Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

KERJA LAS II

Di susun oleh:

Nama : Amsal Khoir

Dosen Pembimbing : Pardi, ST.,MT & Zulkarnain, ST.,MT

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERKAPALAN


POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

TAHUN 2022
LEMBARAN PENGESAHAN

Nama : Amsal Khoir


NIM : 1103211241
Jurusan/Prodi : Teknik Perkapalan/D3-Teknik Perkapalan
Tempat Pelaksanaan : Bengkel Las (Welding workshop)

Laporan ini telah di berikan oleh Dosen Pengampuh Mata Kuliah KERJA LAS II
dinyatakan layak dan telah menyelesaikan laporan sebagai salah satu syarat lulus Mata Kuliah
KERJA LAS II

Bengkalis,12 November 2022

Dosen Pengampuh I Dosen Pengampuh II

PARDI, ST.,MT ZULKARNAIN, ST.,MT

Menyetujui,
Ketua Prodi
D3 Teknik Perkapalan

Muhammad Ikhsan, ST.,MT


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Puji dan
syukur kehadirat yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Laporan Hasil
Kerja Las” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sistematis. Laporan ini dibuat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas laporan mata kuliah Kerja Las. Tujuan dari penyusunan
laporan ini sendiri ialah untuk memberikan gambaran mengenai prosedur kerja GMAW dan
cacat pengelasan di lapangan langsung secara tertulis dengan jelas.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih yang dalam kepada semua
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya laporan
ini. penulis sangat menghargai saran dan kritik pembaca untuk mewujudkan kesempurnaan
laporan ini

Bengkalis,12 November 2022

Amsal Khoir
1103211241
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………….. i
SURAT PENGESAHAN ……………………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..1
1. Latar Belakang …………………………………………………………………………1
2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………...2
3. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………… 2
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………………….. 3
1. Prinsip Kerja las GMAW ………………………………………………………………3
BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………………………… 16
1. Peralatan dan Bahan …………………………………………………………………...17
2. Prosedur K3 ……………………………………………………………………………18
3. Proses Pembuatan 2G ………………………………………………………………….19
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………….22
1. Kesimpulan …………………………………………………………………………..22
2. Saran ………………………………………………………………………………….22
3. Daftar Pustaka ………………………………………………………………………..22
BAB I
PENDAHULUANA

1.1 Latar Belakang


Seiring kemajuan dunia industri yang pesat, maka setiap industri industri yang ada terutama
di bidang manufacture pasti ingin menjadikan usahanya maju dengan pesat, berdaya saing dunia.
Untuk memenuhi kebutuhannya pasti di cari tenaga kerja yang berkualitas, handal, mandiri dan
berdisiplin tinggi.
Kemampuan setiap mahasiswa dalam melakukan praktikum las di lapangan dengan
bersungguh-sungguh dan disiplin yang tinggi, akan menjadi salah satu prioritas utama untuk
mengisi peluang kerja yang ada.
Teknik pengelasan secara sederhana telah di temukan dalam rentang waktu antara 4000
sampai 3000 SM. Setelah energi listik diergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju
dengan pesatnya sehingga manjadi suatu teknik yang mutahir.
Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan.Pada tahap-tahap permulaan
dari pengembangan teknologi las biasanya pengelasan hanya digunakan pada sambungan-
sambungan dari reparasi yang kurang penting. Tapi setelah melalui pengalaman dan praktekyang
banyak dan waktu yang lama maka sekarang penggunaan proses-proses pengelasan dan
penggunaan konstruksi-konstruksi las merupakan hal yang umum disemua negara di dunia.
Terwujudnya standar-standar teknik pengelasan akan membatu memperluas ruang lingkup
pemakaian sambungan las dan memperbesar ukuran bangunan konstruksi yang dapat di las.
Dengan kemajuan yang dapat dicapai sampai saat ini.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak
masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam
pengetahuan
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana prosedur pengelasan GMAW pada pembuatan 2G ?
2.Bagaimana proses penyambungan material untuk 2G ?
3.Apa saja bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat 2G ?
4.Bagaimana prosedur K3 yang benar dalam pembuatan 2G ?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.Untuk mengetahuai penggunaan mesin las GMAW.
2.Untuk mengetahui teknik pengelasan sambungan 2G.
3.Untuk mengetahuai safety menggunakan las.
4.Untuk mengetahui prosedur keselamatan kerja saat mengelas.
5.Untuk mengetahui tingkat keamanan mesin bagi pengguna.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Prinsip Kerja las GMAW
GMAW adalah salah satu proses pengelasan atau menyambungan logam sejenis dengan
menggunakan bahan tambahan merupakan kawat gulungan dan gas pelindung dengan melalui
proses pencairan.

A.Peralatan Las GMAW

 Mesin las.
Mesin utama yang digunakan untuk proses pengelasan GMAW, terdapat banyak
komponen listrik yang berguna untuk mengkonfersi energi listrik menjadi panas serta
banyak lagi fungsi lainnya.
 Tabung Gas.
Berfungsi sebagai tempat penampung dari gas pelindung (CO2, Ar, He).
 Welding Gun.
Alat keluarnya gas dan kawat las untuk mengelas, jika ditekan dan didekatkan pada
benda kerja maka busur las akan menyala.
 Gulungan kawat las.
Tempat kawat las digulung, biasanya gulungan ini dimasukkan kedalam alat yang
bernama wire feeder. Untuk diameter kawat las GMAW antara o,6 sampai 1,6 mm. Yang
umum digunakan biasanya 1,2 mm.

 Wire Feeder.
@twi

Wire feeder terdapat pengatur motor penarik, ampere dan voltase yang berfungsi untuk
mengatur kecepatan keluarnya kawat las.

 Kabel Kawat Las.


Tempat keluarnya atau jalannya kawat las dari wire feeder ke ujung welding Gun.

Parameter pengelasan GMAW :


Yang dapat mempengaruhi hasil lasan saat mengelas proses Gas Shielded Arc Welding adalah.

 Voltase.
 Ampere.
 Kecepatan Las.
 Mode Transfer.
 Kecepatan Kawat Las.

Pada Las GMAW terdapat dua jenis pembagian berdasarkan jenis gas pelindung yaitu Proses
Pengelasan MAG dan Proses Las MIG berikut ini penjelasannya.

Proses Pengelasan MAG (Metal Active Gas):


Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung CO2 saat
proses pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas ini tidak dapat digunakan untuk jenis
pengelasan GMAW spray transfer, jika ingin menggunakan jenis spray transfer maka harus
dilakukan pencampuran gas CO2 dengan gas Helium atau gas Argon.

Proses Pengelasan Metal Inert Gas:


MIG Welding adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas pelindung Argon dan
Helium, karena penggunaan gas inert atau mulia ini maka disebut dengan pengelasan MIG
(Metal Inert Gas). Untuk jenis pengelasan ini biasanya digunakan untuk material non logam
seperti Alumunium, stainless steel, paduan nikel tinggi dan beberapa material lainnya.

Baca juga : Pengertian Proses Las FCAW adalah

Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW:

1. Gas CO2.
Untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan logam atau baja
karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis
spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan gas pelindung yang
lain seperti Argon dan Helium.
2. Gas Inert (Helium dan Argon).
Untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan helium biasanya untuk pengelasan
bahan non logam seperti stainless steel dan alumunium. Pada penggunaan gas ini dapat
menghasilkan las lasan dengan sifat mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam
jika dibandingkan dengan shielding gas CO2.

Jenis Metal Transfer Pada Pengelasan GMAW :


Pada pengelasan GMAW terdapat empat macam yaitu :

 Spray.
– Untuk Arus Pengelasan lebih dari 220 A.
– Voltase Lebih dari 26 V.
– Deposit pengelasan tinggi, Material Tebal, Pengelasan Datar dan tidak Menggunakan
CO2.
 Globular.
– Untuk Proses Las MAG.
– Menggunakan Gas CO2, kedalaman penetrasi antara Spray dan Dip (Short Circuit).
 Short Circuit (Dip).
– Arus las kurang dari 200 A.
– Voltase pengelasan kurang dari 24 V.
– Untuk Pengelasan yang tipis.
 Pulsed.
– Rentang frekuensi sekitar 50-300 pulse/detik.
– Digunakan untuk Root atau akar las

Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat gambar yang lebih detail dibawah ini, pada gambar
tersebut dapat terlihat perbedaan perpindahan metal pada GMAW. Untuk merubahnya Anda
dapat menyetting pada mesin las.

Kawat Las GMAW :


Untuk kawat las GMAW diklasifikasikan dengan kode ER XXS-X yang mempunyai pengertian
sebagai berikut.

 Kode ER : Electrode atau Welding Rod.


 Kode XX : Kekuatan tarik dari kawat las x 1000 psi, misalnya jika diisi 70 berarti
70×1000 psi.
 Kode S : Solid Wire, artinya bentuk dari kawat las GMAW adalah Solid atau tidak
berongga.
 Kode X : kode dari komposisi kimia kawat las.

Fungsi Las GMAW:


Pengelasan ini fungsinya sama dengan jenis proses lainnya yaitu menyambung 2 logam atau
lebih untuk mendapatkan kekuatan sambungan yang sesuai dengan syarat keberterimaan, namun
yang membedakan adalah las GMAW termasuk dalam proses las semiotomatis.

Sehingga waktu pekerjaan lebih cepat karena kawat lasnya dalam bentuk wire roll atau kawat
yang digulung, sepanjang proses las kita tidak perlu sering mengganti seperti proses las SMAW.

Kelebihan dan kekurangan Las GMAW :


Kelebihan Las GMAW:
1. Pengelasan GMAW mempunyai efisiensi pengelasan yang tinggi, karena tidak perlu
sering mengganti kawat las.
2. Dapat digunakan untuk semua jenis material dan posisi pengelasan.
3. Tidak menghasilkan kerak atau slag sehingga tidak perlu proses pembersihan yang
banyak.

Kekurangan GMAW:

1. Sering terjadi burnback saat pengelasan berlangsung.


2. Jika gas pelindung tidak keluar sempurna maka dapat terjadi cacat porosity.
3. Set up pengelasan yang harus lebih detail agar hasil las lasan maksimal.
4. Busur tidak stabil.

.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peralatan dan Bahan


Dalam pekerjaan pengelasan dibutuhkan alat-alat yang menunjang kesehatan serta
keselamatan kerja. Dalam proses pengelasan dibutuhkan alat yang diverifikasi sebagai peralatan
utama dan peralatan bantu. Peralatan utama merupakan alat-alat yang memang berhubungan
secara langsung dengan proses pengelasan. Jika ada salah satu alat yang dikategorikan sebagai
peralatan utama tidak tersedia, maka sudah pasti tidak dapat dilakukan proses pengelasan. Yang
termasuk peralatan utama dalam proses pengelasan di antaranya:
● Mesin Las ● Gulungan kawat las
● Kabel kawat las ● Welding gun
● Tabung gas ● Bruss
● Wire feeder ● Plat dengan sudut 30◦

3.2 Prosedur keselamatan kerja Las


Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu di perhatikan seorang welder
dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya, hal-
hal tersebut diantaranya: ¾Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewan/kain yang tebal
yang berlapisatau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untuk
melindungitubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultramerah
yang dapat membahayakan keselamatan kesehatan kerjanya.

1.Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan, kedua alat ini berfungsi hampir sama
dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan
ultra merah yang ditimbulkan olehlas listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda.

2.Helm las listrik, helm ini dilengkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang
berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra
merah yang dapat merusak kulitmaupun mata, dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik
tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter.
3.Memakai sepatu las, untuk melindungi kaki dari percikan bunga api, hal initidak terlalu penting
apabila welder telah menggunakan celana panjang
yang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatu safetyyang standar untuk
pengelasan, tetapi tidak ada salahnya jika digunakan

4.Respirator (alat bantu pernafasan), untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat
melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las, danuntuk melindungi asap dan debu yang
beracun masuk ke paru-paru, hal ini boleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai
sistem pembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik, tetapi tidakada salahnya
jika digunakan, karena pernafasan sangat penting dalam prosesmetabolisme manusia.

5.Hal yang perlu lainnya seperti “kamar las”, agar welder dapat bekerja tanpa angguan apapun
yang mengelilinginya dan dapat berkonsentrasi denganmaksimal, kamar las juga berfungsi agar
orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik.

6.Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan
bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik. ¾ Melakukan perawatan khusus (shut down)
secara berkala agarmesin dapat berfungsi standart.

7.Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrik,karena hal tersebut akan
menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listri

3.3 Proses pembuatan 2G

Cara Mengelas Posisi 2G.

Pada posisi pengelasan 2G, material diletakkan dengan tegak dan pengelasannya horizontal. Pipa
tidak bisa diputar, sehingga juru las yang harus berputar untuk mengelas mengelilingi pipa
tersebut.Pada dasarnya parameter pengelasan dan ukuran elektroda yang digunakan adalah sama
dengan 1G. Yang membedakannya ada pada pengisian dan finishing setiap layernya lebih dari
satu.Kecepatan pengelasan pada posisi horizontal bisa lebih cepat. Tujuannya agar logam logam
las yang cair tidak meluber agar mencegah lasannya tidak melebar. Jika mengayun, maka arah
ayunan yang bisa dilakukan yaitu ke atas dan ke bawah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam Kerja las kita harus mengetahui prinsip kerja mesin GMAW dan peralatan yang di
gunakan untuk menggunakan mesin GMAW dan memahami cara prosedur penyambungan 2G
dan keselamatan kerja las kita harus memperhatikan agar terhindar yang namanya bahaya.

4.2 Saran

Sebaiknya pembaca harus teliti untuk membaca laporan ini,di karenakan sangat penting di
dunia industri atau lapangan kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Sukaini, Tarkina, dan Fandi, 2013, Teknik Las SMAW, Kementerian Pendidikan& Kebudayaan,
Malang.Andrew D. Althouse, Carl H. Turnquist, dkk. 2013. Modern Welding, 11thEdition. The
Goodheart-Willcox Co., Inc. H53X+CC Tinley Park, Illinois, USA.Sonawan, H, 2003, Las
Listrik SMAW dan Pemeriksaan Hasil Pengelasan,Alfabeta,
Bandung.http://makalahpengelasansmaw.blogspot.com/2016/09/makalah-
pengelasansmaw.htmlhttp://www.academia.edu/29496513/pengelasan_makalah.docxhttps://ww
w.pengelasan.net/pengelasan-adalah/https://www.pengelasan.net/alat-keselamatan-kerja-
las/https://www.indo-blogger.com/2017/07/mengelas-plat-besi-tipis-tidak- bolong.html

Anda mungkin juga menyukai