Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PENGAMATAN STRUKTUR MIKRO

2.1 Latar Belakang

Seriring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan,penemuan dan


kebutuhan baru akan terbentuk sehingga kita untuk menciptakan hal yang baru.karena
itulah banyak yang melakukan uji struktur mikro untuk mengetahui dan mencapai tujuan
tertentu yang sangat berguna intinya.dan pada saat ini teknologi mulai berkembang
sehingga mahasiswa dituntut untuk mempelajari dan mengetahui ilmu tentang struktur
mikro,sehingga dapat mengetahui strukrur suatu materal agar membekali kita tentang
kemajuan dan kebutuhan teknologi.

Dengan praktikum ini kita dapat mengamati dan mengetahui bagaimana


struktur suatu material dan mengetahui prosedur apa saja yang di lakukan sehingga
material tersebur dapat dilihat strukturnya.

2.2 Tujuan

1. Mengetahui dan melihat struktur yang terdapat material logam


2. Mengetahui prosedur material agar dapat dilihat strukturnya
3. Dapat digunakan alat yang digunakan untuk melihat struktur mikro suatu logam

2.3 Dasar Teori


Pengamatan mikro pada logam merupakan satu cara mengetahui sifat fisik
bahan teknik yang dilihat dari dan dianalisis dari struktur yang terbentuk pada bahan
tersebut. Setiap bahan logam mempunyai struktur yang berbeda tergantung dari jenis
bahan logam, komposisi paduan penyusunya serta proses produksi dan perlakuan yang
di kenakan pada bahan logam tersebut. Dengan pengamatan makro, komposisi,
kekuatan jenisbahan dapatdiprediksi. Pengamatan makro dapat menggunakan
mikroskop optic, scanning electron microscope (SEM), atau bahakan transmission
electron microscope (TEM).
Pengamatan makro yang dilakukan dalam pengujian bahan in dengan
menggunakan mikroskop optic. Pemeriksaan visusl dengan mikroskop optic bertujuan
untuk melihat struktur dalam sekala mikro yang tidak dapat diamati dengan mata biasa.
Dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop dapat diamati struktur mikro logam, baik
itu besar butiranya, arah dan susunan butir dan fase-fase yang ada di dalam kristal
logam. Detail struktur mikro yang dapat diamati tergantung sekala pembesaranya.
Untuk memperoleh gambar mikro yang jelas tergantung pada persiapan benda kerja
dan proses pengetesanya. Permukaan benda harus rata dan sejajar dengan permukaan
atas dan bawahnya. Permukaan yang akan diamati dihaluskan dengan kertas amplas
dan dipoles sehingga halus dan tidak terdapat goresan-goresan, kemudian di etsa
dengan larutan yang sesuai dengan jenis logamnya. Skematik pengamatan mikro
sehingga terlihat struktur logam seperti terlihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Skematika struktur mikro dengan menggunakan miskroskop optic.

2.4 Metode
A. Hari dan tanggal praktikum: Senin, 12 november 2022
B. Topik praktikum: Pengamatan struktur mikro pada logam.
C. Alat utama yang digunakan : Mikroskop optik
D. Tujuan setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa mendapat:
1. Mempersiapkan bahan dan perlengkapan pengamatan mikro
2. Membuat mounting dengan menggunakan resin dan poles permukaan
3. Melakukan pengamatan mikro terhadap logam dengan prosedur yang benar.
4. Mengidentifikasi dan menggambarkan strruktur mikro bahan yang diperiksa.
E. Alat dan bahan :

1. Benda kerja dari bahan logam

Gambar 2.2 Benda kerja dari logam


2. Amplas no.220, 400, 800, 1000, 1500,dan 2000.

Gambar 2.3. amplas.

3. Mesin polis

Gambar 2.4 Mesin polis


4. Autosoul atau green ston
Gambar 2.5 autosol

5. Larutan etsa yang sesuai dengan jenis logam diperiksa dan alkohoal

2
Gambar 2.6. Larutan etsa.

6. microskop optic

Gambar 2.6 microskop optic

F. Langkah kerja :
1. siapkan duo spesimen baja karbon menengah seperti yang terlihat pada
gambar 2,2 dengan merapihkan dan mengamplas kasar seluruh permukaanya
serta ukur dimensinya.
2. Letakan diatas permukaan kaca dan buat cetakan resin.
3. Aduk resin dengan pengeras dan tuangkan ke dalam cetakan resin yang telah
diletakan sampel dengan penanda sampel.
4. Lakukan poleseling dengan cara ampelas hinga benar benar harus dan
mengkilap (tidak terlihat goresan pada permukaan yang akan diamati)
5. Lakukan etsa dengan larutan etsa selama kurang lebih 2 detik dan bilas dengan
alcohol.
6. Bersihkan dan keringkan sampel.
7. Lakukan pengamatan mikro dengan menggunakan miksroskop hingga terlihat
struktur mikro pada masing masing sampel.
8. Ambil gambar mikro dan simpan.
9. Dokumentasikan proses.
10. Rapikan dan besihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

Gambar hasil micro

Gambar 2,8 Raw material X 400


Gambar 2,9 Raw material X 200

Gambar 2.10. Heat treatmen X200


Gambar 2.11. Heat treatmen X400

2.5 Hasil dan Pembahasan


Struktur yang di amati dari hasil pengujian kali ini, baja karbon dengan
persentase kandungan karbon sebesar 0,3 – 0,59% C. Dari gambar struktur
mikro baja karbon dengan perlakuan panas secara langsung dengan air
menghasilkan struktur berbeda dari baja karbon yang tanpa perlakuan panas
yaitu pada matrik logam dengan struktur atomnya semakin kecil rapatannya dan
butiran kristal penyusunnya menjadi lebih kecil dan halus. Sifat mekanis sangat
keras terdapat pada fasa Ferrite (white) dan Pearlit (black) yang mengalami
deformasi menjadi martensit, terlihat dari gambar 2.10 dan 2.11. Struktur mikro
yang berbentuk bintik hitam (pearlit) yang memanjang dan banyak yang tidak
merata pada baja tanpa perlakuan panas namun untuk baja dengan perlakuan
panas bintik hitam (pearlit) hampir merata. Hal ini disebabkan adanya bagian
tertentu pada spesimen mendapat pemasukan karbon yang sedikit dibandingkan
dengan bagian lainnya. Struktur yang tampak adalah perlit dan ferit, dimana
pearlit berwarna gelap sedangkan ferit berwarna putih lebih dominan. Lubang
yang tampak pada struktur logam tanpa perlakuan panas adalah rongga udara
yang di sebabkan pada proses pengecoran baja. Pada baja tanpa perlakuan
panas memiliki ferrite dan pearlit dengan posisi yang teratur sehingga memiliki
sifat lunak dan elastis, sedangkan baja dengan perlakukan panas strukturnya
berubah menjadi martensite yang kekerasannya lebih tinggi namun sifatnya
getas.

2.6 Daftar Pustaka

Budianto, Anwar, Kristina Purwantini, and BA Tjipto Sujitno. "Pengamatan Struktur Mikro pada
Korosi antar Butir dari Material Baja Tahan Karat Austenitik setelah Mengalami Proses
Pemanasan." Jurnal Forum Nuklir. Vol. 3. No. 2. 2009.

Sofyan, Bondan Tiara. "Pengantar material teknik." (2021).

Darmadi, W. (2015). Pengaruh Media Pendinginan Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan


pada Besi Cor (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai