Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“LAS MIG”

Oleh :

Kiefer Ignazio B (C13210025)

Hari/Tanggal Praktikum : Jumat/5 Mei 2023

Jam Praktikum : Pk. 11.00 - 14.00 WIB

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2023
BAB I
DASAR TEORI

1.1 Pengertian Mesin Las MIG


Mesin las MIG adalah salah satu mesin las yang dimana mesin las tersebut
adalah sebuah mesin yang digunakan untuk melakukan proses pengelasan logam
dengan menggunakan aliran listrik yang kuat dan suhu tinggi. MIG merupakan
kepanjangan dari metal insert gas dimana mesin ini menggunakan elektroda yang
berbahan solid wire atau kawat metal. Mesin las MIG biasanya disebut juga dengan
mesin las GMAW (Gas Metal Arc Welding) harus menekan tombol switch on agar
kawat metal bisa menjulur dan dan keluar terus menerus. Mesin las MIG sering
digunakan dalam industri manufaktur, konstruksi, reparasi kendaraan, dan banyak
lagi. Keuntungan dari penggunaan mesin las MIG adalah kemampuannya untuk
menghasilkan pengelasan yang cepat dan efisien, dengan kualitas yang tinggi dan
akhir yang bersih. Selain itu, penggunaan gas pelindung juga membantu
mengurangi risiko terjadinya cacat atau kecacatan pada hasil pengelasan. Dalam
Metal Inert Gas, kabel MIG digunakan sebagai elektroda kontinyu. Busur dibuat
antara kawat pengisi dan logam tidak mulia. Gas pelindung tersebut adalah argon,
helium, atau campuran keduanya. Untuk mengatur busur, terkadang 2% hingga 5%
oksigen disemburkan atau 5% hingga 20% karbon dioksida disemburkan. Karena
banyaknya kegunaan las MIG sangat menguntungkan. Karena penyolderan ini
menghasilkan sesuatu yang baik. Biasanya mesin las yang memiliki arus searah
untuk menghasilkan polaritas yang baik menggunakan kawat elektroda dengan
diameter 1,2 mm sampai 24 mm. Namun seiring berjalannya teknologi proses
pengelasan era sekarang banyak menggunakan kawat elektroda yang berdiameter
3,2 mm sampai 6,4 mm.
1.2 Prinsip Kerja Mesin Las TIG
Proses pengelasan dengan mesin las MIG dilakukan dengan cara melelehkan .
kawat pengisi (filler wire) yang terbuat dari bahan yang sama dengan logam yang
akan dilas, kemudian kawat pengisi tersebut diarahkan ke sambungan antara dua
buah logam yang akan dihubungkan. Aliran listrik yang tinggi akan menghasilkan
panas yang cukup untuk melelehkan kawat pengisi dan logam yang akan dilas,
sehingga keduanya akan menyatu dan membentuk sambungan yang kuat .
1.3 Komponen Mesin Las TIG

7
5

Gambar 1.1 Komponen Mesin Las MIG


1. Power supply
Power supply adalah bagian mesin MIG yang bertanggung jawab untuk
menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk proses pengelasan.
Biasanya, power supply pada mesin las MIG memiliki kemampuan untuk
mengatur besarnya arus listrik yang dihasilkan untuk disesuaikan dengan
jenis dan ketebalan logam yang akan dilas.
2. Earth clamp
Earth clamp atau yang bisa disebut juga dengan ground clamp adalah
bagian dari mesin las MIG yang berfungsi untuk menghubungkan mesin
las MIG dengan benda kerja atau logam yang akan dilas. Ground clamp
harus terpasang dengan baik agar arus listrik dapat mengalir dengan lancar
dan menghasilkan pengelasan yang baik.
3. Gas tube
Gas tube adalah bagian dari mesin las MIG yang merupakan selang
untuk menghubungkan dan mengalirkan gas dari tabung ke welding gun
yang nantinya akan keluar saat proses pengelasan berlangsung sebagai gas
pelindung dari logam las yang mencair.
4. Torch handle
Torch handle atau yang bisa disebut juga dengan welding gun adalah
bagian dari mesin las MIG yang terdiri dari nozzle, contact tip, dan trigger.
Welding gun atau torch handle ini berfungsi untuk mengarahkan kawat
pengisi dan gas pelindung ke tempat pengelasan. Trigger pada torch handle
juga digunakan untuk mengontrol aliran kawat pengisi dan gas pelindung
selama proses pengelasan.
5. Tabung gas
Tabung gas adalah bagian dari mesin las MIG yang berfungsi sebagai
penyimpan gas pelindung yang nantinya akan disalurkan ke welding gun
atau torch handle melalui selang
6. Regulator
Regulator adalah bagian dari mesin las MIG yang berfungsi untuk
mengatur tekanan dan aliran gas pelindung yang diperlukan selama proses
pengelasan. Gas regulator harus diatur dengan benar agar kualitas
pengelasan yang dihasilkan optimal.
7. Wire feeder
Wire feeder adalah bagian dari mesin las MIG yang berfungsi untuk
memasok kawat pengisi ke dalam mesin las MIG secara terus-menerus dan
terkendali. Wire feeder dapat diatur kecepatannya untuk menghasilkan laju
kawat pengisi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk saat ini,
mesin las Metal Inert Gas ada yang wire feedernya terpisah dan ada juga
yang jadi satu dengan mesin.
1.4 Kelebihan dan Kekurangan Pengelasan MIG
1.4.1 Kelebihan
Kelebihan penggunaan mesin las MIG adalah pengelasan yang cepat
dan efisien. Dimana mesin las MIG dapat menghasilkan pengelasan
dengan kecepatan tinggi dan efisiensi yang baik karena proses
pengelasannya melibatkan penggunaan kawat pengisi dan gas pelindung
yang dapat diatur dengan mudah. Mesin las MIG juga dapat
menghasilkan pengelasan dengan kualitas yang tinggi karena
menggunakan gas pelindung untuk melindungi logam yang dilas dari
kontaminasi udara. Selain itu, proses pengelasannya juga lebih mudah
dikontrol, sehingga mengurangi risiko terjadinya cacat atau kecacatan
pada hasil pengelasan. Selain itu mesin las MIG dapat digunakan untuk
mengelas berbagai jenis logam seperti baja, aluminium, dan stainless
steel dengan hasil pengelasan yang baik.
1.4.2 Kekurangan
Kekurangan penggunaan las MIG adalah mesin las MIG
membutuhkan peralatan tambahan seperti gas pelindung dan kawat
pengisi yang harus disesuaikan dengan jenis logam yang akan dilas.
Mesin las MIG juga mesin las yang relatif mahal untuk pengelasan
rumah tangga dan skala kecil lainnya. Proses pengelasan pada mesin las
MIG juga memerlukan keterampilan khusus dalam pengoperasiannya,
seperti dalam pengaturan arus listrik, kecepatan kawat pengisi, dan
tekanan gas pelindung, sehingga dibutuhkan waktu untuk mempelajari
dan menguasai penggunaannya. Selain itu Mesin las MIG tidak cocok
untuk digunakan pada kondisi pengelasan outdoor karena
penggunaannya memerlukan gas pelindung yang dapat terganggu oleh
angin dan faktor lingkungan lainnya.
BAB II
TUJUAN

1. Untuk megetahui cara penggunaan mesin las MIG


2. Untuk mengetahui prinsip dan cara kerja mesin las MIG
3. Untuk melatih keterampilan dalam penggunaan mesin las MIG
4. Untuk mengetahui alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk
mengoperasikan mesin las MIG

BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Mesin las MIG
2. Jas lab
3. Penjepit las
4. Teropong las
5. Tang

3.2 Bahan
1. 3 plat besi yang sudah di las
2. 1 buah plat besi biasa
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pengelasan


2. Membawa 1 buah plat logam dan 3 buah plat logam yang sudah di las
sebelumnya ke tempat kerja
3. Menyalakan mesin las MIG
4. Menyejajarkan keempat plat logam tersebut
5. Menggunakan teropong las pada saat akan memulai proses pengelasan
6. Mengambil gagang elektroda dan mengarahkannya ke benda kerja
7. Mendekatkan elektroda ke benda kerja dan menekan tombol switch pada
saat akan memulai proses pengelasan
8. Mengelas dengan menggunakan pola lurus dari atas ke bawah atau bawah
ke atas
9. Melakukan pengelasan sampai terlihat bahwa plat logam sudah menyatu
10. Mengambil plat logam yang telah di las menggunakan tang
11. Memberikan cairan coolant untuk menurunkan suhu plat logam
12. Mendiamkan plat logam untuk memastikan tidak panas lagi
13. Mematikan las MIG
14. Merapikan peralatan yang telah digunakan
BAB V
HASIL PEKERJAAN

Gambar 5.1 Tampak Depan Benda Kerja

Gambar 5.2 Tampak Belakang Benda Kerja


BAB VI
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang las MIG! (termasuk proses apa saja yang
dilakukan)!
Las MIG (Metal Inert Gas) adalah metode pengelasan logam yang
menggunakan busur listrik dan gas inert untuk melindungi logam yang sedang
dilas dari oksidasi dan kontaminasi udara luar. Proses ini melibatkan penyatuan
dua atau lebih potongan logam dengan memanaskan mereka hingga suhu yang
cukup tinggi sehingga logam meleleh dan mengalir bersama-sama. Proses ini
biasanya digunakan pada logam tipis atau medium, dan sering digunakan pada
logam non-ferrous seperti aluminium dan tembaga. Las MIG adalah salah satu
metode pengelasan yang paling cepat dan efisien, serta relatif mudah untuk
dilakukan. Ini dapat digunakan di berbagai aplikasi, termasuk manufaktur mobil,
pembuatan kapal, dan konstruksi. Proses las MIG terjadi apabila adanya arus
listrik yang mengalir dan mengeluarkan elektroda dari welding gun secara
otomatis sesuai dengan arus yang digunakan. Energi panas yang terjadi akan
melelehkan logam dan elektroda yang nantinya akan menyatu dan mendingin
sehingga cairan logam tersebut akan mengeras dan dapat menyambungkan
kedua logam yang di las.
2. Jelaskan pengaruh ampere pada pengelasan!
Besar kecilnya ampere atau arus listrik akan mempengaruhi hasil
pengelasan, dimana semakin tinggi arus listrik yang digunakan maka proses
pengelasan atau penyambungan logam akan semakin cepat. Sehingga semakin
tinggi arus listrik, semakin besar juga kemungkinan rigi yang dikeluarkan pada
saat proses pengelasan berlangsung menjadi semakin lebar. Arus listrik yang
terlalu besar juga dapat mempengaruhi kualitas hasil pengelasan yang terlihat
pada butiran yang terbentuk dari struktur atom akibat arus listrik yang terlalu
besar. Dan jika arus terlalu kecil selama proses pengelasan, maka elektroda akan
menempel pada benda kerja atau logam. Kenaikan arus listrik juga menimbulkan
panas pada lasan yang dapat melelehkan logam pengisi dan benda kerja logam
sehingga menyebabkan lasan juga bertambah lebar dan dalamnya.
3. Jelaskan pengaruh jarak antara las dengan benda kerja ketika panas pengelasan!

Agar cairan elektroda mengalir dan mengendap dengan baik, jarak


busur harus sama dengan diameter kawat inti elektroda. Selain itu, jarak antara las
dan benda kerja dapat memengaruhi kualitas las akhir. Jika jaraknya terlalu dekat,
maka dapat terjadi cacat pengelasan seperti lubang udara dan pengelasan berlebih.
Jika jaraknya terlalu jauh, akan ada titik lemah las seperti kelemahan struktur dan
kelebihan benda kerja. Jarak antara las dan benda kerja juga mempengaruhi kontrol
termal benda kerja. Jika jarak terlalu dekat, panas yang dihasilkan oleh las bisa
menyebar terlalu banyak ke benda kerja dan menyebabkan deformasi atau
kerusakan struktural. Jika jarak terlalu jauh, bisa menghasilkan kelemahan
struktural karena panas yang dihasilkan oleh las tidak merata dan terkonsentrasi
pada titik-titik tertentu. Selain itu, hal ini dapat mempengaruhi konsistensi proses
pengelasan, dan jika jaraknya terlalu dekat, dapat menghasilkan lasan yang tidak
konsisten karena lasan tersebut menghasilkan terlalu banyak panas. Jika jaraknya
terlalu jauh akan menghasilkan lasan yang tidak konsisten karena panas yang
dihasilkan lasan tidak merata dan terkonsentrasi pada titik-titik tertentu.
BAB VII
KESIMPULAN

Mesin las MIG adalah salah satu mesin las yang menggunakan gas argon
sebagai pelindung dari kontaminasi udara luar pada saat proses pengelasan
berlangsung. Mesin las MIG adalah mesin las yang menggunakan aliran listrik dan
arus yang tinggi. Selain itu elektroda yang digunakan dari mesin las ini adalah solid
wire yang terus akan keluar ketika proses pengelasan berlangsung. MIG sendiri
adalah kepanjangan dari Metal Inert Gas mesin ini juga sering disebut dengan
mesin GMAW Gas Metal Arc Welding.

Penggunaan mesin las ini cukup sederhana dimana ketika kita ingin
melakukan pengelasan ada tombol switch yang berada di gagang elektroda. Ketika
switch tersebut di tekan maka elektroda akan keluar dan membuat busur listrik jika
terkena dengan logam benda kerja. Dan kerena lelehan elektroda tersebut sebagai
pengisi logam maka penggunaan elektroda pada mesin las ini masuk ke dalam
kategori consumable. Jika dibanding dengan menggunakan mesin las TIG proses
pengelasan menggunakan mesin MIG menggunakan pola hanya lurus dari atas ke
bawah atau bawah ke atas. Untuk mengatur busur, terkadang 2% sampai 5%
oksigen digunakan atau 5% sampai 20% karbon dioksida digunakan. Pengelasan
menggunakan mesin las MIG bisa digunakan untuk berbagai hal sehingga mesin
las ini sangat membantu untuk berbagai pekerjaan. Pengelas yang biasanya
memiliki arus searah untuk menciptakan polaritas yang baik menggunakan
elektroda kawat dengan diameter 1.2 mm hingga 24 mm. Namun dengan kemajuan
teknologi, kabel las dengan diameter 3.2 mm hingga 6.4 mm banyak digunakan di
era teknologi pengelasan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai