Anda di halaman 1dari 11

--- RED NOTICE ----

Artikel ini dicuplik dari tugas kuliah di ITS. Kritik dan saran sangat membantu saya sebagai penulis
untuk dapat menyempurnakan makalah ini. Artikel ini dibuat dengan menggali berbagai dari website
dan wikipedia baik versi internasional maupun versi Indonesia.

Best Regards - Faizur

its.academia.edu/FaizurAzhad
www.facebook.com/fa.izur.58
www.instagram.com/fa_izur
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat
dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan
reparasi logam. Pembangunan konstruksi dengan logam pada masa sekarang ini banyak
melibatkan unsur pengelasan khususnya bidang rancang bangun karena sambungan las
merupakan salah satu.
Pembuatan sambungan yang secara teknis memerlukan ketrampilan yang tinggi
bagi pengelasnya agar diperoleh sambungan dengan kualitas baik. Lingkup penggunaan
teknik pengelasan dalam konstruksi sangat luas meliputi perkapalan, jembatan, rangka
baja, bejana tekan, sarana transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya. Faktor
yang mempengaruhi las adalah prosedur pengelasan yaitu suatu perencanaan untuk
pelaksanaan penelitian yang meliputi cara pembuatan konstruksi las yang sesuai
rencana dan spesifikasi dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan tersebut. Faktor produksi pengelasan adalah jadwal pembuatan, proses
pembuatan, alat dan bahan yang diperlukan, urutan pelaksanaan, persiapan
pengelasan (meliputi: pemilihan mesin las, penunjukan juru las, pemilihan elektroda,
penggunaan jenis kampuh).
Oleh karena itu, kami ingin menjelaskan tentang pengelasan dengan bantuan
gas pelindung untuk mendapatkan hasil las terbaik. GMAW (Gas Metal Arc Weldig)
termasuk dalam metode pengelasan dengan gas pelindung. Dalam GMAW terdapat
jenis las MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas).

1.2 Rumusan Malasah


1. Apakah definisi umum las elektroda terumpan jenis MIG?
2. Apa saja fungsi bagian – bagian mesin las jenis MIG?
3. Bagaimana instalasi mesin las MIG?
4. Apa saja aplikasi las elektroda terumpan jenis MIG pada industri maritim?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui definisi umum las elektroda terumpan jenis MIG
2. Mahasiswa mengetahui fungsi setiap bagian mesin las jenis MIG
3. Mahasiswa mengetahui instalasi mesin las MIG
4. Mahasiswa mengetahui aplikasi las elektroda terumpan jenis MIG di industri
maritim.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Umum


Las MIG adalah pengelasan dengan menggunakan gas nyala yang dihasilkan dari
busur nyala listrik antara ujung elektroda dan benda kerja, Sebagai pelindung oksidasi
dipakai gas pelindung berupa gas kekal (inert), CO2 dan Ar. Dan juga Wire Feeder
berfungsi memutar elektroda menjulur keluar pada saat proses pengelasan
berlangsung. MIG digunakan untuk mengelas besi atau baja, sedangkan gas
pelindungnya adalah menggunakan Karbon dioxida CO2.
Di dalam logam gas mulia, kawat las MIG yang digunakan berfungsi sebagai
elektroda yang diumpamakan terus menerus. Busur listriknya pun terjadi diantara
kawat pengisi dan logam induk. Gas pelindung tersebut adalah gas argon, helium yang
juga bisa dicampur keduanya. Dan untuk menetapkan busur terkadang ditembakkan
gas O2 dari 2% sampai 5% ataupun CO2 diantara 5% sampai 20%. Dengan banyaknya
penggunaan las MIG sangat menguntungkan. karena hal-hal yang disebabkan oleh
pengelasan ini sangat baik.
Dari kesimpulan diatas, Las MIG biasanya banyak digunakan untuk pengelasan
baja-baja yang memiliki kualitas yang baik, seperti baja yang memiliki daya tahan
karat yang sangat tinggi ,maupun baja-baja yang sangat kuat ataupun logam-logam
yang tidak bisa dilas menggunakan teknik las manapun selain las MIG.
Las MIG juga sering digunakan secara otomatik maupun secara semi-otomatik
yang memiliki arus searah polaritas balik yang menggunakan kawat elektroda
berdiameter diantara 1,2mm sampai 24mm. Karena perkembangan teknologi semakin
canggih belakangan ini banyak menggunakan kawat elektroda yang memiliki diameter
3,2mm sampai 6,4mm yang digunakan untuk pengelasan aluminum yang sangat tebal,
contohnya tangki penyimpanan gas alam cair. Las MIG ini juga digunakan yang
memiliki kecepatan kawat elektroda yang tetap dengan cara pengumpan tarik dorong.
2.2 Bagian-bagian Las MIG

Gambar 2.1. Mesin las MIG

• Mesin las DC merupakan mesin las pembangkit arus DC yang digunakan di dalam
pengelasan las gas metal. Biasanya digunakan jenis arus DC.
• Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas
lindung seperti argon, helium, maupun CO2 yang digunakan di dalam mengelas gas
metal.
• Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan digunakan di
dalam pengelasan gas metal. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan gas
di dalam tabung
• Flowmeter dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung yang dipakai di
dalam pengelasan gas metal.

Gambar 2.2. Tabung gas, Regulator dan Flowmeter


• Selang gas dan perlengkapannya berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung
menuju pembakar las.

Gambar 2.3. Selang gas pelindung

• Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju


sistem kendali dan dari sistem kendali menuju pembakar las.
• Kabel masa bermuatan negatip berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.
• Sistem kendali berfungsi mengendalikan besarnya kecepatan pemakanan kawat las
dan mengendalikan aliran gas lindung.
• Motor penggerak pemakanan kawat berfungsi menggerakkan kawat dengan motor
yang tingkat kecepatan putarannya dikendalikan oleh sistem kendali yang ada.

Gambar 2.4. Wire Feeder

• Gulungan kawat elektroda las beserta dudukannya berfungsi


sebagai tempat kedudukan kawat dan gulungan agar mudah berputar ketika
pengelasan dilakukan. Elektroda las gas metal merupakan elektroda terumpan yang
disediakan untuk pengelasan bahan aluminium dan paduannya, magnesium dan
paduannya, tembaga dan paduannya, nikel dan paduannya titanium dan
paduannya, baja tahan karat austenit, serta baja karbon.
• Pembakar las berfungsi untuk mengelas dengan mengatur aliran kawat, gas lindung,
dan arus pengelasan yang sesuai.
Gambar 2.5. Diagram Pembakar Las Gas Metal

• Nozzle ,bentuk sambungan yang akan dilas akan mempengaruhi bentuk nozzle yang
kan dipakai di dalam pengelasan. Untuk pengelasan sambungan tumpul biasa
digunakan nozzle yang lurus tetapi untuk pengelasan dengan model sudut, perlu
digunakan model yang sesuai untuk itu. Gambar 12 di
bawah menunjukkan macam-macam bentuk nozzle yang sesuai untuk pengelasan
bentuk khusus.

Gambar 2.6. Nozzle untuk Pengelasan Ikat dan Spot

A dan B Nozzle standar untuk Las Spot dan Ikat


C Nozzle untuk Las Ikat Outside Corner dan Spot
D Nozzle untuk Las Ikat Inside Corner dan Spot
2.3 Instalasi Mesin Las MIG
Komponen utama las MIG terdiri dari tabung gas, wire feed unit, power source, dan
welding gun.

Gambar 2.7. Instalasi las MIG

Alur proses kerja las MIG :


• Gas Inert dialirkan menuju wire feed unit, dan diatur debitnya menggunakan
regulator sesuai kebutuhan.
• Tenaga listrik diatur arus dan tegangannya di power source, lalu dialirkan menuju
wire feed unit.
• Pada wire feed unit kabel listrik, saluran gas, dan saluran elektroda disatukan
menjadi satu kabel menuju welding gun. Besarnya kecepatan elektroda keluar
diatur pada wire feed unit ini.
• Untuk memenuhi rangkaian loop listrik, maka kutub berlawanan dipasang melalui
klem ke benda keja.
• Pada welding gun, gas inert diarahkan oleh silinder kepala las yang berbentuk tirus,
untuk melindungi lelehan dari pengelasan. Listrik diberikan ke elektroda melalui
contact tip.
Namun saat ini banyak instalasi las MIG dengan wire feeding unit tergabung dengan power
source-nya, sehingga gas dialirkan ke mesin las. Dari mesin las tersebut semua saluran
disatukan menuju welding gun.

Langkah kerja Las MIG


1. Pastikan benda kerja bersih dari debu, oli, dan kotoran lainnya agar tidak terjadi
cacat las.
2. Siapkan elektroda di dalam wire feeding unit.
3. Sambungkan saluran gas dari tabung gas menuju wire feeding unit, jika wire
feeding unit menjadi satu dengan power source, maka langsung disambungkan ke
mesin las.
4. Jika wire feeding unit terpisah dengan power source, maka sambungkan kabel
listrik dari power source ke wire feeding unit.
5. Sambung kabel dari wire feeding unit / mesin las ke welding gun.
6. hidupkan mesin las yang sudah tersambung dengan sumber listrik eksternal.
7. Pasang klem pada benda kerja atau meja kerja yang bersifat konduktor listrik.
8. Atur kapasitas gas, besar tegangan dan kecepatan elektroda keluar sesuai
kebutuhan.
9. Mulai melakukan pengelasan terhadap benda kerja.
10. Matikan mesin, cabut sumber listrik eksternal, dan saluran gas terlebih dahulu jika
selesai mengelas.

Gambar 2.8. Klem yang tersambung dengan meja kerja berbahan logam

Pengaruh Kutub pada Las MIG


Polaritas terbalik digunakan untuk mayoritas pengelasan las MIG. Dengan Polaritas
terbalik, elektron berpindah dari katoda (negatif) pada benda kerja ke anoda (positif ) di
ujung kawat elektrode las MIG. Elektron memberikan sebagian besar energi busur di ujung
kawat elektrode las MIG, sehingga pencairan kawat terjadi secara konsisten dan stabil.
Polaritas lurus, yaitu elektron bergerak dari anoda (positif) di ujung kawat
elektrode las MIG menuju katoda (negatif) pada benda kerja, dengan mayoritas energi
busur berada di benda kerja yang dilas dan akibat konduktivitas logam yang baik, panas
dengan cepat tersebar. Polaritas lurus mengakibatkan busur tidak stabil dan kurangnya
panas di ujung kawat, sehingga energi tidak cukup untuk menciptakan busur untuk benda
kerja yang kuat / keras. Untuk mengganti arah kutub, kita bisa menukar kabel pada slot
positif dan negatif di power source / mesin las.
2.4 Aplikasi Las MIG di dunia maritim
Dalam teori telah dijelaskan. Proses MIG ini selain dipakai untuk pengelasan baja
karbon juga sangat baik dipakai untuk mengelas baja tahan karat atau stinless steel serta
mengelas logam-logam lain yang afinitas terhadap Oksiden sangat besar seperti
Alumunium dan Argon. Gas yang digunakan dalam las MIG adalah gas inert atau gas aktif
seperti CO2 , argon dan campuran argon dengan helium. Untuk pengelasan logam baja
karbon dan baja paduan rendah biasanya menggunakan gas pelindung CO2 . untuk
pengelasan baja tahan karat atau stinless steel biasanya menggunakan gas pelindung Argon
atau campuran Argon dengan Helium.
1.1. Pengelasan pada Pipa Stinless steel.
Seperti yang dijelaskan pengelasan MIG dengan gas pelindung Argon atau
campuran Argon dengan Helium sangat cocok digunakan untuk pengelasa pada
logam yang bersifat stinless steel. Sehingga pengelasan pipa-pipa yang bersifat
stinless steel dapat menggunakan penggelasan MIG dengan gas pelindung Argon
atau campuran Argon dengan Helium.

Gambar 2.9. Hasil las MIG


1.2. Penggelasan Plat-plat Alumunium
Dalam keseharian di Kapal, berkemungkinan selalu ada properti yang
berbahan dasar alumunium apalagi kapal alumunium. Selain itu di kapal LNG
carrier banyak juga yang penggunakan plat-plat alumunium, dalam penyambungan
plat alumunium tersebut dapat menggunakan las yaitu las MIG.

Gambar 2.10 Hasil las MIG pada Stainless Stell


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Las elektroda terumpan adalah las dimana memiki kondisi elektrodanya terbatas atau dapat
habis. Las MIG adalah pengelasan dengan menggunakan gas nyala yang dihasilkan dari
busur nyala listrik antara ujung elektroda dan benda kerja, Sebagai pelindung oksidasi
dipakai gas pelindung berupa gas kekal (inert), CO2 dan Ar. Las MIG biasanya banyak
digunakan untuk pengelasan baja-baja yang memiliki kualitas yang baik, seperti baja yang
memiliki daya tahan karat yang sangat tinggi. Las MIG juga sering digunakan secara
otomatik maupun secara semi-otomatik yang memiliki arus searah polaritas balik yang
menggunakan kawat elektroda. Aplikasi jenis las ini dapat diterapkan pada pengelasan body
kapal LNG, pengelasan sambungan pipa stainless stell.

Anda mungkin juga menyukai