Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM LABORATORIUM METALURGI

UJI METALOGRAFI

Oleh:
Nama : Kiefer Ignazio Budiono
NRP : C13210025
Hari : Jumat
Tanggal : 25 November 2022
Jam : 08.00-11.00

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2022
BAB I
Alat, Bahan, dan Prosedur
1.1 Alat
1. Mikroskop optic tipe Examet dan Union 62023
2. Komputer
3. Meisn amplas
4. Kertas amplas grade 100-1200
5. Mesin poles
6. Serbuk alumunia (3&6 µm)
7. Mesin gergaji
8. Resin
9. Kapas
10. Ultrasonic cleaner
11. Hair dryer
12. Cetakan resin

1.2 Bahan
1. Spesimen St 42, St 60, alumunium, Al-12%Si (cor), kuningan, dan
tembaga.
2. Alkohol (90%)
3. Larutan etsa

1.3 Prosedur Percobaan


1. Memotong spesimen dengan menggunakan gergaji dan menggunakan air
sebagai pendingin
2. Membersihkan spesimen dengan cara memasukan ke alat ultrasonic cleaner
yang diisi dengan alkohol
3. Mengeringkan spesimen dengan menggunakan hair dryer
4. Memasukan spesimen kedalam cairan resin
5. Mempoles spesimen tersebut dengan mesin poles dan menggunakan air untuk
menjaga spesimen tetap dingin.
6. Setelah di poles spesimen dibersihkan kembali menggunakan alat ultrasonic

1
cleaner yang disi alkohol
7. Dibilas dengan menggunakan air untuk membuang partikel partikel yang
masih menempel
8. Melembutkan lapisan poles mesin dengan menggunakan pelumas
9. Mempoles spesimen spesimen tersebut dengan menggunakan bubuk alumunia
6µm yang di dapatkan dari mencampur bubuk alumunia sambil ditekan
dengan air dengan perbandingan 1:3 menggunakan botol khusus
10. Membersihkan dengan membilas dengan air untuk menghilangkan partikel
partikel yang masih menempel
11. Untuk mengurangi goresan goresan yang ada ulangi langkah 9 namun dengan
menggunakan bubuk alumunia 3µm
12. Menggunakan 50 nm alumunium oxide untuk pemolesan terakhir
13. Merendam spesimen ke larutan etsa
14. Menggunakan kapas untuk membersihkan spesimen dengan air mengalir
15. Membilas dengan alkohol dan keringkan
16. Menempatkan spesimen di mikroskop dan mengecek menggunakan
mikroskop dan memfoto hasilnya

BAB II
Hasil Percobaan, Pengolahan Data, dan Perhitungan

2
2.1 Hasil Percobaan

Gambar 2.11 Struktur Mikro Logam St 42

Gambar 2.12 Struktur Mikro Logam St 60

3
Gambar 2.13 Struktur Mikro Logam Kuningan

Gambar 2.14 Struktur Mikro Logam Alumunium

4
Gambar 2.15 Struktur Mikro Logam Tembaga

2.2 Pengolahan data

Jenis Logam Jenis Fasa Komposisi Jumlah Fasa


St 42 Pearlite dan 99.75% 31.75%+68.25%
ferrite Fe+0.25% C
St 60 Pearlite dan 99.6% Fe + 51.45%+48.55%
ferrite 0.4% C

5
BAB III
Analisa Data

Sesuai dengan teori yang ada, kadar karbon dapat memengaruhi tingkat
kekerasan dari suatu material, tetapi dengan bertambah tingginya tingkat kekerasan,
maka tingkat keuletan dari material tersebut justru turun. Kadar karbon dalam ST
60 adalah sebesar 0.4% (Mid-Carbon Steel) dan kadar karbon dalam ST 42 adalah
sebesar 0.21% (Low-Carbon Steel). Didalam percobaan kali ini, pearlite dari ST 60
tampak lebih luas daripada pearlite ST 42, dimana jika semakin luas pearlite maka
semakin tinggi juga tingkat kekuatan dan kekerasannya. Namun, di sisi lain baja ST
42 memiliki ferrite yang lebih luas daripada ST 60, dimana jika semakin luas ferrite
maka semakin lemah dan lunak material tersebut. Sesuai data yang ada, tembaga
memiliki kandungan tembaga didalamnya sebesar 98% sedangkan kuningan hanya
memiliki 70% kandungan tembaga didalamnya, sisanya berupa seng. Pada teori
yang ada, luasan alpha menandakan kandungan tembaga. Pada percobaan kali ini,
luasan alpha pada tembaga terlihat lebih besar daripada luasan alpha pada kuningan.

6
BAB IV
Kesimpulan
Pengujian metalografi adalah proses eksperimental yang dirancang untuk
mempelajari struktur mikro bahan logam. Mempelajari metalografi sangatlah
penting karena dengan mengetahui kondisi struktur suatu material, kita juga akan
dapat memahami sifat mekanik material tersebut. Proses pengujian metalografi
dimulai dengan pengamplasan dan pemolesan permukaan sampel. Setelah
spesimen diamplas dan dipoles, spesimen kemudian melalui proses etsa. Proses
etsa ini diperlukan untuk mengungkap sifat asli permukaan spesimen, yang tidak
akan terlihat bahkan dengan mikroskop tanpa proses etsa.
Dalam proses observasi, kita juga perlu menggunakan diagram fase.
Diagram fase penting digunakan karena sebagai alat untuk memperkirakan apa
yang terkandung dalam logam berdasarkan fase yang terlihat. Dari pengamatan
kami, kami menemukan perbedaan kandungan karbon yang signifikan pada
sampel ST 60 dan ST 42. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan luasan
pearlite dan ferrit pada masing-masing sampel. ST 42 memiliki area ferrit yang
lebih luas dibandingkan dengan spesimen ST 60, hal ini menunjukkan bahwa
spesimen ST 42 memiliki kandungan karbon yang lebih sedikit dibandingkan
dengan spesimen ST 60. Pengamatan ini juga menunjukkan bahwa ada juga
perbedaan struktur mikro yang disebabkan oleh adanya campuran yang
mempengaruhi. Pengamatan kami menunjukkan bahwa wilayah α kuningan lebih
kecil daripada sampel lainnya.

7
BAB V
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa manfaat pengujian metalografi dan bagaimana aplikasinya dalam
dunia industri?
Pengujian metalografi dapat memperoleh informasi terkait mikrostruktur logam
yang digunakan untuk menjelaskan berbagai karakteristik logam dan juga
berguna untuk mengetahui ketebalan lapisan coating atau permukaan yang
mengalami perlakuan berbeda. Pengaplikasiannya dalam dunia industri paling
banyak dalam dunia industri logam dan otomotif. Hal ini dikarenakan, industri
tersebut menggunakan uji metalografi untuk menentukan material mana yang
dapat digunakan. Sebutkan macam-macam larutan etsa serta
2. Sebutkan kegunaan larutan etsa tersebut pada metalografi material
tersebut?
Nital: Digunakan pada baja karbon untuk membedakan antara ferrite dan
pearlite dan juga menunjukkan batas butir. Picral: Digunakan untuk baja karbon
yang mengalami perlakuan panas Larutan Vilella’s: Digunakan untuk
menunjukkan batas butir austenite pada baja hasil pengerasan tempering. Etsa
HF: Digunakan untuk melarutkan kaca Larutan Keller’s: Digunakan untuk
menggelapkan fase ꞵ dalam kuningan (𝛼+ꞵ ) dan kuningan alumunium.
3. Apa pengaruh impurities (pengotor) terhadap sifat material?
Pengotor merupakan senyawa yang bisa tidak diinginkan dan juga diinginkan
pada spesimen uji bergantung pada tujuan yang diharapkan pada material
tersebut. Seperti pada senyawa FeS yang merupakan pengotor yang tidak
diinginkan pada baja. Tetapi pada baja free-machining bisa menjadi perhatian
karena baja dapat getas akibat dari FeS yang terdistribusi pada batas butir. Dan
juga pada ST 60 dan ST 42 dimana karbon sebagai pengotor tetapi dapat
menjadi indikator kekerasan suatu material.

8
BAB VI
Grafik

Gambar 6.11 Diagram Fasa Fe-Fe3C


Fasa yang terbentuk pada saat material Fe3C memiliki kandungan Fe sebesar 97.5%
di suhu 1089°K adalah Fasa Austenite Ledeburite and Cementite
Titik pertama masuk ke dalam Fase Austentite solid solution of carbon in gamma
iron dengan kandungan Fe sebesar dan memliki suhu 2250°F
Titik kedua masuk ke dalam Fase Austentite in liquid dengan kandungan Fe sebesar
% memiliki suhu 2500°F
Titik ketiga masuk ke dalam fase primary austentite begins to solidity dengan
kandungan Fe sebesar % dan memiliki suhu 2600°F

9
Gambar 6.12 Diagram Fasa Al-Mn
Fasa yang terebentuk pada saat material Al-Mn memiliki kandungan Al sebesar
66% pada suhu 1473°K adalah Fasa liquid
Titik pertama masuk ke dalam Fase y2 dengan kandungan Al sebesar 38% mn
sebesar 62% dan memliki suhu 620°C
Titik kedua masuk ke dalam Fase σMn dengan kandungan Al sebesar 20% Mn 80%
dan memiliki suhu 1100°C
Titik ketiga masuk ke dalam fase βMn dengan kandungan Al sebesar 12% Mn 88%
dan memiliki suhu 660°C

10
Grafik 6.13 Duagram Fasa Cu-Zn
Diagram tersebut menunjukan bahwa material Cu-Zn memiliki kandungan Cu
sebesar 45% pada suhu 850°C sehingga masuk ke Fase β
Titik pertama masuk ke dalam Fase α dengan kandungan Cu sebesar 80% Zn
sebesar 20% dan memliki suhu 500°C
Titik kedua masuk ke dalam Fase Ɛ dengan kandungan Cu sebesar 17% Zn 83%
dan memiliki suhu 380°C
Titik ketiga masuk ke dalam fase ŋ dengan kandungan Cu sebesar 5% Zn 95% dan
memiliki suhu 250°C

11

Anda mungkin juga menyukai