal, stretched dan tipe short terlihat pada gambar
7. Elektroda tungsten
Elektroda tungsten berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama
dilakukan pengelasan.
8. Kawat Las
Berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang
dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair
17
g. Buka saluran gas dan atur pada kecepatan aliran yang tepat.
18
digunakan sambungan berbentuk persegi dan rapat. Root pass dikerjakan
tanpa menambahkan filler metal (disebut dengan autogenous weld). Pada
pipa-pipa tebal, bagian ujung sambungan mesti dibevel, diluruskan dan
diberi celah (disebut dengan bukaan akar), kemudian ditambahkan filler
metal selama pengelasan root pass. Sebagai pengganti filler metal, bisa
juga disisipkan consumable insert (ring penahan) ke dalam sambungan,
yang nantinya bersatu dengan root (sebagai filler metal tambahan).
b. Kelemahan TIG
Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah
dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu,
GTAW butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk
menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu
sisi. GTAW juga butuh kebersihan sambungan yang lebih baik untuk
menghilangkan minyak, grease, karat, dan kotorankotoran lain agar
terhindar dari porosity dan cacat-cacat las lain. GTAW harus dilindungi
secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5 mph untuk
mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las. Pengelasan
dengan consumable insert membutuhkan kontrol kelurusan sambungan
yang teliti
19
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mesin las GMAW ini adalah mesin lasyang menggunakan shielding gas.
Shielding gas berfungsi sebagai pelindung logam las saat proses pengelasan
berlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara lingkunganpada sekitar
area yang akan dilakukan pengelasan, karena logam lasan sangat rentan
terhadap difusi hidrogen yang dapat menyebabkan cacat Porosity.
Pengelasan GMAW dapat menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa disebut
MAG ataupun gas Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.
2. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten Inert
Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding)
yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau
wolfram sebagai electrode
3. Las TIG menggunakan gas pelindung dengan berbagai jenis gas.
3.2 Saran
1. Agar paper ini dapat menjadi pedoman dalam pembuatan paper selanjutnya.
2. Agar paper selanjutnya dapat lebih baik kedepannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Fakri, Z., Bukhari, B., & Juhan, N. (2019). Analisa Pengaruh Kuat Arus
Pengelasan Gmaw Pada Pengujian Impak Baja AISI 1050. Journal of
Welding Technology, 1(1), 5-10.
Purkuncoro, A. E. (2019). Analisis Pengaruh Variasi Arus Listrik 90 A, 10 A, 130
A Terhadap Sifatmekanis dan Strukturmikrohasil Pengelasan Gasmetal
Arcwelding (Gmaw) Pada Baja Karbon Jiss50c. Industri Inovatif: Jurnal
Teknik Industri, 9(1), 1-8.
Rahmatika, A., Ibrahim, S., Hersaputri, M., & Aprilia, E. (2019). Studi pengaruh
variasi kuat arus terhadap sifat mekanik hasil Pengelasan GTAW
alumunium 1050 dengan filler ER 4043. Jurnal Polimesin, 17(1), 47-54.
Perdana, D. (2016). Analisa Pengaruh Variasi Arus Pengelasan GTAW pada
Material Plat SS 400 Disambung Dengan Material Plat SUS 304
Terhadap Sifat Mekanis. ReTII.
21